Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Pengelolaan Website Nagari Guna Mendukung Keterbukaan Informasi Publik di Kenagarian Batipuah Baruah Eka Vidya Putra; Reno Fernandes; AB Sarca Putera; Rika Febriani; Emizal Amri; Ayu Adriyani
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i1.236

Abstract

The team ensures that the program is participatory and on target by dialogue with the community and Nagari Batipuah Baruah government. From this dialogue found the essential issues related to public information disclosure. Among them, the understanding of the Nagari Batipuah Baruah apparatus regarding Information Commission Regulation No. 1 of 2018 concerning Village Public Information Service Standards that have not been developed; also, the capacity of the Nagari government apparatus that has not been fully trained to enter and update information and data on the Nagari official website. The solution to this problem is to carry out activities facilitated with assistance directly involving the Nagari Batipuah Baruah government and other related parties. This community service program aims to increase the knowledge, understanding, and ability of the Nagari Batipuah Baruah government to implement village public information services and optimize digital platforms so that public information disclosure can be achieved. The method of implementing the activities is socialization, Focus Group Discussion (FGD), and training entirely run offline by complying with health protocols. After all the methods were implemented, the Nagari Batipuah Baruah government apparatus received a positive response from the Musyawarah Kerja Sekretaris Nagari (MKSN), which responded to the issue of public information disclosure by holding a meeting with the Nagari Secretary throughout the Tanah Datar Regency. In addition, the problem with the Nagari Batipuah Baruah website, which previously did not appear on the Google search page, had to be searched manually by typing www.batipuahbaruah.web.id has also been resolved through this service program.
Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Nagari Pasie Laweh tentang Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak melalui Penyuluhan Fatmariza, Fatmariza; Muchtar, Henni; Dewi, Susi Fitria; Irwan, Irwan; Putra, Ideal; Suasti, Yurni; Febriani, Rika
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 2, No 1 (2020): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.2.1.2020.28398

Abstract

Kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah pedesaan masih sedikit yang tercatat dan dilaporkan. Hal ini disebabkan karena kasus lebih banyak diselesaikan secara adat sehingga penyelesaiannya seringkali mengabaikan korban. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi diantaranya adalah rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat, kurangnya perhatian dan kepedulian tokoh-tokoh masyarakat dan Pemerintah Desa, serta rendahnya akses masyarakat terhadap informasi terkait kekerasan. Menyikapi persoalan tersebut, penulis melakukan penyuluhan tentang berbagai aspek terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada masyarakat Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh perempuan dan laki-laki yang mewakili berbagai kelompok masyarakat. Materi yang disampaikan berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak, perlindungan hukum, budaya yang menyebabkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dampak serta peran tokoh masyarakat  dan Pemerintah Nagari dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin baik, namun belum utuh. Masyarakat masih menganggap bentuk kekerasan adalah dalam bentuk luka fisik. Padahal ada bentuk kekerasan lain seperti kekerasan yang bersifat psikologis. Sikap masyarakat juga semakin baik karena tidak lagi menganggap kekerasan terhadap perempuan sebagai aib yang harus ditutupi. Masyarakat juga sudah paham tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi kekerasan. Di samping itu, mereka juga merasa perlu adanya lembaga khusus di desa untuk memudahkan akses penanganan kekerasan. Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan ini, memperlihatkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap yang baik, tindakan yang tepat oleh masyarakat dalam upaya mencegah dan menangani masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Nagari tersebut
Relasi Gender Pada Perkawinan Antar Etnis: Studi Kasus Perempuan Minangkabau Rika Febriani; Susi Fitria Dewi
Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36412/ce.v5i1.2647

Abstract

Gender relations on inter-ethnic marriage (Minangkabau Women's Case Study). Inter-ethnic marriage in Indonesia is a strategy in strengthening the integration of the nation in the modern era. Minangkabau as one of the big ethnicities is included on thissocial facts. One of the driving factors is merantau tradition. The culture of merantau allows Minangkabau people then interacts with various ethnicities and nations. Meanwhile, women in Minangkabau have a special role because they adhere to the matrilineal kinship system. They can carry out marriage with ethnicity and other tribes outside Minangkabau and maintain their traces at the same time. This cultural factor strengthens marriage patterns and affects the family formation process. The attitude of women in inter-ethnic marriage relations also plays a role in solving problems in the family. This paper discusses how Minangkabau women's strategy in inter-ethnic marriage relations in Indonesia? What factors affect Minangkabau women in choosing a partner who comes from outside the tribe? The research method used is qualitative by using the framework of the theory of feminism on the freedom and separation of the realm of Public and Private. Research uses Minangkabau women's samples who carry out marriage with the Batak, Java and Sundanese tribes that have been going on for more than ten years. The results of the study found that Minangkabau women could play an active and independent role in inter-ethnic marriage bonds. This attitude is in line with the views of feminism who emphasize freedom in choosing and acting, and the absence of separation between public and private spaces.    
Urgensi Pendidikan Multikultural pada Masyarakat Homogen Demi Menjaga Ketahanan Negara Bangsa (Studi Kasus Video Viral Pemakaian Jilbab di SMK di Padang) Rika Febriani; Atri Waldi; Narwastuyati P. Mbeo
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 27, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.65419

Abstract

ABSTRAKArtikel ini membahas tentang urgensi pendidikan multikultural pada masyarakat yang relatif homogenserta peranan negara dalam menjamin kebebasan warga negaranya. Studi kasus yang digunakan dalam artikel iniadalah video viral pemaksaan berjilbab di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Padang yang terjadi pada awal tahun 2021. Peristiwa ini melahirkan terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang menetapkan bahwa Pemerintah Daerah dan sekolah tidak boleh mewajibkan maupun melarang penggunaan seragam dan atribut keagamaan di sekolah. Keputusan ini dianggap bernuansa sekuler oleh berbagai pihak. Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan apakah konsep sekuler di Indonesia harus menghapuskan agama dalam kehidupan publik? Usaha untuk menjawab pertanyaan ini pertama-tama ditempuh dengan melakukan penelaahan terhadap teori sekularisme Charles Taylor dalam bukunya A Secular Age. Taylor melihat bahwa agama dalam masyarakat sekuler juga dapat menjadi toleran terhadap segala macam keyakinan agama yang dipilih oleh warga negaranya. Sementara itu, untuk sumber sekunder, berbagai informasi relevan dihimpun dari berbagai artikel berita tentang video viral di SMKN Padang dan Perda Syariah yang berlaku di Kota Padang semenjak tahun 2005. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan teknik wawancara terstruktur dan metode literature review. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pembaruan perspektif terkait sekularisme di Indonesia sebagaimana ditawarkan Taylor melalui analisisnya terhadap masyarakat Barat dalam kurun 500 tahun terakhir. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan mampu memperlihatkan pentingnya pendidikan multikultural pada masyarakat homogen seperti Sumatera Barat dalam rangka memperkuat ketahanan negara bangsa