Fajriani Fajriani
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Self-Management Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa: Studi Kasus di SMA Negeri 5 Banda Aceh Fajriani Fajriani; Nur Janah; Desi Loviana
Jurnal Pencerahan Vol 10, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh dan Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.126 KB) | DOI: 10.13170/jp.10.2.5332

Abstract

Discipline is one of the important aspects of an individual's life. This study aims was to examine and analyze the level of learning the discipline of the student in SMAN 5 Banda Aceh before and after groups counseling service using self-management techniques and to determine whether there is a significant increase learning discipline between before and after self-management techniques. The quantitative approach with the pre-experiment, one group pre-post test design was performed in this study. Samples were taken by purposive sampling as much as 10 students of the 30 students that suspected of having a low level of learning discipline. The collecting data were used a learning discipline questionnaires by using Likert Scale 1-4. Data were analyzed by non-parametric statistical test (Sign test). The results showed that the level of the student's learning discipline was increased after given self-management techniques as many as 10 treatments, with a mean pre-post test 150.7 147.5 i.e. from the low category to a higher category, with a positive change. Based on binomial table where n= 10 and p 0.05, the probability of X 10 is 0.001. It is concluded that the self-management techniques can improve students’ learning discipline. 
ANOMALI SP BAWAH PERMUKAAN ZONA AIR ASIN DAN ZONA AIR TAWAR DI DESA MATA IE RANTO PEURELAK KABUPATEN ACEH TIMUR Maulina Mawaddah; Fajriani Fajriani
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 7 No. 1 (2021): JOP (Journal Online of Physics) Vol 7 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v7i1.14719

Abstract

Telah dilakukan penelitian sebaran bawah permukaan zona air asin dan zona air tawar di Desa Mata Ie Kecamatan Ranto Peurelak Kabupaten Aceh Timur menggunakan metode Self-Potential dengan teknik Fixed-Based. Data SP diolah menggunakan Surfer 13 untuk memperoleh peta kontur isopotensial. Sebaran zona air tawar berada disebagian wilayah utara dengan nilai SP tinggi berkisar antara 24 mV sampai 30 mV dan sebagian wilayah lainnya merupakan zona air asin dengan nilai SP rendah berkisar antara -2 mV sampai -4 mV. Nilai SP pada zona air asin cenderung rendah diperkirakan akibat dari jumlah akumulasi air tawar lebih besar dibandingkan dengan akumulasi air asin sehingga nilai Sp yang terukur tinggi. Hasil dari analisis uji DO dan pH membuktikan bahwa di daerah lokasi penelitian terdapat air asin dan air tawar.
PERBANDINGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BK ANTARA LULUSAN PENDIDIKAN BK DENGAN NON BK Riska Amelisa; Abu Bakar; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKRiska Amelisa. 2017. Perbandingan Kompetensi Kepribadian Guru BK antara Lulusan Pendidikan BK dengan Non BK. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Drs. Abu Bakar, M.Si, (2) Fajriani, S.Pd., M.Ed  Kata kunci : Kompetensi Kepribadian Guru BK            Kompetensi Kepribadian merupakan suatu kemampuan yang berhubungan dengan personal seseorang. Kompetensi personal ini mencakup kemampuan-kemampuan pribadi yang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri yang harus dimiliki oleh seorang guru BK di sekolah agar mampu menjadi pribadi yang bersifat membimbing. Tujuan penelitian ini ialah untuk membandingkan kompetensi kepribadian guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK dengan yang berlatar belakang pendidikan non BK yang bertugas di SMA Negeri kota Banda Aceh. Adapun sekolah yang menjadi tempat penelitian yaitu sekolah yang memiliki kedua katagori guru BK tersebut yaitu SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5 dan SMAN 8 Banda Aceh. Subjek penelitiannya terdiri dari dua kategori yaitu guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK yang berjumlah 7 orang, dan guru BK yang berlatar belakang pendidikan non BK berjumlah 6 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara yang kemudian dijabarkan dengan penjelasan dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan yang mana guru BK yang memiliki latar belakang lulusan pendidikan BK lebih unggul dalam kompetensi kepribadian yang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri yang baik, dari pada guru BK yang latar belakang Lulusan Pendidikan Non BK.
HAMBATAN DAN UPAYA GURU DALAM PENANGANAN SISWA DISLEKSIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KEJURUAN MUDA, ACEH TAMIANG Adilah Mardhiyah; Nurhasanah Nurhasanah; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru berfungsi sebagai pembimbing dan pendidik, sebagai pembimbing diharapkan dapat memberikan berbagai macam upaya dalam menangani kesulitan yang di alami anak khususnya anak disleksia. Sebagai pendidik guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, membimbing, melatih dan menilai hasil pembelajaran. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan guru mengalami kesulitan/hambatan selama proses mengajarkan anak normal maupun anak yang kurang normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dan upaya guru dalam menangani anak disleksia di SD Negeri Karang Jadi dan SDIT Darul Mukhlisin. Jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian berjumlah 3 (tiga) guru yaitu satu orang guru kelas III B SD Negeri Karang Jadi, satu orang guru kelas dan satu orang guru pembimbing SDIT Darul Mukhlisin, Aceh Tamiang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi.Hasil penelitian melalui wawancara dan observasi menunjukkan bahwa hambatan yang dirasakan oleh guru kelas dan guru pembimbing adalah kesulitan mengajar yang menyangkut pada metode pembelajaran untuk anak disleksia, kesulitan dalam pelaksanaan program pembelajaran seperti tidak tercapainya target pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan guru sebelumnya, serta kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan evaluasi. Upaya yang dilakukan guru dalam menangani anak disleksia tidaklah sama antara guru satu dengan yang lainnya. Ada Guru yang hanya mampu memberikan bantuan berupa bimbingan saja ada pula guru yang mampu memberikan berbagai macam bantuan seperti menggunakan metode bercerita, menggunakan kartu huruf, menggunakan permainan puzzle, dan memberikan game edukasi. Guru pembimbing SDIT Darul Mukhlisin melakukan upaya yang lebih banyak dalam menangani anak disleksia dibandingkan dengan upaya guru kelas yang ada di SD Negeri Karang Jadi dalam menangani anak disleksia yang ada di kelasnya.
Dampak Konflik Orangtua-Anak Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMAN 1 Lhoksukon Aceh Utara Rizal Fuzari; Nurhasanah Nurhasanah; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 2 (2016): Wisuda Periode November 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.057 KB)

Abstract

ABSTRACTKey word: parents and children conficts –  students’  achievementThe successfulness of teenagers goes through his transition period to gain the optimal development influenced by whether he/she has a good relationship with his/her parents and his/her friends or do not.  The aim of this study is to reveal the impact of the conflicts towards the achievement of the students in SMAN 1 Lhoksukon, North aceh. Particularly, the study describes the factors that trigger the conflict between  teenagers and parents, how to resolve a conflict between  parents and children, the impact of the conflicts towards the students’ achievement, descriptions of the students’  achievement  experienced conflict between parent and children. The approach used in this study is descriptive qualitative. The data of this study obtained by conducted direct  interview with the theachers and students and documentary analysis of the addressed subject. The result of the study suggests that (1) the conflict triggered by daily activities betwee parents and children, (2) Apology is the way to resolve the the conflict between parents and children they are aware that they are mistaken. (3) The impact of the conflict lowers the students motivation while studying so that it will influence.(4) the achivement of students who experience the conflict lower rather than before the conflict occured. The reseacher suggest that parents and childrent are supposed to have a matual believe so that the conflict among them will be able to settled.
Penerapan Terapi Seni Visual (Kolase) Dalam Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Pada Anak Down Syndrome Cut Reza Irmayani; Nur Jannah; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motorik Halus adalah pengunaan otot-otot kecil seperti otot-otot pada jari tangan dan kekuatan pergelangan tangan yang berkoordinasi dengan mata dan tangan secara cermat dalam mencapai  keterampilan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan terapi seni visual (kolase) dalam meningkatkan keterampilan halus pada anak down syndrome. Kolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam bahan tertentu kedalam suatu pola gambar sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang bagus, bahan yang ditempel dapat berupa kertas, kain, biji-bijian dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun subjek penelitiannya terdiri dari 4 0rang siswa down syndrome dari Sekolah Dasar Luar Biasa Bukesra Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi melalui tes perbuatan dan menggunakan  wawancara yang diadopsi dari Fitri (2017). Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 12 kali pertemuan dengan kategori 3 pertemuan pertama untuk melihat kondisi awal subjek sebelum diberikan treatment, 6 pertemuan pemberian treatment dan 3 pertemuan selanjutnya untuk melihat kondisi perubahan subjek. Hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan motorik halus siswa setelah diberikan treatment seni kolase  lebih tinggi dari pada sebelum diberikan treatment  ditandai  dengan  peningkatan  skor  pada  keterampilan  memegang dan menempel pada subjek dengan indikato rberkembang sangat baik (BSB). Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal pada siswa.Kata kunci : Down Syndrome, Motorik Halus, Terapi Seni Visual
Pengaruh Harga Diri terhadap Kecemasan Sosial Remaja pada Siswa di SMA Negeri Banda Aceh Rizka Tami Untari; Syaiful Bahri; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 2 (2017): Periode Agustus 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.695 KB)

Abstract

ABSTRAK Harga diri yang sehat ditandai dengan perilaku percaya diri ketika dihadapkan pada situasi sosial, jika muncul perasaan tidak nyaman dan merasa diri buruk dapat mencerminkan tingkat harga diri remaja sehingga memunculkan kecemasan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh harga diri terhadap kecemasan sosial pada remaja secara signifikan. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa di SMAN 3, SMAN 11 dan SMAN 8 kelas XI dan XII berjumlah 1463 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel dengan jumlah 314 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen skala psikologi dengan skor 1-4. Analisis data penelitian menggunakan regresi linear sederhana. Hasil analisis regresi menunjukkan ada pengaruh signifikan harga diri terhadap kecemasan sosial, yang ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 37,575, nilai koefisien regresi sebesar -0,389 pada taraf signifikansi 0,000. Koefisien regresi sebagai nilai arah penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai penurunan variabel kecemasan sosial, artinya setiap kenaikan 1 nilai harga diri pada siswa maka kecemasan sosial menurun sebesar 0,389. Penurunan nilai kecemasan sosial menunjukkan koefisien bernilai negatif dari harga diri artinya semakin tinggi nilai pada harga diri maka semakin rendah kecemasan sosial remaja pada siswa di SMA Negeri Banda Aceh. Kontribusi yang diberikan harga diri terhadap rendahnya kecemasan sosial pada remaja sebesar 15,1 %, sedangkan 84,9 % kecemasan sosial pada remaja dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji lebih lanjut mengenai Pengaruh Harga Diri terhadap Faktor Lainnya. Kata Kunci:Harga Diri, Kecemasan Sosial
Pelaksanaan teknik asertif untuk meningkatkan perilaku asertif siswa si SMP Negeri 2 Banda Aceh Aulia Khairani; Martunis Yahya; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.164 KB)

Abstract

counseling services in schools. Assertive is a individual ability to express his thoughts and feelings both positive and negative as well as maintain its rights in a polite way without hurting others. Selection of counseling techniques to improve assertive behavior in this study are assertive techniques. The aims of the study is to describe assertive behavior of students before and after being given assertiveness techniques and to determine the influence of assertive techniques in improving assertive behavior in students. The population in this study were 50 students in Junior High School 2 Banda Aceh recommended by teachers BK whereby it has a low assertive behavior, while the sample is 10 students were selected by purposive sampling. The method used is descriptive quantitative approach and the type of pre-experimental study one group pre-post test design. Collecting data using the questionnaire in the form of Likert scale. Data were analyzed using paired-sample sign test. It can be concluded that the students before being given assertiveness techniques obtained average value 115.3, assertive behavior after being given assertiveness techniques obtained average nilah 137.5 and increased scores gained an average of 22.2. It can be concluded that the technique can improve students’ assertive behavior that have been given treatment. It can be seen through the changes that occur in students, such as students become more confident, able to express his thoughts and feelings, and able to defend its rights.Keywords: Assertive Behavior, Assertive TechniquesABSTRAKPerilaku asertif sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial siswa, karena itu perlu dikembangkan melalui layanan konseling di sekolah. Asertif merupakan kemampuan individu mengungkapkan pikiran dan perasaannya baik yang positif maupun negatif serta mempertahankan hak yang dimilikinya dengan cara yang sopan tanpa menyakiti orang lain. Pemilihan teknik konseling untuk meningkatkan perilaku asertif dalam penelitian ini yaitu teknik asertif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku asertif siswa sebelum dan setelah diberikan teknik asertif dan untuk mengetahui pengaruh teknik asertif dalam meningkatkan perilaku asertif pada siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah 50 orang siswa di SMP Negeri 2 Banda Aceh yang direkomendasikan oleh guru BK memiliki perilaku asertif rendah, sedangkan sampelnya adalah 10 orang siswa yang dipilih secara purposive sampling. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan jenis penelitian pra-eksperimen one group pre-post test design. Pengumpulan data menggunakan angket dalam bentuk skala Likert. Teknik analisis data menggunakan paired sample sign-test. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa sebelum diberikan teknik asertif memperoleh nilai rata-rata 115,3, perilaku asertif setelah diberikan teknik asertif memperoleh nilah rata-rata 137,5 dan peningkatan skor diperoleh rata-rata sebanyak 22,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik asertif dapat meningkatkan perilaku asertif pada siswa yang diberikan treatment. Hal ini dapat dilihat melalui perubahan yang terjadi pada siswa, seperti siswa menjadi lebih percaya diri, mampu mengemukakan pikiran dan perasaannya, serta mampu mempertahankan hak yang dimilikinya.Kata kunci: Perilaku Asertif, Teknik Asertif
Penerimaan Sosial Warga Sekolah Terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus Pada SMPN Inklusi di Banda Aceh Istifa Daturrohmah; Syaiful Bahri; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social acceptance is the acceptance of individuals within a group with no qualifications or, let's just say, "a standing acceptance." The study is aimed at recognizing the social acceptance of school residents to special needs students at the institution school in Banda Aceh and seeing how the school views institution education. The study employs a qualitative approach with the narrative type. The research was done on the two schools of inclusion in Banda Aceh which is the SMPN 7 Banda Aceh and the SMPN 18 Banda Aceh. The subject of retention numbered 14 people in each school of vice principals, guidance and counseling teachers, homeroom teachers, subjects, regular students, cafeteria guards, security guards. Data collection techniques using interviews and observations. Data analysis through data reduction, data presentation, and conclusion. Studies show that the social acceptance of the school's citizens is unfavorable toward the special-needs students since most new schools receive special-needs students on certain conditions they want. That certainly goes against the theory of social acceptance expressed by Viscott because the social recipient is accepting an entire person who does not reject a certain part of himself. Keywords: Social acceptance, social acceptance aspects, special needs students ABSTRAKPenerimaan sosial adalah diterimanya individu dalam suatu kelompok tanpa adanya syarat atau bisa dikatakan penerimaan tanpa syarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan sosial warga sekolah terhadap siswa berkebutuhan khusus pada sekolah inklusi yang ada di Banda Aceh dan melihat pandangan warga sekolah terhadap pendidikan inklusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis narasi. Penelitian dilakukan pada dua SMPN inklusi di Banda Aceh yaitu SMPN 7 Banda Aceh dan SMPN 18 Banda Aceh. Subyek penelitian berjumlah 14 orang yang terdiri masing-masing 1 orang dalam tiap sekolah berupa wakil kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, guru wali kelas, guru mata pelajaran, siswa reguler, penjaga kantin, satpam. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan penerimaan sosial warga sekolah kurang baik terhadap siswa berkebutuhan khusus, karena dari hasil penelitian sebagian besar warga sekolah baru menerima siswa berkebutuhan khusus dengan ada syarat-syarat tertentu yang diinginkan. Hal itu tentu saja bertentangan dengan teori penerimaan sosial yang di kemukakan oleh Viscott karena penerimaa sosial adalah menerima keseluruhan diri seseorang yang tidak menolak bagian tertentu dari dirinya.Kata Kunci: Penerimaan Sosial, Aspek Penerimaan Sosial, Siswa Berkebutuhan Khusus
Pengembangan Kemampuan Matematis dan Bahasa Pada Siswa Tunarungu di SMALB YPAC Banda Aceh Laily Fitriyani; Syaiful Bahri; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLaily Fitriyani. Pengembangan Kemampuan Matematis dan Bahasa Pada Siswa Tunarungu di SMALB YPAC Banda Aceh. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.            (1) Drs. Syaiful Bahri, M.Pd.,             (2) Fajriani, S.Pd M,EdKata Kunci: Pengembangan Kemampuan Matematis dan Bahasa, SiswaTunarunguPenelitian ini berjudul pengembangan kemampuan matematis dan bahasa pada siswa tunarungu di SMALB YPAC Banda Aceh. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya guru dalam mengembangkan kemampuan matematis dan bahasa pada siswa tunarungu dan hambatan yang dialami guru dalam mengembangkan kemampuan matematis dan bahasa pada siswa tunarungu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini adalah SMALB YPAC Banda Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa upaya guru dalam mengembangkan kemampuan matematis dan bahasa pada siswa tunarungu dilakukan dengan beberapa upaya mulai dari kurikulum sekolah yang disederhanakan mengkuti kemampuan yang ada dalam diri siswa, metode pembelajaran yang dapat diserap dengan baik, teknik pembelajaran, media pembelajaran yang menarik sehingga membuat siswa lebih tangkap dalam menyerap materi dan evalusi pembelajaran yang dilakukan guru guna mengukur sejauh mana pencapaian yang diperoleh siswa. Sedangkan hambatan yang dialami guru yang pertama guru merasa alokasi waktu yang sangat sedikit untuk setiap pembelajaran, orangtua siswa yang kurang berkonstribusi terhadap pembelajaran anaknya disekolah dan siswa sendiri yang kurang berkonsentasi didalam kelas sehingga siswa menggangu teman yang lain pada saat guru menerangkan materi didepan kelas.