Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PENGGUNAAN PROBIOTIK DAN IMUNOSTIMULAN UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT IKAN LELE PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN ULAM ADI JAYA KABUPATEN MESUJI Hilma Putri Fidyandini
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i2.265

Abstract

Usaha budidaya ikan menunjukkan perkembangan yang pesat dari tahun ketahun. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Salah satu usaha budidaya yang banyak dilakukan masayarakat indunesia adalah budidaya ikan konsumsi air tawar. Teknologi budidaya ikan konsumsi air tawar yang saat ini banyak digunakan di Indonesia adalah sistem budi daya intensif dengan padat tebar yang tinggi. Sama seperti usaha budidaya perikanan lainnya, masalah utama dalam budidaya ikan air tawar adalah serangan penyakit. Untuk menghindari keadaan ini, perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit secara tepat. Pencegahan penyakit ikan dapat dilakukan dengan cara peningkatan daya tahan tubuh ikan dengan pemberian imunostimulan alami. Imunostimulan alami yang mudah didapat di lingkungan sekitar antara lain kunyit, bawang putih, meniran, dan masih banyak lagi. Pencegahan penyakit juga dapat dilakukan dengan cara mengontrol kualitas air, baik dari suhu, kandungan oksigen terlarut, derajat keasaman, dan mengontrol jumlah bakteri pathogen dalam perairan. Kontrol jumlah bakteri dalam perairan biasanya dilakukan dengan pemberian probiotik. Sedangkan untuk pengobatan penyakit ikan dapat dilakukan dengan cara karantina ikan atau memisahkan ikan yang sakit dengan yang sehat dan juga pemberian obat-obatan alami. Aplikasi pemberian probiotik dan imunostimulan pada media budidaya dan pakan ikan lele mampu mencegah dan mengobati penyakit pada ikan lele sehingga mampu meningkatkan produksi ikan lele. Kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan lele di Pokdakan Ulam Adi Jaya adalah kurangnya sarana dan prasarana budidaya terutama aerator.
PELATIHAN PEMANFAATAN IKAN PASCA KEMATIAN MASSAL MENJADI PRODUK NON PANGAN PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KARAMBA JARING APUNG DANAU RANAU, LAMPUNG BARAT Hilma Putri Fidyandini; Hilma Putri Fidyandini
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v7i1.321

Abstract

Sistem budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA) terus berkembang pesat di perairan danau, salah satunya di Danau Ranau. Eksistensi Danau Ranau saat ini berkembang pesat dengan adanya kegiatan budidaya perikanan sistem Karamba Jaring Apung (KJA). Sebanyak 600 unit KJA menjadikan daya tingkat ekonomi sangat signifikan. Jenis ikan yang dibudidayakan sebagian besar adalah ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan mas (Cyprinus carpio). Permasalahan sektor budidaya adalah banyaknya praktek budidaya yang tidak ramah lingkungan yang berorientasi pada peningkatan produksi tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan perairan sehingga dapat menyebabkan kematian ikan dalam jumlah besar. Upaya pemanfaatan ikan pasca kematian massal di Danau Ranau belum dilakukan, bahkan sering menimbulkan masalah pencemaran lingkungan karena tidak ditangani dengan baik. Kejadian kematian massal memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi berbagai produk bernilai tambah sesuai dengan kondisi dan mutu ikannya. Beberapa alternatif pemanfaatan ikan dari kematian massal yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi adalah menjadi tepung ikan, silase, pupuk organik dan media budidaya magot. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan cara mengolah ikan yang mati menjadi produk non pangan yang dapat dimanfaatkan.