Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengembangan LKPD Berbasis Model PBL Berbentuk Gambar Dialog untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ariadi Ariadi; Darsono Darsono; Alben Ambarita
Pedagogi: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 5, No 20 (2017): Jurnal Pedagogi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research and development is to produce worksheet based on Problem Based Learning for image of dialogue, to know the interest of worksheet based on Problem Based Learning for image of dialogue, and to know the effectiveness of work sheet to increase student learning of thematic learning for students of fiveth grade SDN 15 Negeri Katon. This research uses research and development method. The procedure used refers to Borg and Gall's theory. The research population is 50 people spread over 2 elementary schools. The sample is determined by purposive sampling that is 25 people. Data collection tools use questionnaires and multiple choice questions and descriptions. Data analysis techniques use N-gain. The results show that work sheet based on Problem Based Learning, is feasible, attractive and effective in increase student learning in thematic learning.Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan LKPD berbasis Problem Based Learning berbentuk gambar dialog, mengetahui kemenarikan LKPD berbasis PBL berbentuk gambar dialog, dan mengetahui efektivitas LKPD meningkatkan hasil belajar pembelajaran tematik peserta didik kelas V SDN 15 Negeri Katon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Prosedur yang digunakan mengacu pada teori Borg and Gall. Populasi penelitian sebanyak 50 orang yang tersebar di kelas pada 2 SD. Sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling yaitu kelas 25 orang. Alat pengumpul data menggunakan lembar angket dan soal pilihan ganda dan uraian. Teknik analisis data menggunakan N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis PBL layak, menarik dan efektif meningkatkan kemampuan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik.Kata kunci : lembar kegiatan peserta didik, problem based learning, dan gambar dialog
Perbedaan Berat Lahir Bayi Pasien Preeklampsia Berat / Eklampsia Early dan Late Onset di RSUP Dr. M. Djamil Padang Rizka Amelia; Ariadi Ariadi; Syaiful Azmi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.457

Abstract

AbstrakPreeklampsia dan eklampsia tidak hanya berdampak bagi ibu, tetapi juga terhadap janin yang dikandungnya, seperti hambatan pertumbuhan janin intrauterin yang dapat dilihat dari berat lahir bayi tersebut. Ibu dengan preeklampsia berat/ eklampsia early onset cenderung melahirkan bayi dengan berat lahir Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK), sementara yang  late onset cenderung melahirkan bayi dengan berat lahir Sesuai untuk Masa Kehamilan (SMK) atau bahkan Besar untuk Masa Kehamilan (BMK). Tujuannya penelitian ini adalah menentukan perbedaan berat lahir bayi pasien preeklampsia berat/ eklampsia early dan late onset. Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2012 sampai Juli 2013 di bagian Rekam Medik RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian preeklampsia berat/ eklampsia early onset adalah 26,1% dan yang late onset sebanyak 73,9%. Bayi KMK lebih banyak dilahirkan oleh ibu preeklampsia berat/ eklampsia early onset (16,67%) dibandingkan dengan yang  late onset (7,35%). Setelah dilakukan analisis melalui uji chi-square, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan berat lahir bayi antara pasien preeklampsia berat/eklampsia early dan late onset secara signifikan (p>0,05).Kata kunci: preeklampsia berat/eklampsia early onset, preeklampsia berat/eklampsia late onset, berat lahir bayi AbstractPreeclampsia and eclampsia are not only effect to mother, but also influent to the fetus, such as intrauterine fetal growth retardation  which can be seen as baby's birth weight. Mothers with early onset severe preeclampsia / eclampsia tend to give birth small for gestational age  babies, while the late onset tend to give birth normal birth weight or large for gestational age babies. The objective of this study was to determine the differentiation between baby's birth weight of early and late onset severe preeclampsia/ eclampsia. The research was conducted from October 2012 to July 2013 at the medical records department of general hospital center Dr. M. Djamil Padang. The type of this research was observational analytic with cross sectional design. The results showed that the incidence of early onset severe preeclampsia/ eclampsia was 26.1% and late onset was 73.9%. Small for gestational age babies born from mothers with early onset severe preeclampsia/ eclampsia (16.67%) is more than the late onset (7.35%). After analyzed by chi square test, it was concluded that there was no differentiation between baby's birth weight of early and late onset severe preeclampsia/ eclampsia significantly (p> 0,05).Keywords: early onset severe preeclampsia/eclampsia, late onset severe preeclampsia/eclampsia, baby’s birth weight
Efek Lama Penyimpanan Asi Terhadap Kadar Protein dan Lemak yang Terkandung Didalam ASI Indri Putri Sari; Ariadi Ariadi; Ety Yerizel
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.444

Abstract

AbstrakPenyimpanan ASI di lemari pendingin yang dilakukan oleh ibu bekerja kemungkinan bisa menyebabkan terjadinya beberapa proses biokimia seperti proteolisis dan lipolisis. Proses ini bisa menyebabkan terjadinya perubahan dari zat gizi yang terkandung didalam ASI. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek lama penyimpanan ASI terhadap penurunan kadar protein dan lemak yang terkandung didalam ASI. Ini merupakan true experiment dengan pendekatan pretest-post test control group design. Pemeriksaan kadar protein dan lemak dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas padang, pada bulan November 2014 dengan total 32 sampel. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok, dengan variasi  lama penyimpanan di lemari pendingin  selama 0 jam (control), 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Setelah dilakukan penyimpanan, lalu di uji kadar protein dengan metode Kjedhal dan kadar lemak dengan metode Sochlet. Hasil penelitian didapatkan kadar protein yang disimpan selama 0 jam adalah 0,99%, 24 jam 0,86%, 48 jam 0,78%, 72 jam 0,72%. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata kadar protein berdasarkan lama penyimpanan dengan p<0,05. Rerata untuk kadar lemak selama penyimpanan 0 jam adalah 3,4%, 24 jam 3,2%, 48 jam 3,1% dan 72 jam 3,0%. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata kadar lemak berdasarkan lama penyimpanan dengan nilai p<0,05. Terdapat efek lama penyimpanan ASI terhadap kadar protein dan lemak yang terkandung didalam ASI.Kata kunci: kadar protein ASI, kadar lemak ASI, lama penyimpanan AbstractKeeping breast milk in cool storage is often done by working mother, may cause biochemical process such as proteolysis and lipolysis. These processes may change nutrition component in breast milk. The objective of this study was to find the effect of duration of  storage on breast milk in decreasing protein and fat level contained in breast milk. This study was a true experiment with pretest and posttest control group design. Protein and fat level examined on 32 samples in laboratory of Teknologi Hasil Ternak, Animal Science Faculty of Andalas University Padang in November 2015 . Samples were divided into four groups: 0 hour (control), 24 hours, 48 hours, and 72 hours. After that, protein level was examined by using kjedhal method and fat level was examined by using sochlet method. The result got level of protein in 0 hour storage was 0.99%, 24 hours 0.86%, 48 hours 0.78%, and 72 hours 0.72%. There was significant difference of protein mean level based on storage time, with p< 0.05. The mean level of fat in 0 hour storage was 3.4%, 24 hours 3.2%, 48 hours 3.1%, and 72 hours 3.0%. There was significant difference of fat mean level  on duration of storage (p< 0.05). There is effect of time storage to protein and fat level in breast milk. Keywords: protein breast milk level, fat breast milk level, duration of storage
Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemilihan Kontrasepsi di Puskesmas Padang Pasir Padang Abrar Jurisman; Ariadi Ariadi; Roza Kurniati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.467

Abstract

AbstrakPemerintah berupaya menekan laju pertumbuhan Indonesia dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 adalah meningkatkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang. Saat ini terdapat berbagai metode kontrasepsi. Banyak wanita mengalami kesulitan dalam memilih kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan karakteristik ibu dengan pemilihan kontrasepsi. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik dengan metode cross sectional.  Populasi penelitian adalah seluruh pasangan usia subur yang sudah menikah dan masih aktif menjadi akseptor KB.  Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling berjumlah 96 responden. Variabel dependen pada penelitian ini adalah  umur ibu, jumlah anak dan tingkat pendidikan sedangkan variabel independen adalah pemilihan kontrasepsi. Hasil penelitian didapatkan 29 responden memilih kontrasepsi IUD (30,21%) dan 67 responden memilih kontrasepsi non-IUD (69,79%).  Hasil analisis bivariat menunjukkan tingkat pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan pemilihan kontrasepsi (p=0,000), sedangkan umur dan jumlah anak tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pemilihan kontrasepsi (p=0,590). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi. Seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memilih kontrasepsi IUD.Kata kunci: kontrasepsi, IUD, KB AbstractThe government efforts to suppress rate of population growth in Indonesia with doing The Family Planning program (KB) stated in the Medium Term Development Plan in 2004-2009 was increasing use of the long-term contraceptive method. Currently there are various methods of contraceptive. Many women find it difficult to choose contraception.  The objective of this study was to determinet the relationship of mother characteristic to selection contraceptive.Type of this research use descriptive analytic with a cross sectional method. The population was all couples of childbearing age that already married and active to be KB acceptor.  The 96 respondents were taken by using consecutive sampling. The dependent variable of this reaserch were age, number of children and education while the independent variable was selection contraceptive. The result showed 29 respondents use IUD (30.21%) and 67 respondent use non IUD (69.79%). The result of bivariate analysis showed that the education had significant relation to selection contraceptive (p=0.000), but the age and number of children did not have significant relation to selection contraceptive (p=0.590). It can be concluded that there is a significant relation between the education to selection contraceptive. A person with high education levels tend to choose the IUD.Keywords:  contraceptive, IUD, family planning
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil pada Persalinan Preterm di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012 Verdani Leoni Edrin; Ariadi Ariadi; Lili Irawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i3.110

Abstract

AbstrakAngka kematian bayi di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003 sebanyak 57% terjadi pada umur dibawah 1 bulan. Persalinan preterm merupakan salah satu penyebab kematian bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil pada persalinan preterm di RS. Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2012. Ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengambil data bulan Januari - Desember 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan preterm sebanyak 72 orang. Sampel yang digunakan adalah total populasi. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Alat ukur dalam penelitian ini adalah checklist dengan melihat catatan rekam medik pasien, analisis yang di gunakan adalah univariat. Hasil penelitian didapatkan persalinan preterm yang terbanyak adalah ibu hamil berusia 20-35 tahun (65,28%), paritas risiko tinggi (55,56%), jarak persalinan <2 tahun (61,11%), memiliki pendidikan tinggi (80,56%), mengalami anemia (76,39%), dan tidak melakukan kunjungan antenatal dengan lengkap (72,22%). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa persalinan preterm dapat dipengaruhi oleh faktor usia, paritas, jarak persalinan, pendidikan, anemia dan tingkat kunjungan antenatal.Kata kunci: persalinan preterm, karakteristik ibu hamil, faktor risiko persalinan pretermAbstractIndonesia infant mortality rate in Indonesia Demographic and Health Survey 2002 – 2003 occurs in as many as 57% under the age of 1 month. Preterm labor is one of the causes of infant mortality. The purpose of this study was to know the characteristic of pregnant women in preterm labor at Dr. M. Djamil Padang Hospital in 2012. This research used a descriptive method based on the data from January to December 2012. The population in this study were all of mother who delivered preterm were 72 people. The sample that had been used was the total value of population. The data that had been gathered was a secondary data. Checklist was used as a measuring intrument based on the medical record of the patient. Univariate was used as an analytical approach. The result shows that most preterm delivery are pregnant women aged 20 – 35 years (65,28%), high risk parity (55,56%), birth spacing <2 years (61,11%), have a high education (80,56%), some of them are anemic (76,39%), and no complete antenatal visits (72,22%). Conclusion from this study is that preterm labor may be influenced by factors of age, parity, birth spacing, education, anemia, and levels of antenatal visits. Keywords : preterm labor, characteristics of pregnant women, preterm labor risk factor
Hubungan Antara Lamanya Ketuban Pecah Dini dengan Keberhasilan Induksi Persalinan pada Pasien Aterm di RSUP Dr. M. Djamil Padang Juan Habli Soufal; Ariadi Ariadi; Sofina Rusdan
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.446

Abstract

AbstrakKetuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai. Semakin lama ketuban pecah semakin besar risiko terjadinya infeksi yang menyebabkan terjadinya pelepasan prostaglandin dan IL (interleukin). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lamanya ketuban pecah dini (KPD) dengan keberhasilan induksi persalinan pada pasien aterm di RSUP Dr. M.Djamil Padang. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional restropektif dengan rancangan cross sectional. Total sampel sebanyak 94 pasien yang dipilih dengan teknik total sampling. Data diambil dari  Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.M.Djamil Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 16 pasien (34,04%) yang mengalami KPD   ≥ 6 jam menunjukkan induksi persalinan yang berhasil dan sebanyak 31 pasien (65,96%) mengalami kegagalan. Sebanyak 35 pasien (74,47%) yang mengalami KPD < 6 jam menunjukkan induksi persalinan yang gagal dan sebanyak 12 pasien (25,53%) mengalami keberhasilan. Berdasarkan uji chi-square didapatkan nilai p=0,241 (p>0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara lamanya KPD dengan keberhasilan induksi persalinan pada pasien aterm di RSUP Dr. M.Djamil Padang.Kata kunci: ketuban pecah dini, aterm, induksi persalinan AbstractPremature rupture of membranes (PROM) is a rupture of the amniotic membranes before labor begins. The longer the rupture of the greater risk of infection that causes the release of prostaglandins and IL (interleukin) Increased contraction will affect the success of an especially labor at term pregnancy with normal labor. The objective of this study was to determine the relationship between duration of premature rupture of membranes (PROM) and the successful induction of labor at term in patients at Dr. M. Djamil Padang.This study used a retrospective observational analytic methods with cross sectional design. The total samples of 94 patients were selected with a total sampling technique. Data was taken from the Installation Medical Record  at Dr. M. Djamil Padang. The results showed that  16 patients (34.04%) who experienced PROM ≥ 6 hours showed successful induction of labor and 31 patients (65.96%) failed. In addition, 35 patients (74.47%) who experienced PROM < 6 hours showed a failed labor induction and as many as 12 patients (25.53%) experienced success. Based on chi-square test p value = 0,241 (p>0,05 ).This study concluded that there was no relationship between the duration of the PROM and the successful induction of labor at term in patients at Dr. M. Djamil Padang.Keywords: premature rupture of membranes, at term, induction of labor              
Korelasi Kadar Hemoglobin dengan Kadar Nitric Oxide pada Preeklamsia dan Kehamilan Normal Siska Helina; Ariadi Ariadi; Delmi Sulastri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.368

Abstract

Abstrak Aktivasi sel endotel atau disfungsi endotel menjadi faktor utama patogenesis preeklamsia. Mekanisme ini ditandai dengan penurunan ketersedian Nitric Oxide (NO). Disfungsi endotel pada hipertensi diperkirakan berkaitan dengan konsentrasi hemoglobin. Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi kadar hemoglobin dengan kadarNO pada preeklamsia dan kehamilan normal. Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional, dilaksanakan di RSUP Dr. M. Djamil Padang dan RST Reksodiwiryo Padang dari 13 Mei sampai13 Juli 2014. Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSUP Dr. M. Djamil Padang dan kadar NO di laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran UNAND Padang. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dan RST Reksodiwiryo Padang. Sampel dipilih secara consecutive sampling jumlah sampel 17 orang kehamilan preeklamsia dan 18 kehamilan normal. Hasil penelitian menunjukkan pada preeklamsia kadar hemoglobin 12,39 ± 2,10gr/dl dan NO 29,88 ± 9,47µmol, sedangkan pada kehamilan normal 11,18 ± 0,98gr/dl dan NO 84,22 ± 54,26 µmol. Uji statistik menunjukkan ada korelasi positif yang bermakna (p = 0,02) antara kadar hemoglobin dan kadar NO pada preeklamsia. Tidah ada korelasi antara kadar hemoglobin dengan kadar NO pada kehamilan normal (p = 0,52). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peningkatan kadar hemoglobin cenderung meningkatkan kadar NO pada preeklamsia dan peningkatan kadar hemoglobin tidak mempengaruhi kadar NO pada kehamilan normal.Kata kunci:  hemoglobin, nitric oxide, preeklamsia, kehamilan normal Abstract Endothelial cell activation or dysfunction becomes a major factor pathogenesis of preeclampsia. This mechanism is characterized by the decrease of Nitric Oxide (NO) level. Endothelial dysfunction in hypertension is related to haemoglobin concentration, especially its role in vascular function. The objective of this study was to determine the correlation between haemoglobin level and NO level in preeclampsia and normal pregnancy. In this study, cross-sectional analytic design was used to determine relationship between haemoglobin and NO levels. Thisresearch was conducted in the clinic, emergency room, and delivery room of Dr. M. Djamil Hospital Padang and Reksodiwiryo Hospital in Padang from 13 th  May to 13 th  July 2014.  Haemoglobin levels were tested in clinical pathology laboratory of Dr. M. Djamil Padang Hospital and NO levels were tested in biomedical laboratory of Medicine faculty ofAndalas University. In this study, 17 preeclampsia pregnancies and 18 normal pregnancies were taken into samples in the hospitals, where the sample numbers were determined by using consecutive sampling method. The results show that in preeclampsia haemoglobin level is 12.39 ± 2.10g/dl and NO level is 29.88 ± 9.47 µmol, while in normalpregnancy, haemoglobin level is 11.18 ± 0.98g/dl and NO is 84.22 ± 54.26µmol respectively. Statistically there is positive significant correlation between haemoglobin level to NO level in preeclampsia (p = 0.02). There is no correlation between haemoglobin level to NO level in normal pregnancy (p = 0.52).  It can be concluded that haemoglobin level is inversely related to nitric oxide level in preeclampsia group. In normal pregnancy group, haemoglobin level is not associated to nitric oxide level.Keywords:  haemoglobin, nitric oxide, preeclampsia, normal pregnancy
Perbedaan Kadar C-Reactive Protein Serum Ibu pada Kehamilan Aterm Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Normal Debby Yolanda; Ariadi Ariadi; Nur Indrawati Lipoeto
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.389

Abstract

Abstrak Kehamilan dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) masih merupakan masalah penting dalam bidang obstetri, karena berkaitan dengan penyulit atau komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas serta mortalitas maternal dan perinatal. Salah satu faktor risiko KPD yaitu infeksi. C-reactive protein (CRP) merupakan salah satu protein yang meningkat pada saat terjadi infeksi. Tujuan penelitian ini adalah  menentukan perbedaan kadar CRP serum ibu pada kehamilan aterm KPD dan normal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crosssectional. Dilaksanakan di Ruang Kebidanan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil aterm dengan jumlah 60 orang yang diambil dengan Consecutive Sampling, sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu hamil ketuban pecah dini dan ibu hamil normal. Pemeriksaan kadar CRP dengan menggunakanmetode ELISA. Data dianalisa menggunakan t-test independent, dan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata kadar CRP serum pada kelompok KPD adalah 12,40±0,70 dan pada kelompok hamil normal adalah 6,44+2,36. Hasil uji independen t-test menunjukan terdapat perbedaan bermakna rerata kadar CRP serum antara kelompok KPDdengan kelompok kehamilan normal (p<0,05). Kata Kunci: C-reactive protein, ketuban pecah dini, kehamilan normalAbstract Pregnancy with prematur rupture of membrane (PROM) still become an important matter in obstetric, as it relates to complication which can increase maternal and perinatal morbidity and mortality. Infection is one of many risk factors of PROM. C-reactive protein is a protein which elevated when there is an infection. The objective of this study was to determine the difference of maternal C - reactive protein serum levels in term pregnancy with prematur rupture of membrane and normal pregnancy. This is an observational study with cross-sectional design. This study takes place in maternity room of RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi in 2014. Samples in this study are 60 aterm pregnant women which have been chosen by consecutive sampling, samples divided with pregnant women with PROM and normal pregnant women. CRP levels measured with ELISA method. Data were analyzed using analysis ofindependent t-test, and p<0.05 was considered to be significantly different. CRP serum levels mean in term pregnancy with PROM group is 12.40±0.70 and in normal pregnancy group is 6.44+2.36. Independent t-test analysis showed that there was significant difference of maternal C - reactive protein serum levels between in term pregnancy with PROMand normal pregnancy with p value < 0.05. Keywords: C – reactive protein, preterm rupture of membrane, normal pregnancy
Faktor Kunci Sukses Penerapan Value Engineering (Ve) Pada Bangunan Gedung Di Indonesia Ariadi Ariadi
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan VE di Indonesia kurang berkembang dengan baik karena masih banyaknya permasalahan yang dihadapi, kurang berkembangnya penerapan VE di Indonesia diantaranya peraturan perundangan dalam pelaksanaan dan adanya beberapa konsep seperti definisi VE, nilai (value), biaya (cost), fungsi, manfaat (worth) dan faktor kunci sukses penerapan VE tidak sepenuhnya dipahami dengan benar. Pada penelitiaan ini akan dilakukan identifikasi apa yang menjadi faktor kunci sukses penerapan Value Engineering pada proyek bangunan gedung di Indonesia dengan studi kasus proyek-proyek yang ada di daerah DKI Jakarta dan Kota Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan analisi deskriftip. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini diketahuinya faktor kunci sukses penerapan VE dan faktor yang paling dominan.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Keripik Jagung (Zea Mays L.) dengan Bebrbagai Varian Rasa di Desa Babussalam, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat Aris Doyan; Inggit Garnasih; M. Agung Algifaari; Resda Brahma Alam; Husnul Hotimah; Nunung Brahma Apriana; Winda Permatasari; Irmawati Irmawati; Ariadi Ariadi; Annisa Pratiwi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.184 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i1.415

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas pertanian yang memiliki sekitar 50.000 varietas, salah satunya yaitu jagung manis (Zea mays saccharata) sangat digemari terutama oleh penduduk perkotaan karena memiliki cita rasa yang lezat. Desa Babussalam memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah. SDA tertinggi yang dimiliki desa Babussalam yaitu tanaman jagung.  Desa Babussalam juga kaya akan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dapat dibuktikan dengan luas permukiman seluas 14,918 ha/m2 dengan jumlah penduduk sebanyak 9.278 jiwa. Kendala yang terlihat di desa ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah “Pembedayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Keripik Jagung (Zea mays L.) dengan Berbagai Varian Rasa di Desa Babussalam, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.” Tujuan dari program ini adalah untuk membantu menangani pengolahan produksi jagung yang tinggi di desa Babussalam agar memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan, dan pemasaran produk. Hasil yang didapatkan dari program ini adalah dapat mengubah pola pikir masyarakat dari penjualan bahan mentah menjadi pengolahan bahan mentah menjadi produk olahan. Hal ini tentunya memiliki dampak baik masyarakat sekitar dan perekonomiannya