Amin Nasir
STAIN Kudus, Jawa Tengah

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENGARANG SYAIR-SYAIR ARAB MELALUI KEBIASAAN MENULIS SISWA DALAM KAJIAN ARUDH WAL QOWAFI Amin Nasir; Miftahul Huda
Arabia Vol 11, No 2 (2019): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v11i2.4862

Abstract

AbstrakTulisan ini melihat syair-syair Arab melalui kebiasaan menulis siswa. Melalui kajian arudh wal qowafi atas karya, bentuk dan isi puisi Arab, tulisan ini berkesimpulan bahwa puisi Arab, sebagai kreatifitas dan memukau bakat minat dalam tradisi penulisan syair-syair Arab, nyaris tidak mengalami perkembangan jika siswa tidak kreatif untuk membuat mengolah dan kreatif dalam penulisan yang indah. Hanya saja, pada awalnya siswa memang merasa berat untuk melakukan tantangan dan usaha yang maksimal dalam belajar akan tetapi setelah lama berkecimpung siswa menjadi tertarik dan semnagat untuk mengarang dalam bentuk menerjemah dan mengarang bebas lebih dikenal dalam dinamika menulis siswa dalam menulis syair-syair Arab, Ashr al-Nahdlah,kesadaran internal atas absennya kreativitas dalam puisi Arab dan stimulan eksternal akibat interaksi guru dengan siswa telah melahirkan benih-benih syair-syair Arab yang kreatif dan mengasikkan. Paling tidak, Kebiasaan menulis bagi siswa yang kratif. Kemunculan tradisi puisi Arab modern ini disertai dengan tiga pola umum, yaitu pengaruh pola syair-syair yang terkandung dari kebiasaan yang lebih maju, pola eskapisme, dan pencarian identitas diri.Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan, pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif, dan bersifat deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis datanya yaitu dengan reduksi data, menyajikannya serta mengambil kesimpulan. Dan untuk analisis kevalidan datanya dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, referensi, dan member check.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran ilmu arudh Roudhotul Mubtadiin BaleKambang Gemiring Nalumsari Jepara berjalan efektif, hal itu disebabkan guru menggunaan metode taqlidiyyah atau metode deduktif dalam proses pembelajarannya. Kitab  bantu yang digunakan Tashiilut Thullab yang digunakan dalam pembelajaran ilmu arudh di Roudhotul Mubtadiin Balai Kambang Gemiring Nalumsari Jepara memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya ialah penulisannya dengan bahasa jawa serta dilengkapi rumus-rumus. Sedangkan kekurangannya adalah masih ada sebagian keterangan yang tulisan dengan bahasa arab yang sulit difaham, serta tidak semua pilihan kata disesuaikan dengan kebutuhan zihaf dan ilal maka masih dalam penjabaran yang kurang pas.Kata kunci: Syair-Syair Arab, Kebiasaan Menulis Siswa, Kajian Arudh Wal Qowafi
اللغة العربية بين الأصالة و الإعجاز والحداثة Amin Nasir
Arabia Vol 9, No 1 (2017): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v9i1.2369

Abstract

Abstrak Fenomena bahasa terdengar sama sekali berbeda dari semua simbol non-linguistik lain, penelitian memerlukan studi ilmiah untuk memulai pengambilan sample. suara yg berbeda menghasilkan ribuan konotasi yang berbeda dari kata-kata. Perlu dicatat bahwa apa yang kita ucapkan tentang kalimat dalam konteks ini adalah suara yg mempunyai nilai makna dari setiap fonim, dengan alasan bahwa fonem berperan aktif dalam mendefinisikan semantik yang terdiri dari kata kata dan gaya bahasa. Beberapa ahli bahasa sedang mencoba untuk menirunya. Beberapa dari mereka juga tahu bahwa suara unik terkecil dapat membedakan makna. fonim dua jenis: definitif Segmental, dan Vouktaa Suprasgmental. Jenis pertama meliputi konsonan dan vokal, dan jenis kedua mencakup nada dan melodi dan interval. Kita harus tahu bahasa merupakan arbiter dari koleksi rumusan bahasa meliputi feminin, kolektif yang melekat pada kombinasi Maskulin, begitu juga yang dikenal dalam kondisi tertentu, dan mungkin ahli bahasa mereka berpikir bahwa problem ini dapat diterima, karena bahasa khusus melahirkan maksud yang dituju, karena manusia adalah juru bicara yang hidup di antara semua makhluk, dengan bahasa sendiri yang khas lisan, bermakna dan signifikan. Kata berevolusi menjadi bahasa, berasal dengan derivasi yang berbeda sebab karakter dan makna kerja dan benda itu sendiri.Kata kunci: bahasa arab, tradisi, modernitas, mukjizat.   تجريدإن اللغة ظاهرة صوتية تختلف اختلافاً كلياً عن سائر الرموز الأخرى غير اللغوية، ومن ثم فإن دراستها دراسة علمية تستوجب البدء بالأصوات بوصفها وحدات مميزة تنتج عنها آلاف الكلمات ذات الدلالات المختلفة. وتجدر الإشارة إلى أن ما نود الحديث عنه في هذا السياق هو القيمة الدلالية للصوت أي الفونيم)، على أساس أن الفونيمات تلعب دوراً فعالاً في تحديد دلالات الكلمات.والفونيم كما يعرفه بعض اللغويين هوصوت نموذجي يحاول المتكلم تقليده. كما يعرفه بعضهم بأنه أصغر وحدة صوتية عن طريقها يمكن التفريق بين المعاني. والفونيم نوعان: قطعي Segmental، وفوقطعي Suprasgmental. ويشمل النوع الأول الصوامت والصوائت، وأما النوع الثاني فيشمل النبرات والأنغام والفواصلولابد لنا من الوقوف على ما جاء في المحكم من جمع اللغة جمعاً مؤنثاً، وجمعاً ملحقاً بالجمع المذكر السالم، على غير ما هو معروف في شروطه، ولعل اللغويين كانوا يعتقدون أن هذا الحمل مقبولاً، ذلك لأن اللغة خاصة بالعقلاء، وعلى هذا حملت هذا المحمل، لأن الإنسان هو الحي الناطق بين الكائنات جميعاً، وهو وحده المتميز باللغة المنطوقة، ذات المغزى والدلالة. وتطورت لفظة اللغة، واشتُقت منها اشتقاقات مختلفة بحكم طبيعتها التوليدية والحركية والذاتية
PEMBERDAYAAN KEWIRAUSAHAAN SANTRI PADA PESANTREN YANBU'UL QUR'AN KUDUS Amin Nasir
EDUKASIA Vol 14, No 1 (2019): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v14i1.3634

Abstract

Entrepreneurship empowerment in pesantren is expected to have a positive impact, especially for santri or student. Empowerment is meaningful as an effort made by the Yanbu'ul Qur'an Islamic Boarding School Arwaniyah Foundation in introducing, fostering and developing the values of santri entrepreneurship and increasing students' interest in entrepreneurship. Entrepreneurship activities conducted are expected to foster the entrepreneurial character possessed by students. Entrepreneurial character is manifested in independence and leadership. With independence and leadership, students are expected to become role models for the surrounding community. Exemplary not only because they are graduates of Islamic boarding schools that are synonymous with da'wah activities, but also exemplary in economic activities by pocketing the entrepreneurial provision they have. Another goal with the provision of entrepreneurship is to improve the life skills of students. With the life skills that are owned, santri are felt ready when they enter the workforce later. Students are expected not only to depend on certain institutions to get jobs, but also can open their own jobs. By opening their own jobs, it will certainly open employment opportunities. This certainly can absorb unemployment in the community.
Polemik CALISTUNG untuk Anak Usia Dini (Telaah Konsep Development Approriate Practice) Amin Nasir
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 6, No 2 (2018): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v6i2.4759

Abstract

The problem of reading, writing and numeracy (calistung) for early childhood is a very dilemmatic phenomenon. At this time, many elementary school (SD) have a high standard of competence. Prospectif elementary students must take the test read,write,and numeracy to enter elementary school. Whereas learning in Kindergarden (TK) calistung only introduction. Kindergarden education program is more emphasized on the activity of playing as well a character building. The fact is, many kindergarden even play groups, especially in big cities have taught calistung and have a target to know calistung after they come out. This raises a polemic regarding calistung for early childhood.