Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KANDUNGAN AMILOSA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN ORGANOLEPTIK NASI INSTAN Luna, Prima; Herawati, Heti
Jurnal Pascapanen Pertanian Vol 12, No 1 (2015): Journal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amilosa dan amilopektin merupakan komponen utama penyusun pati. Komposisi kedua komponen tersebut menentukan karakteristik nasi, sehingga pengaruh kedua komponen tersebut menarik untuk dipelajari. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh kadar amilosa dari tiga varietas padi dalam produksi nasi instan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ANOVA antara metode pemasakan berbeda nyata dengan waktu rehidrasi (p<0.0001). Perlakuan yang terbaik adalah perendaman di dalam Na-Sitrat 5% selama 2 jam dan dimasak dengan rice cooker. Waktu rehidrasi adalah 4 menit dan rendemen 80%. Semakin tinggi kadar amilosa maka kekerasan meningkat dan elastisitas beras semakin rendah sehingga berpengaruh terhadap waktu rehidrasi. Kandungan amilosa yang tinggi membutuhkan air yang lebih banyak pada proses produksi nasi instan. Sesuai sifat beras, maka beras dengan kadar amilosa rendah tekstur nasinya lunak dan lengket, sedangkan beras dengan amilosa tinggi tekstur nasinya keras dan tidak lengket. Proses produksi nasi instan cenderung menyebabkan terjadinya peningkatan kadar amilosa sebelum dan setelah rehidrasi. Uji korelasi menunjukkan bahwa kandungan amilosa beras berkorelasi negatif dengan waktu rehidrasi (r ? -0,96). Hal ini menunjukkan bahwa kandungan amilosa memiliki pengaruh signifikan terhadap retrogradasi pati dan sifat tekstur nasi. Nasi dengan kandungan amilosa tinggi mudah untuk mengalami retrogradasi, sedangkan amilosa rendah lambat beretrogradasi. Semakin tinggi kandungan amilosa beras maka waktu rehidrasi nasi instan semakin cepat. Kata kunci :beras, nasi instan, kandungan amilosa, karakteristik fisik English Version Abstract Amylose and amylopectin are main structures of starch. Composition of these components are significantly effect on the characteristics of rice; therefore, this phenomenon is interesting field to study. The objective of this study was to determine the effect amylose content on three varieties of paddy to produce instant rice. Research results have shown that ANOVA between amylose content and cooking methods has significantly different from rehydration time (p<0.0001). The best treatment was soaked rice in Na-Sitrat 5% for 2 hour and cooked using rice cooker. Rehydration time was 4 minute and yield was 80%. Hardness was increasing because of higher amylose on rice. However, higher amylose gave lower elasticity on rice. Higher amylose required more additional water. Therefore, rice with high amylose content has harder texture and separated appearance among cooked rice; on the other hand, lower amylose has softer texture and sticky. The processing of instant rice tend to increase the amount of amylose on rice before and after rehydration. Based on correlation analysis, amylose content had negative correlation with rehydration time (r ? -0.96). This result showed that amylose content gave significant effect on starch retrogradation. Higher amylose was easily to be retrogradated and vice versa. Thus, the higher amount of amylose may have faster rehydration time. Keywords :rice, instant rice, amylose content, physical propertiesAmilosa dan amilopektin merupakan komponen utama penyusun pati. Komposisi kedua komponen tersebut menentukan karakteristik nasi, sehingga pengaruh kedua komponen tersebut menarik untuk dipelajari. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh kadar amilosa dari tiga varietas padi dalam produksi nasi instan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ANOVA antara metode pemasakan berbeda nyata dengan waktu rehidrasi (p<0.0001). Perlakuan yang terbaik adalah perendaman di dalam Na-Sitrat 5% selama 2 jam dan dimasak dengan rice cooker. Waktu rehidrasi adalah 4 menit dan rendemen 80%. Semakin tinggi kadar amilosa maka kekerasan meningkat dan elastisitas beras semakin rendah sehingga berpengaruh terhadap waktu rehidrasi. Kandungan amilosa yang tinggi membutuhkan air yang lebih banyak pada proses produksi nasi instan. Sesuai sifat beras, maka beras dengan kadar amilosa rendah tekstur nasinya lunak dan lengket, sedangkan beras dengan amilosa tinggi tekstur nasinya keras dan tidak lengket. Proses produksi nasi instan cenderung menyebabkan terjadinya peningkatan kadar amilosa sebelum dan setelah rehidrasi. Uji korelasi menunjukkan bahwa kandungan amilosa beras berkorelasi negatif dengan waktu rehidrasi (r ? -0,96). Hal ini menunjukkan bahwa kandungan amilosa memiliki pengaruh signifikan terhadap retrogradasi pati dan sifat tekstur nasi. Nasi dengan kandungan amilosa tinggi mudah untuk mengalami retrogradasi, sedangkan amilosa rendah lambat beretrogradasi. Semakin tinggi kandungan amilosa beras maka waktu rehidrasi nasi instan semakin cepat.Kata kunci :beras, nasi instan, kandungan amilosa, karakteristik fisikEnglish Version AbstractAmylose and amylopectin are main structures of starch. Composition of these components are significantly effect on the characteristics of rice; therefore, this phenomenon is interesting field to study. The objective of this study was to determine the effect amylose content on three varieties of paddy to produce instant rice. Research results have shown that ANOVA between amylose content and cooking methods has significantly different from rehydration time (p<0.0001). The best treatment was soaked rice in Na-Sitrat 5% for 2 hour and cooked using rice cooker. Rehydration time was 4 minute and yield was 80%. Hardness was increasing because of higher amylose on rice. However, higher amylose gave lower elasticity on rice. Higher amylose required more additional water. Therefore, rice with high amylose content has harder texture and separated appearance among cooked rice; on the other hand, lower amylose has softer texture and sticky. The processing of instant rice tend to increase the amount of amylose on rice before and after rehydration. Based on correlation analysis, amylose content had negative correlation with rehydration time (r ? -0.96). This result showed that amylose content gave significant effect on starch retrogradation. Higher amylose was easily to be retrogradated and vice versa. Thus, the higher amount of amylose may have faster rehydration time.Keywords :rice, instant rice, amylose content, physical properties
Perbandingan Hasil dan Laju Tangkapan Alat Penangkap Ikan di TPI Pangandaran Dewanti, Lantun Paradhita; Apriliani, Izza Mahdiana; Faizal, Ibnu; Herawati, Heti; Zidni, Irfan
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

TPI Pangandaran merupakan basis pendaratan ikan terbesar di Kabupaten Pangandaran. Beberapa jenis alat tangkap seperti jaring insang, trammel net, jaring dogol, pancing rawai, pukat pantai dan bagan dioperasikan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jenis hasil tangkapan dan laju tangkap keenam alat tangkap. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret-Juli 2017 di TPI Pangandaran. Data dikumpulkan melalui survey dan wawancara yang meliputi data jumlah dan jenis hasil tangkapan, proporsi hasil tangkapan utama dan sampingan serta waktu trip penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan utama jaring insang adalah layur dan bawal putih dengan proporsi 55,07%, trammel net yaitu udang jerbung dan udang dogol dengan proporsi 42,46%, jaring dogol yaitu udang dogol dan udang krosok dengan proporsi 68%, pancing rawai yaitu kakap putih dan tongkol dengan proporsi 25,50%, pukat pantai yaitu ikan layur dan teri dengan proporsi 30,7%, dan bagan yaitu udang rebon dan ikan teri dengan proporsi 83,78%. Hasil analisis laju tangkap menunjukkan bahwa jaring insang memiliki nilai laju tangkap 5,56 kg/jam, trammel net 9,68 kg/jam, jaring dogol 40,08 kg/jam, pancing rawai 2,73 kg/jam, pukat pantai 8,01 kg/jam dan bagan 8,18 kg/jam.
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI PROGRAM LITERASI KESEHATAN DAN HIBAH BUKU DI DESA CINTAMULYA RW 05 JATINANGOR Perdana, Fitri; Herawati, Heti
Dharmakarya Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.37 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i1.14623

Abstract

ABSTRACT Woman, especially a mother, plays a very important role in family health. This happens because a mother tends to have greater attention to her familys health condition. Mothers concerns range from adopting a healthy lifestyle, providing healthy and fresh food, cooking nutritious food, washing clothes, cleaning the house and many other things that a mother always does. Especially with regard to family domestic work activities. With so many responsibilities and activities a mother to maintain family health, sometimes make him forget his own health. Though the health of a mother is very important in maintaining and improving the quality of family health. The Purpose of Dedication to the Sports Society of Arts and Creativity is to provide awareness and information on the importance of maintaining health for mothers and children so as to improve aspects of development, especially in terms of health. Methods conducted are qualitative: observation, observation, interview, literature study and triangulation data. The result, based on the results of observation, area mapping and interviews indicate the existence of community needs related health literacy for mother and child. For this purpose, a program of extension is conducted on how to maintain the health of mothers and children with the speakers of a health expert, and books grant program is held so that mothers can continue to update the health-related knowledge of the books as well as storybooks for children, children, in an effort to foster interest in reading the children of Cintamulya village from childhood. Because the interest of reading that must be started since childhood. In conclusion, that with this health literacy program, began to open awareness and add information about the importance of maintaining health, "health literacy". Pada umumnya, seorang perempuan khususnya ibu, memegang peranan yang sangat penting dalam kesehatan keluarga. Hal ini terjadi karena seorang ibu cenderung memiliki perhatian yang lebih besar terhadap kondisi kesehatan keluarganya. Perhatian ibu sangat beragam mulai dari menerapkan gaya hidup sehat, menyediakan bahan makanan yang sehat dan segar, memasak makanan yang bergizi, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan banyak hal lainnya yang selalu dikerjakan oleh seorang ibu. Terutama hal yang berkaitan dengan kegiatan kerja domestik keluarga. Dengan begitu banyaknya tanggung jawab dan kegiatan seorang ibu untuk menjaga kesehatan keluarga, terkadang membuatnya lupa akan kesehatannya sendiri. Padahal kesehatan seorang ibu sangatlah penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan keluarga. Tujuan Pengabdian Pada Masyarakat Olahraga Kesenian dan Kreatifitas ini adalah untuk memberikan kesadaran dan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan bagi ibu dan anak sehingga bisa meningkatkan aspek pembangunan, terutama dalam hal kesehatan.. Metode yang dilakukan adalah Kualitatif melalui pengamatan, observasi, wawancara, studi kepustakaan dan trianggulasi data. Hasilnya, berdasarkan hasil observasi, pemetaan wilayah dan wawancara menunjukan adanya kebutuhan masyarakat terkait literasi kesehatan bagi ibu dan anak. Untuk itu dilaksanakanlah Program penyuluhan bagaimana menjaga kesehatan bagi ibu dan anak dengan pemateri seorang ahli di bidang kesehatan, serta diadakan program hibah buku agar para ibu senantiasa bisa terus memperbaharui pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan dari buku-buku tersebut, dan juga buku cerita untuk anak-anak, sebagai upaya menumbuhkan minat baca anak-anak desa Cintamulya sedari kecil. Karena minat baca itu harus diawali sejak kecil. Kesimpulannya, bahwa dengan diadakan program literasi kesehatan ini, mulai membuka kesadaran dan menambah informasi  akan pentingnya menjaga kesehatan, “melek” akan kesehatan.
PENGARUH PADAT TEBAR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii) DENGAN PENGGUNAAN BATU AERASI HIGH OXY Herawati, Heti; Yulianti, Rini; Zahidah, Zahidah; Sahidin, Asep
Jurnal Airaha Vol 7 No 01: Juni 2018
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.478 KB)

Abstract

Sistem budidaya ikan secara konvensional untuk ikan nilem yang saat ini banyak dilakukan dengan padat penebaran yang tinggi agar dapat dihasilkan produksi yang tinggi pula. Hal tersebut tentu saja akan berdampak pada ketersediaan oksigen terlarut dalam kolam budidaya yang akan mengakibatkan produksi menjadi menurun. Penggunaan batu aerasi high oxy dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam kolam budidaya ikan nilem sistem konvensional sehingga produktivitas budidaya ikan nilem akan meningkat pula dengan berkurangnya tingkat kematian ikan nilem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan batu aerasi high oxy untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut yang dapat menunjang keberhasilan dan produktivitas dalam system budidaya ikan nilem secara konvensional. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi Hewan Air FPIK Unpad dengan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan yaitu kepadatan ikan 100 ekor, 200 ekor dan 300 ekor/m2 dan empat kali ulangan. Hasil penelitian didapatkan perlakuan 200 ekor/m2 memberikan hasil yang paling baik ditunjukan dari laju pertumbuhan bobot harian dan kelangsungan hidup tertinggi selama penelitian sebesar 2,7% dan 75,4%.
EVALUASI SELEKTIVITAS DAN KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP DOGOL DI KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT Dewanti, Lantun Paradhita; Mahdiana, Izza; Zidni, Irfan; Herawati, Heti
Jurnal Airaha Vol 7 No 01: Juni 2018
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.513 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the selectivity and level of environmental friendliness of mini bottom trawl in Pangandaran District. This research conducted on May-October 2017. Primary data obtained from purposive sampling either by interview or observation Selectivity indicator used was selectivity of catch species and size. Environmental friendly fishing was evaluated based on the FAO criteria. The result showed that catch rate of mini bottom trawl was 26.45 kg/hour. The main catch of mini bottom trawl in Pangandaran District was Trachypenaeus asper amount of 39,5% while by catch was Acetes sp¸ Oiolithes ruber, Trichiurus lepturus, and others catch with amount 60,40%. Catch size of mini bottom trawl main catch was ranged 4 cm - 9.90 cm. The main catch was 39,00% was more than size capture and under size capture was 61.00%. Catch utilization of this fishing gear was 93%. The result evaluation of environmental friendliness based on catch selectivity was 6 point which mean ‘less environmentally’ friendly while FAO criteria showed 18 point which mean ‘not environmentally’ friendly fishing.
Perbandingan Hasil dan Laju Tangkapan Alat Penangkap Ikan di TPI Pangandaran Dewanti, Lantun Paradhita; Apriliani, Izza Mahdiana; Faizal, Ibnu; Herawati, Heti; Zidni, Irfan
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17998

Abstract

TPI Pangandaran merupakan basis pendaratan ikan terbesar di Kabupaten Pangandaran. Beberapa jenis alat tangkap seperti jaring insang, trammel net, jaring dogol, pancing rawai, pukat pantai dan bagan dioperasikan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jenis hasil tangkapan dan laju tangkap keenam alat tangkap. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret-Juli 2017 di TPI Pangandaran. Data dikumpulkan melalui survey dan wawancara yang meliputi data jumlah dan jenis hasil tangkapan, proporsi hasil tangkapan utama dan sampingan serta waktu trip penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan utama jaring insang adalah layur dan bawal putih dengan proporsi 55,07%, trammel net yaitu udang jerbung dan udang dogol dengan proporsi 42,46%, jaring dogol yaitu udang dogol dan udang krosok dengan proporsi 68%, pancing rawai yaitu kakap putih dan tongkol dengan proporsi 25,50%, pukat pantai yaitu ikan layur dan teri dengan proporsi 30,7%, dan bagan yaitu udang rebon dan ikan teri dengan proporsi 83,78%. Hasil analisis laju tangkap menunjukkan bahwa jaring insang memiliki nilai laju tangkap 5,56 kg/jam, trammel net 9,68 kg/jam, jaring dogol 40,08 kg/jam, pancing rawai 2,73 kg/jam, pukat pantai 8,01 kg/jam dan bagan 8,18 kg/jam.