Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Fotodegradasi Fenol Dengan Katalis TiO2 P25 Berpenyangga Batu Apung Hendarsa, Agung Sri; Tanuwijaya, Jessica; V.N., Catur Nitya; Hermansyah, Heri; Slamet, Slamet
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.131 KB)

Abstract

Modifikasi fotokatalis TiO2 dengan batu apung sebagai penyangga untuk mendegradasi senyawa fenol telah dilakukan. Batu apung yang sudah mengalami perlakuan awal dilapisi oleh sol TiO2, yang berasal dari prekursor TiO2 P25, dengan menggunakan metode dip coating. Komposit TiO2-batu apung tersebut dikarakterisasi dengan SEM-EDS dan BET, kemudian diaplikasikan untuk mendegradasi fenol dengan menggunakan reaktor batch yang dilengkapi oleh lampu merkuri 250 W. Konsentrasi fenol dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan udara pada sistem reaksi dapat meningkatkan kinerja katalis komposit. Pengaruh tersebut lebih nyata pada komposit dengan loading TiO2 rendah (2,5%) yang mencapai sekitar 5 kali lipat. Pada katalis 2,5%TiO2-batu apung, laju alir udara optimal dicapai pada 100 ml/menit, dengan tingkat degradasi terhadap 10 ppm fenol mencapai 100% selama 2,5 jam. Sementara itu pada katalis 25%TiO2-batu apung, waktu yang dibutuhkan untuk degradasi fenol sampai batas baku mutu (0,5 ppm) pada konsentrasi awal fenol 10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 1000 ppm masing- masing adalah 3 jam; 5,7 jam; 6,9 jam; dan 16,9 jam. 
BIONANOKOMPOSIT : PELUANG POLIMER ALAMI SEBAGAI MATERIAL BARU SEMIKONDUKTOR ., Nuryetti; Hermansyah, Heri; Nasikin, Muhammad
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bionanokomposit adalah material generasi baru dari nanokomposit yang muncul di bidang ilmu pengetahuan material dan teknologi nano. Bionanokomposit adalah gabungan dari matrik polimer alami dari bahan pengisi organik lanorganik  yang berukuran nano. Saat ini usaha pegembangan nanokomposit berbahan polimer alami difokuskan pada peningkatan sifat-sifat mekanik dan panas dan sifat fungsionalnya.Polimer alami sebagai sumber yang dapat diperbaharui seperti protein, polisakarida dan lemak. Material ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai material semikonduktor.Dengan melihat kebutuhan akan material semikonduktor yang terus meningkat dan bahan baku polimer alami (pati) di  Indonesia yang berlimpah, merupakan peluang yang    cukup menjanjikan untuk pengembangan bionanokomposit sebagai material semikonduktor di Indonesia. Artikel ini akan membahas tentang bionanokomposit yang berbahan dasar polimer alami, proses pembuatan, karakteristik dan peluang penggunaan polimer alami sebagai bahan pembuatan bionanokomposit. Keywords: polimer alami, plastik, bionanokomposit, proses pembuatan, aplikasi.
BIONANOKOMPOSIT : PELUANG POLIMER ALAMI SEBAGAI MATERIAL BARU SEMIKONDUKTOR ., Nuryetti; Hermansyah, Heri; Nasikin, Muhammad
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bionanokomposit adalah material generasi baru dari nanokomposit yang muncul di bidang ilmu pengetahuan material dan teknologi nano. Bionanokomposit adalah gabungan dari matrik polimer alami dari bahan pengisi organik lanorganik  yang berukuran nano. Saat ini usaha pegembangan nanokomposit berbahan polimer alami difokuskan pada peningkatan sifat-sifat mekanik dan panas dan sifat fungsionalnya.Polimer alami sebagai sumber yang dapat diperbaharui seperti protein, polisakarida dan lemak. Material ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai material semikonduktor.Dengan melihat kebutuhan akan material semikonduktor yang terus meningkat dan bahan baku polimer alami (pati) di  Indonesia yang berlimpah, merupakan peluang yang    cukup menjanjikan untuk pengembangan bionanokomposit sebagai material semikonduktor di Indonesia. Artikel ini akan membahas tentang bionanokomposit yang berbahan dasar polimer alami, proses pembuatan, karakteristik dan peluang penggunaan polimer alami sebagai bahan pembuatan bionanokomposit. Keywords: polimer alami, plastik, bionanokomposit, proses pembuatan, aplikasi.
Pengaruh Aktivitas Shalat Terhadap Kontrol Glikemik Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Hendriana, Yana; Hermansyah, Heri
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.672 KB)

Abstract

Type 2 Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease of carbohydrate, fat, and protein metabolism disorders, which is characterized by elevated chronic blood glucose (hyperglycemia) levels. The sustainable hyperglycemia is able to cause disruption of the entire system of body. This research aimed at finding out the influence of the five-time prayer implementation on the decrease of fasting blood glucose level of type 2 diabetes mellitus. The study employed a quasi experimental research by one group pre and post test design without control group. The number of samples of 15 respondents was determined by purposive sampling technique. The result of statistical analysis showed that there was the significant influence between the five-time prayer implementation and the decrease of fasting blood glucose, the average decrease was 93,113 and p value=0,000. The decrease in fasting blood glucose after the intervention of prayer activity in the form of the implementation of five-day prayers for 3 days caused by the body's physiological effects enhanced GLUT 4 translocation and increase the psychological effects of mind relaxation that occurred during the five-time prayer practice
Efektifitas Foot Care Education Terhadap Praktik Perawatan Kaki Dalam Upaya Pencegahan Risiko Ulkus Kaki Diabetik Pada Penderita Diabetes di Wilayah Kabupaten Kuningan Hermansyah, Heri; Setiawan, Azis; Hendriana, Yana
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.399 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.61

Abstract

Kejadian ulkus kaki diabetik memiliki kecenderungan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya diabetisi dan sering kali berakhir dengan kecacatan dan kematian. Kabupaten Kuningan menempatkan diabetes pada urutan pertama penyakit yang paling banyak menjalani perawatan inap di Rumah Sakit dengan jumlah kasus 968 penderita pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas foot care education terhadap perbaikan praktik perawatan kaki dalam upaya pencegahan ulkus kaki diabetik pada diabetisi di Wilayah Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan 2 jenis rancangan penelitian yakni cross sectional dan quasi experimental yang melibatkan 317 diabetisi (cross sectional) dan 220 diabetisi yang tidak pernah mendapatkan informasi tentang perawatan kaki (quasi experimental) sebagai sampel. Hasil penelitian ini adalah (1) status foot care education merupakan faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan praktik perawatan kaki diabetisi dan perkembangan risiko ulkus kaki dengan p-value 0,01; 0,02 (Chi Square Test). (2) Terdapat perbedaan status praktik perawatan kaki yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada posttest dengan p-value 0,000 < ? 0,05 (Mann Whitney U Test). Dengan hasil ini, diharapkan pelayanan edukasi perawatan kaki pada tatanan pelayanan kesehatan dapat dioptimalkan guna meningkatkan praktik perawatan kaki oleh diabetisi untuk mencegah terjadinya komplikasi ulkus kaki terutama pada mereka yang berisiko tinggi.
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Kuningan Hermansyah, Heri; Saprudin, Nanang; Muhaimin, Muhammad Yahya
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.999 KB)

Abstract

Pendahuluan: Sebanyak 37 Puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan hanya ada 6 Puskesmas yang sudah menjalankan program secara optimal dan memiliki Nursing Center, dan 31 Puskesmas lainnya belum menjalankan program secara optimal sertabelum memiliki Nursing Center.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan. Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Responden penelitian berjumlah 100 responden yang diambil secara Proportionate Stratified Random Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer kemudian di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan rank spearman dengan standar signifikan 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Pengetahuan Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) denganp value0,005, terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) dengan p value 0,001. Kesimpulan: Sebagian kecil perawat puskesmas di Kabupaten Kuningan belum melaksanakan program Perkesmas secara optimal dikarenakan masih ada perawat Puskesmas yang belum memahami pentingnya program Perkesmas. Dengan penelitian ini diharapkan perawat Puskesmas dapat terus meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan program Perkesmas sehingga pelaksanaan program Perkesmas bisa lebih optimal sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
DEMINERALISASI DAN DEPROTEINASI KULIT UDANG SECARA KONTINYU PADA TAHAPAN EKSTRAKSI KITIN SECARA BIOLOGIS waltam, deden rosid; Hermansyah, Heri; Setyahadi, siswa
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 12 No. 1 (2010)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.55 KB) | DOI: 10.29122/jsti.v12i1.843

Abstract

Chitin extraction in industry has been conducted by chemical process. The process has been known as a harsh treatment that badly affected to chitin quality, equipment and the environment. Since the last decade biologically chitin extractionhas more attracted attention. The biologically chitin extraction was conducted by batch fermentation or subsequent-batch fermentation. Continous demineralization and deproteinization is a new inovation on biologically chitin production technology.This system promises as an alternative technology for overcoming problems of batch fermentation process and chemical process. The objectives of the experiment was to obtain the optimal condition for continous deminineralizationand deproteinization for producing chitin from Panaeus vannamei shrimp shells. Lactobacillus acidophilus FNCC 116 and Bacillus licheniformis F11.1 was used for demineralization and deproteination process respectively. The results showed that the best condition for continuous demineralization was 6,5% glucose feed, with 16 hours retention time. For continuous deproteinization, the best condition was with 12 hours retention time. The process could remove 92.95% ash and 91.40% protein. The chitin, ash, and protein content of chitin product was 96.69%, 1.44% and 1,76% respectively.
Interesterifikasi minyak kelapa sawit dengan metil asetat untuk sintesis biodiesel menggunakan candida rugosa lipase terimobilisasi Heri Hermansyah; Septian Marno; Rita Arbianti; Tania Surya Utami; Anondho Wijanarko
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2009.8.1.5

Abstract

Palm oil interesterification with methyl acetate for biodiesel synthesis using immobilized Candida rugosa lipaseBiocatalyst is a promising alternative catalyst for synthetic biodiesel because it has capability to improve conventional catalyst weakness, such as product purification and undesired side products. However, biocatalyst is easy to be deactivated by alcohol. Therefore, in this research, new method is developed to maintain the activity and stability of biocatalyst during reaction. In this paper, the experimental results of non-alcohol route synthesis of biodiesel using immobilized candida rugosa lipase in zeolit through adsorption method were reported. Methyl acetate as alkyl acceptor was reacted with triglyceride from palm oil in batch reactor. The analytical results from HPLC showed that trioleat convert up to 82% under the condition of 4%-wt substrate of the biocatalyst concentration and oil/alkyl mole ratio equal to 1/12 in 50 hour reaction. The effects of reactant ratio, biocatalyst concentration on concentration profile of tri-, di-, mono-gliceryde, and biodiesel were also observed. Stability test indicated that the activity of the immobilized biocatalyst still remained active for three reaction cycles.  Michaelis-Menten mechanism was used for derivation kinetic reaction equation to describe the behaviour of biodiesel production. Keywords: Biodiesel, interesterification, Candida rugosa lipase, non-alcohol route, immobilized. AbstrakSaat ini riset sintesis biodiesel menggunakan biokatalis sangat menjanjikan karena mampu memperbaiki kelemahan katalis alkali, yaitu kemudahan pemisahan produk dan kemampuan dalam mengarahkan reaksi secara spesifik tanpa adanya reaksi samping yang tidak diinginkan. Namun, biokatalis mudah terdeaktivasi dalam lingkungan beralkohol. Oleh karena itu, dalam riset ini diusulkan untuk melakukan sintesis biodiesel melalui rute non-alkohol untuk menjaga agar aktivitas dan stabilitas biokatalis tetap tinggi selama reaksi berlangsung. Dalam makalah ini akan disajikan hasil penelitian sintesis biodiesel rute non-alkohol menggunakan Candida rugosa lipase yang diimobilisasi dalam zeolit melalui metode adsorpsi dengan mereaksikan metil asetat sebagai penyuplai gugus alkil dengan trigliserida dari minyak kelapa sawit dalam reaktor batch. Hasil analisis HPLC menunjukkan bahwa lebih dari 82% rantai asam lemak dari trigliserida minyak kelapa sawit berhasil dikonversikan menjadi biodiesel pada kondisi konsentrasi biokatalis sebesar 4%-wt substrat dan rasio mol minyak/alkil sebesar 1/12 selama 50 jam reaksi. Pengaruh rasio reaktan, konsentrasi biokatalis terhadap profil konsentrasi dari tri-, di-, mono-gliserida serta biodiesel juga diselidiki. Uji stabilitas menunjukkan bahwa biokatalis terimobilisasi ini masih memiliki aktivitas untuk tiga kali siklus reaksi. Mekanisme Michaelis-Menten digunakan untuk menurunkan persamaan kinetika reaksi yang mampu menggambarkan perilaku produksi biodiesel yang dihasilkan.Kata kunci: biodiesel, interesterifikasi, Candida rugosa lipase, rute non alkohol, imobilisasi
Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan etanol pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi Rita Arbianti; Tania Surya Utami; Heri Hermansyah; Ira Setiawati; Eki Listya Rini
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2009.8.1.6

Abstract

Partial transesterification of palm oil with ethanol in diglyceride production as emulsifierHigh growth rate of palm oil production has encouraged palm diversification to be other products with higher economic value, which one of them is emulsifier. Emulsifier based on vegetable oil is biodegradable so they won’t soil our environment. Besides that, its continuity of provisioning is also ensured because it is a renewable resource. In production of emulsifier based on palm oil, transesterification reaction is a first step that influences quality of emulsifier produced. The aim of this research is to determine the condition of palm oil partial transesterification. The partial transesterification process used NaOH as catalyst and palm oil. Variables varied were percent weight of NaOH (0.1, 0.2, 0.3, and 0.4 {mole NaOH/kg oil}), transesterification temperature (40, 50, 60, and 70oC), reaction time (15, 20, 25, and 30 minutes), ratio of reactant (1:3, 1:4, 1:5, and 1:6{mole oil:mole ethanol}),  to discuss these effects to diglyceride product activity. Diglyceride product was tested by its ability as emulsifier in system stability of oil/water emulsion and to decrease surface tension of water. Result of this research indicated that diglyceride product has optimum declining of surface tension of water on percent weight of NaOH of 0.3 mole NaOH/kg oil, transesterification temperature of 50 oC, reaction time of 30 minutes, and ratio of reactant of 1:6 mole oil: mole ethanol.Keywords: diglyceride, emulsifier, NaOH, palm oil, transesterification. AbstrakLaju pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit yang tinggi mendorong perlunya diversifikasi minyak kelapa sawit menjadi produk lain dengan nilai ekonomis tinggi, salah satunya adalah sebagai agen pengemulsi. Agen pengemulsi yang dibuat dari minyak nabati bersifat biodegradable, sehingga tidak mencemari lingkungan, dan kesinambungan pengadaannya terjamin karena berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Dalam produksi agen pengemulsi berbahan baku minyak kelapa sawit, reaksi transesterifikasi merupakan tahapan awal yang akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit. Proses transesterifikasi menggunakan NaOH sebagai katalis dan minyak kelapa sawit. Variabel yang divariasikan untuk mengkaji pengaruhnya terhadap kinerja produk digliserida yang dihasilkan adalah persen berat katalis NaOH (0,1, 0,2, 0,3, dan 0,4 {mol NaOH/kg minyak}), suhu transesterifikasi (40, 50, 60, dan 70 oC), waktu transesterifikasi  (15, 20, 25, dan 30 menit), dan rasio reaktan (1:3, 1:4, 1:5, dan 1:6 {mol minyak:mol etanol}). Produk digliserida diuji kemampuannya sebagai agen pengemulsi dalam menurunkan tegangan permukaan air, serta dalam menjaga kestabilan emulsi minyak/air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk digliserida memiliki kemampuan menurunkan tegangan permukaan air optimum pada persen berat katalis NaOH sebesar 0,3 mol NaOH/kg minyak, suhu transesterifikasi 50 oC, waktu reaksi 30 menit, dan rasio reaktan 1:6 mol minyak:mol etanol.Kata kunci: agen pengemulsi, digliserida, minyak kelapa sawit, NaOH, transesterifikasi.
Perbandingan aktivitas katalis nikel dan katalis tembaga pada reaksi hidrogenasi metil ester untuk pembuatan surfaktan Tania S Utami; Rita Arbianti; Heri Hermansyah; Wiwik Handayani; Desti Andani
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 8, No 2 (2009)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2009.8.2.5

Abstract

Surfactant has ability in decreasing surface tension, interfacial surface tension, and increasing stability of emulsion systems. Surfactant is used in several industry such as soap and detergent industry, healthcare and cosmetics industry. One major advantage of oleochemical surfactant is its renewable and degradable properties regarding environmental issue. This surfactant is made using methyl esther from coconut oil through hydrogenation of methyl esther (methyl laurate) by using metal catalyst, sulfatation reaction by adding H2SO4, and neutralization by using NaOH. The goal of this research is to obtain the optimum reaction condition in aspects of several variables, such as temperature, hydrogen gas flow rate, and percent weight of catalyst in the hydrogenation reaction using Ni dan Cu catalyst. This research showed that the optimum operating conditions are 270 oC of temperature, 1 mL/s of H2 gas flow rate, and 30 %-wt of catalyst. Ni catalyst has better activity. After adding 25 %-wt of surfactants, it had surface tension of 26.4 mN/m and it could stabilize emulsion for 839 seconds. Keywords : hydrogenation, Cu catalyst, Ni catalyst, methyl esther, surfactant. Abstrak Surfaktan memiliki kemampuan menurunkan tegangan permukaan, tegangan antarmuka, dan meningkatkan kestabilan sistem emulsi. Hal ini membuat surfaktan banyak digunakan pada berbagai bidang industri seperti industri sabun, detergen, produk perawatan diri, dan kosmetika. Surfaktan berbahan baku oleokimia memiliki beberapa keunggulan, diantaranya bersifat terbarukan (renewable resources) dan secara alami mudah terdegradasi. Surfaktan ini dapat dibuat dengan menggunakan bahan baku metil ester dari minyak kelapa melalui reaksi hidrogenasi metil ester (metil laurat) dengan katalis logam, reaksi sulfatasi dengan menambahkan H2SO4, dan netralisasi dengan NaOH. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimum yang meliputi suhu reaksi, laju alir gas hidrogen, dan persentase berat katalis pada reaksi hidrogenasi metil laurat menggunakan katalis Ni dan Cu. Hasil penelitian menunjukkan kondisi operasi optimum yang sama dari kedua katalis, yaitu pada suhu 270 oC, laju alir gas H2 1 mL/s, dan 30 %-berat katalis. Aktivitas katalis yang lebih baik diberikan oleh katalis Ni, dengan nilai penurunan tegangan permukaan air setelah ditambahkan surfaktan sebesar 26,4 mN/m dan stabilitas emulsi minyak-air setelah ditambahkan surfaktan sebesar 839 detik. Kata Kunci : hidrogenasi, katalis Cu, katalis Ni, metil ester, surfaktan.
Co-Authors ., Nuryetti Adinda Putri Wisman, Adinda Agung Sri Hendarsa Agung Sri Hendarsa, Agung Sri Anandho Wijanarko Annisa Kurnia, Annisa Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Azis Setiawan Bambang Prasetya Bambang Prasetya Catur Nitya V.N. Catur Nitya V.N., Catur Nitya Chulasiri, Malyn deden rosid waltam Deni Novitasari Deni Novitasari, Deni Desti Andani Dianursanti Dianursanti Dianursanti Dianursanti Dianursanti Dianursanti Dienayati, Dara Diki Firdaus, Diki Eki Listya Rini Ester Kristin Ester Kristin, Ester Fajar Achmadi Fajar Achmadi Prianto Hamdi, Darul Hanif Yuliani Hanung Adi Nugroho I Nyoman Adi Putra Ira Setiawati Ira Trisnawati Ira Trisnawati, Ira Jessica Tanuwijaya Jessica Tanuwijaya, Jessica Josia Simanjuntak Josia Simanjuntak Josia Simanjuntak Kitakawa, Naomi Shibasaki M Baiquni M Baiquni M Baiquni M Samsuri M Samsuri, M M. Baiquni Maemonah, Maemonah Mardias, R. Meliana R Misri Gozan Mohamad Nasikin Mohammad Nasikin Mohammad Nasikin Momoji Kubo Momoji Kubo, Momoji MUHAMAD SAHLAN Muhammad Yahya Muhaimin Muhammad Yahya Muhaimin Muryanto Muryanto Muryanto Muryanto, Muryanto Nanang Saprudin Naomi Shibasaki-Kitakawa Naomi Shibasaki-Kitakawa, Naomi Nasikin, M. Nasikin, Muhammad Nurlaila Nurlaila Nurmalasari Nurmalasari Praswasti P. D.K Wulan Praswasti P. D.K Wulan, Praswasti P. D.K Praswasti Pembangun Dyah Kencana Wulan Praswasti Wulan Praswasti Wulan, Praswasti R Mardias R Mardias, R Rita Arbianti Rita Arbiyanti Roekmijati Soemantojo Roekmijati Soemantojo, Roekmijati Roekmijati W. Soemantojo Roekmijati W. Soemantojo, Roekmijati W. Rudi Hartono Rudi Hartono Rusdi Rusdi Rusdi Rusdi Samsuri, M. Septian Marno Setiawan, Azis Siswa Setyahadi Slamet . Slamet Slamet Soemantojo, Roekmijati Widaningroem Sukmanawati, Dera Tani Surya Utami Tania S Utami Tania Surya Utami Tania Utami Tania Utami, Tania Toshiy Yonemoto Toshiy Yonemoto, Toshiy Wijanarko, A. Wiwik Handayani Yana Hendriana Yuliusman Yuliusman Zahra, Soraya