Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BUAH MANGGIS, BUAH SIRSAK DAN KUNYIT TERHADAP KANDUNGAN RADIKAL BEBAS PADA DAGING SAPI YANG DIRADIASI DENGAN SINAR GAMMA Fauziah, Fifit Fajrian; Juswono, Unggul P.; Herwiningsih, Sri
Physics Student Journal Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging sapi yang disinari radiasi gamma akan mengalami ionisasi sehingga jaringan pada daging mengalami kerusakan akibat timbulnya radikal bebas. Salah satu kerusakan yang dapat terjadi adalah kerusakan pada molekul protein, lipid, karbohidrat dan lemak. Oleh sebab itu, diperlukan suatu penelitian pengaruh pemberian buah manggis, buah sirsak dan kunyit (sebagai antioksidan) dalam mempertahankan jaringan daging sapi. Pada penelitian ini, digunakan sampel berupa daging tanpa diberi antioksidan dan daging yang diberi antioksidan kemudian diradiasi dg sinar gamma dari unsur radioaktif Cs-137 dan Co-60. Kedua jenis sampel tersebut kemudian diuji dengan menggunakan ESR Leybold-Heracus untuk menganalisa kandungan radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan penambahan buah manggis, buah sirsak dan kunyit berpengaruh terhadap penurunan nilai kandungan radikal bebas daging sapi, hal ini dikarenakan buah manggis memiliki kandungan xanthone, buah sirsak memiliki kandungan vitamin C dan kunyit memiliki kandungan kurkuminoid yang berfungsi sebagai antioksidan.Kata Kunci: daging sapi, radiasi, radikal bebas, antioksidan, buah manggis, buah sirsak dan kunyit.
Monte Carlo Simulation to Determine Deposition Ratio of Dosage in a-SI Epid with Dose Deposition on Water Herwiningsih, Sri; Rianto, Sugeng; Yuana, Firdy
Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.941 KB) | DOI: 10.21776/ub.natural-b.2014.002.03.1

Abstract

The study aimed to explore the use of a-Si EPID as a dosimeter for IMRT delivery. The main objective of the study was to determine the ratio of dose deposited in a-Si EPID and the dose deposited in water. Linac used in the simulation was Electa Precise Linac and A-Si EPID model used in the study was based on the configuration of iView GT Elekta a-Si EPID. Study the characteristic of energy deposition at a-Si EPID and water detector shows that the energy deposition at a-Si EPID detector is higher than that of water detector at low photon energy (<0.1 MeV). This is caused by an enhancement of photoelectric interaction between photon beam and a-Si EPID detector at low energy X-rays. The simulation of dose deposition by using square fields show that the ratio between the dose deposition of a-Si EPID and the dose deposition of water detector (α) increases with an increase of the field size. The value of α ranges from 0.60 – 0.66. The similar result was shown in the simulation of dose deposition by using IMRT beam, in which the value of α ranges from 0.63 – 0.64. The α value is useful to relate the measured dose from detector to the equivalent dose of water, which is often used as a reference medium in radiotherapy dosimetry.  
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN POSYANDU KEMBOJA KELURAHAN TASIKMADU KOTA MALANG DALAM MENCEGAH STUNTING Fathur Rahman; Sri Herwiningsih
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.033 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i2.1124

Abstract

Stunting telah menjadi masalah Kelurahan Tasikmadu. Disini ada 25 balita terindikasi stunting. Karena itu perlu ada sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat Tasikmadu. Tujuan dari kegiatan ini adalah menemukan akar masalah dan solusi dalam pencegahan stunting. Mitra dalam kegiatan ini adalah Posyandu Kemboja dan PKK Kelurahan Tasikmadu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah, diskusi dan simulasi. Hasil kegiatannya yaitu pemberian tablet pada ibu hamil untuk tambah darah sejak dinyatakan hamil, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil, posyandu pro aktif mendatangi keluarga balita supaya mengikuti program imunisasi dasar lengkap, pemberian vitamin A, memperbaiki pola pikir dan pola asuh untuk balita. Selain itu, keluarga balita menjadi prioritas penerima program kampung tangguh pangan dan kesehatan di Kelurahan Tasikmadu 
Analisis dosis serap PTV pada pengobatan radioterapi kanker rektum dengan teknik 3D-CRT berdasarkan dose volume histogram Anggita Khoirunnisa; Firdy Yuana; Sri Herwiningsih
Journal of Medical Physics and Biophysics Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Indonesian Association of Physicists in Medicine (AIPM/AFISMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker rektum merupakan kasus kanker terbanyak di Indonesia yang berada di urutan keenam. Pengobatan kanker rektum dapat dilakukan dengan radioterapi di mana dalam radioterapi eksternal terdapat beberapa tahapan yang dilalui, salah satunya adalah tahapan perencanaan atau treatment planning. Tahapan perencanaan pada radioterapi perlu dilakukan evaluasi karena berkaitan dengan distribusi dosis radiasi yang diberikan kepada penderita kanker, sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat diketahuinya distribusi dosis pada Planning Target Volume (PTV) penderita kanker rektum berdasarkan Dose Volume Histogram (DVH) sehingga radioterapi dapat optimal. Penelitian ini dilakukan pada 13 pasien kanker rektum yang mendapatkan dosis resep PTV sebesar 50 Gy menggunakan teknik 3D-CRT dengan software TPS RayStation 9A V.9.0.0.113. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai D95% dan D2% yang dibandingkan dengan rekomendasi ICRU Report 62 serta nilai Conformity Index (CI) dan nilai Homogeneity Index (HI) yang dapat dibandingkan dengan rekomendasi ICRU Report 83. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa untuk nilai D95% dan D2% pada 6 dari 13 pasien telah memenuhi rekomendasi ICRU Report 62 sedangkan nilai CI maupun HI pada PTV telah mendekati nilai ideal sesuai dengan rekomendasi di mana nilai ideal CI adalah 1 dan HI adalah 0. Ketidaksesuaian distribusi dosis dengan rekomendasi dapat dikarenakan oleh beberapa faktor seperti jaringan tubuh manusia yang tidak homogen, kondisi kanker dan sebagainya.
Analisis sebaran dosis organ at risk (OAR) pada perencanaan radioterapi kanker payudara kiri dengan teknik 3D-CRT melalui dose volume histogram (DVH) Winda Suryaning Pramesti; Firdy Yuana; Sri Herwiningsih; Fatimah Kunti Hentihu; Alfian Khoiri Anto
Journal of Medical Physics and Biophysics Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Indonesian Association of Physicists in Medicine (AIPM/AFISMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan radioterapi merupakan tahapan penting yang menentukan pemberian dosis dalam pengobatan kanker. 3D-CRT (Three-Dimensional Conformal Radiation Therapy) adalah teknik yang digunakan dalam perencanaan radioterapi untuk menghasilkan gambaran volume target sesuai dengan bentuk jaringan kanker dalam tampilan kurva isodosis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi dosis yang diterima oleh OAR (Organ at Risk) dan mengetahui faktor yang mempengaruhi sebaran dosis pada radioterapi kanker payudara kiri. OAR pada kasus kanker payudara kiri meliputi jantung, paru-paru (kanan dan kiri), sumsum tulang belakang, dan esofagus. Data penelitian diperoleh sebanyak 44 perencanaan perawatan pasien kanker payudara sebelah kiri pasca mastektomi (post mastectomy). Dosis preskripsi sebesar 50 Gy, diberikan sebanyak 25 fraksi dengan masing-masing fraksi sebesar 2 Gy menggunakan foton berenergi 6 MV. Analisis dengan cara mengamati distribusi dosis yang diterima oleh OAR melalui grafik DVH (Dose Volume Hystogram) yang dibandingkan dengan standar dosis toleransi oleh rekomendasi QUANTEC (Quantitative Analysis of Normal Tissue Effect in the Clinic). Hasil penelitian diperoleh bahwa perencanaan perawatan terhadap penderita kanker payudara kiri khususnya yang sudah menjalani operasi mastektomi mempunyai tingkat penerimaan dosis OAR yang cukup tinggi pada bagian jantung dan paru-paru kiri. Variasi distribusi dosis dimungkinkan karena adanya metode pengobatan operasi mastektomi dan  perbedaan anatomi antar pasien.