Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Respon Petani Apel Terhadap Penerapan Sistem Pertanian Organik di Bumiaji, Batu Sri Hindarti; Wahib Muhaimin; Marno Soemarno
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 15 No. 2 (2012)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.035 KB)

Abstract

Sistem Pertanian Organik merupakan alternatif untuk mengatasi penurunan kesuburan lahan dan kerusakan lingkungan yang lebih parah serta mahalnya harga pupuk dan obat-obatan kimia yang diperlukan dalam kegiatan usahatani. Tetapi sejauh ini masih banyak petani yang belum menerapkan teknologi tersebut dalam usahataninya termasuk petani apel di Bumiaji, Batu. Penelitian ini bertujuan untuk : menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani apel organik, menganalisis resiko  produksi usahatani apel organik, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani apel dalam penerapan sistem pertanian organik. Penelitian dilakukan di Bumiaji, Batu selama 5 bulan dimulai pada bulan Oktober 2011 sampai bulan Februari 2012, menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah sampel sebesar 50 petani apel. Pengambilan sampel menggunakan metode sampel gugus (cluster sampling metode) yaitu populasi dibagi ke dalam satuan-satuan (cluster) sampling yang besar yang  dikelompokkan berdasarkan pembagian desa di Kecamatan Bumiaji. Hasil analisis regresi fungsi keuntungan Cobb Douglass menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani apel organik adalah harga bibit, harga pupuk kandang, harga herbisida, dan upah tenaga kerja, dengan pengaruh terbesar adalah variabel harga bibit. Sedangkan hasil analisis fungsi resiko produksi Cobb Douglass menyimpulkan bahwa harga bibit, harga fungisida, harga herbisida pengaruhnya kecil terhadap produksi apel organik, sedangkan harga output dan iklim mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produksi apel organik.  Sementara itu harga pupuk kandang,  insektisida, upah tenaga kerja dan hama penyakit tidak berpengaruh nyata terhadap resiko produksi usahatani apel organik. Berdasarkan hasil analisis menggunakan model logit menunjukkan bahwa luas lahan, jumlah anggota keluarga, pengalaman dan pendapatan berpengaruh terhadap keputusan petani apel untuk menerapkan sistem pertanian organik.  Variabel yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap keputusan petani untuk menerapkan sistem pertanian organik adalah pendapatan usahatani apel.  Sedangkan variabel umur dan pendidikan petani tidak berpengaruh terhadap keputusan petani untuk menerapkan sistem pertanian organik.Kata kunci: keuntungan, resiko produksi, keputusan petani,  apel organik
Income Risk and the Decision on Onion Farming Sri Hindarti; Lia Rohmatul Maula; Nikmatul Khoiriyah
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 15 No 1 (2021): Vol.15, No.1, 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SOCA.2021.v15.i01.p18

Abstract

The onion cultivation often faced various risks caused by many factors, so farmers need to make the right decision to start onion cultivation by paying attention to these risks. Therefore, this research was conducted with the aim of 1) analyzing the income risk faced by farmers in developing onion farming, 2) knowing the factors that affect the farming risk, 3) knowing the factors that influence farmers' decisions in planting onion. The research was conducted in Purworejo Village for 4 months with 30 onion farmers as the sample. To analyze the income risk faced by farmers in developing onion farming, it was done by calculating the coefficient of variation (CV). Minimum income was calculated by the residual formula of the squared income function and to determine the factors that influence farming income and farmers' decisions in planting onion, multiple linear regression analysis was performed. The research showed that the risk of onion farming income was quite high, reached 79.72% and the factors that influence were land area, total production, selling price, and production costs. Meanwhile, the factors that influence the decision making of onion farmers were education, age, and farmer experience.
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE PRICE FLUCTUATION OF CAYENNE PEPPER IN MALANG REGENCY Nurul Laili; Sri Hindarti; Dwi Susilowati
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 5, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v5i1.7123

Abstract

 This study aims to 1) Analyze the pattern of changes in commodity prices for spanish pepper in Malang District. 2) Analyzing the factors that influence fluctuations in the price of spanish pepper in Malang District. The research method used is quantitative method that uses secondary data in the form of time series obtained from several related agencies, namely the Central Statistics Agency of Malang District, Department of Industry and Trade, and Department of food crops, horticulture, and plantation in Malang District. Analysis of the data used is multiple linear regression with the dependent variable is the price at the consumer level from 2009-2018, while the independent variables use the data of the price of spanish pepper at the producer level, the amount of production, and the amount of consumption from 2009-2018. The study found that: 1) The development of the price of spanish pepper had a trend that tended to increase during the last 10 years. 2) From the results of data processing using multiple linear regression method with Eviews 9.0 application, it is found that the factor that significantly influences changes in the price of spanish pepper is the price at the producer level, while the amount of production of spanish pepper and the number of requests does not significantly affect the change in spanish pepper prices in Malang District. 
IbM Kelompok Masyarakat Majelis Ta’lim (Pemberdayaan Majelis Ta’lim Melalui Pengembangan Agroindustri Bawang Merah) Sri Hindarti; Mohammad Nurhadi Sudjoni; Nikmatul Khoiriyah
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.37 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1479

Abstract

Kegiatan Ibm ini bertujuan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan agroindustri bawang merah goreng. Metode yang digunakan adalah melakukan pendidikan , pelatihan dan pendampingan pengolahan bawang merah segar menjadi bawang merah goreng. Hasil pelaksanaan Ibm dapat disimpulkan bahwa kegiatan diikuti sebanyak 21 orang peserta dengan respon sangat mendukung. Sebagian peserta berumur usia 31-40 tahun (38,09%), pekerjaan  ibu rumah tangga ((52,384%), rata-rata pendapatan Rp 300.000,-Perbedaan latar belakang peserta Ibm, menyebabkan perkembangan kemandirian peserta dalam keikutsertaan dalam program Ibm tidak seragam. Dari kegiatan telah terbentuk kelompok pengolah bawang merah goreng dengan nama UD. Khairul Ummah, nama produk bawang merah goreng merk “BagorKu” dan ijin Depkes no P-IRT : P-IRT : 211351801012019. Dari aspek pasar telah terbentuk jaringan pasar baik secara langsung maupun model konsinyasi dengan beberapa Koperasi/ Toko di beberapa kota. Dampak kegiatan adalah kenaikan pendapatan peserta Ibm rata-rata 88,2%. Usaha pengolahan bawang merah goreng layak dikembangkan ditunjukkan nilai R/C ratio sebesar 1,4, BEP tercapai saat harga sebesar Rp 134.403,-/ kg atau 15,18 kilogram. Harga pokok penjualan sebesar Rp. 22.500,-/botol @ 100 gram, nilai tambah sebesar 26,6% dan imbalan kepada tenaga kerja sebesar 40,4%, sehingga dapat membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.
Pelatihan Penanaman Prilaku Konsumsi Singkong Dan Responsi Masyarakat Masyhuri Machfudz; Nikmatul Khoiryah; Sri Hindarti
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.798 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1516

Abstract

Penanaman paradigma makanan berbasis singkong sedini mungkin pada kelompok sasaran dengan melalui demontrasi olah singkong dan (ii) Analisis responsi kelompok sasaran pasca demontrasi olah singkong dengan deversifikasi produk Metode analisis pada  action research dilakukan dengan pendekatan participatory rapid appraisal dengan banyak tahap. Sedangkan untuk menjawab responsi kelompok digunakan analisis logit model.  Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Penanaman paradigma makanan berbasis singkong menunjukkan bahwa singkong bisa dibuat untuk makanan yang menarik, anak-anak dipersilahkan untuk memakan. Dari sinilah kemudian ajaran/paradigma ditanamakan kepada anak-anak (mereka) makan adalah ‘apa saja’ tidak hanya nasi dan makan adalah untuk ibadah. Oleh karena itu perlu dianalisis ‘makan’ dari aspek spiritual guna mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan integratif.  (2)  Analisis responsi kelompok sasaran pasca demontrasi olah singkong dengan deversifikasi produk. Hasil analisis dari lima variabel tersebut mempunyai pengaruh yang negatif, yaitu  umur kelompok sasaran, jumlah anggota keluarga, pendidikan, konsumsi singkong per hari. Sedangkan pendapatan mempunyai pengaruh positif.  Dari hasil penelitian ini disarankan bahwa meskipun tidak mudah dalam melakasanakan penanaman paradigma, tetapi minimal ada yang memulai sebab paradigma sesuatu tindakan tang berupaya untuk merubah perilaku – maka dari itu perlu waktu yang cukup lama. Atas dasar itulah, maka pada penelitian ini disarankan beberapa hal (i) semua pihak diharapkan mempunyai kontribusi yang positif terhadap upaya ketahanan pangan melalui teori ‘makan tidak hanya nasi’ – utamanya pada anak sedini mungkin dan (ii) problem yang muncul dari penelitian tahun I, II dan II, yaitu kekurangan bahan baku singkong dapat diatasi dengan jalan pemanfaatan lahan kosong, lahan pekarangan, dll agar produksi singkong (exes demand) dapat teratasi, minimal terkurangi. Hal ini akan dilakukan pada skim penelitian yang lainnya
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI BATIK MELALUI PENDIDIKAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (P3) M. Noerhadi Sudjoni; Sri Hindarti; Khoirul Anwarodin BS; Masyhuri M Masyhuri M

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.615 KB) | DOI: 10.35891/agx.v5i2.720

Abstract

Upaya pemberdayaan UMKM batik lokal Desa Jono yang ada se jak tahun 1945, tentunya banyak kendala yang dihadapinya dari hulu hingga hilir. Minimisasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan program pendidikan, pelatihan dan pendampingan agar batik lokal dapat dimunculkan deversifikasi produk yang inovatif dan adoptif. Atas dasar hasil tersebut dilakukan ‘intervensi’ pada sentuhan teknologi, SDM, dan manajemen. Tujuan penelitian ini tahun I adalah (1) program pendidikan, pelatihan dan pendampingan (P3) secara berkelanjutan pada pilot project UMKM batik lokal Jono; (2) pelaksanaan P3 melalui grup seni budaya sebagai kelompok sasaran potensi pasar; (3) analisis skema P3 melalui kelembagaan dan analisis kendala -kendala yang dihadapi; (4) proses dan mekanisme kelembagaan lokal guna mewujudkan berdayanya UMKM Batik Lokal Jono; (5) Analisis dampak sosial ekonomi dan agama sub sektor kerakyatan; (6) memunculkan skema pembinaan melalui aplikasi model kegiatan produktif dengan pola kemitrasejajaran dengan stakeholders.Tujuan Tahun II adalah (1) analisis hasil evaluasi program dengan melakukan diagnosis kasus menyusun skenario intervensi sosial; (2) tersusunnya skema pengembangan model yang lebih aplikatif yang dirancang untuk kepentingan stakeholders; (3) revitalisasi pasar produk guna mendukung kelancaran program melalui potensi pasar dari sentra seni budaya; (4) analisis corporate social responsibility (CSR) dan/atau agama sebagai indikator keberhasilan Integratif. Hasil Penelitian Hibah besaing adalah sebagai berikut profil kelompok gabungan UMKM Batik Jono ada perkembangan menarik tahun 2014 dibanding pada tahun 2013. Ada peningkatan jumlah anggota 18% tahun 2013 jumlah anggota 72 pengrajin menjadi 82 pengrajin tahun 2014 . Untuk pengembangan produk ada tambahan produk baru yaitu baju wanita dengan disain masih sederhana. Ada kenaikan penjualan 70%, tahun 2013 rata -rata penjualan Rp. 7 juta menjadi Rp. 12juta tahun 2014. Pada pelaksanaan P3 berhasil menghasilkan beberapa inovasi antara lain : 1) Pengembangan prototipe produk baru berupa : alas lantai, bantal, dompet dan korden batik Jono. 2) Inovasi jasa melalui penjualan jemput bola. 3). Inovasi proses pembuatan batik dengan menggunakan pewarna alami 4) Inovasi pasar, penjualan batik memlalui toko dengan lokasi yang strategis dan display yang tertata rapi dan penjualan bersama, sehingga hemat biaya distribusi. 5). Inovasi logistik, pengadaan bahan baku dan bahan dalam proses secara besama -sama, ssehingga efisiean biayanya. Inovasi organisasi, terbentuknya pengurus Gabungan Kelompok UMKM Batik Jono. Saran : UMKM Batik masih memerlukan P3 berkelanjutan dalam bidang : 1) penataan kelembagaan Koperasi. 2) Menejemen koperasi 3). Penataan Pemasaran yang lebih efektif dan 4) pengembagan produk baru : baju wanita fasion dan sandal batik Jono.  
MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk) Sri Hindarti

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.828 KB) | DOI: 10.35891/agx.v5i2.780

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani melalui pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi pengolahan dan pasca panen serta akses pasar bawang merah. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dengan alasan lokasi tersebut merupakan salah satu daerah sentra produksi bawang merah di Jawa Timur dengan jumlah responden 30 orang petani bawang merah. Penelitian dilakukan selama dua tahun, tahun pertama dilakukan mulai April 2014 sampai dengan Oktober 2015. Penelitian tahun pertama bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk penanganan pasca panen pada usahatani bawang merah, menyusun model kelembagaan pasca panen dan menghitung pendapatan usahatani tani bawang merah sebelum dan sesudah menerapkan praktik pasca panen. Penelitian tahun ke dua bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil melalui pelatihan pengolahan hasil, mengetahui respon petani terhadap model kelembagaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah tahun I pendekatan survey dan tahun II pendekatan kuantitif diskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah diskriptif kuantatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 20% petani bawang merah di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk menerapkan praktik pasca panen, yakni melakukan pembersihan, pengikatan, pengeringan, grading, pengemasan, penyimpanan , pemberian bahan kimia (kalsium) dan transportasi. Dengan penerapanan praktik pasca panen ini dapat meningkatkan efisiensi usahatani bawang merah dari 1.52 menjadi 2,08, artinya keuntungan usahatani meningkat sebesar 36,84%. Selama ini petani bawang merah belum mengorganisir kegiatan pasca panen dalam kelompok tani tetapi masih berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu telah disusun Model Kelembagaan Pasca Panen, Pengolahan Hasil dan Kemitraan Usaha Berbasis Pendekatan Kelompok (Gapoktan) agar dapat mengatasi permasalahan tehnis, ekonomi dan sosial petani dalam mengembangkan praktik pasca panen dan pengolahan hasil.
Shallot Agribusiness Development Strategy in Purworejo Village, Malang District Sri Hindarti; Lia Rohmatul Maula
Journal of Sustainable Development Science Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Dwijendra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.75 KB) | DOI: 10.46650/jsds.2.2.1018.69-77

Abstract

The development of shallots is needed in Malang Regency to reduce imports, which often occur. Therefore this research was conducted with the aim of identifying internal and external factors that influence shallot agribusiness, formulating development strategies, and determining the priority of shallot agribusiness development strategies. The research was determined in Purworejo Village as one of the largest shallot production centers in Malang Regency. The research method was carried out by interview and direct observation of farmers. Data analysis using IFE analysis, EFE, IE (Internal-External) matrix, SWOT matrix, and QSPM analysis. The results showed that the internal factors affecting shallot agribusiness were the skills and experiences of farmers as strengths and information and technology as weaknesses, while the external factors were market demand as an opportunity and distribution monopoly by large entrepreneurs as a threat. An appropriate strategy is an aggressive strategy (S-T), namely by utilizing strength to seize opportunities that exist in the form of local production input development.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM) DI DESA SUMBER BRANTAS KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU JAWA TIMUR Rini Lestari; Dwi Susilowati; Sri Hindarti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 4 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (SEAGRI)
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.417 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui Efisiensi Usahatani Kentang di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. 2. Untuk Menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Pada Usahatani Kentang di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan Bulan Februani-Maret 2021 di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan pendekatan kuantitatif surve lapang. Pemilihan Lokasi di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur sebagai lokasi penelitian itu dilakukan secara sengaja (purposive), dengan menggunakan metode random sampling dari 140 populasi petani kentang didapatkan sampel 35 sampel petani kentang. Di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Malang Jawa Timur di dapatkan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 92.179.525,90/Ha/Mt dan didapatkan nilai R/C Ratio nya sebesar 1,04 dimana nilai R/C Ratio > 1 yangberarti bahwa usahatani tersebut efisien atau menguntungkan. Berdasarkan analisis fungsi produksi Cobb Douglas yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa usahatani kentang di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur dapat di katakana efisien dan menguntungkan. Nilai F hitung yang diperoleh sebesar 20,73 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0001 (lebih kecil dari 0,05) pada tingkat kepercayaan sebesar 95%. Variabel faktor yang mempengaruhi produksi kentang adalah luas lahan, bibit, pupuk kandang, pupuk NPK dan pupuk TSP sedang variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah pestisida dan tenaga kerja.Kata Kunci : Fungsi Produksi Cobb Douglas, Kentang, Usahatani.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SAYURAN ORGANIK STUDI KASUS DI ABANG SAYUR ORGANIK KOTA MALANG Aisyah Ramadhani; Dwi Susilowati; Sri Hindarti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 2 (2021): SEAGRI Volume 9 No 2 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.412 KB)

Abstract

AbstrakSayuran organik adalah sayuran yang mengandung lebih banyak zat besi, nutrisi, anti oksidan, mineral dan terhindar dari bahan kimia. Sejalan dengan perubahan gaya hidup sehat, mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran organik. Hal ini membuka peluang usaha sayuran organik semakin meningkat dan persaingan ketat. Untuk itu perlu adanya strategi pemasaran yang tepat untuk mengatasi persaingan dan menarik konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis faktor internal dan faktor eksternal pada Abang Sayur Organik (ASO), (2) untuk mengetahui strategi pemasaran sayuran organik yang tepat. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Untuk analisis data menggunakan analisis matriks IFAS, matriks EFAS, matriks IE, analisis SWOT dan analisis QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  berdasarkan analisis IFAS dengan skor internal 0,55 merupakan kekuatan utama ASO yaitu kualitas produk dan pemasaran/ promosi dengan media online, sedangkan kelemahan utama ditunjukkan dengan skor sebesar 0,35 yaitu lokasi usaha yang kurang strategis. Berdasarkan analisis EFAS peluang utama ditunjukkan dengan skor sebesar 0,80 skor yaitu pangsa pasar sayuran organik akan terus meningkat, sedangkan ancaman utama ditunjukkan dengan skor 0,40 yaitu kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini tidak stabil karena pandemi covid-19. Hasil matriks IE menunjukkan posisi perusahaan berada di kuadran I, yaitu growth and build (tumbuh dan kembangkan). Hasil analisis SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh “Abang Sayur Organik” dan prioritas strategi alternatif terpilih yang tepat untuk direkomendasikan kepada “Abang Sayur Organik” berdasarkan hasil analisis QSPM adalah mempertahankan kualitas produk untuk meningkatkan penjualan dengan total nilai atraktif (TAS) tertinggi sebesar 5,22.Kata Kunci : Sayuran Organik , SWOT, QSPM, Strategi Pemasaran.