Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INVENTARISASI EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR LIMBAH DENGAN FIRST ORDER DECAY DI KABUPATEN KARANGASEM Affan Irfan Fauziawan
Eksergi Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v0i0.4534

Abstract

Waste production increases with the increase in population, urbanization rate and people's income. Garbage is a contributor to greenhouse gas (GHG) emissions which can cause global warming. The Indonesian government is still committed to reducing greenhouse gas emissions and working to reduce / limit the increase in temperature below 1.50C. Karangasem Regency, is on the island of Bali, with a population in 2018 of 414,800 people. The population is spread across 8 sub-districts with the population growth rate in Karangasem averaging 0.88% per year. The distribution of the population will be directly proportional to the distribution of solid waste produced. It is important to do an inventory of GHG emissions to determine the amount of emissions in Karangasem Regency. The method for calculating municipal solid waste will be carried out using the First Order Decay method contained in the IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines. From the calculation results, GHG emissions have been obtained in each sub-district in Karangasem Regency. Total GHG emissions in 2019 amounted to 11,764 tons CO2-e, with the highest GHG emission contributor, namely Karangasem District with 2,302 tons CO2-e and the lowest being Sidemen District with 894 tons CO2-e. With this research, it is hoped that stakeholders will be able to make efforts (mitigation) that can reduce these GHG emissions.
Estimasi Emisi Gas Karbondioksida (Co2) Dari Sektor Limbah Padat Di Kabupaten Karangasem Dengan Metode FIRST ORDER DECAY (FOD) Affan Irfan Fauziawan
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 2, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v2i1.1688

Abstract

Perubahan iklim telah menjadi persoalan global dan untuk mengatasinya melibatkan berbagai negara dan berbagai disiplin ilmu. Respon yang dilakukan pemerintah Indonesia di dalam menanggapi isu perubahan iklim dan pemanasan global tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dan Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Emisi GRK Nasional. Inventarisasi GRK di sektor limbah padat tingkat kabupaten ini perlu dilakukan, untuk mengetahui estimasi emisi GRK yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi emisi GRK dari sektor limbah padat di Kabupaten Karangasem, Bali. Pada penelitian ini, menggunakan metode First Order Decay (FOD) yang terdapat dalam IPCC 2006 GL. Dari hasil penelitian diketahui bahwa TPA di kabupaten Karangasem masih bersifat open dumping, yang memiliki Methane Correction Factor (MCF) sebesar 0,8. Jumlah sampah (limbah padat) yang masuk ke TPA tahun 2010 – 2015 mengalami peningkatan dari 37.419 m3 menjadi 43.212 m3. DOC (Degradable Organic Carbon) untuk jenis sampah yang masuk ke TPA (fraksi berat) yaitu sampah makanan 0,38, sampah kertas 0,44, sampah taman 0,49, sampah kain tekstil 0,3, sampah kayu 0,5, sampah kulit/karet 0,47. Berdasarkan hasil perhitungan, estimasi besarnya emisi GRK sektor limbah padat yang dihasilkan di kabupaten Karangasem, dari tahun 2011 sebesar 2.918 ton CO2e dan terus meningkat setiap tahunnya, hingga tahun 2015 emisi yang dihasilkan sebesar 9.153 ton CO2e/tahun.
Pengaruh Media Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Game Online Terhadap Minat Belajar Mahasiswa I Gede Suardika; Affan Irfan Fauziawan
Jurnal Sistem dan Informatika (JSI) Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.1 KB)

Abstract

Beberapa penelitian menyatakan bahwa motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan di kalangan siswa dan mahasiswa masih sangat kurang. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran GO MPK dengan motivasi mahasiswa dalam mempelajari matakuliah Kewarganegaraan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan untuk menguji pengaruh media pembelajaran yang telah dikembangkan dengan minat belajar mahasiswa adalah quasi eksperimental design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Game Online sebagai media pembelajaran mampu membantu meningkatkan minat belajar mahasiswa pada matakuliah Kewarganegaraan di STMIK STIKOM Bali dengan kontribusinya sebesar 33%.
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PENGENALAN ORGAN JANTUNG MANUSIA PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH AL-AMIN TABANAN Naufal Faroh; Ketut Gus Oka Ciptahadi; Affan Irfan Fauziawan; Ni Putu Meina Ayuningsih
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTHeart Organ is one of the natural science learning materials in class V in the Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin Tabanan. This material is only studied in books, and the teacher explains through slidepresentations. The absence of adequate tools such as props and other supporting media that can be usedand displayed to clarify the material. Therefore multimedia-based learning media can help teachers inthe process of delivering material that is needed and as supporting media for the material of the humanheart organ. In making this multimedia-based learning media the author used Coreldraw X7 softwareto create characters that are in the learning media, then the animation process, button creation, andbacksound administration were done using the Adobe Flash CS 6 application. This Learning Media hasbeen tested by distributing questionnaires to fifty students of Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin Tabanan,with the aim to find out how feasible the application can be used. From the results of the questionnairethat was distributed, it was obtained that the learning media of Natural Sciences (IPA) introduction ofmultimedia-based human cardiac organs with the highest number of points category was four point ninesix and included in the category of strongly agree while the number of points in the lowest category wasfour point one and included in the agreed category , this shows that this application is in accordancewith the Learning Implementation Plan (RPP) and is very appropriate to be used for fifth grade studentsas a learning media.Keywords: Learning Media, Natural Sciences, Human Heart Organs.ABSTRAKOrgan Jantung merupakan salah satu materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas Vdi Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin Tabanan. Materi ini hanya dipelajari di buku, dan guru menjelaskanmelalui slide presentasi. Belum adanya alat memadai seperti alat peraga dan media penunjang lainnyayang bisa digunakan dan ditampilkan untuk memperjelas materi. Oleh karena itu media pembelajaranberbasis multimedia dapat membantu guru dalam proses penyampaian materi yang dirasa sangatdibutuhkan dan sebagai media penunjang untuk materi organ jantung manusia. Dalam pembuatan mediapembelajaran berbasis multimedia ini penulis menggunakan software Coreldraw X7 untuk pembuatankarakter yang ada didalam media pembelajaran, kemudian untuk proses animasi, pembuatan tombol,dan pemberian backsound dilakukan menggunakan aplikasi Adobe Flash CS 6.Media pembelajaran initelah diujikan dengan penyebaran kuisioner ke siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin Tabanan sebanyak50 orang siswa, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa layak aplikasi dapat digunakan. Dari hasilkuisioner yang telah dibagikan diperoleh bahwa media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)pengenalan organ jantung manusia berbasis multimedia dengan jumlah poin kategori tertinggi 4,96 dantermasuk dalam kategori sangat setuju sedangkan jumlah poin kategori terendah 4,1 dan termasuk dalamkategori setuju, hal ini menunjukkan bahwa aplikasi ini telah sesuai dengan Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) dan sangat tepat digunakan untuk siswa kelas V sebagai media pembelajaran..Kata Kunci : Media Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Alam, Organ Jantung Manusia.
Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Kompos di Madrasah Aliyah Negeri Karangasem Affan Irfan Fauziawan; Kent Reinaldo Rafii Aziz
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 2 No. 1 (2019): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.569 KB)

Abstract

Sampah yang tidak dikelola dengan baik, dapat mengakibatkan hal-hal negatif bagi kehidupan manusia. Selain mengotori lingkungan sekitar, sampah juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Lebih jauh lagi, sampah dapat mengakibatkan terjadinya emisi gas rumah kaca (GRK). Gas-gas yang bisa menyebabkan efek GRK diantaranya yaitu CO2 (Karbondioksida) dan CH4 (Methana) yang terdapat dalam timbulan sampah. Kegiatan sosialisasi lebih ditekankan kepada bagaimana mengelola sampah agar bernilai positif. Pengelolaan sampah yang baik, merupakan salah satu contoh nyata untuk mengurangi emisi GRK yang disebabkan oleh timbulan sampah. Contohnya adalah dengan membuat kompos dari sampah organik di lingkungan sekolah. Pelatihan pembuatan kompos ini dengan menggunakan wadah/tong plastik yang dibedakan menjadi 2 cara yaitu secara aerob dan anaerob. Pembuatan kompos secara aerob, berarti ada kontak dengan udara, sehingga wadah/tong plastik tersebut diberi lubang angin berukuran sekitar 2-3 cm. Sedangkan satu wadah/tong yang lain untuk pembuatan kompos secara anaerob (tidak ada kontak dengan udara), sehingga wadah/tong tersebut tertutup. Sampah organik yang berasal dari lingkungan sekolah seperti sampah daun, sampah sisa makanan di kantin, dikumpulkan kedalam wadah tersebut untuk dijadikan sebagai kompos. Kegiatan pelatihan pembuatan kompos ini telah dilaksanakan dan berjalan dengan baik. Respon para guru dan murid Madrasah Aliyah Negeri Karangasem cukup positif dan baik dan menilai bahwa pelatihan ini bermanfaat bagi mereka.
PEMAKAIAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM UNTUK PEMETAAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR LIMBAH DI KABUPATEN KARANGASEM Affan Irfan Fauziawan; I Made Agus Wirahadi Putra; Ratna Kartika Wiyati
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTWaste production increases with the increase in population, urbanization rate and people’s income. Solid waste is a contributor to greenhouse gas (GHG) emissions which can cause global warming. At the Conference of Parties 25 (COP 25) in Madrid 2019, the Indonesian government is still commited to reducing GHG emissions and working to reduce/limit the increase in temperature below 1.50C. Karangasem regency is an area located in the eastern part of Bali Island, which administratively is one of the regency in Bali Province. The population of Karangasem regency in 2018 based on results of population registration was 414,800 people. The population is spread across 8 sub-districs with the population growth rate in Karangasem averaging 0.88% per year. The distribution of the population will be directly proportional to the distribution of solid waste produced. The method for calculating municipal solid waste will be carried out using the First Order Decay method contained in the IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines. From the calculation results, GHG emission have been obtained in each sub-district in Karangasem regency. Total GHG emission in 2019 amounted to 11,764 tonnes of CO2-e. Mapping the area in Karangasem district to determine the amount of waste produced by each district is deemed necessary as a mitigation effort to be implemented. In this study, a mapping of each sub-district was carried out on the basis of Geographical Information System (GIS). It is necessary to carry out a GHG inventory at the district level, to determine how much GHG emission are generated from the waste sector. After the GHG emission in known, a mapping of each sub-district will be made to determine the level of emission produced, so that this GHG emission reduction mitigation action will focus more on the sub-districts that produce the most emission first followed by other sub-districts.Keywords: Waste, GHG Inventory, First Order Decay, Geographic Information System.ABSTRAKProduksi limbah meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat urbanisasi dan pendapatan masyarakat. Sampah merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) yang dapat menyebabkan adanya pemanasan global (global warming). Pada Conference of Parties 25 (COP 25) di Madrid tahun 2019, pemerintah Indonesia masih berkomitmen untuk dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dan berupaya untuk mengurangi/membatasi peningkatan suhu dibawah 1,50C. Kabupaten Karangasem, merupakan daerah yang berada di belahan timur Pulau Bali, yang secara administratif merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Provinsi Bali. Jumlah penduduk Kabupaten Karangasem pada tahun 2018 berdasarkan hasil registrasi penduduk adalah 414.800 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tersebar dalam 8 kecamatan dengan angka pertambahan penduduk di Karangasem rata-rata 0,88% per tahun. Sebaran jumlah penduduk akan berbanding lurus dengan sebaran limbah padat yang dihasilkan. Metode penghitungan limbah padat kota akan dilakukan dengan menggunakan metode First Order Decay yang terdapat pada IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines. Dari hasil perhitungan telah didapatkan emisi GRK di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem. Total emisi GRK pada tahun 2019 yaitu sebesar 11.764 ton CO2-e. Pemetaan wilayah di kabupaten392 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 6, Nomor 3, Oktober 2020Karangasem untuk mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan tiap kecamatan dipandang perlu dilaksanakan sebagai upaya mitigasi yang akan dilaksanakan. Pada penelitian ini dilaksanakan pemetaan tiap-tiap kecamatan dengan basis Sistem Informasi Geografis (SIG). Inventarisasi GRK di tingkat kabupaten ini perlu dilakukan, untuk mengetahui sampai berapa besar emisi GRK yang dihasilkan dari sektor limbah tersebut. Setelah emisi GRK sudah diketahui, maka akan dibuat sebuah pemetaan tiap-tiap kecamatan untuk mengetahui tingkat emisi yang dihasilkan, sehingga aksi mitigasi penurunan emisi GRK ini akan lebih fokus pada kecamatan-kecamatan yang menghasilkan emisi paling besar terlebih dahulu dilanjutkan dengan kecamatan yang lainnya.Kata Kunci : Limbah, Inventarisasi GRK, First Order Decay, Sistem Informasi Geografis.
PERANAN TEKNOLOGI PRODUKSI TERHADAP KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI GULA MERAH ORGANIK DI KEC. KUTASARI DAN MREBET KAB. PURBALINGGA Agus Purwanto; Anggun Nugroho; Affan Irfan Fauziawan; I Wayan Karang Utama
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the role of the use of production technology in increasing the production of brown sugar in kec. Kutasari and Mrebet Kab. Purbalingga and find out what are the obstacles faced by the coconut sap farmer group towards increasing brown sugar production in the district. Kutasari and Mrebet Kab. Purbalingga. The research was conducted from September to December 2022 in the district. Kutasari and Mrebet Kab. Purbalingga. The number of farmers who were taken by simple random sampling as respondents was 18 people. Data collection techniques through direct observation and interviews using a list of questions and secondary supporting data. Descriptive analysis of the data was used using a scoring system for each question item to see the role of production technology. The role of production technology in increasing production is moderate. In which of the five group roles, 3 of them are classified as high, 2 are classified as low. The role that is categorized as high is the role of production technology in the provision of production facilities and means, the application of five farming technologies, cooperation with government agencies or KUD. And the obstacles faced by farmer groups in increasing brown sugar production are the lack of facilities and production facilities, the lack of application of five-farm technology and the lack of institutions such as KUD to increase the production of farmer groups in kec. Kutasari and Mrebet Kab. Purbalingga. Keywords: the role of production technology, production capacity, brown sugar, Purbalingga.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan penggunaan teknologi produksi dalam meningkatkan hasil produksi gula merah di kec. Kutasari dan Mrebet Kab. Purbalingga dan mengetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh kelompok petani penderes nira kelapa terhadap peningkatan produksi gula merah di kec. Kutasari dan Mrebet Kab. Purbalingga. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai bulan Desember 2022 di kec. Kutasari dan Mrebet Kab. Purbalingga. Jumlah petani yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling) sebagai responden sebanyak 18 orang. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan interview dengan menggunakan daftar pertanyaan serta data pendukung sekunder. Analisis deskriptif terhadap data dipakai dengan menggunakan sistem skoring pada setiap item pertanyaan untuk melihat peranan teknologi produksi. Peranan teknologi produksi terhadap peningkatan produksi tergolong sedang. Di mana dari kelima peranan kelompok 3 diantaranya tergolong tinggi, 2 tergolong tergolong rendah. Peranan yang dikategorikan tinggi adalah peranan teknologi produksi dalam penyediaan fasilitas dan sarana produksi, penerapan teknologi panca usahatani, kerjasama dengan lembaga pemerintah atau KUD. Dan hambatan-hambatan yang dihadapi teknologi produksi dalam peningkatan produksi gula merah yaitu kurangnya fasilitas dan sarana produksi, kurangnya penerapan teknologi panca usaha tani serta kurangnya lembaga-lembaga semacam KUD terhadap peningkatan produksi teknologi produksi di kec. Kutasari dan Mrebet Kab. Purbalingga. Kata Kunci : peranan teknologi produksi, kapasitas produksi, gula merah, Purbalingga.