Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH INFEKSI Fasciola gigantica (CACING HATI) IRADIASI TERHADAP GAMBARAN DARAH KAMBING (Capra hircus LINN.) Boky Jeane Tuasikal; Suhardono .; Muchson Arifin; Yusneti .; Dinardi .
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 2, No 1 (2006): Juni 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.644 KB) | DOI: 10.17146/jair.2006.2.1.561

Abstract

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat pengaruh infeksi Fasciola gigantica yang diiradiasi menggunakan 60Co terhadap gambaran darah kambing. Dua puluh ekor kambing kacang (Capra hircus Linn.), jantan, berumur antara 10-12 bulandengan berat badan sekitar 15-20 kg digunakan sebagai hewan percobaan. Hewanhewan tersebut dibagi kedalam lima kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari empat ekor. Tiga kelompok hewan masing-masing diinfeksi dengan metaserkaria Fasciola gigantica iradiasi dengan dosis 45, 55 dan 65 Gy. Dua kelompok hewan digunakan sebagai kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif. Dosis infeksi adalah 350 metaserkaria peroral untuk tiap ekor. Pengamatan dilakukan tiap minggu terhadap parameter bobot badan, jumlah eosinofil darah, nilai hematokrit(PCV) dan kadar hemoglobin (Hb). Penelitian ini menunjukkan bahwa iradiasi dapatmenurunkan infektivitas Fasciola gigantica. Dari seluruh parameter yang diamati, antara kelompok kontrol negatif dan kelompok iradiasi tidak menunjukkan perbedaan yang berarti (p>0,05).
TANGGAP KEBAL SAPI TERHADAP FASCIOLOSIS AKIBAT INOKULASI METASERKARIA Fasciola gigantica IRADIASI Muchson Arifin
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 2, No 1 (2006): Juni 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2006.2.1.562

Abstract

Suatu percobaantelah dilakukan untuk mempelajari tanggap kebal sapi terhadap fasciolosis setelah mendapatkan inokulasi metaserkaria F. gigantica iradiasi. Digunakan empat kelompok sapi dengan perlakuan sebagai berikut: kelompok pertama (Vp) diinoklasi dengan metaserkaria infektif sebagai kontrol positif, kelompok ke dua (Vi) diinokulasi satu kali dengan metaserkaria iradiasi dan diberi tantangan metaserkaria infektif dengan interval waktu masing-masing 3 (tiga) minggu, kelompok ke tiga (Vii) diinokulasi dua kali dengan metaserkaria iradiasi dan diberi tantangan metaserkaria infektif dengan interval waktu masing-masing 3 (tiga) minggu, kelompok ke empat (Vn) tanpa inokulasi metaserkaria sebagai kontrol negatif. Dosis iradiasi yang digunakan adalah 45 Gy, sedangkan dosis inokulasi untuk semua kelompok adalah 700 metaserkaria F. gigantica per ekor sapi. Tanggap kebal yang terjadi diamati dengan melihat pertambahan bobot badan, jumlah sel darah merah (RBC), jumlah sel darah putih (WBC), kadar haemoglobin (Hb), persentase PCV (Packed cellvolume), persentase jumlah sel eosinofil, uji serologis secara ELISA, kondisi patologis anatomi hati, dan perkembangan cacing hati. Rataan pertambahan bobot badan yang diperoleh dari setiap pengukuran adalah Vp = 6 kg, Vi = 9 kg, Vii = 9 kg dan Vn = 10 kg. Hati tidak mengalami perubahan baik untuk Vi, Vii maupunVn, sedangkan Vp hatinya mengalami perubahan patologi yang serius. Cacing dewasa negatif pada Vi, Vii dan Vn, sedang Vp banyak ditemukan cacing dewasa. Hasil ini menunjukkan bahwa inokulasi metaserkaria F. gigantica memberikan perlindungan yang cukup baik terhadap tantangan yang diberikan pada sapi.