Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Daya Terima Biskuit Dengan Penambahan Pure Tempe Slamet Widodo; Andi Hudiah; Nurwahyuni Nurwahyuni
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3 (2020): PProsiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biskuit merupakan jajanan yang sangat disukai oleh anak–anak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai treatment perbaikan status gizi anak melalui pemberian makanan tambahan (PMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima produk biskuit dengan substitusi pure tempe. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret– Agustus 2020 di Laboratorium Pendidikan Kesehatan Keluarga (PKK) Universitas Negeri Makassar. Data dikumpulkan dengan menilai mutu biskuit yaitu warna (sangat gelap – sangat terang), aroma (sangat tidak harum – sangat harum), tekstur (sangat tidak keras – sangat keras), rasa (sangat tidak enak – sangat enak), over all (sangat tidak baik – sangat baik) dan kesukaan (sangat tidak suka sekali – sangat suka sekali) pada 36 panelis terlatih. Analisis data menggunakan rata-rata, frekuensi, dan uji beda rata-rata. Hasil menunjukkan mutu biskuit dengan substitusi pure tempe untuk warna semakin terang, aroma semakin tidak harum, tekstur semakin tidak renyah, rasa semakin enak, keseluruhan (overall) semakin kurang baik, dan kesukaan semakin tidak disukai, sengakan furmula yang paling disukai adalah formula dengan subtitusi pure tempe sebanyak 50% (15gram) dan terigu 50% (15gram) dengan penerimaan sebanyak 75% (27 panelis). Pada formula tersebut ternyata pada tingkat rasa panelis sangat menyukai karena enak yang terasa kacang tempenya terasa seperti biskuit mente, selai itu warnanya coklat keemasan.
Kandungan Gizi Biskuit Substitusi Kedelai Slamet Widodo; Rona Khaeroni; Andi Hudiah; Nahriana Nahriana
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3 (2020): PProsiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi biskuit dengan subtitusi kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dari analisis proksimat. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Proses pembuatan biskuit tepung kedelai dimulai dengan penimbangan semua bahan, pencampuran, penimbangan adonan per 1 biji biskuit, pencetakan, pengovenan, pendinginan, kemudian pengemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi melalui uji proksimat pada formula biskuit dengan substitusi tepung kedelai menunjukkan kandungan gizi kalori meningkat 17,86 Kkal, protein meningkat 1,335 gram, lemak meningkat 0,804 gram, karbohidrat meningkat 1,32 gram, air meningkat 0,01 gram dan abu menurun 0,47 gram. Kandungan gizi pada biskuit yang terpilih/disukai dengan subtitusi tepung kedelai 60% (18 gram) dan terigu 40% (12 gram) mengandung kalori 438,32Kkal, protein 10,71 gram, lemak 11,86 gram, karbohidrat 72,11 gram, air 4,67 gram dan abu 0,64 gram. Berdasarkan kandungan gizi tersebut biskuit sudah memenuhi standar gizi biskuit yang ditetapkan oleh SNI.
Pengembangan Pempek Rasa Coto Untuk Meningkatkan Variasi Pempek Dania Daraugi; Andi Hudiah; Nahriana Nahriana
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3 (2020): PProsiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan pempek ayam rasa coto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah score sheet dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, mean, dan uji anova. Panelis sebanyak 20 orang terdiri dari 4 orang panelis terlatih, 10 orang panelis semi terlatih dan 6 orang panelis tidak terlatih. Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan pempek ayam rasa coto yaitu dimulai dari proses persiapan bahan, penimbangan bahan pada setiap formulasi 25%, 50%, 75%, dan 100% daging ayam, penggilingan atau penghalusan bahan, pencampuran bahan dan bumbu, pembentukan, perebusan, penirisan dan digoreng. Penerimaan panelis terhadap pempek ayam rasa coto dengan formulasi F4 100% daging ayam pada aspek penilaian tentang warna, aroma, tekstur dan rasa lebih baik dibandingkan formulasi lainnya dengan penilaian warna sebesar 3,85%, aroma 4,1%, tekstur 4,95%, rasa 4,75% dan over all 5,0%.
Daya Tahan Biskuit Subtitusi Tepung Tempe Dan Tepung Ikan Sarden Mengunakan Metode Asselerad Shelf Life Testing ( Aslt) Persamaan Arrhenius Purnamasari Purnamasari; Slamet Widodo; Syamsidah Syamsidah; Andi Hudiah
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3 (2020): PProsiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui: daya tahan biskuit substitusi tepung tempe dan tepung ikan Sarden menggunakan metode Accelerated Shelf Life Testing (Aslt) Menggunakan Persamaan Arrhenius. Tempat penelitian dilaksanankan di Laboratorium Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan score sheet. Teknik analisis data yang digunakan adalah rata-rata dan uji arrhenius. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil uji daya tahan biskuit subtitusi tepung tempe dan tepung ikan sarden menunjukkan bahwa biskuit dengan subtitusi tepung tempe sebanyak 60% yaitu pada formula tempe ikan sarden 3%memiliki daya simpan lebih lama dibandingkan dengan subtitusi formula tempe 10% dan tepung ikan sarden 3%. Daya tahan biskuit diwadah terang diperkirakan 73 hari dan diwadah gelap 108 hari. Perbedaan ini disebabkan dengan kemasan yang tembus cahaya/terang mempercepat proses oksidasi unsur kimia pada biskuit sehingga biskuit yang disimpan dalam kemasan tembus cahaya/terang lebih pendek dibandingkan dengan kemasan gelap.
Inovasi Pembuatan Nugget Tempe dengan Substitusi Kulit Cempedak Dan Analisis Kandungan Gizi Wahidah Afriani; Andi Hudiah; Nahriana Nahriana
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3 (2020): PProsiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan Nugget tempe dengan substitusi kulit cempedak, penerimaan panelis terhadap Nugget tempe substitusi kulit cempedak dan untuk mengetahui kandungan gizi pada Nugget tempe substitusi kulit cempedak. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan Nugget tempe substitusi kulit cempedak melalui beberapa tahap; persiapan alat dan bahan, penimbangan, pembuatan puree tempe, pembuatan cincangan kulit cempedak, pencampuran, pengukusan, pembentukan nugget tempe dengan bentuk segi empat ukuran 3x4x1 cm, pembekuan dengan suhu 3o C, dan penggorengan. Pada Uji Organoleptik untuk Uji hedonik penerimaan panelis pada Nugget tempe substitusi kulit cempedak yaitu terpilih F2 dengan 15 orang panelis atau 75% dinyatakan memilih suka dengan nilai 8,5 dan untuk uji mutu hedonik terpilih F1 warna 3, F3 aroma 3,25, F1 tekstur 3, F1 rasa 3. Hasil uji kandungan gizi per seratus gram untuk nugget tempe substitusi kulit cempedak dengan lima parameter yaitu karbohidrat 37,69 g, protein 14,97 g, lemak 7,96 g, air 0,1 g dan abu 1,22 g
Efikasi Kebiasaan Sarapan Terhadap Status Gizi Anak TK Hikma Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu Slamet Widodo; Andi Hudiah; Besse Qur’ani; Mujiaseh Mujiaseh; Nur Afriani
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4 (2021): Prosiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknol
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap status gizi anak TK Hikma. Penelitian ini merupakan penelitian survei gizi dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Agustus 2021 di TK Hikma Kecamtan Lamasi Kabupaten Luwu. Data dikumpulkan dengan menilai mutu konsumsi pangan harian khususnya sarapan dengan menghitung kandungan energi dan protein dengan mengacu cut of point <120 (lebih), 90-119% (normal/ideal), 80-89% (defisit ringan), 70-79% (defisit sedang), > 69% (defisit berat). Status gizi; <-2SD (gizi buruk), -2SD sd <-1SD (gizi kurang), -1SD sd 1SD (gizi baik/normal), 1 SD sd 2 SD (gizi lebih) dan > 2 SD (Overweigh). Analisis data menggunakan rata-rata, frekuensi, dan regresi. Hasil menunjukkan kebiasaan sarapan berpengaruh terhadap status gizi anak dalam kategori lemah. Kebiasaan sarapan dipengaruhi oleh kebiasaan anggota keluarga untuk menyediakan dan melaksanakan sarapan, serta jumlah dan kualitas sarapan. Kandungan gizi sangat berguna untuk metabolisme tubuh saat melakukan aktifitas sepanjang pagi dan siang hari.
Pengaruh Sanitasi lingkungan dan Personal Hygiene Terhadap Morbiditas Diare Anak TK di Lamasi Kabupaten Luwu Andi Masyitha Ramadhani; Ratnawati T; Andi Hudiah; Slamet Widodo
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4 (2021): Prosiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknol
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan WC terhadap morbiditas diare anak TK Hikmah Lamasi. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2021 di TK Hikmah Lamasi Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu. Data dikumpulkan dengan membuat food recall untuk menghitung konsumsi protein harian yang mengacu pada indikator: <120 (lebih), 90-119% (normal/ideal), 80-89% (defisit ringan), 70-79% (defisit sedang), > 69% (defisit berat). Sedangkan morbiditas diare mengacu pada indikator: 0-20% (rendah sekali), 21-40% (rendah), 41-60% (sedang), 61-80% (tinggi) dan 81-100% (sangat tinggi). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rata-rata, frekuensi dan regresi. Hasil menunjukkan penggunaan WC berpengaruh terhadap morbiditas diare anak. Pengaruh penggunaan WC terhadap Morbiditas diare yaitu 1,3% (sangat rendah) sedangkan pengaruh air pada Morbiditas diare adalah 2,2% (sangat rendah).
PKM pelatihan pengolahan sosis bergizi Haerani Haerani; Andi Hudiah; Rika Riwayani
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2019, No 8: PROSIDING 8
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nutrition sausage processing training for housewives on Barrang Lompo island is a partnership program to the community (PKM) as a solution to the problem of the needs of housewives on Barrang Lompo island. The participants of the training were 10 housewives on Barrang Lompo island. The training method is done in the form of lectures, questions and answers, discussions and practice. The PKM program aims to: 1) understand more about the knowledge and benefits of processing nutritious sausages. 2) practice the processing of nutritious sausages properly and correctly. 3) increase motivation to sell with new variants that have never been sold on the island of Barrang Lompo. After conducting the PKM activity Processing of nutritious sausages to housewives on the island of Barrang Lompo, it can be concluded that: A total of 10 participants have understood well how to process fish into nutritious sausages and their benefits for toddlers. Furthermore, as many as 10 participants who were skilled in processing fish into nutritious sausages were also motivated by the importance of empowering housewives through training on sustainable food processing.
Peningkatan Pengetahuan Ibu-Ibu Rumah Tangga Melalui Pelatihan Table Setting Di Desa Bulue Kabupaten Soppeng Slamet Widodo; Andi Hudiah; Kasdy Kadir
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 10: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.571 KB)

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah ibu-ibu rumah tangga disekitar TWA Lejja. Tujuan pelaksanaan dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga melalui pelatihan table setting di Desa Bulue Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Pelaksanaan program PKM dilaksanakan pada Bulan September 20209, bertempat di TWA Lejja Desa Bulue Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, Sasaran program PKM adalah Kelompok ibu-ibu rumah tangga disekitar TWA Lejja Desa Bulue Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Metode pendekatan yang dilakukan pelatihan (pemberian materi), praktikum pembuatan folding napkin dan table setting dan pendampingan. Hasil: Pelaksanaan meliputi persiapan, pelaksanaan (pelatihan, praktikum, dan pendampingan), Peningkatan pengetahuan bahan (16,83), pengetahuan alat (17,08), pengetahuan folding napkin (62,50), table setting (32,5) dan dikategorikan meningkat  Kata kunci:Ibu Rumah Tangga, Peningkatan Pengetahuan, Table Setting
BEST PRACTICE PENGGUNAAN PROJECT BASED LEARNING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN BELAJAR SISWA I PUTU ANGGANATA; ANDI HUDIAH; SULFIATI SULFIATI
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v2i4.1796

Abstract

This Best Practice aims to address student learning problems by using a project-based learning model to address student learning outcomes problems. The implementation method used includes conducting guidance with lecturers and tutors in determining the learning model. Learn innovative learning models. Determine the learning model, methods and media used in learning, namely the Project Based Learning learning model, with discussion, assignment and role play methods. From the best practice results, it can be concluded that this best experience is considered successful in overcoming learning problems carried out by students. This student feels that learning with these methods can improve the results of each student's knowledge. These results increased in the first assessment of 81 and the second assessment of 88 then the average total value increase was 7.95. ABSTRAKBest Practice ini bertujuan untuk mengatasi permaslahan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran project based learning untuk mengatasi permasalahan hasil belajar siswa. Metode pelaksanaan yang digunakan antara lain adalah melakukan bimbingan dengan dosen dan guru pamong dalam menentukan model pembelajaran. Mempelajari model pembelajaran inovatif. Menentukan model pembelajaran, metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran yakni model pembelajaran Project Based Learning, dengan metode diskusi, penugasan dan role play. Dari hasil praktik terbaik didapatkan kesimpulan dari pengalaman terbaik ini dinilai berhasil dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang dilakukan siswa. Hal ini siswa merasa bahwa pembelajaran dengan metode tersebut dapat meningkatkan hasil pengetahuan masing-masing siswa. Hasil tersebut meningkat pada penilaian pertama sebesar 81 dan penilaian kedua sebesar 88 lalu rata-rata total kenaikan nilai tersebut sebesar 7.95.