Fivi Melva Diana
Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Effect of Biscuits Enriched with Bilih Fish (Mystacoleucus padangensis) on Growth of Experimental Rats Fivi Melva Diana; Rimbawan Rimbawan; Evy Damayanthi; Mira Dewi; Vetnizah Juniantito; Nur Indrawaty Lipoeto
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 15 No. 1 (2020)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.198 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2020.15.1.11-18

Abstract

The research aimed to produce biscuits formulated with Bilih fish and to analyse the effect of Bilih-fish-based biscuits on the growth of experimental rats. Six biscuit formulas were developed using three different amounts of Bilih fish flour (0 g, 20 g, and 30 g added to one formula dough) and two flavors (chocolate and vanilla). One biscuit formula was selected based on the best organoleptic test. Four treatments were applied to 24 male growing rats (21 day olds of the Spraque Dawley strain) for 28 days using a completely randomized design study. The treatments used were P1 (standard feed), P2 (standard feed + standard biscuits), P3 (standard feed + standard biscuits + pure omega-3 oil) and P4 (standard feed + the best formula biscuit). The parameters measured on rats were weight and tail length. The best formula biscuit based on the organoleptic test was the chocolate-flavor biscuits prepared with 20 g Bilih fish flour. The longest tail length was found in the P4 treatment (2,257±0.52 cm), which was significantly longer than the P2 (1.46±0.34 cm) and P1 (1.34±0.29 cm) treatments. No significant weight differences were found among the rats in all treatments. Hence, the chocolate-flavor biscuits formulated with the addition of 20 g Bilih fish flour increased the linear growth in experimental rats as shown by the significant difference in the tail lengths found in the treatment group.
OMEGA 3 DAN KECERDASAN ANAK Fivi Melva Diana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i2.113

Abstract

Kejadian gizi kurangdi Indonesia dari tahun ke tahun masih tinggi . Penyebab fingginya angka kejadiangizi kurang di Indonesia salah satunya diduga karena kurangnya konsumsi makanan sumber omega 3, EPA, DHA hubungan omega 3 dengan kecerdasan anak balita. Oleh sebab itu disarankan satn, untuk perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan konsumsi omega 3 dengan turnbuh-kembang anak, kedua, bagi ibuibu disarankan imtuk memperhatikan konsumsi makanan dari sumber omega 3 guna pengoptimalan tumbuhkembang anak, sebab secara teori selaput myelin dibentuk oleh lemak (asam lemak EPAJDHA). Hal ini jika terlaksana dapat memberikan dukungan terhadap programpemerintah di bidang promosi kesehatan.
OMEGA 6 Fivi Melva Diana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i1.104

Abstract

Kejadian gizi kurang di Indonesia dari tahun ke tahun masihtinggi Penyebab tingginya angka kejadian gizi kurang di Indonesia salah satunya diduga karena kurangnya konsumsi makanan sumber omega 6, secara alami terdapat pada minyak biji-bijian, minyakjagung dan kacang kedelai. Omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang mempunyai banyak manfaat terutama untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan balita. Tulisan ini membahas tentang defenisi omega 6, sumber, klasifikasi, manfaat dan kerugian bila mengkonsumsi omega 6. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan konsumsi omega 6 dengan tumbuh-kembang anak, selain itu bagi ibu-ibu disarankan untuk memperhatikan konsumsi makanan dari sumber omega 6 guna pengoptimalan tumbuh-kembang anak. Hal ini jika terlaksana dapat memberikan dukungan terhadap program pemerintah di bidang promosi kesehatan.
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BATITA DI KECAMATAN KURANJI KELURAHAN PASAR AMBACANG KOTA PADANG TAHUN 2004 Fivi Melva Diana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1, No 1 (2006): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v1i1.6

Abstract

From the epidemiological study of nutritional problems (SMG) in west Sumatra by the year of 2002 that 28,5% under five years babies were suffered under nutrition (based on BB/U , -2 SD) and 5,4% of them were malnutrition. Meanwhile in the city of Padang, based on BPS susenas reports in 2002,that 8,54% less than three years babies were malnutrition.From the reports of Padang health Officials in 2002, the highest malnutrition prevalence was in Kuranji district, which were 5,63%. This study were conducted at Pasar Ambacang sub-district,in the district of Kuranji,city of Padang.The research Variables were motherhood patterns, nutritional status and mother’s characteristics (education,age, knowledge and job status). The used design was cross sectional study design. Data processed and analyzed using SPSS software with chi square statistical test. The result showed that there is no significant relationship between motherhood patterns with nutritional status based on mothers characteristics ( p > 0.05), and based on previous explanation we could summarize that motherhood patterns and nutritional status does not have significant relationship with mother’s characteristics. From this study we could conclude that there were a significant correlation between mothers job status with motherhood eating patterns of under three years babies, and we suggested to the mothers, eventhough they worked, the still have to maintain the quality of the motherhood times in order to enhance the nutritional status and growth.
FUNGSI DAN METABOLISME PROTEIN DALAM TUBUH MANUSIA Fivi Melva Diana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i1.43

Abstract

Latin America and developing countries 15-30% of natural child less age nutrition 0 until 4 year in the year 2005. In Indonesia, Yogyakarta (15, 1%) and the highest of Gorontalo (46, 11%),In West Sumatra ugly nutrient that is (30, 4%). Padang 2,2% children under five with ugly nutrient. One of the district in Padang having number of children under five with status of nutrient highest good is district of Nanggalo. Malnutrtition happened because lack of energy and protein. In our body Protein have many function for baby and adult, protein as energy source after carbohidrat, for growing and metabolism in our body.Protein has been metabolism by pepsine in gaster.
PELAKSANAAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PUBS) DI SD NEGERI 001 TANJUNG BALAI KARIMUN Fivi Melva Diana; Fatrina Susanti; Asep Irfan
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v8i1.123

Abstract

Laporan Tahunan Tahun 2011 Dinas kesehatan Kabupaten Karimun, sekolah yang telah melaksanakan PHBS hanya 22,5% dengan target 65% sedangkan target nasional intitusi pendidikan yang melaksanakanPHBS adalah 70% ditahun 2014. Rendahnya cakupan ini berdampak juga terhadap tingginya angka kesakitan yang berhubungan dengan penyakit yang berorientasi lingkungan dan perilaku. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan sikap, pengetahuan dan peran guru dengan pelaksanaan PHBS di SD negeri 001 Tanjung Balai Karimun Tahun 2013. Desain Crossectional Study, populasi adalah seluruh murid kelas IV, V dan IV, sedangkan sampel sebanyak 64 orang dan dibagi secara proporsionaluntuk masing-masingkelas. Data dikumpulkan melalui kuesioner, diolah dengan uji Chi-square. Darihasil uji statistik terdapat hubunganbermakna antara pengetahuan, dan peran guru dengan pelaksanan program PHBS pada anak sekolah di SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun Tahun 2013 (p>0,05).Disarankan untuk meningkatan pengetahuan melalui pelatihan, penyuluhan dan memperbanyak mediapromosi seperti poster, leaflet dll.
PERBEDAAN TUMBUH KEMBANG ANAK PADA POSYANDU YANG TERINTEGRASI PAUD DENGAN POSYANDU TIDAK TERINTEGRASI PAUD Fivi Melva Diana; Denas Symond; Yurizal Yurizal
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i1.82

Abstract

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WYiO/World Health Organization) menunjukkan kesehatan masyarakat Indonesia terendah di ASEAN yaitu peringkat ke-142 dari 170 negara. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 200, prevalensi gizi buruk di Indonesia adalah 5,4%, gizi kurang 13,0% dan masalah kependekan (stunting) 36,8%. Provinsi Sumatera Barat prevalensi gizi buruk balita sebesar 6,0%, gizi kurang sebesar 13,9% dan masalah kependekan 36,5%. Anak yang menderita KEP mengalami keterlambatan perkembangan dibandingkan dengan anak yang status gizinya normal. Pengoptimalan tumbuh kembang anak salah satunya dapat dikembangkan melalu posyandu yang terintegrasi PAUD. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tumbuh kembang anak balita pada posyandu yang terintegrasi PAUD dan yang tidak terintegrasi PAUD. Penelitian data sekunder ini menggunakan disain crosssectional, bersumber dari penelitian "Model PengembanganAnak Usia Dini yang Holistik dan Terintegrasi pada Posyandu, Pos PAUD, Pos Integrasi dan Pos KB/TPA di KabupatenTanah Datar dan Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat Tahun 2009." Populasi adalah anak usia 2-5 tahun yang berjumlah 146 orang. Semua populasi dijadikan subjek penelitian. Data sekunder terdiri dari data perkembangan dan data Z Score BB/U, TB/U dan BB/TB anak usia 2-5 tahun, kemudian diolah dengan menggunakan program komputer. Analisis bivariat dengan uji Chisquare untuk mengetahui perbedaan proporsi status gizi dan perkembangan anak usia 2-5 tahun pada posyandu terintegrasi dengan tidak terintegrasi PAUD. Hasil penelitian ini menemukan proporsi anak usia 2-5 tahun mempunyai perkembangan tidak sesuai usianya lebih tinggi pada posyandu tidak terintegrasi PAUD sebesar 46,6%, dimana pada usia 2-3 tahun sebesar 70,6%, usia 3-4 tahun sebesar 62,5% dan usia 4-5 tahun sebesar 66,7%. Persentase anak dengan status gizi kurang dan kurus lebih tinggi pada posyandu tidak terintegrasi PAUD , sedangkan persentase anak pendek lebih tinggi pada posyandu terintegrasi PAUD. Disimpulkan ada perbedaan perkembangan dan status gizi anak usia 2-5 tahun berdasarkan indikator BB/TB pada posyandu terintegrasi dan tidak terintegrasi PAUD (p < 0,05). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dan Kota Sawahlunto bagian promosi kesehatan sebaiknya meningkatkan informasi dan promosi kesehatan tentang posyandu terintegrasi PAUD terutama untuk anak usia 2-5 tahun agar tumbuh kembang anak dapat dicapai dengan optimal.
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA Fivi Melva Diana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i2.79

Abstract

Di Amerika Latin dan negara-negara berkembang kira-kira 1 5-30% anak usia kurang dari 4 tahun mengalami gizi buruk berdasarkan data tahun 2005. Di Indonesia berdasarkan data Susenas 2005 prevalensi terendah masalah gizi buruk dan gizi kurang adalah Yogyakarta (15,1%) dan tertinggi Gorontalo (46,11 %). Di Sumatera Barat prevalensi gizi kurang dan gizi buruk yaitu (30,4%). Hasilpemantauan status gizi (PSG) kota Padang tahun 2007 menunjukkan bahwa di Padang 2,2% balita dengan gizi buruk. Tujuan dari penulisan studi literatur ini adalah untuk mengetahui perkembangan anak, ciri-ciri perkembangan anak, prinsip perkembangan anak, faktor-faktor perkembangan anak dan bagaimana cara memonitor perkembangan anak. KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan ) merupakan suatu instrumen deteksi dini dalam perkembangan anak.
PERAN ASAM LEMAK DAN POLA ASUH TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN DIKECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG Fivi Melva Diana; Rizanda Mahmud`; Delmi Sulastri; Azrimaidaliza Azrimaidaliza
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v5i2.151

Abstract

Anak usia 0-4 tahun yang mengalami gizi kurang dan buruk cukup banyak ditemukan di Indonesia terutama Propinsi Gorontalo (46,11%), termasuk Sumatera Barat (30,4%). Di Kota Padang, persentase Balita dengan gizi buruk dan kurang hampir sama dengan rata-rata angka national, yaitu sebesar 16,2 %. Khusus Kecamatan Nanggalo, persentase Balita dengan status gizi normal paling tinggi (95.8%) dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran konsunisi asam lemak dan pola asuh terhadap perkembangan anak usia 2-5 tahun di Kota Padang. Disain penelitian cross sectional study dengan populasi penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita usia 2-5 tahun di Kecamatan Nanggalo dengan jumlah sampel 210 orang. Instrumen penelitian yang digunakan KPSP dan form food record. Hasil penelitian didapatkan persentase anak dengan perkembangan sesuai sebesar 54,8%, tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi asam lemak dengan perkembangan anak usia 2-5 tahun dan faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan anak usia 2-5 tahun adalah pola asuh. Disarankan orang tua harus lebih memperhatikan pola makan dan pola asuh kesehatan (imunisasi dan penimbangan balita) sesuai usianya mengingat pola asuh, yaitu pemberian makan anak, pelayanan kesehatan, penimbangan dan psikososial berpengaruh pada perkembangan anak.Kata kunci: perkembangan anak. asam lemak, pola asuh ibu
OMEGA 3 Fivi Melva Diana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i2.98

Abstract

Di Indonesia terjadi masalah gizi ganda yaitu gizi kurang pada balita dan gizi lebih terjadi pada orang dewasa. Penyebab tingginya angka kejadian gizi ganda di Indonesia salah satunya diduga karena kelebihan dan kekurangan konsumsi makanan sumber omega 3, EPA, DHA yang secara alami terdapat pada ASI, ikan dan minyak ikan. Omega 3 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang mempunyai banyak manfaat dintaranya dapat mencegah CVD (Cardiovascular Disease) dan untuk optimal tumbuh-kembang anak jika dikonsumsi sesuai anjuran yang telah ditentukan. Tulisan ini membahas tentang defenisi omega 3, sumber, klasifikasi danmanfaat omega 3,EPADHA. Oleh sebab itu disarankan kepada semua orang baik balita maupun orang dewasa untuk lebih memperhatikan konsumsi makanan sumber omega 3,EPA,DHA sesuai anjuran agar tercapai derajat kesehatan yang optimal. Hal ini jika terlaksana denagan baik dapat memberikan dukungan terhadap program pemerintah di bidang promosi kesehatan.