Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISIS KINERJA SISTEM KELISTRIKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU Tanjung, Abrar; Arlenny, Arlenny
Jurnal Teknologi Vol 8 No 1 (2015): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Energi listrik bersifat berbahaya bagi manusia yang menggunakan serta lingkungannya, sehingga utilitas kelistrikan dari suatu bangunan gedung harus bersifat aman. Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki beberapa jurusan yang mempunyai kegiatan admistrasi dan belajar mengajar menggunakan peralatan listrik. Pemakaian beban listrik juga banyak dipakai dalam pemasangan lampu penerangan dan peralatan-peralatan listrik lainnya. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dan menghitung besar arus pada masing – masing phasa pada sistem kelistrikan, menghitung ketidakseimbangan beban dan mengevaluasi pemakaian kabel penghantar yang terdapat pada sistem kelistrikan Fakultas Hukum Unilak. Berdasarkan hasil perhitungan pada hasil pembahasan diperoleh bahwa pemakaian arus beban pada gedung I besar arus beban 8,22 amper, gedung II 10,24 amper dan gedung III 1,57 amper. Sedangkan rugi daya pada gedung I sebesar 35,61 watt, gedung II 55,26 watt dan gedung III 1,31 watt. Untuk sistem pentahanan besar nilai tahanan pentanahan pada gedung I 59, 5 ohm, gedung II 178 ohm dan gedung III 119 ohm.
ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA MOTOR INDUKSI TIGA PHASA DI LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING Elvira Zondra; Arlenny Arlenny
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 12, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v12i2.930

Abstract

Pada umumnya motor yang digunakan untuk keperluan industri adalah motor-motor kecil yang memiliki efisiensinya tidak tinggi. Dengan efisiensi yang tidak tinggi menyebabkan kerugian pada rangkaian magnetisasi pada saat berbeban rendah. Untuk mengatasi rendahnya faktor daya, biasanya yang dilakukan adalah memasang kapasitor parallel dengan beban. Pemasangan kapasitor yang terlalu kecil tidak akan memberikan pengaruh yang berarti, sedangkan kapasitor yang terlalu besar akan berdampak naiknya tegangan kerja motor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbaikan faktor daya motor induksi 3 phasa di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning. Dari hasil ini diharapkan akan diperoleh nilai yang sesuai dari kapasitor yang digunakan untuk perbaikan faktor daya motor induksi tersebut serta penurunan nilai daya semu yang digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian di laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik dengan menggunakan motor induksi tiga fasa 7,5 kW, 10 HP, 1450 rpm, 380 V, 16,2 A. Penggunaan kapasitor 15 μF untuk perbaikan faktor daya pada motor induksi tiga phasa 10 HP pada laboratorium Teknik Elektro lebih baik dibanding yang lain. Hal ini karena perbaikan faktor daya meningkat secara stabil sebanding dengan penambahan beban, daya semu menurun dengan persentase terbesar (37,25%) dibanding penggunaan kapasitor 20 μF dan 30 μF.
STUDI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARING DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG 12 KUALU PT. PLN (PERSERO) RAYON PANAM Asep Rahmatul Iklas; Arlenny Arlenny; Usaha Situmeang
JURNAL TEKNIK Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Recloser pada jaring distribusi tenaga listrik memiliki peranan yang sangat penting guna keandalan dan kontinuitas serta keamanan penyaluran tenaga listrik di PT. PLN (Pesero) Rayon Panam, terutama pada bagian ujung beban dan percabangan tiga phasa. Recloser berfungsi sebagai pengaman setelah Pemutus (PMT) yang biasanya diletakkan pada zona dua atau tiga. Recloser sendiri dapat memutus arus dan menutup kembali secara otomatis dengan selang waktu yang dapat diatur. Jaring distribusi 20 kV sering mengalami gangguan baik secara eksternal maupun internal. Gangguan secara eksternal berupa surja yang diakibatkan oleh petir, sedangkan pada gangguan internal disebabkan oleh surja hubung yang disebabkan karena buka dan tutup Circuit Breaker (CB). Gangguan bersifat sementara maupun permanen. Gangguan sementara akan hilang dengan sendirinya sedangkan permanen membutuhkan operator untuk menetralkan gangguan. Dari hasi program Algoritma Genetika penempatan recloser di penyulang12 kualu bisa dihitung perbandingannya menggunakan SAIDI dan SAIFI antara pemasangan recloser sebelum dan sesudah menggunakan program GA, hasil yang didapat sesudah menggunakan program GA itu lebih kecil gangguan yang terjadi dibandingkan sebelum menggunakan program Algoritma Genetika dengan data SAIDI dan SAIFI turun sebesar 0,42 Jam/tahun/pelanggan dan 7,73 Kali/tahun/ pelanggan.
STUDI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARING DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG 21 TARAI PT. PLN (PERSERO) RAYON PANAM Hardiyanto Hardiyanto; Arlenny Arlenny; Zulfahri Zulfahri
JURNAL TEKNIK Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaman sistem distribusi tenaga listrik merupakan salah satu unsur dari pemenuhan pelayanan. Pemutus balik otomatis atau recloser merupa­kan salah satu peralatan pengaman Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV yang berfungsi untuk mengantisipasi gangguan sesaat sehing­ga pemadaman listrik dapat diantisipasi, penggunaan listrik pada saat ini telah meluas hampir keseluruh daerah. Jaring distribusi 20 kV sering mengalami gangguan baik secara eksternal maupun internal. Gangguan secara eksternal berupa surja yang diakibatkan oleh petir, sedangkan pada gangguan internal disebabkan oleh surja hubung yang disebabkan karena buka dan tutup Circuit Breaker. Gangguan bersifat sementara maupun permanen. Gangguan sementara akan hilang dengan sendirinya sedangkan permanen membutuhkan operator untuk menetralkan gangguan. Berdasarkan hasil program Genetic Algorithm penempatan recloser di penyulang 21 Tarai bisa dihitung perbandingan dengan menggunakan SAIDI dan SAIFI antara pemasangan recloser sebelum dan sesudah menggunakan program Genetic Algorithm, hasil yang diperoleh sesudah menggunakan program Genetic Algorithm jauh lebih kecil gangguan yang terjadi dibandingkan sebelum menggunakan program Genetic Algorithm dengan data SAIDI dan SAIFI turun nilai sebesar 2,0625 jam / tahun / pelanggan dan 8,274 kali / tahun / pelanggan.
Evaluasi Setting Rele Proteksi Untuk Mengurangi Busur Api Pada Switchgear Di Bekasap Area PT. Chevron Pacific Indonesia Doni Mahendra; Arlenny Arlenny; Usaha Situmeang
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1769

Abstract

Sistem proteksi tenaga listrik harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan serta fungsi yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Salah satu gangguan yang terjadi adalah arus hubung singkat (short circuit) yang diikuti pelepasan energi panas dalam bentuk busur (arc flash) yang dapat merusak peralatan. Besar energi busur api yang dihasilkan tergantung dari waktu kerja sistem pengaman akibat gangguan arus hubung singkat. Semakin cepat rele pengaman bekerja, maka semakin kecil pula busur api yang dihasilkan dan begitu pula sebaliknya. Evaluasi setting rele proteksi di switchgear adalah mengubah setting time dial pada OCR primary dan OCR secondary. Untuk OCR primary nilai setting time dial sebelum nya 2,6 s menjadi 1,08 s sedangkan untuk OCR secondary dengan time dial 2,4 s menjadi 1,02 s. Perubahan setting pada OCR ini dihasilkan waktu kerja rele proteksi yang lebih cepat yaitu sebesar 0.208 s. Dengan waktu kerja proteksi yang semakin cepat, nilai energi panas yang di hasilkan juga lebih kecil. Energi insiden yang di hasilkan adalah 2,59 cal/cm2 menjadi 1.48 cal/cm2.
Desain dan Analisis Inverter Satu Fasa Berbasis Arduino Menggunakan Metode SPWM David Setiawan; Hamzah Eteruddin; Arlenny Arlenny
JURNAL TEKNIK Vol. 13 No. 2 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v13i2.3470

Abstract

Inverter adalah rangkaian atau peralatan yang merubah tegangan DC menjadi tegangan AC sehingga beban – beban AC dapat beroperasi dengan sumber tegangan DC. Komponen utama inverter berupa SCR, transistor atau Mosfet yang kesemuanya adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai switch atau saklar. Kondisi ON atau OFF dari saklar ditentukan menggunakan teknik modulasi seperti pembangkit pulsa atau PWM. Dalam simulasi yang dilakukan menggunakan Proteus ISIS, inverter 1 fasa yang tidak diberi pengendali menghasilkan frekuensi yang tinggi yaitu 2857,14 Hz sehingga berbahaya digunakan pada peralatan listrik tertentu, sedangkan inverter 1 fasa menggunakan kendali untuk membangkitkan pulsa dengan metode PWM menghasilkan frekuensi output sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu 50hz dengan delay 10ms waktu perubahan pulsa yang dihasilkan. Pulsa atau PWM dihasilkan oleh Arduino Uno.
Studi Kebutuhan Perencanaan Pemasangan Busbar Proteksi Pada Gardu Induk Dumai PT. PLN (Persero) UPT Pekanbaru Joulelin Yonatan Siallagan; Abrar Tanjung; Arlenny Arlenny
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 2 (2021): Edisi Oktober 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i2.6623

Abstract

Busbar merupakan bagian utama dalam suatu gardu induk yang berfungsi sebagai tempat terhubungnya semua bay yang ada pada Gardu Induk Dumai, baik bay line maupun bay trafo. Gardu Induk Dumai didesain dengan konfigurasi 2 busbar (Double Busbar). Dan semua ini tidak terlepas dari gangguan. Adanya gangguan yang terjadi pada busbar dapat menghambat proses penyaluran energi listrik ke pemakai (konsumen). Oleh karena itu, sistem proteksi yang handal sangat dibutuhkan untuk melindungi busbar dari gangguan. Beberapa kendala pada Gardu Induk Dumai, Dimana saat ini belum difasilitasi dengan Busbar Proteksi, yang dimana busbar proteksi pada gardu induk sangat berperan penting dalam kehandalan sistem. Maka pada penelitian ini dilakukan “studi kebutuhan perencanaan pemasangan busbar proteksi pada gardu induk dumai” yang dimana sesuai dengan kondisi di lapangan (Switchyard) belum juga difasilitasi Couple Busbar 150 kV. Dengan dilakukannya penelitian ini, maka perencanaannya dibutuhkan CT busbar dengan ratio 2000/1 Amp, setting busbar 1 Iop pada sisi primer 544 Amp, disisi sekunder 0.272 Amp, sensitifitas pengaman 27,2 %, dengan setting resistor 320 Ohm dan busbar 2 Iop pada sisi primer 580 Amp, disisi sekunder 0,290 Amp, sensitifitas pengaman 29 %, dengan setting resistor 300 Ohm kemudian diperlukan non linier resistor pada terminal rele.
Aplikasi Metode Newton Rapshon Untuk Menghitung Aliran Daya Menggunakan Program Matlab R2016a Zulfahri Zulfahri; Arlenny Arlenny; Usaha Situmeang; David Setiawan
JURNAL TEKNIK Vol. 16 No. 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v16i1.9965

Abstract

Sistem ketenagalistrikan terus mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan penduduk dan permintaan kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat. Dengan bertambah sistem dan peningkatan beban maka perlu diperhitungkan rugi-rugi dan operasi yang tepat pada jaringan sehingga kualitas listrik yang stabil dapat terpenuhi. Untuk mendapatkan“profil tegangan, aliran daya aktif, dan daya reaktif dalam suatu sistem tenaga listrik. Diperlukan analisis aliran daya dalam mengevaluasi kinerja sistem kelistrikan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus, sehingga diperlukan perhitungan aliran daya untuk setiap operasinya.”Pada umumnya, analisa aliran daya merupakan suatu metode numerik dalam menyelesaikan permasalahan aliran daya. Perhitungan numerik tersebut dilakukan secara berulang hingga memperoleh nilai mismatch yang mendekati nol, ada 3 metode penyelesaian perhitungan”persamaan aliran daya sistem , diantaranya menggunakan metode Gauss-Seidel, Newton Raphson serta metode Fast Decoupled. Melalui penelitian ini mencapai konvergensi pada iterasi ke-3 dengan toleransi 0,0001. Dengan tegangan 1,050 pu di dapati pada bus 1 dan 49 dan tegangan terendah 1,004 pu. Sedangkan daya aktif yang dimiliki oleh sistem adalah sebesar 2.406 MW untuk memenuhi kebutuhan beban dengan kerugian daya aktif sebesar 0.048 kW, serta daya reaktif tercatat adalah 1.019 MVAR, dengan rugi daya reaktif yang dialami saluran adalah sebasar sebesar 0.072 kVAR.
Pengaruh Tegangan Sumber Dan Beban Terhadap Tingkat Harmonisa Pada Motor Induksi Tiga Phasa Elvira Zondra; Abrar Tanjung; Arlenny .
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 1 No. 1 (2016): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v1i1.167

Abstract

Motor induksi dikelompokkan ke dalam jenis beban tak linier. Beban tak linier akan menghasilkan suatu harmonisa. Prinsip – prinsip induksi elektromagnetik membuat motor induksi mempunyai sifat kejenuhan atau saturasi, yaitu suatu keadaan di mana pada kondisi tertentu, arus listrik yang dihasilkan tidak sebanding dengan kenaikan tegangan yang diberikan pada motor, dan bahkan akan cenderung tetap.Harmonisa berpengaruh pada sistem tenaga listrik. Saluran pada jaringan transmisi akan mengalami peningkatan impedansi sehingga meningkatkan rugi-rugi tembaga dan fluks. Pada transformator daya, harmonisa akan menyebabkan peningkatan rugi-rugi besi, arus bocor dan stress pada isolasi. Hal ini akan mengakibatkan pemanasan berlebihan pada transformator daya tersebut. Pada sisi konsumen listrik, pengaruh harmonisa ini adalah menyebabkan peralatan listrik akan bekerja dengan tidak semestinya. Dari sisi konsumen listrik (motor induksi), untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi tingkat harmonisa yang dihasilkan oleh motor induksi tiga fasa tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat harmonisa (THD) yang dihasilkan akibat pengaruh tegangan masuk yang diberikan pada motor induksi tiga phasa dan menganalisis tingkat harmonisa (THD) yang dihasilkan akibat pengaruh beban pada motor induksi tiga phasa tersebut.Semakin besar tegangan yang diberikan pada motor induksi tiga phasa, maka semakin turun THDnya. Dimana THD terendah didapatkan pada saat motor diberikan tegangan nominal dari motor induksi tiga phasa tersebut dengan THD tegangan 2% dan THD arus 4,6%. Semakin besar beban yang diberikan pada motor induksi tiga phasa, maka semakin turun THDnya. Dimana THD terendah didapatkan pada saat motor diberikan beban dibawah daya keluar nominal dari motor induksi tiga phasa tersebut dengan THD tegangan 1,9% dan THD arus 2,7%.
STUDI PERUBAHAN EKSITASI DENGAN BEBAN LAMPU HEMAT ENERGI PADA HUBUNGAN BELITAN GENERATOR SINKRON Elvira Zondra; Arlenny .; Usaha Situmeang
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 1 No. 2 (2017): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v1i2.215

Abstract

Tegangan tiga fasa yang dihasilkan generator tergantung kepada kecepatan putar prime mover danarus eksitasi yang diberikan sebagai penguat pada generator sinkron. Perubahan beban akan menyebabkanturunnya tegangan terminal. Agar tegangan terminal tetap maka dilakukan pengaturan arus eksitasi yangmempengaruhi tegangan keluar generator terhadap perubahan beban. Belitan stator generator dapatdihubungkan secara hubungan Y dan  . Penelitian ini membahas perubahan eksitasi dengan beban lampuhemat energi pada hubungan belitan generator sinkron. Pengaturan eksitasi yang diberikan pada generatorsinkron tanpa beban menyebabkan meningkatnya tegangan terminal generator. Hasil pengujian ini dapatmenggambarkan kurva saturasi tanpa beban dari generator sinkron yang digunakan. Dari analisa padagenerator berbeban dapat dinyatakan bahwa didapatkan penurunan tegangan apabila pada generator sinkronterjadi peningkatan beban. Untuk menstabilkan tegangan maka diberikan penambahan arus eksitasi padagenerator tersebut. Dari pengujian, tegangan sistem yang diizinkan yaitu -10% dari tegangan nominal (360Volt) didapatkan saat pemberian arus eksitasi pada generator hubungan Y sebesar 80% (3,04 A), sehinggajika terjadi peningkatan beban maka dibutuhkan penambahan arus eksitasi agar tegangan stabil. Untukgenerator hubungan Δ didapatkan nilai tegangannya dengan membagi √3 nilai tegangan generator hubunganY. Beban lampu hemat energi mampu untuk menerima tegangan dari sistem hingga tegangan +5% daritegangan nominal lampu (220Volt+5%).