Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

METODE QEC UNTUK PENILAIAN POSTUR TUBUH PEKERJA DI MENARA LOGAM Iva Mindhayani
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 16, No 1 (2022): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.154 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2022.v16i1.008

Abstract

Tuntutan pekerjaan, minimnya pengetahuan serta keterbatasan menyebabkan pekerja tidak memperhatikan postur tubuh saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu jenis pekerjaan memiliki risiko cedera sistem muskuloskeletal secara keseluruhan. Metode yang digunakan untuk menilai postur tubuh pekerja adalah QEC. Metode QEC mempertimbangkan pendapat pekerja yang dianalisis. Penelitian diawali dengan observasi langsung untuk melihat dan mengamati postur tubuh pekerja saat bekerja, kemudian mengumpulkan data dengan mengisi lembar kuisioner QEC oleh pekerja dan pengamat, memasukkan data kuisioner ke QEC Calculation Tool Template untuk mendapatkan nilai exposure score, lalu menghitung nilai exposure level pekerja bagian pengelasan dan pengecatan. Hasil perhitungan sebanyak 85,7% pekerja memiliki nilai exposure level >70% yang berarti perlu penyelidikan dan perubahan secepatnya. Sedangkan 14,3% memiliki nilai exposure level sebesar 69, 3% yang berarti perlu penyelidikan dan perubahan segera. Saran yang diberikan untuk meminimalisir risiko cedera adalah memberikan pelatihan K3, merancang meja dan kursi ergonomis serta dapat diatur ketinggiannya.
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZOP DAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus: UD. Barokah Bantul) Iva Mindhayani
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 11, No 1 (2020): JURNAL SIMETRIS VOLUME 11 NO 1 TAHUN 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v11i1.3544

Abstract

Setiap pekerjaan memiliki potensi bahaya (hazard) dan apabila tidak dikendalikan dengan baik ada kemungkinan potensi bahaya yang ada bisa beresiko menyebabkan terjadinya kelelahan, keluhan muskuloskeletal, resiko cedera bahkan kecelakaan kerja. Tujuan Penelitian ini adalah untuk membantu  UD. Barokah mengidentifikasi potensi bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang terjadi, sehingga dapat dilakukan pengendalian dan pencegahan terhadap bahaya yang muncul di tempat kerja. Untuk mengetahui adanya potensi bahaya dari segi ergonomi digunakan kusioner NBM dan QEC, sedangkan untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dengan menggunakan metode HAZOP. Hasil analisis potensi bahaya diketahui bahwa sumber bahaya yang dapat atau berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja adalah sikap pekerja, kondisi lingkungan kerja fisik, lantai licin karena adanya tumpahan tepung terigu dan adonan bahan pembuatan kerupuk. Selain itu,  diketahui bahwa terdapat resiko ergonomi yang dalam pekerjaan proses pembuatan kerupuk. Resiko yang dialami berupa gangguan muskuloskeletal dan kelelahan yang muncul pada bagian, pinggang, lengan, pergelangan tangan, betis dan pergelangan kaki.
Analisis Penjadwalan Proses Packing Arumanis Dengan Menggunakan Metode CDS (Campbell Dudeck Smith) dan NEH (Nawas, Enscore,and HAM) Studi Kasus di UMKM Arumanis Haji Ardi Sleman : Penjadwalan Proses Packing Arumanis Dengan Metode CDS dan NEH Puji Asih; Iva Mindhayani; Tatak Prakasa
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i1.629

Abstract

ABSTRACT UMKM Arumanis Haji Ardi is a household industry that produces sweet arum located in Berbah, Sleman, D.I. Yogyakarta. Companies often have difficulty meeting consumer demand in a timely manner. The problem of improper delivery schedule of the order is caused by scheduling the packing process which often experiences delays. The purpose of this research is to find out the comparison of completion time, and know the methods that can complete the production process at the shortest. Campbell Dudeck Smith's scheduling method is a scheduling process based on the smallest working time, and having the advantage of being able to provide many scheduling alternatives. The Nawas, Enscore, and Ham method is that scheduling or assignments with a larger total process time should be given greater priority than the smaller total process time. Given the importance of the proper scheduling process, the author wants to do a scheduling analysis of the Packing process using the Campbell Dudeck Smith and Nawas, Enscore, and Ham methods. The results of the research comparison of scheduling time applied by the company have a sequence of 1-2-3-4 with a makepan of 44,395,142.92 seconds. Campbell Dudeck Smith was 4-3-2-1 with 44,335,921.922 seconds. Scheduling with nawas, Enscore, and Ham method has a sequence of 2-1-3-4 with makespan 44,515.921.12 seconds. The most appropriate method used is the Campbell Dudeck Smith method because it has the smallest makespan which is 44,335,921.12 seconds with a percentage of comparison between cds and NEH methods is 0.4%. Keywords: Scheduling, Packing, Campbell Dudeck Smith, Nawas, Enscore, and Ham
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA KELOMPOK PETANI KOTA Iva Mindhayani
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.979 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v4i1.1935

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada Kelompok Petani Kota (KPK) yang berada di wilayah Kecamatan Kraton tepatnya di Suryoputran RT. 028 RW. 008 bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah rumah tangga dengan mengolahnya menjadi pupuk organik cair. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan pemaparan materi dan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang.  Hasil dari kegiaan pelatihan pembuatan POC yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa acara berjalan sesuai rencana meskipun masih dalam kondisi pandemic covid-19. Selain itu,  pengetahuan masyarakat khususnya peserta pelatihan akan pupuk organik cair semakin meningkat. Hal tersebut terlihat dari hasil kuisioner yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman rata-rata sebesar 80%.
PENGARUH EDUKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR Iva Mindhayani; Puji Asih
Journal of Industrial Engineering and Operation Management Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jieom.v5i2.7713

Abstract

Data BPS menunjukkan bahwa 95% angkatan kerja didominasi oleh tamatan SD dan SMP. Maka perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi seputar K3 sejak usia dini sehingga nantinya mereka memiliki mindset kerja dengan benar dengan terus selalu berhati-hati dan waspada mengenai bahaya yang ada di tempat kerja. Kesadaran akan budaya K3 merupakan cara yang ampuh untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Pelaksanaan K3 merupakan tanggungjawab bersama semua pihak yang terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi K3 dasar terhadap pengetahuan pada anak sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuisioner pada responden, selanjutnya data kusioner diolah dengan uji statistik menggunakan program aplikasi SPSS versi 20.0 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari edukasi K3 pada anak Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel X yaitu edukasi keselamatan dan kesehatan kerja dengan variabel Y yaitu pengetahuan siswa. Dimana variabel X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 53,8 %, terhadap variabel Y dan sisanya 46,2 % dipengaruhi oleh faktor lain.Kata Kunci:  edukasi; K3; pengetahuan;sekolah dasar
Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dasar Bagi Siswa Sekolah Dasar Iva Mindhayani
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 3 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v3i2.100

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi dan meningkatkan wawasan kepada ssiswa SD dalam mengenali bahaya-bahaya yang bisa timbul dilingkungan sekitar seperti dirumah, di sekolah dan dijalanan, sehingga kecelakaan dan penyakit akibat kegiatan tertentu dapat dikurangi atau bisa dicegah sedini mungkin. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dengan memaparkan materi terkait K3 dan diskusi. Hasil dari kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan lancar serta sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Selain itu, melihat hasil evaluasi yang dilakukan dengan cara melontarkan pertanyaan kepada peserta pelatihan dapat diketahui bahwa pengetahuan peserta kegiatan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 90% dimana peserta berhasil menjawab dengan benar pertanyaan seputar K3 dasar.
Penilaian Postur Kerja Pada Pekerja Bagian Penggorengan Keripik Iva Mindhayani; Suhartono Suhartono
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/tekinfo.v11i1.1713

Abstract

The postures of frying workers when they do their activities are back bent, the body twists to the right and left, and the arm reachs too wide. The work activities are putting slices of tempe in a frying pan, and frying and draining tempe. From the interview, we know that workers felt the most pain in the buttocks/thighs and back. The pain happens because workers do their activities in a static position for a long time. It causes complaint to the skeletal muscle system. The purpose of this study are to find out the complaints that felt by workers, find out the work posture in accordance with ergonomics rules or not, and find out how big the level of risk is. The methods used in this study were Nordic Body Maps (NBM) questionnaire, Rapid Upper Limb Assessment (RULA) method and Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. The results of the analysis using the NBM questionnaire showed that 50% workers felt pain in their shoulders, 50% in their lower back,60 % in their buttocks/thighs, and 50% in their knees. The second conclusion of the NBM questionnaire was the work posture of frying workers did not match with the ergonomics rules. The results of the RULA assessment shows the work activity of the frying department was 7. This level was very high level, while the results of the REBA assessment show a very high risk with a score of 11. Further actions needed are investigating and immediating change actions. Improvements that can be made for workers are using a chair with a backrest, doing stretching movements to reduce the pain felt in the limbs, and rearranging the work area. Keywords: work posture at frying station, Nordic Body Maps, RULA, REBA
Penerapan Metode Economic Order Quantyti (EOQ) Dan Analisis ABC Dalam Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Oli Perawatan Pada Bengkel Mobil (Studi Kasus di PT. Wahana Sumber Mobil Yogyakarta ) puji asih; Iva Mindhayani
JUMANTARA: Jurnal Manajemen dan Teknologi Rekayasa Vol 2, No 1 (2023): Januari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/jumantara.v2i1.1414

Abstract

PT.Wahana Sumber Mobil Yogya merupakan perusahaan dalam bidang perawatan berbagai jenis mobil. Untuk perawatan mobil digunakan berbagai jenis oli sesuai dengan permintaan pelanggan.Dalam pengadaan persediaan oli perusahaan melakukan pemesanan secara manual  pada setiap bulan untuk semua jenis oli, sesuai dengan kebijakan kepala bengkel  baik jumlah maupun macam oli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  total ongkos  persediaan menggunakan metoda EOQ ,  total ongkos  persediaan sesuai perusahaan, perbandingan total ongkos menggunakan metode EOQ dengan metode perusahaan, dan mengklasifikasikan jenis oli menurut analisis ABC. Hasil penelitian Total ongkos menggunakan metode EOQ RP 1.054.016.509, Total ongkos sesuai perusahaan Rp 1.150.228.000, perbandingan total ongkos menggunakan metode EOQ lebih efisien sebanyak Rp 96.211.491.Klasifikasi analisis ABC penggunaan dana golongan A  Rp 829.204.000 ( 80,16%) , golongan B Rp 150.924.000 (14,59 %) , dan golongan C Rp 54.300.000 ( 5,25 % )
Perancangan Mesin Perontok Padi Portabel Menggunakan Pendekatan Biomekanika Suhartono - Suhartono; Iva Mindhayani; Ilmardani Rince Ramli
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v5i1.906

Abstract

Mesin perontok padi yang berada di ekowisata Geopark Gunung Sewu Patuk Gunung Kidul sebagian besar masih menggunakan pedal tunggal tradisional yang terbuat dari sepeda atau becak yang tidak terpakai. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya cidera otot ypadaa petani setelah bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi mesin perontok padi tradisional tersebut agar dapat mengurangi risiko terjadinya cidera otot, dapat meningkatkan produktivitas dan terlihat menarik oleh pengunjung. Metode penelitian menggunakan analisis biomekanika dari gaya-gaya yang dihasilkan oleh masing-masing segmen tubuh yang berpengaruh. Hasil penelitian terdapat koreksi desain mesin pada bentuk dan dimensi mesin antara lain; penambahan pedal, handle, sadel, setang dan roda fleksibel (yang dapat diatur ke atas dan ke bawah). Berdasarkan analisis fisiologis, energi yang dibutuhkan sebesar 2.633387 Kkal/menit dimana dapat dikategorikan beban ringan dan membutuhkan istirahat 5-6 menit. Sedangkan hasil analisis biomekanika pada mesin lama menunjukkan berat yang ditanggung oleh kaki penyangga oleh setiap segmen tubuh adalah 1902.719 N, sedangkan mesin hasil perbaikan memiliki beban lebih kecil yaitu 974.793 N. Gaya minimum yang terjadi pada setiap segmen adalah 288,907 N pada lengan dan bahu, 22,171 N pada bagian belakang, 254,541 N pada kaki mengayuh, dan 147,736 N pada pijakan kaki, sehingga dinyatakan bahwa itu lebih kecil dari standar NIOSH (1981) yang direkomendasikan sebesar 3400 N. Jadi, berdasarkan analisis antropometri, aspek ergonomis, dan biomekanik yang dikoreksi dari mesin perontok lebih baik dan lebih ergonomis daripada mesin lama. Dengan menggunakan desain mesin ini, masalah cedera otot dapat diatasi sehingga pekerjaan menjadi lebih aman, nyaman, sehat, efektif, dan efisien. Wisatawan dapat belajar lebih baik dan lebih banyak orang tertarik untuk mencobanya ketika musim panen tiba.
Analisis Kualitas Produksi Flends Menggunakan Metode Six Sigma dan FMEA Nanda Dwi Purnomo; Iva Mindhayani; Intan Permatasari; Suhartono
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v5i2.1178

Abstract

Mitra Rakatama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pengecoran logam dan non logam yang memproduksi komponen untuk peralatan pertanian, dan komponen kontruksi. Permasalahannya adalah masih ditemukan produk yang tidak sesuai dengan ketentuan atau cacat pada produk Flends. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian kualitas produk di PT. Mitra Rekatama Mandiri, untuk mengetahui tingkat kecacatan yang dominan dan faktor penyebab kecacatan produk Flends. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Six Sigma dan Failure Modes Effect Analysis (FMEA).) Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian kualitas produk Flends di PT. Mitra Rekatama Mandiri menujukan keadaan stabil dan terkendali secara statistik terlihat dari peta kontrol p. Berdasarkan nilai sigma, proses produksi Flends di PT. Mitra Rekatama Mandiri berada di level 1,487 sigma dengan jumlah kecacatan sebesar 8.526 DPMO, yang menunjukan keadaan stabil. Jenis kecacatan yang paling dominan berdasarkan hasil diagram pareto, terjadi pada proses produksi Flends adalah cacat keropos yaitu sebanyak 68.784 pcs dengan nilai prosentase sebesar 36,87 % dari total kecacatan yaitu sebanyak 141 unit. Faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan produk Flends adalah manusia, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode FMEA menghasilkan nilai RPN tertinggi yaitu operator kurang teliti dengan nilai 448.