Desi Hernita
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penentuan Status Hara Nitrogen pada Bibit Duku Hernita, Desi
Jurnal Hortikultura Vol 22, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nitrogen merupakan unsur yang sangat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman.  Hara ini merupakan komponen esensial klorofil, protein, hormon, dan enzim. Gejala kekurangan atau kelebihan hara tersebut dapat terdeteksi secara visual pada penampilan daun, sehingga sangat penting untuk mencegah terjadinya kedua kondisi tersebut pada pertumbuhan bibit duku (Lansium domesticum Corr). Penelitian status hara nitrogen dilakukan pada bibit duku umur 2 tahun yang ditanam pada media pasir di Provinsi Jambi dari bulan Maret 2010 sampai dengan Maret 2011.  Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok, dengan lima perlakuan dosis nitrogen: 0, 100, 200, 400, dan 800 ppm/tanaman, diaplikasikan dalam bentuk air irigasi setiap 2 hari sekali dan masing-masing perlakuan terdiri dari tiga tanaman dan tiga ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala kekurangan nitrogen pertama terlihat pada daun tua yang ditandai dengan perubahan warna daun menjadi hijau kekuningan (klorosis), tangkai daun lemah dan berwarna kuning, jumlah daun kurang atau sama dengan 4,2 helai, pertumbuhan terhambat, dan konsentrasi nitrogen daun kurang dari 1,13%. Kecukupan nitrogen ditandai dengan pertumbuhan yang normal, daun berwarna hijau tua, jumlah daun berkisar antara 5 sampai 5,5 helai dan konsentrasi nitrogen daun antara 1,13 sampai 1,44%. Kelebihan nitrogen terlihat pada daun yang berwarna coklat dan mengalami nekrosis, jumlah daun kurang dari 3,78 helai, pertumbuhan bibit terhambat, konsentrasi nitrogen daun lebih dari 1,44%. Pertumbuhan maksimum membutuhkan 381 ppm pupuk nitrogen/tanaman, yang setara dengan 8 g urea/l air atau 77 g Urea/tahun. Rekomendasi pemupukan N ini merupakan salah satu teknologi yang dapat meningkatkan ketersediaan bibit duku bermutu.ABSTRAKNitrogen greatly affects the growth, development and production of crops, since it is an essential component of chlorophyl, proteins, hormones, and enzymes. The deficiency or excessive symptoms of the nitrogen can be easily observed mainly and visually in leaves, so it is important to determine the nitrogen concentration in both conditions.  The status study of the nitrogen on duku (Lansium domesticum Corr) seedling planted in sand was conducted in Jambi Province from March 2010 until March 2011.  The experiment was arranged by a randomized complete block design with five treatments consisting of three plants in each treatment and three replications. The treatments were consisted of five levels of nitrogen fertilization of 0, 100, 200, 400, and 800 ppm/plant. The results showed that nitrogen deficiency symptoms were appeared in old leaves with color changing from light green and yellowish (chlorosis), weak petiole and yellow color, leaf number more than or equal with 4.2, stunted growth with leaf nitrogen concentration less than 1.13%.  Adequate nitrogen was characterized by normal growth, dark green leaves, number of leaves between 5–5.5, and leaf nitrogen concentration from 1.13–1.44%. The symptoms of excessive nitrogen showed brown leaves, dry leaf (necrosis), number of leaves ≤ 3.78, inhibited seedling growth, leaf nitrogen concentration more than 1,44%.  The maximum growth requires 381 ppm of nitrogen fertilizer/crop, equivalent to 8 g of  Urea/l of water or 77 g Urea/year. Recommendation of nitrogen fertilizer is one technology that will increase the availability of qualified duku seedlings.
Penetapan Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K Tanaman Duku Berdasarkan Analisis Daun Hernita, Desi; Poerwanto, Rhoedy; Susila, Anas D; Anwar, S
Jurnal Hortikultura Vol 22, No 4 (2012): Desember
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Duku mempunyai perakaran yang dalam, sehingga sulit untuk memperoleh sampel tanah yang representatif pada daerah tersebut, sehingga lebih tepat menggunakan analisis daun. Status hara daun merupakan gambaran status hara aktual dalam tanah. Penelitian bertujuan untuk menentukan kategori status hara N, P, dan K, serta rekomendasi pemupukan optimum berdasarkan status hara tersebut pada tanaman duku. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro, Jambi pada Bulan Desember 2008 sampai dengan April 2012.  Rancangan penelitian menggunakan acak kelompok dengan lima ulangan.  Perlakuan dosis pupuk N (0, 400, 800, 1.200, dan 1.600 g N) , P (0, 500, 1.000, 1.500, dan 2.000 g P2O5), K (0,600, 1.200, 1.800, dan 2.400 g K2O/tanaman/tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hara N sangat rendah (< 1,81%), rendah (1,81 ≤ N < 2,82%), dan sedang (≥ 2,82%), status hara P sangat rendah (< 0,09%), rendah (0,09 ≤ P < 0,17%), dan sedang (≥ 0,17%), serta status hara K sangat rendah (< 1,16%), rendah (1,16 ≤ K < 2,19%), dan sedang (≥ 2,19%).  Rekomendasi pemupukan pada tanaman duku untuk status hara sangat rendah yaitu 858 g N, 1.770 g P2O5, dan 1.900 g K2O/tanaman/tahun, untuk status hara rendah, 588 g N, 1.335 g P2O5, dan 1.107 g K2O/tanaman/tahun, sedangkan berdasarkan pendekatan multinutrien 920 g N, 1.565 g P2O5, dan 1.488 g K2O/tanaman/tahun (biaya produksi terendah). Rekomendasi pemupukan N, P, dan K berdasarkan analisis daun dapat diterapkan pada pertanaman duku di Indonesia dan meningkatkan produksi serta kualitas buah duku. Duku has been deep roots making it difficult to obtain a representative sample of soil at the root zone, so the more appropriate used of leaf analysis. Leaf nutrient status was picture of the actual nutrient status of the soil. The aimed of this study was to determine leaf N, P, K level category and recommendation study determine the optimum fertilizer rate for each nutrient level category on duku plant. The experiment was conducted at Kumpeh Ulu District, Muaro Jambi Regency, in Jambi Province, from December 2008 to April 2012. Each treatments were arranged in randomized block design with five replications. The treatments were N (0, 400, 800, 1,200, 1,600 g N/plant/year), P (0, 500, 1,000, 1,500, 2,000 g P2O5/plant/year), and K (0, 600, 1,200, 1,800, 2,400 g K2O/plant/year). The results showed that leaf nutrient status of N was very low (< 1.81%),  low (1.81 ≤ N < 2.82%), and medium (≥ 2.82%), status of P was very low (< 0.09%), low (0.09 ≤ P < 0.17%), and medium (≥ 0.17%); status of K was very low (< 1.16%), low (1.16 ≤ K < 2.19%), and medium (≥ 2.19%).  Fertilizer recommendation  rate on duku plant for very low nutrient status were 858 g N, 1,770 g P2O5, and 1,900 g K2O/plant/year, low nutrient status were 588 g N, 1,335 g P2O5, and 1,107 g K2O/plant/year, multinutrient approach were 920 g N, 1,565 g P2O5, dan 1,488 g K2O/plant/year (lower production cost). Recommendation of fertilizer N, P, and K based on leaves analysis can be applied on duku in Indonesia and increase production and fruit quality of duku.
Penentuan Status Hara Nitrogen pada Bibit Duku Hernita, Desi
Jurnal Hortikultura Vol 22, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v22n1.2012.p29-36

Abstract

Nitrogen merupakan unsur yang sangat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman.  Hara ini merupakan komponen esensial klorofil, protein, hormon, dan enzim. Gejala kekurangan atau kelebihan hara tersebut dapat terdeteksi secara visual pada penampilan daun, sehingga sangat penting untuk mencegah terjadinya kedua kondisi tersebut pada pertumbuhan bibit duku (Lansium domesticum Corr). Penelitian status hara nitrogen dilakukan pada bibit duku umur 2 tahun yang ditanam pada media pasir di Provinsi Jambi dari bulan Maret 2010 sampai dengan Maret 2011.  Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok, dengan lima perlakuan dosis nitrogen: 0, 100, 200, 400, dan 800 ppm/tanaman, diaplikasikan dalam bentuk air irigasi setiap 2 hari sekali dan masing-masing perlakuan terdiri dari tiga tanaman dan tiga ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala kekurangan nitrogen pertama terlihat pada daun tua yang ditandai dengan perubahan warna daun menjadi hijau kekuningan (klorosis), tangkai daun lemah dan berwarna kuning, jumlah daun kurang atau sama dengan 4,2 helai, pertumbuhan terhambat, dan konsentrasi nitrogen daun kurang dari 1,13%. Kecukupan nitrogen ditandai dengan pertumbuhan yang normal, daun berwarna hijau tua, jumlah daun berkisar antara 5 sampai 5,5 helai dan konsentrasi nitrogen daun antara 1,13 sampai 1,44%. Kelebihan nitrogen terlihat pada daun yang berwarna coklat dan mengalami nekrosis, jumlah daun kurang dari 3,78 helai, pertumbuhan bibit terhambat, konsentrasi nitrogen daun lebih dari 1,44%. Pertumbuhan maksimum membutuhkan 381 ppm pupuk nitrogen/tanaman, yang setara dengan 8 g urea/l air atau 77 g Urea/tahun. Rekomendasi pemupukan N ini merupakan salah satu teknologi yang dapat meningkatkan ketersediaan bibit duku bermutu.ABSTRAKNitrogen greatly affects the growth, development and production of crops, since it is an essential component of chlorophyl, proteins, hormones, and enzymes. The deficiency or excessive symptoms of the nitrogen can be easily observed mainly and visually in leaves, so it is important to determine the nitrogen concentration in both conditions.  The status study of the nitrogen on duku (Lansium domesticum Corr) seedling planted in sand was conducted in Jambi Province from March 2010 until March 2011.  The experiment was arranged by a randomized complete block design with five treatments consisting of three plants in each treatment and three replications. The treatments were consisted of five levels of nitrogen fertilization of 0, 100, 200, 400, and 800 ppm/plant. The results showed that nitrogen deficiency symptoms were appeared in old leaves with color changing from light green and yellowish (chlorosis), weak petiole and yellow color, leaf number more than or equal with 4.2, stunted growth with leaf nitrogen concentration less than 1.13%.  Adequate nitrogen was characterized by normal growth, dark green leaves, number of leaves between 5–5.5, and leaf nitrogen concentration from 1.13–1.44%. The symptoms of excessive nitrogen showed brown leaves, dry leaf (necrosis), number of leaves ≤ 3.78, inhibited seedling growth, leaf nitrogen concentration more than 1,44%.  The maximum growth requires 381 ppm of nitrogen fertilizer/crop, equivalent to 8 g of  Urea/l of water or 77 g Urea/year. Recommendation of nitrogen fertilizer is one technology that will increase the availability of qualified duku seedlings.
Penetapan Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K Tanaman Duku Berdasarkan Analisis Daun Desi Hernita; Rhoedy Poerwanto; Anas D Susila; S Anwar
Jurnal Hortikultura Vol 22, No 4 (2012): Desember 2012
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v22n4.2012.p376-384

Abstract

Duku mempunyai perakaran yang dalam, sehingga sulit untuk memperoleh sampel tanah yang representatif pada daerah tersebut, sehingga lebih tepat menggunakan analisis daun. Status hara daun merupakan gambaran status hara aktual dalam tanah. Penelitian bertujuan untuk menentukan kategori status hara N, P, dan K, serta rekomendasi pemupukan optimum berdasarkan status hara tersebut pada tanaman duku. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro, Jambi pada Bulan Desember 2008 sampai dengan April 2012.  Rancangan penelitian menggunakan acak kelompok dengan lima ulangan.  Perlakuan dosis pupuk N (0, 400, 800, 1.200, dan 1.600 g N) , P (0, 500, 1.000, 1.500, dan 2.000 g P2O5), K (0,600, 1.200, 1.800, dan 2.400 g K2O/tanaman/tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hara N sangat rendah (< 1,81%), rendah (1,81 ≤ N < 2,82%), dan sedang (≥ 2,82%), status hara P sangat rendah (< 0,09%), rendah (0,09 ≤ P < 0,17%), dan sedang (≥ 0,17%), serta status hara K sangat rendah (< 1,16%), rendah (1,16 ≤ K < 2,19%), dan sedang (≥ 2,19%).  Rekomendasi pemupukan pada tanaman duku untuk status hara sangat rendah yaitu 858 g N, 1.770 g P2O5, dan 1.900 g K2O/tanaman/tahun, untuk status hara rendah, 588 g N, 1.335 g P2O5, dan 1.107 g K2O/tanaman/tahun, sedangkan berdasarkan pendekatan multinutrien 920 g N, 1.565 g P2O5, dan 1.488 g K2O/tanaman/tahun (biaya produksi terendah). Rekomendasi pemupukan N, P, dan K berdasarkan analisis daun dapat diterapkan pada pertanaman duku di Indonesia dan meningkatkan produksi serta kualitas buah duku. Duku has been deep roots making it difficult to obtain a representative sample of soil at the root zone, so the more appropriate used of leaf analysis. Leaf nutrient status was picture of the actual nutrient status of the soil. The aimed of this study was to determine leaf N, P, K level category and recommendation study determine the optimum fertilizer rate for each nutrient level category on duku plant. The experiment was conducted at Kumpeh Ulu District, Muaro Jambi Regency, in Jambi Province, from December 2008 to April 2012. Each treatments were arranged in randomized block design with five replications. The treatments were N (0, 400, 800, 1,200, 1,600 g N/plant/year), P (0, 500, 1,000, 1,500, 2,000 g P2O5/plant/year), and K (0, 600, 1,200, 1,800, 2,400 g K2O/plant/year). The results showed that leaf nutrient status of N was very low (< 1.81%),  low (1.81 ≤ N < 2.82%), and medium (≥ 2.82%), status of P was very low (< 0.09%), low (0.09 ≤ P < 0.17%), and medium (≥ 0.17%); status of K was very low (< 1.16%), low (1.16 ≤ K < 2.19%), and medium (≥ 2.19%).  Fertilizer recommendation  rate on duku plant for very low nutrient status were 858 g N, 1,770 g P2O5, and 1,900 g K2O/plant/year, low nutrient status were 588 g N, 1,335 g P2O5, and 1,107 g K2O/plant/year, multinutrient approach were 920 g N, 1,565 g P2O5, dan 1,488 g K2O/plant/year (lower production cost). Recommendation of fertilizer N, P, and K based on leaves analysis can be applied on duku in Indonesia and increase production and fruit quality of duku.