Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Reformasi Birokrasi Pemerintah dan Penerapan Excellence Theory Suharyanti Suharyanti; Tuti Widiastuti; Dessy Kania
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i1.86

Abstract

Excellence theory yang dikembangkan oleh James E. Grunig menyebutkan bahwa organisasi yang menerapkan excellence communication memiliki tiga komponen (sphere) yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu knowledge core, shared expectation, dan participative culture. Studi ini bertujuan untuk melihat sejauhmana excellence theory dapat diterapkan pada lembaga pemerintah sebagai badan publik yang hingga kini sedang menjalani proses reformasi birokrasi. Penelitian dilakukan di Biro Humas Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada organisasi yang belum sepenuhnya menjalankan budaya partisipatif, khususnya antara pimpinan BPK-RI sebagai koalisi dominan dengan Biro Humas sebagai komunikator, maka penerapan excellence theory tidak optimal. Hal ini karena, budaya partisipatif (participative culture) adalah dasar dari adanya hubungan yang sinergis antara harapan koalisi dominan dengan harapan komunikator (shared expectation), yang pada gilirannya juga memengaruhi bagaimana komunikator mengimplementasikan pengetahuan (knowledge core) dalam menjalankan tugasnya.
Rekayasa Gambar Diri Remaja dalam Mencapai Pengakuan Sosial di Instagram Tuti Widiastuti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 14, No 3 (2016)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v14i3.2134

Abstract

Strategi Pesan Promosi Kesehatan Cegah Flu Burung Tuti Widiastuti
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 28, No.2, Year 2012 (Accredited by Dikti)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.319 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v28i2.351

Abstract

Avian influenza health disaster has attacked many countries in the world, includes Indonesia. An effort have been done by government through Health Department RI publish health promotion communication on public services advertising (PSA) version “Cegah Flu Burung dengan B3K”. In a way to criticize this PSA is used theoretical framework social construction of reality and health promotion. This research use descriptive qualitative method, whereas data is collected with literature review from television PSA, and data analysis technique is used framing analysis from Zhondang Pan and Gerald M. Kosicki. Based on research finding has been found that avian influenza prevention health promotion message not yet “enabling” (ability) people to act healthy life, but it only “desiring” (willingness). From this we can say that health promotion still prioritize in giving information, whereas message toward new attitude and behavior changes through learning process still not visible.
Wacana Poskolonial dalam Desain Komunikasi Visual Kemasan Jamu Tradisional Indonesia Tuti Widiastuti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v12i1.353

Abstract

Meskipun pengobatan tradisional sudah dikemas dengan cara dan gaya pengobatan modern, namun sampai saat ini pengobatan tradisional belumdapat disejajarkan dengan pengobatan medis modern. Modernisasi melihat modern dan tradisional sebagai dua identitas yang bertentangan atau asimetris. Untuk menampilkan masalah ini digambarkan melalui wacana poskolonial dalam desain komunikasi visual kemasan jamu tradisional Indonesia. Kerangka pemikiran teoretis ditulis berdasar pada teori poskolonialtentang identitas dengan menggunakan metode penelitian semiotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisional dan modern adalah dua sisi mata uang yang sama, hampir mustahil membicarakannya tanpa mengikutsertakan dikotomi Barat dan Timur, khususnya untuk negara yang memiliki sejarah kolonialisme. Hubungan antara negara koloni dengan negara kolonialnya tidak berhenti sampai dengan kolonialisme itu berakhir. Penderitaan sebagai akibat penindasan pada masa kolonialisme belum berhenti bahkan sampai adanya kemerdekaan di negara koloni. Lebih dari itu penindasan tidak semata secara fisik, juga jiwa yang tertindas melalui bahasa, yang melegitimasi cara hidup modern dan lebih maju, sehingga patut ditiru dan diterapkan dalam cara-cara hidup masyarakat Timur.