- Humaidi
Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBESARAN SIPUT ABALON (Haliotis squamata) DALAM KARAMBA TANCAP DI AREA PASANG SURUT DENGAN PADAT TEBAR YANG BERBEDA Humaidi, -; Rejeki, Sri; Ariyati, Restiana Wisnu
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.814 KB)

Abstract

Abalon merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Mengingat permintaan pasar lokal maupun internasional terus meningkat maka budidaya abalon perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan abalon. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah abalon (H. squamata) dengan ukuran panjang 3,4 ± 0,251 cm, bobot 6,17 ± 1,67 g. Pakan yang digunakan selama penelitian adalah Gracilaria verrucosa sebanyak dari 30% bobot abalon. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode eksperimental. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuannya adalah Perlakuan A : 25 ekor abalon/karamba. Perlakuan B : 50 ekor abalon/karamba. Perlakuan C : 75 ekor abalon/karamba. Adapun karamba yang digunakan adalah 30x20x18 cm3. Data pertumbuhan dan kelulushidupan dianalisis dengan analisa ragam meliputi laju pertumbuhan relatif/Relative Growth Rate (RGR), panjang mutlak, bobot mutlak abalon. Uji Duncan dilakukan apabila analisa ragam data pertumbuhan dan kelulushidupan didapatkan hasil berbeda nyata apabila tidak berbeda nyata maka tidak dilakukan uji Duncan. Penelitian ini dilakukan pada pada tanggal 6 Februari – 21 Maret 2014 di Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok Desa Gili Genting, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Padat tebar abalon (H. squamata) yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan cangkang dan bobot tubuh abalon. Padat tebar abalon (H. squamata) yang berbeda tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan. Laju pertumbuhan panjang cangkang akan bobot lebih tinggi nilainya untuk ukuran benih abalon  < 4 cm, seiring dengan bertambahnya umur dan ukuran benih abalon. Hasil pertumbuhan mutlak untuk perlakuan A panjang mutlak 5,25 mm, bobot mutlak 2,88 g, perlakuan B panjang mutlak 4,52 mm, bobot mutlak 2,69, perlakuan C panjang mutlak 3,22 mm, bobot mutlak 2,19 g. hasil pertumbuhan relative (RGR) untuk perlakuan A panjang relatif 0,35%/hari, bobot relatif 1,09%/hari, untuk perlakuan B panjang relatif 0,31%/hari, untuk bobot 1,05%/hari, untuk perlakuan C panjang relatif 0,22%/hari, bobot relatif 0,71%/hari. Untuk kelulushidupan menunjukkan hasil 100%. Abalone is one of commodity that has a high economic value. With the local and international market demand always increase so the culture of abalone needs to be done. The aim of this study was to determine the effect of stocking density on the growth and survival rate of abalone. The animals used in this study are abalone (H. Squamata) with a length of 3.4 ± 0.251 cm, the weight of 6.17 ± 1.67 g. Feed used during the study was Gracilaria verrucosa with 30% of the abalone weight. The method used in this study is the experimental method. The experimental design in this study is completely randomized design (CRD). The treatments were A: 25 abalone / cage. B: 50 abalone / cage. C: 75 abalone / cage. The size of cages used were 30x20x18 cm3. Data of Growth and survival  rate were analyzed by analysis of variance include the ot Relative Growth Rate (RGR), the absolute length, and the absolute weight of abalone. Duncan test used if the analysis of variance showed significantly different, if it was not significantly different so it did not need Duncan test. The research was held on 6 February to 21 March 2014 in the Mariculture Center (BBL) Lombok Gili Genting Village, District of West Senggigi, West Lombok, West Nusa Tenggara. The results show that defferent the stocing density do not significantly effect the growth and survival rate of abalone. The results for the absolute growth, treatment A absolute length is 5.25 mm, the absolute weight is 2.88 g, the absolute length of treatment B is 4.52 mm, absolute weight is 2.69 g, absolute length of treatment C is 3.22 mm, absolute weight is 2.19 g . Results of relative growth rate (RGR) for treatment A relative length is  0.35 % / day, the relative weight is of 1.09 % / day, for the treatment B relative length is 0.31% / day, weight is 1.05 % / day, for treatment C relative lengths is 0.22 % / day, the relative weight is of 0.71 % / day. The results of survival rate ia 100 %.
STUDI TEKNIS DAN EKONOMIS SISTEM ENERGI HIBRIDA DIESEL-SURYA-ANGIN DI PULAU LEMUKUTAN KABUPATEN BENGKAYANG Humaidi, -; -, Yandri; Arsyad, M. Iqbal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya, mayoritas pasokan energi listrik di Indonesia disuplai dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Pemanfaatan sumber energi fosil sebagai penghasil energi listrik secara masif memberikan efek yang tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan serta tingginya biaya operasional generator diesel, sehingga diperlukan pengembangan energi terbarukan secara hibrida yang lebih bersih dan ekonomis dalam menggantikan peran energi fosil sebagai penyuplai energi listrik.  Penelitian ini mengkaji tentang potensi energi hibrida yang dapat digunakan sebagai penyokong kebutuhan listrik di Pulau Lemukutan baik dari sisi teknis dan juga ekonomisnya. Piranti perangkat lunak HOMER digunakan untuk menganalisis potensi energi hibrida tersebut . Potensi energi baru terbarukan yang dapat dimanfaatkan di Pulau Lemukutan yang paling optimal adalah energi surya. Kebutuhan energi listrik di Pulau Lemukutan selama 24 jam atau satu hari sebesar 1.186,17 kWh/hari. Sehingga kebutuhan energi listrik selama satu tahun adalah 432.953 kWh/tahun. Dalam aspek teknis pemenuhan kebutuhan energi listrik dilakukan dengan skenario konfigurasi paling optimal, yaitu sistem energi hibrida diesel-surya. Dari hasil simulasi didapat kapasitas generator diesel yang terpasang sebesar 140 kW, panel surya sebesar    85,4 kW, baterai memiliki kemampuan menyalurkan 12.376 kWh/tahun dengan susut energi sebesar 2.476 kWh/tahun, dan kapasitas sistem konverter untuk inverter dan rectifier  berturut-turut adalah sebesar 57,1 kW dan 57,1 kW. Sistem mampu menghasilkan energi listrik sebesar 368.989  kWh/tahun dari sistem pembangkit tenaga diesel dan 130.142 kWh/tahun dari sistem pembangkit tenaga surya. Total energi yang dihasilkan dari keseluruhan sistem energi hibrida diesel-surya adalah sebesar 499.131 kWh/tahun. Dalam aspek ekonomis, pada skenario sistem energi hibrida yang paling optimal yaitu sistem energi diesel-surya dengan total net present cost ­­­(NPC) dihasilkan sebesar Rp38.545.108.000,00, dengan total biaya tahunan (annualized cost) sebesar Rp1.743.914.200,00, biaya operasional (operational cost) sebesar Rp1.508.131.660,00 dan levelized cost of energy (LCOE) sebesar Rp4.031,00/kWh. Berbeda hal dengan skenario sistem energi menggunakan pembangkit tenaga diesel saja, dimana besar daya dari name plate sebesar 175 kVA dengan faktor daya 0,8 sehingga besar daya diesel 140 kW, dan hasil simulasi didapat total net present cost (NPC) sebesar Rp45.710.648.620,00,  total biaya tahunan sebesar Rp2.068.108.280,00, total levelized cost of energy (LCOE) sebesar Rp4.399,00/kWh dan biaya operasional terhitung sebesar Rp2.023.770.000,00. Secara keseluruhan, diketahui bahwa sistem energi hibrida diesel-surya lebih ekonomis dibanding dengan sistem energi diesel saja dengan persentase penghematan mencapai 16,30%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem energi hibrida diesel-surya yang lebih direkomendasikan untuk diterapkan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Lemukutan.