Sawitry Sawitry
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Peer Group Tentang Menstruasi Terhadap Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi SD Kelas V Di SD Pundenarum I Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Nurul Fatimah; Isy Royhanaty; Sawitry Sawitry
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v6i1.79

Abstract

Abstract: Menstrual Health Education Peer Group Method, Readiness To Face Menarche. Menarche in young women could cause anxiety, caused by mental preparedness, lack of knowledge and attitude were quite good physical and psychological changes. Results interview 10 students 8 students say anxiety and fear, while 2 students can answer understanding of menstruation. They had never received information about menarche and special place to ask about reproductive health. To determine the influence of menstrual health education through peer group method to the v grade students of pundenarum i elementary school, karangawen, demak. This was a pre-experimental study, with One Group Pre Test Post Test Design and Total sampling technique. The population was 35 V grader students in elementary Pundenarum I. Wilcoxon statistical test. There was a difference before and after the peer group health education about menstruation which seen from the median pretest was 18 and posttest was 28. Statistical test results obtained P-Value = 0.000. There was the influence of menstrual health education through peer group method to the v grade students of pundenarum i elementary school, karangawen, demak. Can disseminate to the elementary school using the Peer Group increase preparedness in the face of menarche.
PENGARH PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI D-IV KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG TAHUN 2010 Indah Puspitasari; Mudrikatun Mudrikatun; Sawitry Sawitry
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan belajar, motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Peranannya yaitu dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk  belajar. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah pekerjaan. pekerjaan  atau aktifitas yang dapat mempemharuhi motivasi belajar adalah pekerjaan. pekerjaan atau aktifitas yang padat dapat mempengaruhi kondisi peserta didik. kondisi peserta didik dan lingkungan yang kondusif akan mempengaruhi minat dan motivasi belajar mahasiswa, sehingga pencapaian belajar dapat dicapai mahasiswa secara optimal. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang peneliti lakukan melalui wawancara pada 10 mahasiswa didapatkan data responden pekerjaan yang layak dan kepuasan diri yaitu 7 orang 70%, diantaranya 5 mahasiswa belum bekerja, dan 2 mahasiswa bekerja. sedangkan untuk responden yang mempunyai motivasi rendah  karena faktor keluarga dan ijazah untuk tuntutan kerja, 3 orang (30%). diantaranya 1 mahasiswa belum bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Prodi D-IV Kebidanan STIKES karya Husada Searang. penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional, dengan penarikan sampel secara sampling jenuh yaitu sebanyak 43 responden mahasiswa Prodi D-IV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang Tahun 2010. Instrumen penelitian menggunakan Kuisoner. Hasil penelitian di dapatkan nilai chi-square  hitung sebesar 5,143 > chi-square tabel sebesar 3.841. Sedangkan berdasarkan Pvalue dibawah 0.05 dan nilai Or 0.153 dan 6.303. Hali ini menunjukan bahwa ada pengaruh motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan belum bekerja pada mahasiswa Prodi D-IV kebidanan STIKES Karya Husada Semarang.
Aplikasi Pijat Oksitosin sebagai Penatalaksanaan Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang Dyah Ayu Wulandari; Dewi Mayangsari; Sawitry Sawitry
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 2 (2019): Tantangan Implementasi Hasil Riset Perguruan Tinggi untuk Industrialisasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah ASI sebagai nutrisi yang utama bagi bayi. Pemberian nutrisi secara optimal dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Permasalahannya adalah cakupan ASI yang semakin hari semakin menurun dengan berbagai factor penyebabnya. Penyebab yang sering muncul adalah kecemasan ibu bersalin yang merasa ASI nya tidak cukup untuk bayinya. Munculnya kecemasan dapat menghambat hormone prolactin dan oksitosin yang berakibat menghambat produksi ASI. Salah satu cara meningkatkan produksi hormone oksitosin dengan cara melakukan pemijatan oksitosin. Metode penelitian ini adalah dengan memberikan intervensi pada dua kelompok, yaitu pijat oksitosin dan pijat endorphin. Dari data yang diperoleh akan dilakukan analisa data untuk menentukan efektivitas pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI. Statistik parametric yang digunakan untuk menguji perbedaan hasil yang dimiliki oleh kelompok intervensi dengan kelompok kontrol adalah uji independent test Hasil dan Pembahasan menunjukkan nilai rerata kelancaran ASI pada kelompok intervensi setelah diberi pijat oksitosin 661.20 dan pada kelompokkontrol yang diberi pijat endorphin 598.60, dengan p value 0.454  > 0.05 (taraf signifikansi), yang berarti tidak ada perbedaan kelancaran ASI pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol. Untuk hasil uji bedaantara kelompok intervensi dan kelompok control memang tidak ada perbedaan, artinya pijat oksitosin dan pijat endorphin memang sama sama berpengaruh untuk meningkatkan produksi ASI, tetapi melihat dari nilai mean dapat disarankan pijat oksitosin lebih baik dari pijat endorphin. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pijat oksitosin lebih efektif untuk kelancaran ASI pada ibu menyusui di Bidan Praktik Mandiri KecamatanTembalang.Kata kunci: Pijat oksitosin, kelancaran ASI