Mien Hidayat
dosen tetap pada Fakultas Ilmu Komunikasi dan Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung. Menyelesaikan S2 dan S3-nya pada perguruan tinggi yang sama. Pernah menjabat Pembantu Dekan I Fikom Unpad.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGKRITISI PEMIKIRAN THINK GLOBALY ACT LOCALY DALAM KONTEKS PEMANFAATAN NEW MEDIA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) WIDYASTUTI, NURPRAPTI WAHYU; SURYANA, ASEP; HIDAYAT, MIEN; SYAM, NINA WINANGSIH
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.096 KB)

Abstract

AEC (ASEAN Economic Community) atau MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kerjasama perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Pengalaman krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia membuktikan bahwa UKM merupakan ujung tombak pertahanan perekonomian. Dalam persaingan yang kiat ketat dan global, UKM dituntut menguasai serta memanfaatkan jaringan distribusi dan pemasaran produk. Media jejaring sosial, seperti twitter, facebook, instagram, dan sejenisnya, merupakan media yang dapat digunakan oleh UKM sebagai media komunikasi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Media sosial sebagai media komunikasi pemasaran produk UKM terhadap perilaku online. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, menimbulkan fenomena baru yang ditandai dengan penggunaan smartphone. Fitur-fitur smartphone menjadikan terintegrasinya handphone, internet, dan komputer. Marshall McLuhan, Danis McQual penah meramalkan akan adanya revolusi komunikasi dengan konsep global village dan teknologi informasi yang menjadikan dunia dalam genggaman. Revolusi komunikasi tersebut telah dapat mengatasi hambatan jarak, ruang dan waktu. Kelebihan teknologi komunikasi ini pada akhirnya menjadikan smart phone melekat (embedded) dalam kehidupan individu pemakainya.(Criapin Thurlow, et al; 2004). Dalam menghadapi persaingan bebas di era MEA, pelaku dan pengelola UKM mutlak harus menguasai serta memanfaatkan internet dan e-commerce untuk meningkatkan daya saing produk, terlebih untuk menjangkau pasar ekspor. Oleh karena itu kiranya penting untuk mengkritiasi pemikiran think globaly act locallydalam konteks pemanfaatan New Media sebagai media komunikasi pemasaran produk UKM. Kata Kunci: New Media, Masyarakat Lokal, UKM
Identifying the victims of workplace cyberbullying among lecturers mirawati, ira; Suryana, Asep; Agustin, Herlina; Hidayat, Mien
Jurnal Studi Komunikasi Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.665 KB) | DOI: 10.25139/jsk.v3i2.1535

Abstract

Cyberbullying exists not only among kids and teenagers but also adults. It takes place in many work sectors, including education. This research qualitatively investigated the victims of cyberbullying among lecturers. Thirty lecturers in West Java and Banten, fifteen males and fifteen females, were in-depth interviewed in this phenomenological research. Interviews were conducted by using a semi-structured guide. The results revealed that the victims were the “minority” of their group. They are unmarried young lecturers, lecturers with “negative” physical condition, lecturers with unique or silly habits, male lecturers who feel “scared” of their wives, the “ignored” lecturers, and young lecturers with unproductive working behaviour.
Identifying the victims of workplace cyberbullying among lecturers mirawati, ira; Suryana, Asep; Agustin, Herlina; Hidayat, Mien
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v3i2.1535

Abstract

Cyberbullying exists not only among kids and teenagers but also adults. It takes place in many work sectors, including education. This research qualitatively investigated the victims of cyberbullying among lecturers. Thirty lecturers in West Java and Banten, fifteen males and fifteen females, were in-depth interviewed in this phenomenological research. Interviews were conducted by using a semi-structured guide. The results revealed that the victims were the “minority” of their group. They are unmarried young lecturers, lecturers with “negative” physical condition, lecturers with unique or silly habits, male lecturers who feel “scared” of their wives, the “ignored” lecturers, and young lecturers with unproductive working behaviour.