Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL Hidayah, Ulil
PEDAGOGIK : JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2018): Pengelolaan Pembelajaran
Publisher : Nurul Jadid University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/pjp.v5i1.220

Abstract

Various efforts have been made by the government to achieve the expected educational objectives. Starting from the centralization policy that changed into decentralization and then democratization to curriculum changes that are considered able to improve the quality and quality of education in Indonesia as a whole. However, the reality of educational output that occurs today is still covered by increasingly complex problems. Of all the problems of education, social disharmonization is the most striking picture indicating that education fails to form a civilized human being. This article seeks to review the evaluation of moral education on the subjects of Islamic Education and Civic Education. Both of these subjects are considered the most responsible for the ethics of thinking and behaving of educated human beings. According to the curriculum applied today the plans and learning process has been running well, but need to be re-constructed in the evaluation of student learning outcomes. In the hope that the main judgment is not just from the cognitive domain as a complete learning in the classroom, but more than that it is a real and permanent affective and psychomotor assessment in the student until he grows in the midst of a harmonious social society.
Kontroversi Mushaf Utsmani Hidayah, Ulil
ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam Vol 15, No 1 (2014): Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.479 KB) | DOI: 10.18860/ua.v14i3.2661

Abstract

The Quran has sailed a long history, beginning with the receipt of the divinitymessage of Muhammad which was conveyed to Muslim generations by recording itthrough memorization and writing. Initially, in teaching al Quran Muhammadused tribal dialect if necessary. Yet, after the Prophet passed away, the variousdialect of the letters in the Quran lead to confusion and dispute in society.Therefore, when Uthman became caliph, he ordered that all manuscripts bedestroyed, and formed a team of Mushaf bookkeeping led by Zaid bin Thabit.The manuscripts verified by Uthman were sent to all parts of the Islamic State.However, Ibnu Mas’ud, one of the companions who wrote manuscripts duringprophet’s era, rejected the order. He refused reading Zaid’s mushaf becauseduring Zaid’s childhood Ibnu Mas’ud had been memorizing more than seventysurahs uttered by the Prophet.Al Quran telah mengarungi sejarah panjang, diawali dengan penerimaan pesanketuhanan oleh Muhammad yang kemudian disampaikan kepada generasiIslam dengan merekamnya melalui menghafal dan menulis. Awalnya dalammengajarkan al Quran nabi Muhammad menggunakan dialek sesuai kesukuanjika dirasa perlu. Namun setelah Rasulullah wafat terdapat banyak dialek yangmenyebabkan huruf al Quran mulai menampakkan kerancuan dan perselisihandalam masyarakat. Maka pada masa khalifah Utsman, diperintahkan agarsemua mushaf dimusnahkan dan dibentuk tim pembukuan mushaf al Quranyang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Naskah yang sudah di verifikasi Utsmandikirimkan ke seluruh wilayah negara Islam. Namun, Ibnu Mas’ud salahsatu sahabat yang telah menulis mushaf sejak masa nabi menolak membakarmushafnya. Dia tidak mau membaca qiraat Zaid, karena semasa Zaid masihkecil Ibnu Mas’ud telah menghafal lebih dari tujuh puluh surah langsung darilisan Rasulullah.
Hubungan Gaya Kognitif Dan Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar PAI Prasetiya, Benny; Hidayah, Ulil; Dirgayunita, Aries
BELAJEA: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/belajea.v4i2.808

Abstract

The purpose of this correlational study to determine the relationship of cognitive style and achievement motivation with learning outcomes PAI. The research data was sourced from the test results of cognitive style and tests of achievement motivation and learning outcomes PAI obtained from Value report cards. No results showed a significant relationship between cognitive style with PAI learning outcomes. There is a significant relationship between achievement motivation with learning outcomes PAI. Cognitive style and achievement motivation are jointly associated with learning outcomes PAI
Laku Tasawuf Orang Tua untuk Meningkatkan Kecerdasan Moral dan Spiritual Anak Ulil Hidayah
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 5 No. 2 (2020): November 2020
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.229 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v5i2.485

Abstract

Abstrak Tasawuf  merupakan akhlak yang menjadi laku para sufi untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan-amalan ibadah dan tirakat. Pendekatan yang dilakukan para sufi tujuannya adalah menemukan ketenangan dan ketentraman menjalani hidup dengan segala pencapaian yang diharapkannya. Tasawuf juga menjadi laku tirakat orang awam sebagai tujuan pencapaian pengharapan yang diinginkan. Sebagaimana orang tua yang juga memiliki pengharapan atas pencapaian kebrhasilan anaknya, orang tua melakukan berbagai upaya agar memiliki anak yang cerdas. Salah satu upaya yang dilakukan di luar batas kemampuannya adalah dengan mendekatkan hubungan pelaku tasawuf dengan dzat yang maha menentukan. Dalam penelitian ini fenomena yang diteliti adalah kecerdasan emosional dan spiritual anak melalui laku tasawuf yang diperankan oleh orang tua. Peneliti melakukan tehnik penelitian deskriptif kualtatif untuk menggali data tentang bagaimana laku tasawuf yang dilakukan orang tua untuk mewujudkan keinginannya memiliki anak yang cerdas secara emosioanl dan spiritual dan dideskripsikan dengan alat analisis. Objek penelitian ini adalah orang tua sebagai wali murid siswa Madrasah Diniyah Nurul Falah di Desa Ranubedali Ranuyoso Lumajang.   Kata Kunci: Laku Tasawuf, Orang Tua, Kecerdasan Moral dan Spiritual Anak.
HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI DALAM MENGHAFAL AYAT AL-QUR'AN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS Abd Rohim; Benny Prasetya; Ulil Hidayah
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL-ILMI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/al-ilmi.v5i1.1252

Abstract

Al- Quran hadits suatu mata pelajaran yang terdapat dalam sekolah swasta maupun negri berbasis agama. Dalam proses pembelajarannya tidak jauh dari bagaimana cara mengetahui serta memahami makna yang terdapat dalam Al-Qur'an. Profesionalisme guru dan motivasi menghafal Al-Quran merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi penunjang bagi perolehan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur'an hadits. Riset ini menggunakan  kuantitatif. Riset kuantitatif ialah jenis riset menyugukan dalam bentuk angka, dimana pengambilan data melalui survei angket yang di sebarkan melalui via google form. Hal ini bertujuan untuk  mengetahui berapa besar dampak faktor tersebut terhadap hasil belajar mata pelajaran Al-Quran hadits. Studi kasus dilakukan pada siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikmah dengan sampel responden sebanyak 32. Hasil perolehan data dianalisa menggunakan SPSS 21 menunjukkan bahwa Profesionalisme Guru dan Motivasi Menghafal Al-Qur'an memiliki hubungan yang signifikan terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits.
MERETAS DIKOTOMI KEILMUAN DI PERGURUAN TINGGI ISLAM Ulil Hidayah
IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 2 (2017): September
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v1i2.50

Abstract

Paradigma keilmuan yang berkembang di msayarakat belajar kita saat ini adalah sekulerisme ilmu yang membuat jurang pemisah antara kajian ilmu agama dan sains. Permasalah dikotomi tida hanya merusak paradigma berpikir yang benar, tetapi juga menutup keterbukaan untuk mendialogkan antar disiplin imu. Maka, dalam tulisan ini permasalahan dikotomi ilmu di retas dalam sudut pandang integrasi keilmuan yang berada di Perguruan Tinggi Islam. Dalam hal ini Universitas Islam Negeri yang berada di bawah kementerian Agama terus berupaya meretas sistem dikotomi melalui penanaman visi misi perguruan Tinggi Islam berserta bangunan filosofi keilmuan yang dikembangkan dalam Perguruan Tinggi Islam adalah jawaban atas kesenjangan keilmuan
TELAAH SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA DALAM BERAGAMA MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI ISLAM Ulil Hidayah
IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v1i1.36

Abstract

Manusia dalam ranah kehidupannya mengalami perubahan sikap dan perilaku pada tahap-tahap fase perkembangannya. Perubahan yang terjadi muncul akibat pola pikir yang berubah secara alami serta merupakan bagian dari sunnatullah. Secara teoritis kajian tentang keberagaman jiwa manusia telah digambarkan melalui ayat-ayat qouliyah yang difirmankan oleh Allah dalam al-Quran maupun melalui ayat kauniyah berupa tanda wujud atau peristiwa yang terjadi di alam raya ini. Dalam tulisan ini, telaah atas sikap dan perilaku manusia dalam beragama dikaji lebih luas melalui pendekatan psikologi Islam, yaitu dengan mengacu terhadap teks al-Quran dan sudut pandang pemikiran ilmuan muslim dalam bidang psikologi.
METODE KRITIK HADIS SYAIKH NASI Ulil Hidayah
Imtiyaz: Jurnal Ilmu Keislaman Vol 2, No 1 (2018): Maret
Publisher : STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v2i1.6

Abstract

Kajian ilmu hadis| sebagian fokusnya mengarah pada sistem mata rantai matan hadis| yang bersumber dari Rasulullah hingga sampai kepada para perawi hadis|, untuk menentukan apakah suatu hadis| dianggap s{ah{i>h{ atau d{a‟i>f dalam pengumpulan hadis|. Dalam hal ini, kajian sanad merupakan area penting bagi para peneliti hadis| baik Muslim maupun orientalis. Syaikh Nas{i>r al-Di>n al-Alba>ni> adalah salah satu tokoh yang lebih menitikberatkan pada kajian sanad, di mana pada gilirannya hal ini membawa pada kontroversi. Kajian ini bertujuan menjelaskan metode kritiknya untuk mengetahui bagaimana ia menentukan otentisitas suatu hadis| sehingga hadis| tersebut dapat diterima.
RELIGIOUS FUNDAMENTALISM AMONG STUDENTS Benny Prasetiya; Ulil Hidayah; Robiatul Adawiyah
Conciencia Vol 20 No 2 (2020): Conciencia
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/conciencia.v20i2.6651

Abstract

This study aims to explain the religious orientation recognized by fundamentalism among students. This research can provide a comprehensive picture and answer regarding the attitude of Islamic fundamentalism. The research approach used is descriptive quantitative research. The method used in this research is the descriptive method. A descriptive method that aims to test a theory and provides a statistical picture with a percentage to show a description of the research data. Researchers took research samples through a random sampling technique of 100 respondents who are actively involved as Rohis activists from five high schools (SMAN/SMKN and MAN). The data analysis produced in this study is a descriptive statistical technique. Descriptive statistical analysis is used to analyze data by describing or describing the collected data as it is without intending to make generalized conclusions or generalizations. The results of the distribution show that some students are classified as having a high Fundamentalist Attitude, and a few others have a very high Fundamentalism Attitude. There are 4 people (4%) who have moderate fundamentalism.
Pola Asuh Dialogis Orang Tua Terhadap Anak Remaja Dalam Penggunaan Gadget Di Desa Patalan Kabupaten Probolinggo Erna Kartinaningsih; Ulil Hidayah; Heri Rifhan Halili
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.342 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i1.3697

Abstract

Pendidikan dan pendapat orang tua dapat menjadi pengaruh dalam pengasuhan orangtua terhadap anak. Apabila orangtua salah dalam mengasuh dan mendidik anak maka akan berdampak buruk pada anak setelah dewasa. Gadget adalah aplikasi yang saat ini sangat dibutuhkan oleh beberapa siswa siswi dari SD SMP SMK dan Mahasiswa bahkan orang pekerja pun membutuhkannya. Namun dengan adanya gadget sendiri memberikan beberapa dampak bagi penggunanya.penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, metode ini menggunakan tehnik wawancara kepada orang tua yang memiliki anak remaja, kunjungan lapangan untuk mendapatkan data. Hasil dari penelitian dapat memberi kesimpulan bahwa peran orang tua dalam mengatasi perkembangan sosial anak akibat kecanduan gadget di desa Patalan Kabupaten Probolinggo yaitu dengan memberikan kebebasan terhadap penggunaan gadget namun tidak lepas juga dari pengawasan orang tua serta pemberian waktu dalam memainkan gadget. Kata Kunci: Pola Asuh, Remaja, Dan Gadget Abstract The parenting pattern of the child is influenced by the education and income of the parents. Mistakes in parenting will have a bad impact when the child grows up. Gadgets are applications that are currently very much needed by some students from SD, SMP, SMK and students, even working people need it. However, with the gadget itself, it has several impacts for its users. The research that the author does is descriptive qualitative research, data obtained through interviews, field notes and documentation on parents who have teenage children. The results of the study concluded that the role of parents in overcoming the social development of children due to gadget addiction in the village was by giving freedom to the use of gadgets but not separated from parental supervision and giving time to play gadgets. Keywords: Parenting, Teenagers, And Gadgets