Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Implementasi Fixed Capacitor, SVC, dan STATCOM untuk Perbaikan Performansi Stabilitas Tegangan pada Sistem Petrochina Sigi Syah Wibowo; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal EECCIS Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.075 KB)

Abstract

Petrochina adalah salah satu perusahaan tambang minyak yang menggunakan hampir 94% dari pasokan listriknya untuk mencatu beban motor ESP (Electrical Submersible Pump) yang bersifat sangat induktif. Starting motor-motor tersebut dapat mengakibatkan gangguan terhadap stabilitas tegangan dalam sistem. Jika tegangan sistem berubah lebih dari +/10% dari nilai ratingnya, proteksi tegangan atas/bawah akan bereaksi, sehingga beberapa motor dapat menjadi padam. Untuk mengatasi permasalahan tersebut kompensator dapat diterapkan. Dalam penelitian ini dikaji penerapan fixed capacitor bank, SVC dan STATCOM.Berdasarkan hasil analisis aliran daya diketahui bahwa kondisi tegangan terburuk sebesar 0,81656 p.u terjadi pada bus Jaya, sehingga bus ini menjadi target penempatan kompensator. Penempatan fixed capacitor bank sebesar 1171 KVAR dapat meningkatkan tegangan hingga mencapai 1,0097 p.u (19.314%). Penerapan SVC dalam kisaran dari +11,78 KVAR hingga – 4,713 KVAR dapat meningkatkan tegangan sistem menjadi 0,99p.u (18,114%). Sementara itu, penggunaan STATCOM dalam kisaran dari +11,78 KVAR hingga -2,36 KVAR dapat menaikkan tegangan sistem sampai 0,99 pu (18,114%).Berdasarkan hasil kajian respon steady-state dan dinamik dapat disimpulkan bahwa STATCOM memberikan redaman terhadap overshoot yang lebih baik dibandingkan dengan SVC dan Fixed Capacitor Bank.Kata Kunci : Kompensator, Stabilitas tegangan, SVC dan STATCOM.
PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU TENTANG PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN PANEL SWITCHGEAR DI SMK TUREN-KAB. MALANG Sigi Syah Wibowo; Wijaya Kusuma; Rokiyah; Budi Eko Prasetyo; Epiwardi
Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jppkm.v7i2.41

Abstract

SMK Negeri I Kepanjen- Kabupaten Malang . khususnya Program Studi Teknik elektronika yang sedang mengembangkan modul praktek guna mempersiapkan dan menambah jumlah modul untuk anak didiknya khususnya siswa SMK. Untuk sasat ini yang keinginan untuk mengembangkan modul praktek khususnya berkaitan dengan PLC. Berdasarkan metode yang diterapkan maka dapat dicapai hasil antara lain : Metode materi, dan peragaan yang dilaksanakan dapat efektif mencapai tujuan yang diinginkan, jika dikaitkan dengan keterbatasan waktu pelaksanaan.Peserta pelatihan Teknik Perancangan dan pemrograman PLC Untuk Pengajar Program Studi Teknik Instalasi Tenaga Elektronika di SMKN I Kepanjen Kabupaten Malang perserta pelatihan dapat melihat langsung peralatan yang dipasang. Peserta pelatihan dapat terampil melakukan praktek Teknik Perancangan dan pemrograman PLC secara sederhana dengan baik dan standart. Peserta pelatihan dapat mengatasi sendiri , jika ada permasalahan atau kerusakan praktek Teknik Perancangan dan pemrograman PLC Peserta dapat menikmati secara langsung hasil dari praktek Teknik Perancangan dan pemrograman PLC
PELATIHAN STARTING MOTOR Y/D MENGGUNAKAN PLC PENGAJAR TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN Tresna Umar Syamsuri; Abdul Manaf; Harrij Mukti K; Ruwah Joto; Sigi Syah Wibowo
Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jppkm.v7i2.42

Abstract

PLC training aimed at instructors of the Industrial Automation Engineering Skills Competency Program in Muhammadiyah 1 Kepanjen, can improve the skills and motivation of teachers and students to know and understand PLCs and improve skills in making/assembling PLC practice modules for the development of PLC practice subjects. In addition, it can also increase additional skills for PLC field teachers in accordance with the applicable curriculum in SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen.
Pelatihan Aplikasi Lembar Kerja Karang Taruna di Lingkungan Perumahan Kota Malang Sigit Setya Wiwaha; Muhammad Fahmi Hakim; Rhezal Agung Ananto; Sigi Syah Wibowo; Rohmanita Duanaputri
Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jppkm.v9i1.123

Abstract

Pemuda di lingkungan Perumahan Kota Malang Bagian Barat juga memiliki antusiasme yang tinggi terhadap aplikasi di telepon genggam, laptop, maupun komputer. Namun banyak yang belum menguasai aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan produktivitas yang bisa dipasang di gawai. Pada saat ini, kegiatan di organisasi maupun tugas-tugas di sekolah sangat melibatkan data-data dan angka-angka yang perlu dikelola. Pengolahan data atau angka tersebut bisa sangat sulit dilakukan jika menggunakan aplikasi yang kurang tepat bahkan secara manual. Sebenarnya sudah ada aplikasi yang paling tepat untuk mengolah data dan angka yaitu MS Excel. Aplikasi ini bisa menjadi sangat sulit digunakan jika tidak memahaminya, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan kedua kondisi di atas, maka dapat diambil suatu peluang untuk dapat melaksanakan pengabdian pada masyarakat berbentuk pelatihan pengoperasian Microsoft Excel (MS Excel) pada pemuda karang taruna dengan harapan mereka dapat mengenal dan memperoleh pengetahuan di dalam mengoperasikan program komputer berkaitan dengan aplikasi lembar kerja. Sehingga akan mempermudah mereka di dalam mengikuti kegiatan di organisasi maupun dalam menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah.
ANALISIS PERENCANAAN KOMPENSATOR DAYA KAPASITIF DI GARDU INDUK (GI) SUMENEP UNTUK PERBAIKAN JATUH TEGANGAN Muhammad Fahmi Hakim; Sigi Syah Wibowo; Agung Laksono Pamuji
JURNAL ELTEK Vol 15 No 2 (2017): ELTEK Vol 15 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.452 KB)

Abstract

Pada tanggal 1 Desember 2016, pukul 19.00 WIB di GI Sumenep, saat beban puncak, tegangan di sisi 150 kV hanya mencapai 138 kV. Dengan mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 03 Tahun 2007, nilai tegangan sebesar 138 kV sudah hampir mencapai batas minimal standard.Saat itu pihak PLN telah melakukan dua tindakan untuk menaikkan tegangan supaya di atas batas yang ditetapkan, yaitu dengan melakukan operasi penambahan daya reaktif dan taping transformator. Selain kedua solusi itu, ada satu cara lagi untuk mengatasi jatuh tegangan yaitu dengan menggunakan shunt capacitor. PT. PLN telah melakukan kajian untuk memasang shunt capasitor dengan kapasitas 25 MVAR namun saat ini masih belum terpasang. Dari hasil analisis dan perhitungan, kapasitas shunt capacitor yang diperlukan untuk mencapai tegangan nominal 150 kV saat beban puncak di GI Sumenep adalah sebesar 46,36 MVAR. Akan tetapi jika dipasang shunt capacitor dengan kapasitas 25 MVAR sesuai dengan keputusan PT. PLN maka tetap memenuhi syarat karena tegangan di Gardu Induk Sumenep bernilai 146,018 kV yang artinya masih di dalam standard tegangan yang diatur oleh Peraturan Menteri ESDM No: 03 Tahun 2007. Karena di pasaran tidak tersedia kapasitor sebesar 25 MVAR, maka nilai itu diperoleh dengan menghubungkan enam belas unit kapasitor masing masing sebesar 521 kVAR secara seri dan pararel pada setiap fasa sehingga memenuhi nilai total sebesar 25 MVAR. On December, 1st, 2016, at 7:00 p.m. at Sumenep Substation, when peak load occurred, the voltage on the 150 kV side only reached 138 kV. With reference to ESDM Ministerial Regulation No. 03 of 2007, the voltage value of 138 kV has almost reached the minimum standard. At that time the PLN had taken two actions to increase the voltage, by carrying out the operation of adding reactive power and transformer taping. In addition to these two solutions, there is one more way to overcome voltage drop by using shunt capacitor. PT. PLN has conducted a study to install a shunt capacitor with a capacity of 25 MVAR but is currently not installed. From the results of the analysis and calculation, the capacitor shunt capacity needed to achieve a nominal voltage of 150 kV when the peak load in Sumenep GI is 46.36 MVAR. However, if a shunt capacitor is installed with a capacity of 25 MVAR in accordance with the decision of PT. PLN then still qualifies because the voltage at Sumenep Substation is worth 146.018 kV which means it is still within the voltage standard regulated by the ESDM Minister Regulation No: 03 of 2007. Because the capacitor is not available at 25 MVAR at market, the value is obtained by connecting six twelve capacitor units each of 521 kVAR in series and parallel in each phase so that the total value is 25 MVAR.
Kajian Manajemen Energi Listrik Pada Stasiun Pompa Air Mohammad Noor Hidayat; Sigi Syah Wibowo; Moch. Guntur Eka Prasetya
Elposys: Jurnal Sistem Kelistrikan Vol. 7 No. 3 (2020): ELPOSYS vol.7 no.3 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.441 KB) | DOI: 10.33795/elposys.v7i3.665

Abstract

To operate the water pump, an electric motor is needed as the driving force. In order for the energy consumption needed to operate an electric motor to be regulated, it is necessary to manage electrical energy at the pump station. One example of a pump station is the local water company (PDAM) Unit Wendit Malang City. This unit consists of 3 pump stations namely Wendit 1, Wendit 2 and Wendit 3. These three parts are supplied by 2 transformers with a capacity of 1110 kVA for Wendit 2 and 1730 kVA for Wendit 1 and 3.From the results of power factor measurements in the three sections, it is known that the power factor value at the Wendit 3 pump station is 0.82. This value does not meet the PLN minimum standard, which is 0.85. To improve the low power factor, two recommendations were given, namely the installation of VSD (Variable Speed Drive) at the PDAM Unit Wendit 1 and 3 pump stations and the installation of a Capasitor Bank at the PDAM Unit Wendit 2 pump station.Based on the analysis, the power factor value PDAM Wendit 3, which was originally 0.82 increased to 0.9. In addition, there are savings in electricity consumption per month of 10.48% at PDAM Unit Wendit 1 and 3 and 28.32% at PDAM Unit Wendit 2.
ANALISIS PEMBEBANAN BELT CONVEYOR MENGGUNAKAN MOTOR INDUKSI 3 FASE 1,5 KW DAN VSD SEBAGAI SPEED CONTROLLER Sigi Syah Wibowo; Abdul Manaf; Tresna Umar
Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1621.702 KB)

Abstract

Pendistribusian bahan baku maupun hasil produksi pada dunia industri dilakukan oleh alat pemindah bahan, seperti conveyor. Conveyor memiliki beberapa jenis, yaitu belt conveyor, screw conveyor, apron conveyor, dan pneumatic conveyor. Belt conveyor merupakan peralatan angkut material secara horizontal dengan cara mentransport muatan berupa unit maupun curah di atas sabuk yang digerakkan oleh drive / head pulley yang terhubung dengan puli transmisi, gear box, dan motor induksi 3 fasa 1,5 kW. Pengaturan kecepatan pada belt conveyor dilakukan oleh VSD dengan mode pengoperasian nLd melalui perubahan frekuensi yang dibutuhkan. Perencanaan dan pembuatan modul pembebanan belt conveyor memiliki kapasitas 6 ton/jam (100 kg/menit) dengan kecepatan 0,05 m/s dan diharapkan dapat digunakan untuk kegiatan praktikum mahasiswa di Laboratorium Gedung AL 1.01 Politeknik Negeri Malang. Rancang bangun modul pembebanan belt conveyor ini bertujuan untuk mengetahui perancangan, pembuatan, dan pengujian belt conveyor menggunakan motor induksi 3 phasa 1,5kW dan VSD sebagai speed controller. Selain itu juga mengetahui pengaruh variasi beban dan frekuensi terhadap kecepatan laju belt conveyor. Sehingga dengan model pembebanan tersebut dapat diketahui karakteristik modul berupa arus input motor, daya input, kecepatan motor, slip, efisiensi, dan kecepatan belt conveyor
Evaluasi Pentanahan Terhadap Sambaran Petir Pada SUTT 70 kV Menggunakan Electro Magnetic Transient Program (EMTP) Sigit Setya Wiwaha; Rohmanita Duanaputri; Sigi Syah Wibowo; Adil Prasetyo; Sri Wahyuni Dali
Elposys: Jurnal Sistem Kelistrikan Vol. 8 No. 3 (2021): ELPOSYS vol.8 no.3 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elposys.v8i3.75

Abstract

The transmission system is a system that often experiences lightning strikes and can cause back flashover (BFO) if there is a direct strike on the ground wire or on the tower. Lightning strikes can also cause touch voltage and step voltage hazards when lightning strikes the ground surface. Grounding is a safety device that functions to protect equipment, systems, humans and other living beings from electrical surges, especially lightning strikes. The grounding resistance value on the tower must be made as small as possible so as not to cause high tower voltage which can ultimately disrupt the transmission system. The grounding resistance limit according to PUIL 2000 is no more than or equal to 5 Ohms. This study aims to evaluate how feasible the tower and its protective devices are on the tower, including grounding and arresters in the event of a lightning strike. By collecting data, calculating tower voltage and simulating lightning overvoltage with the ATPdraw application. From testing the tower voltage by taking a sample on a tower with the highest grounding resistance of 5.8 Ohms on tower T63, the tower voltage value was obtained at 169.94 when given a current of 20 kA, 345.6 kV when given a current of 40 kA, and 682.03 kV when given a current of 80 kA. By calculation and simulation that the tower voltage value does not cause Back flashover (BFO) so it can be categorized as safe and feasible from lightning strike interference.
Perencanaan Instalasi Penangkal Petir Pada Bangunan Industri Bengkel Pembuatan Mesin CV. Karya Brawijaya Rohmanita Duanaputri; Ruwah Joto; Sigi Syah Wibowo; Fery Nova Dwi Prasetyo
Elposys: Jurnal Sistem Kelistrikan Vol. 8 No. 3 (2021): ELPOSYS vol.8 no.3 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elposys.v8i3.53

Abstract

In this era, Indonesia's industry is rapidly developing and relies heavily on electrical components, especially in the Agro-Industry Machine Workshop of CV. Karya Brawijaya. CV. Karya Brawijaya is an industry that produces agro-industrial machinery. In the planning of external protection systems, the commonly used methods are conventional lightning rods and electrostatic methods. Therefore, to further examine the situation, observations conducted in the industry revealed the absence of a lightning protection system. Hence, the author aims to plan and compare the two types of lightning protection systems, namely conventional (Franklin) and electrostatic (E.F. Lightning Protection System), in terms of protection, technical aspects, economy, advantages, and disadvantages. The research and observations were conducted in the CV. Karya Brawijaya building area, using data collection techniques such as direct observation, interviews, and literature studies. This process yielded building layout data (height, width, and length) and data on thunderstorm days in 2019 (IKL 243). These data were then used to calculate the parameters for lightning protection system installation planning according to the standards set by SNI 07015-2004 and PUIPP. The results of the conventional method (Franklin) planning, with air terminations using rolling spheres, showed that 9 finials were installed, allowing the building to withstand currents up to 160.06 kA. On the other hand, the electrostatic method (E.F. Lightning Protection System) planning resulted in the installation of 1 finial, enabling the building to withstand currents up to 23.737 kA. If the current exceeds these values, the lightning protection system will capture the lightning strike.