Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perlindungan Kekayaan Intelektual terhadap Produk Teri Biru Seira dan Kerupuk Ikan Tanimbar sebagai Industri Kreatif Masyarakat di Kota Saumlaki Kurniati, Nia; Permata, Rika Ratna; Hindersah, Reginawati; Kuswaryan, Sondi; Souisa, Yongky
PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law) Vol 4, No 3 (2017): PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law)
Publisher : Faculty of Law, Padjadjaran University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.711 KB)

Abstract

Pemanfaatan sumber daya alam di laut oleh masyarakat Tanimbar berupa ikan teri biru di wilayah perairan laut Yamdena , Maluku Tenggara Barat mengandung potensi yang bernilai bagi pengembangan ekonomi masyarakat lokal setempat. Pengolahan ikan dalam bentuk penganan kerupuk Tanimbar merupakan salah satu bentuk industri kreatif masyarakat setempat karena merupakan pemanfaatan yang berasal dari kreatifitas keterampilan individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan kerja dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu, sehingga pemerintah perlu memberikan perlindungan kekayaan intelektual untuk memberikan kepastian hukum bagi pemilik pengembangan usaha tersebut. Artikel ini menemukan bahwa: pertama, perlindungan kekayaan intelektual berupa hak merek sebagai tanda pembeda memberi jaminan bahwa produknya adalah berbeda dengan produk barang lainya, dan juga sebagai roh perdagangan yang mendukung perkembangan bisnis ekonomi kreatif masyarakat lokal Tanimbar; kedua, pendaftaran hak merek kolektif atas produk olahan ikan teri biru berupa penganan kerupuk Tanimbar memberi kepastian hukum dan perlindungan hukum atas industri kreatif masyarakat Tanimbar dan memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam pengembangan industri kreatif yang berkelanjutan; dan ketiga dapat dilindungi berdasarkan indikasi geografis.Intellectual Property Protection of Seira Blue Anchovy and Tanimbar Fish Crackers Products as the Creative Industry of Saumlaki City Community AbstractUtilization of marine natural resources by the community of Tanimbar in the form of blue anchovies in the marine areas of Yamdena, Maluku Tenggara Barat holds a valuable potential towards the economic development of the local community. The processing of fish in the form of Tanimbar Crackers is one of the form of the local community’s creative industry because it is a form of utilization that comes from the creativity of each individual skills to create welfare and employment by producing and exploiting the creative force of the individual, thus the government needs to provide intellectual property protection to provide legal certainty for the business development owner. The research method used is judicial normative research with judicial qualitative data analysis. The result of the research are as follows: first; protection of intellectual property in the form of brand right as a distinctive marker gives assurance that its products are different from other goods products, and also as a trading spirit that supports the business development of Saumlaki’s local community creative economy; second, collective trademark rights registration of blue anchovy processed products in the form of Tanimbar crackers gives a legal certainty and protection for the creative industry of Tanimbar’s community for the utilization of micro, small, and medium businesses in developing a sustainable creative industry; and third,  it can be protected by geographical indication.DOI: https://doi.org/10.22304/pjih.v4n3.a5
MIKROBIOLOGI BIOAKTIVATOR MINOSE UNTUK PROSES DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK Reginawati Hindersah; Roni Kastaman
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya mengatasi penumpukan sampah organik dari sampah rumah tangga telah dilakukan upaya pembuatan kompos dengan menggunakan bioaktivator MinoseÒ. Tujuan analisis mikrobiologi bioaktivator MinoseÒ adalah mengetahui komposisi mikroba yaitu bakteri, jamur, dan aktinomiset  yang dapat dijadikan dasar perbaikan kualitas bioaktivator. Isolasi dan kuantifikasi mikroba dilakukan dengan metode pengenceran plat pada medai nutrisi untuk bakteri, media Ashby untuk Azotobacter pemfiksasi N2, dan media PDA untuk jamur. Bioaktivator mengandung bakteri dan mikroba menyerupai aktinomiset. Konsentrasi total bakteri mencapai sekitar 1010 cfu mL-1 yang jauh lebih besar daripada populasi bakteri di sebagian besar tanah. Namun variabilitas bakteri termasuk rendah karena hanya mengandung Azorhizobium sp. M01, Bacillus M02, dan  Azotobacter sp. M03. Bakteri pelarut fosfat yang berhasil diisolasi tidak menunjukkan efektivitas tinggi dalam pelarutan fosfat anorganik di dalam media Pikovskaya. Bioaktivator juga tidak mengandung jamur berfilamen tetapi terdapat sejumlah mikroba seperti aktinomiset di media PDA  yang tidak dapat dikulturkan secara tunggal. Kata kunci : Bioaktiovator, analisis mikrobiologis, Azorhizobium, Bacillus, Azotobacter 
EFEK BIOAKTIVATOR MINOSE TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF CAISIN (Brassica rapa), KACANG PANJANG (Vigna chinensis), JAGUNG HIBRIDA (Zea mays) DAN SELADA (Latuca sativa) Reginawati Hindersah; Roni Kastaman; A. A. Kalay
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioaktivator Minose telah digunakan sebagai bahan aktif dalam pembuatan kompos. Namun, bioaktivator ini mengandung sejumlah unsur hara makro dan mikro sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Tujuan percobaan rumah kaca ini adalah mendapatkan gambaran pengaruh penggunaan bioaktivator terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman caisin, kacang panjang, jagung hibrida dan selada, dan patogenisitas bioaktivator terhadap tanaman tersebut di awal pertumbuhan.Perlakuan yang diberikan ke tanaman adalah 30 mL bioaktivator pada dua tingkat konsentrasi. Tanaman ditanam di pot berisi100 gtanah steril dan dipelihara di rumah kaca selama 3 minggu. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa Minose bioaktivator dapat digunakan sebagai pupuk organik. Aplikasi bioaktivator meningkatkan bobot segar dan bobot kering  caisin, kacang panjang, jagung dan selada tanpa menyebabkan penyakit di awal pertumbuhan tanaman. Konsentrasi bioaktivator di dalam air yang terbaik untuk meningkatkan berat kering tajuk tanaman tersebut adalah 1:15.  Kata kunci : Bioaktivator, Reaktor, Analisis keputusan Laplace
Perbedaan Konsentrasi Pupuk Hayati Cair Berbasis Azolla terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Mieke Rochimi Setiawati; Eka Safitri; Shinta Nurrizqi Indrayani; Evi Entang Fatimah; Nurullita Fitri Qurnia; Reginawati Hindersah; Pujawati Suryatmana
Jurnal Agroekoteknologi Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jur.agroekotetek.v13i2.13161

Abstract

Aplikasi pupuk hayati cair berbasis Azolla merupakan suplemen pemupukan pada tanaman sayuran yang memanfaatkan potensi alam di sekitar lahan pertanian. Berbagai penelitian mengungkapkan konsentrasi aplikasi pupuk hayati cair beragam sehingga untuk efisiensi penggunaan pupuk hayati cair perlu dicari konsentrasi yang tepat.  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis respon tanaman pakcoy melalui pemberian konsentrasi pupuk hayati yang berbeda terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini menggunakan 7 perlakuan dengan 6 ulangan yang disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan percobaan terdiri atas  : tanpa pemberian pupuk hayati (K0), 5 ml/L pupuk hayati (K1), 10 ml/L pupuk hayati (K2), 15 ml/L pupuk hayati (K3), 20 ml/L pupuk hayati (K4), 25 ml/L pupuk hayati (K5), 30 ml/L pupuk hayati (K6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk hayati mulai dari 5 sampai 30 mL/L dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, dan luas daun serta bobot basah tanaman pakcoy dibandingkan tanpa pemberian pupuk hayati. Konsentrasi pupuk hayati 10 mL/L menghasilkan jumlah daun pakcoy yang lebih tinggi dibandingkan kontrol akan tetapi tidak berbeda dibandingkan dengan bobot basah tanaman pakcoy pada setiap konsentrasi pupuk hayati yang diberikan. Pemberian pupuk hayati dengan konsentrasi 10 ml/L meningkatkan bobot basah tanaman pakcoy dua kali lipat atau 100,74 % dibandingkan kontrol. Pupuk hayati cair berbasis azolla dapat digunakan sebagai nutrisi tambahan disamping pupuk NPK untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy.