Ben V. Tarigan
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Efisiensi Kolektor Surya Pelat Gelombang V Terhadap Variasi Tinggi Gelombang dan Tipe Aliran Udara Konstantianus Mone; Muhamad Jafri; Ben V. Tarigan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.83 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.438

Abstract

Abstrak Untuk menjawab solusi ketergantungan pada energi konvensional diperlukan pemikiran pengembangan energi alternatif, salah satunya adalah pemanfaatan energi surya. Kolektor termal surya merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menyerap energi surya menjadi energi termal dan mentransfer energi tersebut ke fluida. Oleh Sebab itu dilakukan sebuah penelitian dengan metode experimental yang menggunakan kolektor surya absorber tipe gelombang V. Besarnya koefisien kehilangan panas total, besarnya energi yang diserap oleh kolektor surya, serta mengetahui efisiensi kolektor surya absorber tipe gelombang V. dengan variabel bebas variasi tinggi gelombang yakni 70mm, 100mm dan 120mm serta variasi tipe aliran udara melewati atas absorber, bawah absorber, atas dan bawah absorber. Waktu pengambilan data bersamaan maka kolektor dibuat sebanyak 9 buah, dengan luasan kaca penutup 0,25m2, pengambilan data dilakukan di ruangan terbuka dari pukul 08.00-14.00 dengan interval waktu setiap 15 menit. Hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan, menunjukkan tingkat energi yang diserap oleh kolektor rata-rata mencapai 144,52Watt dengan Efisiensi tertinggi 36,63% pada tinggi gelombang 100mm dan tipe aliran udara yang melewati atas dan bawah absorber dimana perubahan tipe aliaran udara fluida kerja menerima koefisien perpindaan panas dengan baik.
Pengaruh Penambahan Elemen Peltier terhadap Kemampuan Menjaga Temperatur Penyimpanan Vaksin dengan Berbahan Dasar Polivinil Klorida (PVC) Marleni Margareth Nino; Ishak S. Limbong; Ben V. Tarigan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.118 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.447

Abstract

ABSTRAK Pemberian vaksin adalah salah satu cara yang baik untuk memberantas penyakit dan dapat memperpanjang umur dari hewan ternakserta peliharaan sehingga jumlah hasil produksi dan pertumbuhan hewan tersebut menjadi lebih baik. Kendala yang muncul adalah ketika harus membawa vaksin untuk waktu perjalanan ± 2 jam. Termos es yang biasa digunakan untuk membawa vaksin tidak mampu untuk menjaga kestabilan temperatur vaksin. Salah satupenelitian ini adalah dengan menggunakan elemenpeltiersebagai pompa kalor. Telah dilakukan pada penelitian sebelumnya tentang pengembangan penggunaan elemen peltier ganda sebagai pompa kalor dan heatsink-fan sebagai pendingin sisi panas peltier untuk menjaga temperatur ruang vaksin pada kisaran temperatur vaksin (2–8 oC ). Adapun pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penambahan elemen peltier terhadap kemampuan menjaga temperatur penyimpanan vaksin dengan berbahan dasar polivinil klorida (PVC) yang memiliki konduktivitas panas yang rendah. Penelitian ini menggunakan termokopel dan DAQ (data akuisisi) untuk memonitor suhu perubahan vaksin yang telah dimasukkan ke dalam tabung pembawa vaksin. Dari penelitian ini, peneliti menemukan bahwa suhu vaksin dapat dipertahankan dengan memberikan daya listrik 72 Watt.
Pengaruh Penambahan Bioetanol Buah Lontar Terhadap Nilai Kalor Premium Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor 4 Langkah 125 cc Sirya E. P. Temaluru; Dominggus G. H. Adoe; Ben V. Tarigan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.317 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i1.453

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh penambahan bioetanol buah lontar terhadap nilai kalor premium dan emisi gas buang sepeda motor Suzuki Shogun-SP. Metode eksperimen dengan analisis deskriktif. Variabel bebas yang digunakan adalah bahan bakar premium tanpa tambahan bioetanol (E-0), bahan bakar premium dengan tambahan bioetanol 10% (E-10), 15% (E-15), dan 20% (E-20). Variabel terikat yang digunakan adalah nilai kalor dan kandungan emisi gas buang pada sepeda motor. Variabel kontrol yang digunakan adalah campuran premium-bioetanol yang diuji emisi gas buangnya sebanyak 100 ml pada putaran mesin 1500 rpm dan 2000 rpm kondisi idle. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh penambahan bioetanol buah lontar terhadap nilai kalor premium dan emisi gas buang. Kadar bioetanol yang dihasilkan dari buah lontar tertinggi diperoleh dari 4 kali destilasi sebesar 92%. Nilai kalor bahan bakar terendah diperoleh dari bahan bakar E-20 yaitu 7509,47 kal/gr. Kandungan Karbon Monoksida (CO) terendah diperoleh dari bahan bakar E-20 pada putaran mesin 1500 rpm sebesar 0,58% vol. Kandungan Hidro Karbon (HC) terendah diperoleh dari bahan bakar E-20 pada putaran mesin 1500 rpm sebesar 24 ppm.
Pengaruh Sudut Kaca Penutup dan Jenis Kaca terhadap Efisiensi Kolektor Surya pada Proses Destilasi Air Laut Ankira E. N. Saputro; Ben V. Tarigan; Muhamad Jafri
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.554 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i1.466

Abstract

ABSTRAK Sistem destilasi air laut tenaga surya, penyerap radiasi sangat berperan penting karena berfungsi sebagai penyerap intensitas radiasi matahari dan mengkonversikan menjadi energi panas. Kaca penutup yang akan digunakan pada kolektor surya yaitu kaca transparan dan frosted glass. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisa pengaruh sudut kaca penutup dan jenis kaca terhadap efisiensi kolektor surya pada proses destilasi air laut, dengan variasi sudut 25o, 35o dan 55o. Hasilnya menunjukan bahwa variasi sudut dan jenis kaca penutup didapatkan efisiensi tertinggi pada kaca penutup jenis transparan pada sudut kaca 55o dengan nilai rata-rata sebesar 46,78 % dan efisiensi terendah terjadi pada kaca penutup jenis frosted glass pada sudut kaca 25o dengan nilai rata-rata 42,60 %. Sedangkan jumlah air destilasi terbesar pada jenis kaca transparan pada sudut kaca 25o dengan nilai rata-rata sebesar 92,20 mL dan jumlah air terkecil pada jenis kaca frosted glass pada sudut kaca 55o dengan nilai rata-rata sebesar 32,13 mL. Oleh karena itu, pada proses destilasi air laut menjadi air tawar sebaiknya menggunakan kolektor dengan jenis kaca penutup transparan dengan sudut kemiringan 25o. Namun, jarak antara pelat absorber dan kaca penutup harus tinggi sehingga volume ruang basin besar agar kerugian panas total yang terbuang dari kolektor surya ke lingkungan kecil.
Pengaruh Kecepatan Angin Blower dan Jumlah Pipa Pemanas terhadap LajuPengeringan padaAlat Pengering Padi Tipe Bed DryerBerbahan Bakar Sekam Padi Melkianus Rihi Kana; Ben V. Tarigan; Erich U. K. Maliwemu
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.101 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i2.473

Abstract

Abstrak Salah satu tahap penanganan pasca panen yaitu pengeringan padi. Proses pengeringan padi selama ini masih dilakukan dengan cara dijemur langsung dibawah sinar matahari. Proses pengeringan tergantung pada besarnya penyinaran matahari apalagi cuaca musim hujan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepata aliran udara dan jumlah pipa pemanas sangat berpengaruh terhadap energi yang diberikan udara untuk menguapkan air dalam gabah. Dimana energi tertinggi 3.948.7353,979 Watt pada kecepatan angin blower 13 m/s dengan variasi dua buah pipa pemanas, sedangkan energi terendah 469.041,223 Watt pada kecepatan angin blower 13 m/s dengan variasi tiga buah pipa pemanas. Kecepatan aliran udara dan jumlah pipa pemanas juga sangat berpengaruh terhadap energi panas yang dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan gabah. Dimana energi tertinggi 85.968,800 Watt pada kecepatan 13 m/s dengan variasi tiga buah pipa, sedangkan energi terendah 31.426,867 Watt pada kecepatan 13 m/s dengan variasi satu buah pipa. Efisiensi sangat bergantung pada laju aliran udara panas dan jumlah pipa pemanas, apabila energi yang di terima gabah tinggi maka semakin tinggi pula efisiensi yang diperoleh. Dimana efisiensi tertinggi 98,73 % pada kecepatan angin blower 13 m/s dengan dua buah pipa pemanas, sedangkan efisiensi terendah 2,81 % pada kecepatan angin blower 7 m/s dengan satu buah pipa pemanas.
Pengaruh Perbandingan Komposisi Campuran Perut Ikan, Kangkung dan Feses Babi terhadap Ph, Kuantitas dan Kualitas Biogas Yerdi B. Nitbani; Ben V. Tarigan; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.704 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i2.478

Abstract

Abstrak Penggunaan kotoran ternak dan sampah sebagai bahan penghasil gas bio merupakan salah satu pemecahan masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan serta kontrol polusi lingkungan terutama disekitar daerah peternakan dan lingkungan pasar.Untuk memperoleh biogas dengan produktivitas dan kualitas yang optimal maka dilakukan suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan komposisi campuranperut ikan, kangkung dan feses babi terhadap pH, produktivitas dalam hal ini,tekanan gas (Pa), massa gas (kg) dan volume gas (m3), sertan kualitas biogas yang diukur dari besarnya nilai kalor (J), dan daya (watt) dan warna nyala api yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingankomposisi campuran1:1:1 memiliki pH yang paling stabil dengan rata-ratanya yaitu 7. Tekanan gas, massa gas dan volume gas yang dihasilkan oleh perbandingan komposisi campuran1:1:1 lebih besar dari perbandingan komposisi campuran 2:1:1, 1:2:1 dan 1:1:2 yaitu tekanan gas 3851,4 Pa, massa gas 0,011568938 kg, dan volume gas 0.145424439 m3 dengan nilai kalor sebesar 19,680 kJ dan daya 177,142 watt serta warna nyala api yang dihasilkan yaitu biru. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbandingan komposisi campuran 1:1:1 memiliki produktivitas dan kualitas yang paling optimal.
Analisa Beban Kalor pada Ruang Bagian Kepegawaian Rektorat Universitas Nusa Cendana Abraham Oematan; Ben V. Tarigan; Muhamad Jafri
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 2 No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.124 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v2i2.492

Abstract

Abstrak Perhitungan beban kalor perlu dilaksanakan terlebih dahulu sebelum dilakukan perencanaan sistem pengkondisian udara di suatu ruangan. Hal ini diperlukan karena besarnya beban kalor sangat berpengaruh terhadap kapasitas pendinginan yang dibutuhkan, sehingga kenyamanan dapat diperoleh. Salah satu ruangan yang menggunakan AC adalah ruang Kepegawaian Rektorat Undana. Kapasitas AC yang terpasang adalah 16 PK. Berdasarkan rekening listrik bulanan di gedung Rektorat Undana, biaya pemakaian listrik berkisar sekitar Rp.801.301.531.- per tahun atau sekitar Rp.66.775.128.- per bulannya. Sehingga perlu dilakukan pengamatan kembali terhadap Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik dari AC apakah masih hemat atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian, beban kalor pada ruang tersebut berkisar antara 175.491,3685 Btu/h sampai dengan 306.961,6477 Btu/h. Namun kondisi yang terjadi didapati ada jendela yang terbuka akibatntya infiltrasi beban kalor pada ruang tersebut besar, sehingga membuat 16 PK AC yang terpasang menyerap arus listrik yang besar akibatnya IKE dari 16 PK sebesar 31,06 kWh/m2/bulan, tergolong sangat boros. Apabila tidak ada jendela yang terbuka maka beban kalor puncak yang seharusnya terjadi adalah 125.434,6370 Btu/h, sehingga AC yang seharusnya beroperasi adalah 14 PK. Nilai IKE dari 14 PK adalah 6,63 kWh/m2/bulan tergolong dalam kriteria sangat efisien.
Perancangan Tabung Vaksin Hewan Berbahan Dasar Polivinil Klorida (PVC) dengan Mengunakan Elemen Peltier Marthen M. Dae Panie; Ishak S. Limbong; Ben V. Tarigan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 2 No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.119 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v2i2.499

Abstract

ABSTRAK Pemberian vaksin adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit pada hewan ternak sebagai anti body. Vaksin ini sangat rentan karena tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung dan tidak boleh dibekukan. Untuk beberapa jenis vaksin harus disimpan pada temperatur 2oC - 8oC. Kendala terberat ketika harus membawa vaksin ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dan tidak memiliki infrastruktur utama seperti jalan yang memadai. Perencanaan tabung pendingin ini memiliki dimensi tabung yang digunakan berukuran 3’’ dan 4’’. Tinggi tabung 3’’ adalah 14,6 cm dan tinggi tabung 4’’ adalah 19,8 cm berbahan dasar polyvinyl chloride. Hasil perencanaan diperoleh tegangan tarik yang terjadi pada selubung tabung pendingin 38,144 kg/. Tegangan tarik pada selubung ruang isolator 68,766 kg/. Tegagan geser penutup ruang pendingin 0,00093 kg/. Tegangan geser pada penutup tabung kg/. Tegangan tekan yang terjadi untuk logam las 8,656 kg/. Tegangan tarik ijin baut 74 N/mm2. Tegangan geser ijin baut 44,4 N/mm2. Diameter baut yang dibutuhkan 0,278 mm.
Analisa Perpindahan Kalor Pada Alat Pembawa Vaksin (Vaccine Carrier) Berbentuk Kotak Dengan Bahan Dasar Komposit Fiberglass Menggunakan 1 Element PeltierTipe Tec.12706 Dalvon B. Amung; Ben V. Tarigan; Gusnawati Gusnawati
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 4 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.404 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v4i1.894

Abstract

Abstrak Penelitian dengan judul “Analisa Perpindahan Panas pada Alat Pembawa Vaksin (Vaccine Carrier) Berbentuk Kotak dengan Bahan Dasar Komposit Fiberglass Menggunakan 1 Elemen Peltier”bertujuan untuk mengetahui analisa perpindahan panas. Penelitian yang dilakukan dengan membedakan antara kotak non casing dan di-casing. in door dan out door serta dengan memvariasikan tegangan input 12.1V, 14.5V, 15.4V, serta 17.3V ini menghasilkan data bahwa penambahan casing komposit fiberglass mampu meningkatkan efisiensi pendinginan sebesar 0.37988%, serta dengan input listrik dengan tegangan 12.1 V dan arus 3.58 ampere dengan kondisi pengambilan data in door menghasilkan kerja yang optimal dengan nilai COP sebesar 0.003794.
Pengaruh Posisi Jebakan Panas pada Tungku Terhadap Listrik yang Dihasilkan Daud P. Mangesa; Ben V. Tarigan; Wahyudi Hasan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 4 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.66 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v4i2.941

Abstract

Pada dasarnya sumber energi yang digunakan untuk bahan bakar digolongkan menjadi dua yaitu sumber energi yang dapat diperbaharui dan sumber energi yang tidak dapat dipengaruhi. Untuk mengurangi bahan bakar minyak bumi oleh industri kecil dan rumah tangga, maka perlu energi alternatif lain yang dapat diperbarui, murah dan terdapat di daerah sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi jebakan panas pada tungku penghasil panas kemudian panas tersebut dikonversikan menjadi energi listrik yang berskala kecil dengan termoelektrik. Penelitian ini dilakukan dengan membuat tungku dimana biomassa yang digunakan ada tiga jenis yaitu kayu kusambi, arang kusambi, dan arang tempurung kelapa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu semua data hasil eksperimen kemudian di analisis menggunakan rumus yang ada. Data hasil penelitian ini berupa temperatur air, temperatur panas buang pada tungku, tegangan dan arus. Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan dan arus tertinggi berada pada biomassa kayu kusambi dengan variasi 2 peltir yaitu 3.31 volt dan 0.084 amper. . Hasil yang didapat juga menunjukan bahwa posisi jebakan berada pada posisi samping dengan biomassa kayu kesambi 3 kg menghasilkan performa yang jauh lebih baik.