Kuncoro Diharjo
Jurusan Teknik Mesin FT, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta 57126

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PERLAKUANALKALI DAN TEBALCORE TERHADAPSIFAT BENDING KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT SAWIT DENGAN CORE KAYU SAWIT Jamasri Jamasri; Kuncoro Diharjo; Gunesti Wahyu Handiko
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 8, No 1: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.948 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.8.1.4825

Abstract

STUDI PERLAKUANALKALI DAN TEBALCORE TERHADAPSIFAT BENDING KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT SAWIT DENGAN CORE KAYU SAWIT. Kebijakan pemerintah tentang perluasan lahan sawit mendorong para peneliti untuk saling mengembangkan penggunaan berbagai produk sawit. Saat ini, pemerintah akan melakukan peremajaan tanaman sawit seluas 500.000 Ha. Kajian riset yang memanfaatkan aneka produk sawit dipandang penting untuk segera dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh perlakuan alkali dan tebal core terhadap sifat bending komposit sandwich berpenguat serat sawit dengan core kayu sawit. Bahan penelitian adalah limbah serat sawit, kayu sawit, dan unsaturated polyester resin (UPRs). Serat sawit yang digunakan sebagai penguat, dicuci dengan air dan dilanjutkan dengan pengeringan. Sebagian dikenai perlakuan alkali (5% NaOH) selama 2 jam. Kayu sawit yang digunakan dipotong pada arah melintang dengan variasi ketebalan 10 mm, 15 mm, 20 mm, dan 25 mm. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode cetak tekan. Pengujian bending komposit skin (serat sawit-poliester) dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM D-790 pada fraksi massa serat antara 10% sampai dengan 50%, sedangkan pengujian bending komposit sandwichnya dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM C-393. Komposit skin dan sandwich yang diperkuat serat perlakuan alkali (5% NaOH) memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Kekuatan bending komposit skin yang diperkuat serat tanpa perlakuan pada Wf = 18,2% dan Wf = 29,5% adalah 21,67 Mpa dan 24,02 Mpa. Selanjutnya, kekuatan bending komposit skin yang diperkuat serat perlakuan alkali pada Wf = 17.6% dan Wf = 34,9% adalah 26,93 Mpa dan 36,04 Mpa. Kemampuan menahan momen komposit sandwich meningkat seiring dengan peningkatan ketebalan core. Namun, penebalan core akan menurunkan kekuatan bending komposit sandwich. Kekuatan bending komposit sandwich yang diperkuat serat tanpa perlakuan dengan core 10 mm dan 25 mm adalah 20,05 Mpa dan 14,23 Mpa, sedangkan kekuatan bending komposit sandwich yang diperkuat serat perlakuan alkali pada ketebalan core 10 mm dan 25 mm adalah 22,33 Mpa dan 16,31 Mpa. Mekanisme kegagalan diindikasikan oleh lemahnya komposit skin yang tidak mampu menahan beban bending.