Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Effect of In-ovo Injection of L-Arginine on Hatchability, Chick Quality, Performances and Muscle Histology of Native Chicken M Azhar; U Sara; S Wahyuni
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol 27, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14334/jitv.v27i1.2987

Abstract

This study aimed to determine the effect of in-ovo injection of L-arginine on hatchability, chick quality, performances, and muscle histology of native chicken. In-ovo injection was carried out on the 10th day. A total of 375 fertile eggs with an average weight ranged  39-43 g were grouped into 5 treatments. The first treatment was without injection (negative control), the second treatment was injection of NaCl solution 0.9% (positive control), the third treatment was injection of L-arginine solution 0.5 g per 100 ml of NaCl 0.9% (0.5%, m/v) The fourth treatment was injection of 1.0 g L-arginine solution per 100 ml of NaCl 0.9% (1.0%, m/v), and the fifth treatment was injection of 1.5 g L-arginine solution per 100 ml of NaCl 0.9% (1.5%, m/v). The injection was carried out at the pointed area of the egg in a vertical position (pointed below, blunt above). The Injection was carried out with a depth of 10 mm from the eggshell using an automatic injector. The results showed that all treatments produced the same hatchability. In-ovo injection of L-arginine has a beneficial effect on chick quality and post-hatch performance, the concentration of L-arginine solution used did not cause embryo death. In-ovo injection of 0.5% L-arginine increased hatching weight, weekly body weight, muscle mass, and myofiber size.
KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN DALAM PERSPEKTIF FRANCHISEE PADA WARALABA LOKAL AYAM GORENG DI MAKASSAR Rusni Fitri Y. Rusman; Muhammad Azhar
JBMI (Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Informatika) Vol. 16 No. 2 (2019): JBMI
Publisher : Department of Management FEB Unhas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26487/jbmi.v16i2.7489

Abstract

Salah satu usaha waralaba yang banyak ditemukan di kota Makassar adalah waralaba lokal ayam goreng. Selain bahan baku yang mudah didapat, pengolahan ayam goreng cukup mudah serta diminati konsumen. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat variabel kepercayaan dan komitmen mampu membantu dalam membangun hubungan antara franchisor dan franchisee. Variabel kepercayaan dan komitmen ini dijabarkan dalam beberapa dimensi yang kemudian dijelaskan dalam beberapa indikator. Dimensi variable kepercayaan yaitu kelengkapan outlet/gerai, cara penjelasan kontrak, pemberian hadiah, komunikasi serta hal yang dibicarakan dalam komunikasi. Dimensi variable komitmen yaitu sikap franchisor, waktu pembayaran bahan baku, cara pembayaran, waktu penerimaan bahan baku serta dukungan franchisor terhadap pendapat franchisee. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik dari usaha waralaba ayam goreng BFC, C’Bezt Fried Chicken dan Quick Fried Chicken. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus dimana semua populasi franchisee dari ketiga merek tersebut. Namun, hanya 52 orang franchisee yang bersedia diwawancarai menggunakan kuisioner dari ketiga merek waralaba tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dimensi komunikasi pada variable kepercayaan merupakan dimensi yang paling penting untuk diperhatikan dalam menumbuhkan kepercayaan franchisee terhadap franchisor sedangkan untuk variable komitmen, dimensi sikap franchisor merupakan yang paling penting diantara keempat dimensi lainnya.
PENGARUH PENYIRAMAN SEBELUM PENGANGKUTAN DENGAN JARAK BERBEDA TERHADAP PERFORMA AYAM RAS PEDAGING U. Sara; M. Azhar
Jurnal Agrisistem Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.545 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyiraman sebelum pengangkutan dengan jarak tempuh yang berbeda terhadap performa ayam ras pedaging. Sebanyak 54 ayam ras pedaging dibagi menjadi 3 kelompok, tiap kelompok terdapat 2 jenis perlakuan, yakni; perlakuan penyiraman (P0 = tanpa penyiraman; P1=dengan penyiraman), dan jarak tempuh (T0= 0 km (0 jam) ; T1= 30km (1 jam); dan T2= 60 km (2 jam)), kemudian dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara nyata, penyiraman dapat mengurangi tingkat penyusutan berat badan pada ayam ras pedaging (P<0.05), namun tidak mengubah temperatur rektal (P>0.05). Selain itu, perlakuan jarak tempuh ternyata tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap penyusutan berat badan dan temperatur rektal (P>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah penyiraman sebelum pengangkutan dapat mengurangi tingkat penyusutan berat badan pada ayam ras pedaging akibat stres panas, meskipun temperatur rektal ayam tidak mengalami perubahan.
PALATABILITAS MAGGOT SEBAGAI PAKAN SUMBER PROTEIN UNTUK TERNAK UNGGAS Wahyudi Nur Ilham Natsir; Resky Sri Rahayu P.; Muh. Ardas Daruslam; M. Azhar
Jurnal Agrisistem Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat palatabilitas maggot yang diberikan pada ternak ungags. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan menggunakan kriteria keaktifan ternak sebagai tolak ukur pengamatan. Maggot diperoleh dari telur lalat BSF yang bertelur pada media fermentasi. Uji coba pemberian maggot dilakukan dalam dua bentuk yaitu segar dan tepung. Proses pembuatan tepung dimulai dengan melakukan pengeringan maggot pada suhu 50ºC selama 7 jam. Setelah maggot kering dilanjutkan dengan proses penggilingan. Kedua jenis maggot yang diuji cobakan dianalisis proksimat untuk mengetahui kandungan nutrisi. Uji coba pemberian maggot pada Ayam Buras tidak menunjukan adanya respon penolakan. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa ayam lebih menyukai maggot segar dibanding manggot dalam bentuk tepung. Aplikasi maggot sebagai sumber protein dapat diberikan kepada semua jenis unggas dan semua fase pertumbuhan.
Pengaruh In Ovo Feeding L-Arginine terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Berat Badan, dan Konversi Pakan Ayam Kampung M. Azhar; U. Sara; Mirnawati Mirnawati
JURNAL PETERNAKAN LOKAL Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.652 KB)

Abstract

Ayam kampung memiliki resistesi terhadap penyakit dan kemampuan adaptasi yang tinggi, tapi memiliki pertumbuhan lambat dan efisiensi konversi pakan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan ayam kampung dengan perlakuan in ovo feeding L-arginine. Sebanyak 135 butir telur ayam kampung fertil dimasukkan kedalam mesin tetas semi-otomatis dan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan tiga ulangan. Perlakuan pertama yaitu tanpa injeksi (kontrol negatif); perlakuan ke-2 diinjeksi dengan saline 0,9% (kontrol positif); perlakuan ke-3, ke-4, dan ke-5 masing-masing diinjeksi dengan L-Arginine 0,5%, 1,0%, dan 1,5%. In Ovo Feeding dilakukan pada hari ke-10 inkubasi dengan injeksi kedalam albumen. Setelah menetas, DOC dipindahkan kedalam pen dengan alas litter, sesuai dengan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan perlakuan in ovo feeding L-arginine dengan kontrol tidak berbeda. In ovo feeding L-arginine menghasilkan pertambahan berat badan yang lebih tinggi dan konversi pakan yang lebih rendah dibandingkan kontrol positif. Injeksi L-arginine 0,5% merupakan konsentrasi optimum untuk meningkatkan pertambahan berat badan dan menurunkan konversi pakan ayam kampung. In ovo feeding L-arginine meningkatkan laju pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan ayam kampung, dengan konsentrasi optimum 0,5%.
Respons Organ Saluran Pencernaan dan Morfologi Usus Halus Ayam Lokal dengan In-Ovo Feeding Menggunakan L-Arginine M. Azhar; Rahmawati Rahmawati; U. Sara; M. Taufik
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 8 No 1 (2022): JUNI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jiip.v8i1.25667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon organ saluran pencernaan dan morfologi usus halus ayam lokal dengan in-ovo feeding menggunakan L-arginine. Sebanyak 375 butir telur (berat rata-rata 39-43 g) yang diperoleh dari induk ayam lokal umur 55-70 minggu di pembibitan ayam lokal komersil. Inkubator yang digunakan bertipe semi-otomatis yang memiliki ranges suhu 37-38 oC dengan kelembaban relative 65-75%. Hari ke-3 sampai hari ke-18 inkubasi dilakukan pemutaran telur 3 kali sehari pada pukul 07.00, 15.00. 23.00. Injeksi larutan L-arginine dilakukan hari ke-10 periode inkubasi pada area runcing telur dengan albumen sebagai target deposisi. Perlakuan in-ovo feeding dibagi menjadi 5 kelompok, perlakuan pertama tanpa injeksi (kontrol negatif), Perlakuan ke-2 injeksi larutan saline 0.9% (kontrol positif), Perlakuan ke-3 injeksi larutan L-arginine 0.5% (m/v), Perlakuan ke-4 injeksi larutan L-arginine 1.0% (m/v), dan perlakuan ke-5 injeksi larutan L-arginine 1.5% (m/v). setelah menetas, DOC ditempatkan pada pen yang diisi 3 ekor ayam kelamin campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ileum dengan perlakuan in-ovo feeding menggunakan L-arginine lebih berat dibandingkan kontrol, hasil yang sama juga tejadi pada ukuran duodenum. Tinggi vili duodenum dan ileum mengalami peningkatan dengan in-ovo feeding menggunakan larutan L-arginine. In-ovo feeding menggunakan L-arginine 1.0% (m/v) menghasilkan respon organ saluran pencernaan yang terbaik, sedangkan morfologi usus halus terbaik dengan In-ovo feeding menggunakan L-arginine 1.5% (m/v) dari aspek tinggi vili duodenum, kedalam kripta duodenum, dan tinggi vili ileum.
Penggunaan Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) pada Air Minum terhadap Kualitas Daging Ayam Broiler Mihrani Mihrani; Anzar Anzar; Muhammad Azhar
JURNAL TRITON Vol 13 No 2 (2022): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v13i2.273

Abstract

Pandan wangi (Panndanus amaryllifolius) merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai pewangi dan pewarna makanan yang memiliki aktivitas anti bakteri. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pandan wangi (Panndanus amaryllifolius) pada air minum terhadap kualitas daging ayam broiler. Beberapa hal yang menjadi patokan kualitas daging ayam broiler yang baik diantaranya aroma daging, tekstur daging, rasa khas daging, dan warna daging. Hal-hal tersebut menjadi indikator akan mutu daging yang dikonsumsi. Kajian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari 4 ekor ayam broiler. Pemberian ekstrak daun panda wangi (Panndanus amaryllifolius) pada air minum ayam broiler diberikan pada umur 15 hari selama 14 hari dengan konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu, 0 ml/liter air (PO), 5 ml/liter air (P1), 10 ml/liter air (P2), 15 ml/liter air (P3). Parameter yang diamati meliputi, tekstur, warna, aroma/bau, dan rasa. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut menggunakan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pandan wangi (Panndanus amaryllifolius) tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kualitas dan warna, namun memberikan pengaruh nyata terhadap tekstur, aroma/bau dan rasa (P<0,05). Berdasarkan data setiap parameter dengan berbagai perlakuan maka dapat direkomendasiakan perlakuan terbaik adalah P3 (15 ml/liter air).
Changes in Physiological Condition of Broiler Chickens Sprayed with Water before Transportation U Sara; D P Rahardja; H Sonjaya; M Azhar
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol 27, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14334/jitv.v27i2.2996

Abstract

Transportation to the slaughterhouse is a series of processes that can cause high levels of stress in broilers. Heat stress will increase if the distance between the farm and the slaughterhouse is far. One of the solutions to overcome heat stress due to transportation is to do watering a few minutes before the transportation so that the broilers are still able to maintain their homeostatic conditions. This study aims to determine the effect of watering methods before transportation with different distances on the haematological, hormonal, and quality status of broiler chickens. This study was arranged based on a factorial randomized block design (RAK). A total of 54 broilers of the Cobb strain aged 35 days were divided into 2 treatments, namely; without watering (P0) and watering (P1). Chickens in each treatment were transported to the poultry slaughterhouse with 2 different distances; 30km (J1) and 60km (J2), as well as 1 control treatment (without transport) (J0). Watering is done just before the transportation process. The results showed that the transportation distance increased the yellowness value (b*) of the breast meat, decreased the brightness value (L*), and increased the pH of the broiler thigh meat (P0.05). Hematocrit values, hemoglobin levels, and concentrations of the hormone triiodothyronine (T3), other meat color components, as well as the pH of the breast meat, did not change significantly, both in terms of watering, distance traveled, and the interaction between the two (P0.05). The solution of water spraying before transportation on different distances could not restore the hematology and hormonal status, as well as the meat quality of the broiler.  However, the decline in meat quality was shown in transported broilers.
Effect of In-Ovo Injection of L-Arginine on Age Embryo Died, Embryo Performance, and Chick Quality of Local Chicken M. Taufik; U. Sara; M. Yunus; F. Maruddin; M. Azhar
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 3 (2022): JITRO, September 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jitro.v9i3.25344

Abstract

This study aims to determine the Effect of In-Ovo injection of L-arginine on age embryo died, embryo performance, and chick quality of local chicken. A total of 160 eggs were put into a semi-automatic incubator which has a temperature range of 37-38 oC with a relative humidity of 55-65%. The injected L-arginine solution has a concentration of 0.5% (m/v). In-Ovo Feeding treatment was divided into 4 groups, the first treatment was without injection (control), the second treatment was injection of 0.2 ml L-arginine solution 0.5% (m/v)/egg, the third treatment was injection of 0.4 ml L-arginine solution. 0.5% (m/v)/egg, and Fourth Treatment was injection of L-arginine solution 0.6 ml 0.5% (m/v)/egg. The results showed that embryo mortality and hatchability were lower with L-arginine injection treatment than without injection. All treatments showed no effect on extraembryonic fluid absorption, but there was an increase in embryo weight in the injection treatment 0.2, 0.4, 0.6 ml L-Arginine 0.5% /eggs 2,355 g, 2,577 g, 2,705, respectively. In conclusion, In-Ovo injection of L-arginine in local chicken eggs have a good effect (the beneficial effect) on embryo died and embryo performance. Injection 0.4 ml L-Arginine 0.5% /eggs improved Hatchability and NHCW.
Embryo Development and Chick Performance of Local Chicken Following In-Ovo Injection of L-Arginine Into Local Chicken Eggs Muhammad Taufik; Urfiana Sara; Muhammad Yusuf; Fatma Maruddin; Muhammad Azhar
Buletin Peternakan Vol 47, No 2 (2023): BULETIN PETERNAKAN VOL. 47 (2) MAY 2023
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v47i2.80642

Abstract

This study aims to determine the effect of in-ovo injection of L-arginine into local chicken eggs on embryo development and chick performance of local chicken. A total of 160 eggs were incubated using semi-automatic incubator with temperature of 37-38C and relative humidity of 55-65%. The injected L-arginine solution has a concentration of 0.5% (m/v). In treatment was divided into 4 groups, the first treatment was without injection (control), the second treatment was the injection of 0.2 mL L-arginine solution 0.5% (m/v)/egg, the third treatment was the injection of 0.4 mL L-arginine solution. 0.5% (m/v)/egg, and fourth treatment was the injection of L-arginine solution 0.6 mL 0.5%(m/v)/egg. The results showed that embryo mortality and hatchability were lower with L-arginine injection treatment than without injection. All treatments showed no effect on extraembryonic fluid absorption, but there was an increase in embryo weight in the injection treatment 0.2, 0.4, 0.6 mL L-Arginine 0.5% /eggs 2,355 g, 2,577 g, 2,705, respectively. In conclusion, an in-ovo injection of L-arginine in local chicken eggs has a good effect (the beneficial effect) on embryo death and embryo performance. Injection of 0.4 ml L-Arginine 0.5% /eggs improved hatchability and Newly Hatched Chick Weight (NHCW).