This Author published in this journals
All Journal al-Kimiya
Muhammad Yusuf
Pusat Riset Bioteknologi Molekuler dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembuatan Biobaterai Berbasis Ampas Kelapa dan Tomat Busuk Muhamad Abidin; Ashary Fathul Hafidh; Mia Widyaningsih; Muhammad Yusuf; Anceu Murniati
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 7, No 1 (2020): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v7i1.6511

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis dengan produksi kelapa dan tomat yang cukup tinggi. Pada tahun 2016, Indonesia menjadi negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan produksi kelapa sebanyak 18,3 juta ton. Beberapa produksi pengolahan kelapa menghasilkan produk samping berupa ampas kelapa. Disisi lain, dari 916.000 ton produksi tomat pertahun terdapat 80% yang mengalami kebusukan akibat serangan hama. Kedua limbah tersebut berpotensi untuk diolah menjadi baterai ramah lingkungan. Tomat busuk telah diketahui dapat dijadikan sebagai elektrolit ramah lingkungan pada baterai dengan menghasilkan beda potensial pada baterai sebesar 1,233 Volt. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu membuat baterai ramah lingkungan berbahan dasar ampas kelapa dan tomat busuk. Ampas kelapa ditambahkan karena emulsifying tepung kelapa secara signifikan lebih tinggi dibandingkan tepung kaya serat lainnya. Metode yang digunakan adalah mencampurkan tomat busuk dengan ampas  kelapa dengan variasi komposisi 0, 25, 50, 75 dan 100% pada masing–masing konsentrasi. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah potensial, kapasitas, dan daya baterai. Hasilnya, baterai pada komposisi 0, 25, 50, 75 dan 100% menghasilkan rata-rata beda potensial masing-masing sebesar 1,27; 1,17; 1,45; 1,23; dan 0,02 Volt, arus listrik masing-masing sebesar 0,76; 1,13; 0,97; 0,24; dan 0 mA, dan daya masing-masing sebesar 0,97; 1,56; 1,43; 0,30; 0,00 miliwatt. Kondisi optimum baterai diperoleh pada baterai dengan konsentrasi 25% ampas kelapa berbanding tomat busuk dengan daya sebesar 1,56 miliwatt. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan baterai ramah lingkungan untuk mengurangi limbah B3, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan baterai di era revolusi industri 4.0.