The purpose of this study was to determine the comparison of life skills between students whose learning uses the Scaffolding and Articulation. The method used in this study is quasi-experimental with a comparative approach. The research design used was treatment by level. The population includes all eighth grade students with a total sample of 65 students determined by cluster random sampling technique. Hypothesis testing uses the two-way variance analysis formula and two independent sample t-tests. The results of data analysis show (1) There are differences in life skills between students whose learning uses Scaffolding and Articulation learning models in Integrated Social Sciences subjects. (2) Life skills whose learning using Scaffolding learning models is higher compared to using Articulation. (3) Life skills learning using Articulation learning models are higher than using Scaffolding. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kecakapan hidup antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding dan Artikulasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Desain penelitian yang digunakan treatment by level . Populasi meliputi seluruh siswa kelas VIII dengan jumlah sampel sebanyak 65 siswa yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan rumus analisis varian dua jalan dan t-test dua sampel independen. Hasil analisis data menunjukkan (1) Ada perbedaan kecakapan hidup antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding dan Artikulasi pada mata pelajaran IPS Terpadu, (2) Kecakapan hidup yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi, (3) Kecakapan hidup yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Artikulasi lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Scaffolding. Kata Kunci: artikulasi, kecakapan hidup, scaffolding.