Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PANDANGAN MAHASISWA: PENTINGNYA KEMAMPUAN INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) BAGI CALON GURU MATEMATIKA Nourma Pramestie Wulandari; Dwi Novitasari; Junaidi Junaidi; Baidowi Baidowi
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG Vol 9, No 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The demands of education in the Industrial Revolution 4.0 era require teachers to adapt to the development of digital technology. Capability in the field of Information and Communication Technology (ICT) is an important thing that must be mastered. The purpose of this study was to show the views of pre-service mathematics teacher students on the importance of ICT ability in making an ICT-based learning media. This research is a quantitative descriptive study conducted at a university in West Nusa Tenggara, Indonesia. The subjects were 146 second-year students who had attended the Mathematics Learning Media Development course. Subjects were given a questionnaire about ICT ability and ICT-based learning media. The data were analyzed by descriptive statistics. The results showed that 78.1% of students were interested in deepening their ability to make ICT-based learning media. Students have the view that it is very important for prospective mathematics teachers to master the field of ICT so that they can make learning interesting, not monotonous, and can eliminate students' negative perceptions of mathematics.Keywords: education 4.0; ICT ability; student views; teacher competence  Abstrak Tuntutan pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 mengharuskan guru dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital. Kemampuan dalam bidang Information and Communication Technology (ICT) menjadi satu hal penting yang harus dikuasai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan pandangan mahasiswa pendidikan matematika mengenai pentingnya kemampuan ICT untuk calon guru matematika dalam membuat suatu media pembelajaran berbasis ICT. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan di suatu perguruan tinggi di Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Subjek terdiri dari 146 mahasiswa tahun kedua yang sudah mengikuti perkuliahan Pengembangan Media Pembelajaran Matematika. Subjek diberikan kuesioner tentang kemampuan ICT dan media pembelajaran berbasis ICT. Data dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78,1% mahasiswa berminat untuk memperdalam kemampuan membuat media pembelajaran berbasis ICT. Mahasiswa berpandangan bahwa sangat penting untuk calon guru matematika menguasai bidang ICT dalam membuat pembelajaran yang menarik, tidak monoton, dan menghilangkan anggapan negatif siswa terhadap matematika.Kata Kunci: kemampuan ICT; kompetensi guru, pandangan mahasiswa; pendidikan 4.0  DOI: http://dx.doi.org/10.23960/mtk/v9i3.pp266-275
The Application Two-Way of Analysis of Variance with Gender and Years Class Junaidi Junaidi; Akhmad Asyari; Ulfa Lu’luilmaknun; Nilza Humaira Salsabila; Ratna Yulis Tyaningsih
AlphaMath : Journal of Mathematics Education Alphamath: Vol. 7, No. 1, May 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/alphamath.v7i1.9641

Abstract

Every year the admission of new students with various backgrounds implies that students have different abilities. The difference in student abilities corresponding to student learning habits. Student learning habits maybe different if viewed from the gender and student's years class. Based on differences of student abilities is necessary to conduct research to determine the relationship between student's years class and gender toward student learning habits. This study was an ex post facto study with a sample of 203 students as the sample was selected by simple random sampling technique. Based on analysis of variance statistical analysis of two paths obtained by students' learning habits do not different in terms of gender this can be seen from Fscore = 0.008 with sig = 0.93 > 0.05, while students' learning habits are different if viewed from the year of the student's class this can be seen of the value Fscore = 3.537 with sig = 0.008 < 0.05. Post hoc test indicated that students’ 10th semester difference with student 4th semester and 2th semester. Students 2th semester difference with 6th semester and 8th semester.
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA Dwi Novitasari; Andi Trisnowali MS; Deni Hamdani; Junaidi Junaidi; Sartika Arifin
Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT)
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.297 KB) | DOI: 10.25134/jes-mat.v7i1.3916

Abstract

Students usually have difficulties in visualizing images that are caused by the lack of students’ conceptual understanding. We need learning which is able to help the students’ conceptual construction. One of them is by using technology in learning. This study aimed to develop students’ worksheets using a scientific approach based on GeoGebra for the eleven-grade of senior high school in Mataram-Indonesia. This study type was Research and Development (RD) using Plom model. The developed product was validated by experts and tested for its practicality by mathematics teachers and students. The quality of the product refers to the validity and effectiveness of the product. The results of expert validation and field try out indicated that the developed worksheet is valid and practical. The result of the research showed that students’ worksheet is valid and effective with validation average score is 4.44 and effective. The students’ average score is 86.84% (above the minimum standard) and the average of students' responses is 87.72% (positive category). It can be concluded that the developed worksheet can be used in the classroom
High Visual-Spatial Intelligence Students’ Creativity in Solving PISA Problems Tabita Wahyu Triutami; Uun Hariyanti; Dwi Novitasari; Ratna Yulis Tyaningsih; Junaidi Junaidi
JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jtam.v5i1.3280

Abstract

Creativity is very necessary for learning mathematics, especially when solving geometry problems. This research aims to describe 4th year mathematics education students’ creativity in solving geometry problems. Creativity in this research is focused on fluency, flexibility, and originality of student anwer when solving geometry problems. This research is an explorative descriptive research through a qualitative approach. The participants were 7 fourth year mathematics education students of state University in Mataram, who have a high level of visual-spatial intelligence. The data was collected by written test and interview. The test consisted of two open-ended geometry problems about transforming 3-dimensional images into 2-dimensional images and making 2-dimensional images with a predetermined circumference. The problems are modification of the 2006 PISA test. The result showed that subjects with high visual-spatial intelligence levels met all indicators of creativity. In solving problems that meet the aspects of fluency, flexibility and originality, they combine mental rotation and mental visualization abilities and include using their visual experience by modifying the information obtained and the initial problem solving ideas obtained. This also enables them to produce original problem solutions. The results of this research can be used as an illustration and a guideline to assess students’ creativity with high visual-spatial intelligence level.
Bukti yang Membuktikan dan Bukti yang Menjelaskan dalam Kelas Matematika Deni Hamdani; J. Junaidi; Dwi Novitasari; Nilza Humaira Salsabila; Ratna Yulis Tyaningsih
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol. 4 No. 2: July 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i2.253

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara komprehensif perbedaan bukti yang membuktikan dan bukti yang menjelaskan berdasarkan pertimbangan implikasi kedua bukti tersebut sebagai dasar konstruksi penalaran dan bukti dalam matematika. Kajian dijalani dengan kegiatan menguraikan perbedaan spesifik antara keduanya serta memberikan contoh kasus kedua bukti, dan memberikan justifikasi atas pentingnya pengenalan kedua bukti dalam kelas matematika. Kedua bukti digambarkan dengan permasalahan konsep barisan bilangan ganjil. Bukti yang membuktikan hanya menunjukkan dengan menggunakan induksi matematis, sementara bukti yang menjelaskan menunjukkan dengan bukti Gauss, representasi geometrik bangun titik, dan garis zig-zag. Perbedaan antara keduanya tampak pada pemberian alasan yang berasal dari bukti itu sendiri. Hasil kajian mengindikasikan bahwa peran bukti dalam kelas matematika pada tingkat perguruan tinggi adalah membuktikan/meyakinkan, pada tingkat menengah atas adalah membuktikan dan menjelaskan, dan pada tingkat sekolah menengah pertama dan dasar peran utamanya adalah menjelaskan. Akibatnya bukti matematis tidak hanya membuktikan/menyakinkan, melainkan juga menjelaskan. Karenanya penting mempertimbangkan implikasi bukti dalam kurikulum matematika di sekolah, serta perlunya menyajikan bab materi kepada mahasiswa pendidikan matematika tidak hanya bukti yang membuktikan, melainkan juga bukti yang menjelaskan.Proofs that Prove and Proofs that Explain in Mathematics ClassroomAbstractThe purpose of this study was to comprehensively describe the differences of the proofs that prove and proofs that explain based on the consideration of the implications of the two proofs as the basis for the construction reasoning and proofs in mathematics. The study was undertaken with the activity of describing the specific differences between the two and providing examples of cases of both proofs; and provide justification for the importance of introducing both proofs in mathematics classrooms. Both proofs are illustrated by the problem of the odd number sequence concept. Proofs that prove is only shown using mathematical induction, while proofs that explain shows with Gaussian proof, a geometric representation of point shape, and zigzag line. The difference between the two appears to be the reasoning that comes from the proof itself. The results of the study indicate that the role of proof in mathematics classes at the tertiary level is proving/convincing, at the senior secondary level it is proving and explaining, and at the junior and elementary school level its main role is explaining. As a result, mathematical proof does not only prove/convince, but also explain. It is therefore important to consider the implications of proof in the mathematics curriculum in schools, as well as the need to present chapter materials to mathematics education students not only proofs that prove but also proof that explain.
Faktor Internal Yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Matematika Sekolah Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Univeristas Mataram Sripatmi Sripatmi; Nurul Hikmah; Ketut Sarjana; Junaidi Junaidi
Jurnal Pijar Mipa Vol. 15 No. 5 (2020): Edisi Khusus Penelitian Pengembangan Pengkajian Ilmu dan Pengajaran MIPA
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.75 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v15i5.2032

Abstract

Mahasiswa pendidikan matematika FKIP Universitas Mataram harus mengusai matematika sekolah sebagai bagian dari kompetensi professional calon guru. Fakta menunjukkan pemahaman matematika mahasiswa sangat rendah sehingga penting untuk mendapatkan data tentang kriteria faktor-faktor internal yang mempengaruhi tingkat pemahaman matematika sekolah mahasiswa pendidikan matematika FKIP Unram. Untuk itu dilakukan penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2015 sampai 2019 dengan sampel sebanyak 214 mahasiswa dipilih dengan metode Cluster Random Sampling. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sikap mahasiswa terhadap matematika berada pada kategori positif dengan rata-rata 80,7, Minat mahasiswa terhadap matematika berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata 64,9,  motivasi berprestasi mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata 112,9, dan kebiasaan belajar mahasiswa berada pada kategori baik dengan rata-rata 58. Korelasi antara masing-masing faktor diperoleh minat mahasiswa memiliki korelasi yang kuat dengan kebiasaan belajar yaitu 0,61 sedangkan faktor-faktor internal lain memiliki korelasi sedang dan sikap terhdap kebiasaan belajar memiliki korelasi lemah. Berdasarkan data-data terkait dengan sikap, minat, motivasi berprestasi, dan kebiasaan belajar menunjukkan hal yang positif disebabkan karena sampel penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika. Sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mendapatkan faktor lain yang menyebabkan rendahnya pemahaman mahasiswa pendidikan matematika terhadap matematika sekolah.
Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Secara Online (E-learning) Selama Masa Pandemi Covid-19 Muhammad Turmuzi; Arifman S. Haji Dasing; Baidowi Baidowi; Junaidi Junaidi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 3 (2021): June Pages 631-1091
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i3.482

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan permasalahan yang dihadapi mahasiswa pendidikan matematika FKIP Universitas Mataram selama proses pembelajaran secara online serta untuk mengaitkan antara gambaran nyata terkait kesiapan mahasiswa dalam beradaptasi pada pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah 53 responden yang terdiri dari mahasiswa aktif pendidikan matematika FKIP Universitas Mataram angkatan 2018/2019. Sampel yang diambil menggunakan teknik Proportional Stratification Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket. Teknik analisis data meliputi data reduction, penyajian data dan penarikan kesimpulan.  Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat berbagai macam kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram selama pembelajaran secara online. Adapun kesulitan dalam proses pembelajaran online yang di alami oleh mahasiswa terletak pada efektifitas proses belajar mengajar dan juga faktor kendala teknis seperti jaringan internet yang tidak stabil, kuota yang terbatas dan juga Interaksi yang minim ketika proses pembelajaran online berlangsung
Modifikasi Karakter Kode Pada Cipher Hill Menggunakan Kode ASCII Deni Hamdani; Junaidi Junaidi
Eigen Mathematics Journal Vol. 3 No. 1 Juni 2020
Publisher : University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/emj.v3i1.54

Abstract

Cipher hill adalah algoritma cipher poligrafik berdasarkan transformasi linear, yang ditemukan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929. Algoritma cipher Hill mengenkripsi plainteks dengan kongruensi linier C≡KP(mod 26) dan mendekripsi cipherteks dengan kongruensi linier P≡K^(-1) C(mod 26). Enkripsi atau enciphering adalah proses mengubah plainteks (pesan asli) menjadi cipherteks (pesan tersandi), sementara proses balik mengubah cipherteks kembali menjadi plainteks oleh penerima yang dituju, disebut dekripsi atau deciphering. Banyak kode atau karakter dalam cipher Hill adalah sebanyak huruf dalam alphabet (A, B, C, ..., Z). Jumlah atau banyak karakter kode dalam cipher Hill, sangat berpengaruh terhadap kekuatan suatu cipher, sehingga diperlukan modifikasi dengan menambahkan atau mengganti karakter kode dengan karakter kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange) (desimal) 33-126.
Pemahaman Siswa Kelas VIII SMPN 2 Labuapi Pada Materi Relasi dan Fungsi Tahun Pelajaran 2019/2020 A’ayatul Maulana; Sripatmi Sripatmi; Junaidi Junaidi; Nani Kurniati
Griya Journal of Mathematics Education and Application Vol. 1 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/griya.v1i1.8

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori pemahaman siswa kelas VIII SMPN 2 Labuapi pada materi relasi dan fungsi tahun pelajaran 2019/2020 ditinjau dari empat jenis pemahaman Polya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Labuapi tahun pelajaran 2019/2020. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang pada kelas VIII D. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Tes diberikan untuk mengukur pemahaman yang dimiliki siswa terhadap materi relasi dan fungsi yang terdiri dari tujuh soal dan dikerjakan dalam waktu 60 menit. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian menunjukkan bahwa kategori pemahaman siswa kelas VIII SMPN 2 Labuapi pada materi relasi dan fungsi ditinjau dari empat jenis pemahaman Polya yaitu pemahaman mekanikal, induktif, rasional dan intuitif berkategori sangat rendah dan untuk hubungan antara tiap jenis pemahaman rata-rata memiliki hubungan kuat.
Deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah aritmetika sosial di SMPN 1 Labuhan Haji Tahun Ajaran 2020/2021 Ayu Lestari Handayani; Nyoman Sridana; Junaidi Junaidi; Sri Subarinah
Griya Journal of Mathematics Education and Application Vol. 1 No. 3 (2021): September 2021
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/griya.v1i3.72

Abstract

The research aims to describe students' critical thinking ability in terms of social arithmetic problem problem 2020/2021. As for the indicators of critical thinking ability covering clarification, furtherment, strategy, and inference. This type of research is qualitative descriptive research with a quantitative approach. The method of data collection includes a test of the critical thinking ability of 3 items of description and interview. Based on data analysis, it could be concluded that: (1) the high category of subjects of 3 students, indicating that in the clarifying, subclassification, strategy, and inference parts can state the problem perfectly and completely (2) the only moderate number of subjects at 5 students, pointing out that in the clarifying, subclassification, strategy, and inference sections can present the problem less completely (3) next, the low number of subjects of 12 students, I will be able to explain that in the clarification,assement, strategy, and inference will be unable to declare the problem.