Adji Danarto
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Sanitasi Rumah dengan Angka Bebas Jentik Aedes Aegypti di Kelurahan Banyuanyar Surakarta Sumardiyono .; Adji Danarto; Rafael Bagus Yudhistira; Erinda Kusuma Wardani; Auliya Bintan Nuriana; Aisyah Nooratisya; Alfin Rizki Ramadhan
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penyakit DBD merupakan masalah kesehatan yang terdapat di Banyuanyar. Tingkat sanitasi dipercaya memiliki hubungan dengan kejadian DBD di Banyuanyar.Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian kasus kendali. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak, data diolah dengan menggunakanan uji chi square.Hasil: hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan nilai p= 0,001 yang berarti p<0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan jamban sehat dan kejadian balita stunting di kelurahan banyuanyar.Simpulan: Faktor faktor yang memiliki hubungan dengan kejadian DBD adalah jentik pada bak mandi kain yang menggantung. Sebaliknya faktor yang tidak mempengaruhi adalah keberadaan jentik pada tempat minum burung dan keberadaan kontainer bekas.Kata kunci: Home sanity, Incidency of DBD, Larvae of Aedes Aegypti
Hubungan Penggunaan Jamban Sehat dengan Kejadian Bayi dan Balita Underweight di Wilayah Kerja Puskesmas Banyuanyar Surakarta Sumardiyono .; Adji Danarto; Amalina Elvira Anggraini; Maulida Narulita; Megayani Santoso
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Riskesdas Menkes (2018) menunjukkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia masih tinggi, yakni 17,7% yang terdiri dari 3.9% balita dengan gizi buruk dan 13,8% balita dengangizi kurang. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah perilaku sehat dari individu, dimana salah satu indikatornya dalah penggunaan jamban sehat.Metode penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah bayi dan balita (0-5 tahun) yang bertempat tinggal di Kelurahan Banyuanyar yang dipilih menggunakan teknik convenient sampling.. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi pearson dengan tingkat kepercayaan 95% (? = 0,05). Data diolah melalui SPSS 22 for Windows.Hasil penelitian: Hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan nilai p= 0,001 yang berarti p<0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan jamban sehat dan kejadian bayi dan balita underweight di Kelurahan Banyuanyar.Simpulan penelitian: Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan jamban sehat dan kejadian bayi dan balita underweight di Kelurahan Banyuanyar, Surakarta (p=0,001)Kata kunci: Underweight, Healthy latrines, Infants, Toddler
Manajemen Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan dengan HIRADC di UPT Puskesmas Banyuanyar Kota Surakarta Rafael Bagus Yudhistira; Alfin Rizki; Aisyah Nooratisya; Erinda Kusuma; Auliya Bintan; Sumardiyono .; Adji Danarto
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Program kesehatan kerja merupakan suatu upaya pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, mencegah timbulnya gangguan kesehatan, melindungi pekerja dari bahaya kesehatan serta menempatkan pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja. Puskesmas sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan di masyarakat termasuk ke dalam kategori tempat kerja yang memiliki risiko bahaya kesehatan. Ada tiga upaya dasar yang dilakukan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu Hazard Identification (Identifikasi Bahaya), Risk Assessment (Penilaian Risiko), dan Determining Control (Penetapan Pengendalian) atau sering disebut dengan HIRADC.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer. Data primer yang diperoleh dengan studi pustaka, studi lapangan, dan wawancara yang dilaksanakan tanggal 20 Maret 2018 sampai dengan 9 April 2018.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas kegiatan petugas kesehatan dan pasien sudah tertata sesuai alur pelayanan pasien. Potensi bahaya di UPT Puskesmas Banyuanyar antara lain: (1) Titik kumpul evakuasi yang beralih fungsi menjadi tempat parkir (2) Letak APAR yang tertutup banner (3) Tiang yang menghalangi jalan (4) Plafon yang rusak (5) Kabel yang tidak tersusun rapi dan menghalangi jalan (6) Adanya jentik-jentik di kamar mandi pengunjung (7) Kamar mandi pasien yang tidak terpasang handrail (8) Penyimpanan oksigen dan alat bantu jalan pasien yang kurang rapi.Simpulan: Implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di UPT Puskesmas Banyuanyar sudah baik dan ideal.Kata kunci: HIRADC, Banyuanyar Public Health Center
HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment and Determining Controls) di UPT Puskesmas Banyuanyar Kota Surakarta Amalina Elvira Anggraini; Maulida Narulita; Megayani Santoso; Sumardiyono .; Adji Danarto
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang dirancang dalam rangka melaksanakan manajemen risiko untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja. Puskesmas sebagai salah satu bentuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan salah satu contoh tempat kerja yang menjadi titik interaksi antara tenaga kerja puskesmas dengan masyarakat dengan segala potensi bahayanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja sehat dan aman di puskesmas sehingga tercipta rasa aman, nyaman dan tenteram dari tenaga kerja puskesmas maupun masyarakat. Manajemen risiko (potensi bahaya) pada K3L dapat dilakukan melalui 3 hal yaitu Hazard Identification (Identifikasi Bahaya), Risk Assesment (Penilaian Risiko), dan Determining Control (Penetapan Pengendalian) atau sering disebut dengan HIRADC.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer. Data primer yang diperoleh dengan studi pustaka, studi lapangan, dan wawancara yang dilaksanakan tanggal 15 Mei sampai dengan 29 Mei 2018.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas kegiatan petugas kesehatan dan pasien sudah tertata sesuai alur pelayanan pasien. Potensi bahaya di UPT Puskesmas Banyuanyar antara lain: (1) Titik kumpul evakuasi yang beralih fungsi menjadi tempat parkir, (2) Letak APAR yang sulit dijangkau, (3) Tiang yang menghalangi jalan, (4) Plafon yang rusak, (5) Kamar mandi pasien yang tidak terpasang handrail, (6) Penyimpanan oksigen dan alat bantu jalan pasien yang berdekatan dengan sumber listrik dan gas elpiji, (7) Jalan licin karena lumut, (8) Genangan air yang tidak diberishkan.Kesimpulan : Implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di UPT Puskesmas Banyuanyar sudah baik dan ideal.Kata Kunci : Hazard Identification,Risk Assesment
Aplikasi Usaha Promosi dan Preventif Hipertensi pada Populasi Masyarakat Usia Lanjut Adji Danarto; Rafael Bagus Y; Alfin Rizki R; Aisyah Nooratisya; Erinda Kusuma W; Auliya Bintan N
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Proses menua merupakan proses yang alamiah dimana terjadi berbagai perubahan pada seluruh sistem tubuh lansia, termasuk sistem kardiovaskuler yang biasanya diikuti oleh penyakit utama yakni hipertensi. Hipertensi saat ini merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk lansia. Data Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 25,8% dengan insiden penyakit lebih banyak terjadi pada perempuan (28,8%) dan pada golongan lanjut usia. Diharapkan dengan mengetahui faktor apa saja yang bisa menyebabkan hipertensi, dapat meningkatkan pencegahan hipertensi sedini mungkin dan meningkatkan produktifitas pada lansia.Metode Penelitian: Review ini meringkas dari beberapa literatur Hipertensi pada Lansida yang di publikasikan dari tahun 2010 hingga tahun 2018 dengan kata kunci promotif, preventif, hipertensi, lansia. Kemudian dari 7 Jurnal yang diperoleh penulis mengidentifikasi berdasarkan abstrak yang berhubungan dan melakukan review pada jurnal yang terpilih.Hasil Penelitian: Intervensi promotif dan preventif sangat penting untuk mencegah perburukan pada pasien lansia yang hipertensi dan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas pada lansia. Intervensi promotive dan preventif yang dimaksud yaitu melalui edukasi kesehatan dan konseling.Kesimpulan: Bentuk bentuk usaha kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan adalah melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi, kontrol rutin penderita hipertensi konseling dokter dengan penderita hipertensi, meningkatkan kunjungan rutin dari pasien, meningkatkan efektifitas dari promosi ketaatan dan manajemen diri dari penderita hipertensi. Kata Kunci: promotive, preventive, hypertension, elderly