Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kinetika Reaksi Isomerisasi α-pinene Retno Ringgani; Budhijanto Budhijanto; Arief Budiman
Eksergi Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v13i1.1434

Abstract

Terpentin merupakan hasil hutan non kayu yang berasal dari pohon pinus. Terpentin diperoleh  dari hasil produk non kayu berupa getah pinus dengan kandungan tertinggi berupa α-pinene dengan cara didistilasi dan menghasilkan produk atas berupa terpentin dan produk bawah berupa gondorukem. Terpentin yang dipakai pada penelitian ini memiliki komposisi α-pinen 80,03 %, camphen 1,95%, β-pinen 2,78 %, ∆-caren 11,91% dan limonen 1,99%. Reaksi isomerisasi α-pinen merupakan reaksi paralel yang menghasilkan beberapa produk isomer, yaitu camphen, limonen,α-terpinen, γ-terpinen, dan terpinolen. Produk hasil isomerisasi α-pinen merupakan produk intermediate yang digunakan dalam industri farmasi, chemical fragrance, anti bakteri dan industri parfum. Pada penelitian ini, dipelajari reaksi isomerisasi α-pinen menggunakan katalis resin amberlyst 36. Reaksi isomerisasi α-pinen dilakukan pada reaktor batch berpengaduk dengan variasi suhu 70 - 1000C. Kinetika reaksi isomerisasi α-pinen dari terpentin didekati dengan reaksi order satu irreversible. Model kinetika yang diusulkan menunjukkan kesesuaian dengan hasil eksperimen baik. Dari hasil perhitungan diperoleh parameter faktor tumbukan (A) dan Energi Aktivasi (E) untuk masing-masing camphene, limonene, α-terpinene, γ-terpinene, terpinolene yaitu 0,825x105 dm.s-1; 0,0061x105 dm.s-1;0,0645x105 dm.s-1;0,0595x105 dm.s-1; 0,0645x105 dm.s-1 dan 27,93 kJ/mol; 19,67 kJ/mol; 18,53 kJ/mol; 19,25 kJ/mol; 4,28 kJ/mol.
PENGARUH DIAMETER PARTIKEL TERHADAP STABILITAS BAHAN BAKAR ALTERNATIF COAL-OIL MIXTURES (COM) Nufus Kanani; Bardi Murrachman; Budhijanto Budhijanto
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 1 JUNI 2016
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.851 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i2.727

Abstract

Coal-Oil Mixtures (COM) merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang telah lama diterapkan di industri, namun ada satu faktor yang menjadi masalah pada Caol-Oil Mixtures yaitu batubara dapat mengendap dan terpisah dari minyak, padahal kita menginginkan agar terjadi kestabilan antara campuran minyak dan batubara. Campuran batubara dan minyak terpisah dan membentuk lapisan batubara dan minyak. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan berat jenis antara batubara dan minyak. Untuk menjaga kestabilan campuran agar tidak terjadi pengendapan, selain ukuran partikel dibuat sangat kecil, juga ditambahkan surfaktan sebagai suatu senyawa yang berfungsi untuk mencegah terjadinya aglomerasi dari partikel batubara, sehingga dapat menstabilkan campuran tersebut.Pada penelitian ini dikembangkan metode untuk pengkajian tentang stabilitas bahan bakar alternatif Coal-Oil Mixtures yang ditunjukkan dengan tingginya penurunan partikel batubara terhadap tinggi cairan total (h/L) pada Coal-Oil Mixtures dengan menggunakan berat surfaktan 0,4 gram dan rasio berat batubara:minyak = 0,2 dan ukuran diameter partikel 0.149 mm, 0.192 mm dan 0.352 mm. Dari hasil percobaan menujukkan bahwa semakin kecil ukuran diameter partikel yang digunakan maka stabilitas bahan bakar alternatif Coal-Oil Mixtures yang dihasilkan semakin baik. Kestabilan tertinggi diperoleh pada ukuran diameter partikel 0.149 mm.
Microencapsulation of Riboflavin (Vitamine B2) using Alginate and Chitosan : Effect of Surfactant Span 80 upon Microcapsule Diameter YC. Danarto; Rochmadi Rochmadi; Budhijanto Budhijanto
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2018): Volume 2 No 2 July 2018
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v2i2.40434

Abstract

Riboflavin (vitamin B2) plays an important role in the growth and maintenance of human metabolism. Riboflavin is the highly sensitive and unstable to environmental influences such as light, reducing agents and pH. Riboflavin is protected by forming it into microcapsules with sodium alginate as a matrix and coated with chitosan reinforced with glutraldehid crosslinking. This study aims to study the process of microencapsulation of riboflavin with sodium alginate and chitosan and is emphasized to study the effect surfactant span 80 upon the size of the microcapsules formed. Based on microcapsule size and its distribution,  it  can  be  concluded  that  more  span  80  added  to  paraffin  oil  will  reduce  the  size  of microcapsule that is formed
Penentuan Pelarut untuk Adsorpsi Oryzanol dari Minyak Bekatul dengan Investigasi Kromatografi Lapis Tipis (Thin Layer Chromatography) Ari Diana Susanti; Wahyudi Budi Sediawan; Sang Kompiang Wirawan; Budhijanto Budhijanto
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 No 2 July 2017
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v1i2.40424

Abstract

Oryzanol yang terkandung dalam minyak bekatul mempunyai kekuatan antioksidan lebih  tinggi  daripada vitamin E  dan  terbukti  mempunyai efek hipokolesteromik sehingga berguna untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Metode adsorpsi menggunakan adsorben silika merupakan salah satu metode isolasi oryzanol yang menjanjikan. Keberhasilan proses pemungutan oryzanol sangat ditentukan oleh pemilihan pelarut yang digunakan karena oryzanol merupakan senyawa ester sehingga sifatnya mirip dengan sifat trigliserida minyak bekatul yang ingin dipisahkan darinya. Oleh karena itu perlu ditentukan pemodifikasi pelarut sehingga diperoleh campuran pelarut yang cocok untuk proses tersebut. Modifikasi dilakukan terhadap pelarut utama n-heksana dan pemodifikasi potensial yang digunakan adalah etil asetat, diklorometana, kloroform, dan aseton. Performa campuran pelarut diuji menggunakan metode kromatografi lapis tipis (thin layer chromatography - TLC) menggunakan plat TLC silika gel grade 60. Hasil penelitian menunjukkan  kombinasi  n-heksana/aseton  =  85/15  memberikan  hasil  pemisahan oryzanol terbaik, sedangkan kombinasi    n-heksana/etil asetat = 90/10 patut dipertimbangkan apabila elusi secara gradien dipilih dalam proses pemisahan.