Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGGUNAAN PENDEKATAN SATIR PADA IKLAN AXIS #KENAPANGGAK indah wenerda
Jurnal Ranah Komunikasi Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.131 KB) | DOI: 10.25077/rk.2.2.97-108.2018

Abstract

Media is one of the tools that helped shape how cultural practices develop in the midst of human life, one of which is through advertising. This can be the opposite, developing cultural practices also contribute to how advertising in this case are produced by advertisers. In the #KenapaNggak Axis Ad, which was just released in early May, it displays the realities that are happening in today's society, especially the character of today's young people. This reality is packaged in such a way by ad makers through Axis Ads #KenapaNggak. This paper is made using qualitative research. This type of research understands the phenomenon in the subject of research by describing it in the form of words and language. In this study the author will describe the form of the satirical approach used by advertisers on Axis Ads #KenapaNggak. Axis ads are consistent since 2008 making their advertisements by not displaying the shortcomings of other providers as competitors. Rather it displays something that is still relevant to the function or usefulness of the product. The method used is to use a humorous approach that is conveyed satire. The visualization displayed through visual slice of life, life style, and personality symbols, which were then combined into one on the Axis Ad #KenapaNggak is a form of mockery of producers to today's audiences as super active internet users.
RESEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESAN HALAL PADA IKLAN FRESHCARE Nurma Tri Amalia, Indah Wenerda
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 (2020): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v3i1.471

Abstract

Subjek yang digunakan dalam penelitian iklan FreshCare ini membicarakan mengenai pesan – pesan yang terkandung dalam iklan. Awalnya iklan FreshCare ditayangkan oleh Brand Ambassador Agnes Monica kemudian digantikan oleh Brand Ambassador Dewi Sandra, yang menampilkan bahwa FreshCare lulus sertifikasi Halal dengan menunjukkan serta menjelaskan keberadaan label Halal didalam iklan tersebut. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerimaan masyarakat terhadap pesan Halal tersebut. Sasaran narasumber yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagian besar masyarakat diYogyakarta. Secara teoretis penelitian ini ingin mengetahui reaksi masyarakat terhadap penerimaan pesan Halal yang terkandung dalam iklan FreshCare yang menjelaskan mengenai produk dan kehalalan produk dengan menampilkan label Halal oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). Mengungkapkan keberadaan pesan Halal dalam iklan FreshCare terhadap penerimaan pesan masyarakat di Yogyakarta, berbagai macam penerimaan pesan yang terbagi dari beberapa tipe dan metode kesimpulan akan diteliti dengan metode deskriptif kualitatif dengan kumpulan iklan FreshCare versi Agnes Monica, Dewi Sandra serta kedua – duanya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, dokumentasi, catatan, serta perekam suara Hasil penelitian resepsi masyarakat Yogyakarta terhadap pesan Halal dalam iklan FreshCare ditelevisi menunjukkan adanya tiga kategori penerimaan pesan yaitu : Hegemoni Dominan, Negosiasi dan Opposisi.
Digital literation of citizens neighborhood association’s WhatsApp group in response Covid-19 information Indah Wenerda
International Journal of Communication and Society Vol 4, No 2 (2022): December (List of Accepted Papers)
Publisher : Association for Scientific Computing Electrical and Engineering (ASCEE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31763/ijcs.v4i2.252

Abstract

This research aims to find out the competence of digital literacy of citizens to infodemic received through WAG neighborhood association 09 Dipowinatan. This research was conducted using qualitative interpretative research with research method of netgraph analysis. The data collection method used in this study was participant observation at the Dipowinatan neighborhood association on WAG. Research findings in this study are infodemic which occurred during the pandemic, also hit neighborhood association’s WAG 09 Dipowinatan. Two more years passed the Covid-19 Pandemic in Indonesia. The Indonesian people, especially the residents of neighborhood association 09 Dipowinatan, are taking a new order in dealing with Covid-19, including experiencing an infodemic. Infodemic occurs because of digital media and social media, which is very fast in disseminating information to receive the information quickly. The information regarding Covid-19 was no exception that the residents of neighborhood association 09 Dipowinatan received through the WhatsApp Group (WAG) Thus, digital literacy is needed for residents in dealing with this infodemic situation. This situation does not rule out that the information is disseminated, the information included in the disinformation group. However, this situation can anticipate with the digital literacy skills that residents must select and sort out the right information during the infodemic. State apparatus through the Head of neighborhood association / hamlet, and religious leaders in practice in neighborhood association’s WAG O9 can also be an alternative to mediating in situations if there is a debate in finding the truth regarding misinformation in WAG.
Representasi Anak Muda pada Iklan Good Day “Cari Terus Rasamu” Amelia Fratini; Indah Wenerda
EKSPRESI Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1133.298 KB) | DOI: 10.24821/ekp.v11i1.7004

Abstract

AbstrakKeberadaan penikmat kopi tidak pernah pudar bahkan terus bertumbuh menjadi sebuah lifestyle atau gaya hidup. Kegiatan ngopi kian digemari oleh anak muda di berbagai kota khususnya di Kota Yogyakarta. Kedai kopi pun hadir kian menjamur meskipun pada saat pandemi Covid-19. Kopi Good Day selaku salah satu brand kopi terkenal yang turut ada di pasar,  menggunakan beragam strategi periklanan yang unik dan segar  melalui berbagai media untuk menguasai pasar. Tema-tema iklan dan promosinya kemudian dikaitkan dengan kegiatan anak muda sebagai mayoritas pasar di Yogyakarta. Penelitian ini hendak mengupas makna iklan dan anak muda dalam iklan Kopi Good Day.  Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna pada iklan Godd Day “Cari Terus Rasamu”. Hasil penelitian yaitu delapan unit denotasi, konotasi, dan mitos dari masing-masing iklan yang menggambarkan gaya hidup anak muda melalui berbagai macam hobi, penokohan, kepribadian, adegan, percakapan, berbagai properti, serta kegiatan aktivitas keseharian anak muda. Gaya hidup dalam iklan yang direpresentasikan dalam iklan menunjukan identitas diri anak muda sebagai pusat perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Kata kunci: iklan, Good Day, representasi, semiotika, gaya hidup, anak muda AbstractThe existence of a coffee lover never fades and even continues to grow into a lifestyle. Coffee drinking activities are increasingly popular among young people in various cities, especially in Yogyakarta. The number of coffee shops also growing even during the Covid19 pandemic. Good Day Coffee as one of the well-known coffee brands on the market uses a variety of unique and fresh advertising strategies through various media to dominate the market. The advertising and promotion themes representing the young people as the majority of the market in Yogyakarta. This research aims to uncover the hidden meaning of the Coffee Good Day advertisement. This study uses Roland Barthes' semiotic approach to analyze the Good Day advertisement "Search for Your Feelings." Denotation, connotation, and myth from each advertisement describing the young people lifestyle through various hobbies, characterizations, personalities, scenes, conversations, and young people's daily activities. The lifestyle represented in advertisements shows young people as the center of attention from the people around them. Keywords: advertising, Good Day, representation, semiotics, lifestyle, youth
RESEPSI MAHASISWA TERHADAP LAGU BONEKA ABDI SOUNDTRACK FILM DANUR Taufik Ismail; Indah Wenerda
JURNAL SIGNAL Vol 9, No 1 (2021): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.319 KB) | DOI: 10.33603/signal.v9i1.3514

Abstract

Beberapa lagu daerah yang ada di Indonesia digunakan menjadi salah satu bagian dari film. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan kesan dan nuansa yang lebih mendalam. Film Danur merupakan salah satu film yang menggunakan soundtrack dengan lagu berbahasa daerah yaitu Boneka Abdi yang berasal dari Bahasa Sunda. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti resepsi mahasiswa yang ada di Yogyakarta yang berasal dari luar Suku Sunda terhadap lagu Boneka Abdi ini. Lagu tersebut lagu berbahasa daerah Sunda yang kemudian menjadi salah satu soundtrack sebuah film horor, Danur. Pada metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis resepsi Stuart Hall. Pada analisis resepsi ini berfokus pada mahasiswa yang sudah menonton film Danur. Pada resepsi ini menggunakan model decoding untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas dari mahasiswa pada penelitian ini mencerapi atau menerima pesan atau lagu Boneka Abdi sebagai lagu horor dan dalam memberikan tanggapan atau respon tidak lepas dari perbedaan latar belakang setiap informan. Hal ini berbanding lurus dengan upaya yang dilakukan oleh pembuat film, bahwa penggunaan audio dalam sebuah film berguna dalam rangka menambah dramatisasi sebuah adegan. Pada konteks penelitian ini yang diutamakan adalah dalam rangka menambah kesan/suasana horor pada setiap adegan.Kata-kata Kunci: Resepsi, Soundtrack, Lagu Boneka Abdi, Film Danur
Analisis Isi Feminisme dalam Akun Instagram @kalis.mardiasih Risna Arin Mutiara; Indah Wenerda
Communication Vol 13, No 2 (2022): Communication
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v13i2.1766

Abstract

Penelitian ini didasari dengan adanya fenomena feminisme yang ada di Indonesia, salah satunya banyaknya para feminisme di Indonesia yang memperjuangkan hak-hak perempuan melalui media sosialnya seperti Instagram dan Twitter. Salah satu aktivis feminisme Indonesia yang gempar menyuarakan hak-hak perempuan melalui media sosialnya adalah Kalis Mardiasih. Kalis Mardiasih menggunkan media sosialnya seperti Instagram sebagai media untuk menyuarakan hak-hak perempuan. Sehingga peneliti ingin mengetahui paham feminisme yang terdapat pada unggahan akun Instagram @kalis.mardiasih. Penelitin menggunakan metode kualitatif deskriftif dengan pendekatan analisis isi, dengan teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, obsevasi, dan studi pustaka. Pada penelitian ini proses analisis yang dilakukan memahami unggahan Instagram @kalis.mardiaisih dan menelaah kajian putaka unit analisis berdasarkan isi unggahan yang diidentifikasikan dimensi pada feminisme. Hasil penelitia ini menemukan bahwa dalam akun Instagram @kalis.mardiasih terdapat aliran feminisme liberal yang mana dalam postingan Instagramnya mengandung kebebasan individu dan adanya ketidakadilan pada perempuan. Dan Kalis Mardiasih menggunakan media sosial seperti Instagramnya untuk menyediakan konten-konten yang membahas terkait isu-isu perempuan berdasarkan pandangan agama dan yang tidak mendikriminasi perempuan.
Penerimaan Pesan Podcast Psikologid Sebagai Media Pembelajaran Untuk Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa Fadhila Cahya Kawiswara; Indah Wenerda
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jimik.v6i2.209

Abstract

As time goes by, information technology is increasingly developing which makes it easier for humans to create new media including audio media. Year 2020 is the year of the 'New golden age of audio' in which podcast listeners have tripled. Apart from that, 2020 was also the year when the Covid-19 pandemic appeared in Indonesia and had an adverse effect on the students’ mental health. The podcast that will be discussed in this study is one of the podcasts that are already present on Spotify which discusses mental health, namely the Psikologid podcast. The purpose of this study is to find out how the acceptance of Psikologid podcast messages as a learning medium for mental health for students. This study used a type of qualitative research with a descriptive approach. The results of this study indicate that of the eight informants who have been selected, four informants belong to a dominant hegemonic position, three informants belong to a negotiating position, and one informant enters an oppositional position that rejects or is not in line with the message conveyed through the Psikologid podcast. With different backgrounds, the eight informants have different responses about the messages they received through the Psikologid podcast.
Ekonomi Politik Vincent Moscow oleh Media Online Entertainment kapanlagi.comâ„¢ Indah Wenerda
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/channel.v3i1.2417

Abstract

 KapanLagi.com salah satu media online yang banyak diakses oleh masyarakat di Indonesia. Media online ini menyediakan berbagai macam informasi terkait selebritis, dunia hiburan dan gaya hidup lainnya. Seiring perkembangannya, media online KapanLagi.com yang mengalami pasang surut. Demi mempertahankan eksistensi, profit merupakan salah satu ideologi yang harus selalu dipertahankan. Mekanisme pengumpulan profit dilakukan dengan mengadakan pemberitaan yang selalu berpacu dengan kecepatan waktu. Akibatnya setiap membuat pemberitaan tidak melakukan kroscek kebenaran, sehingga mengesankan pemberitaan yang asal-asalan. Jika dianalisa fenomena menggunakan kaca mata ekonomi politik, Vincent Moskow, menyebutkan bahwa dalam kegiatan produksi media online KapanLagi.com terdapat praktik komodifikasi, spasialisasi, dan strukturasi yang terjadi. Kata Kunci: media, online, infotainment, dan profit.
PROSES KOMUNIKASI PADA PENGGUNA APLIKASI WHASTAPP YANG MENONAKTIFKAN FITUR READ RECEIPTS Indah Wenerda
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/channel.v8i1.14461

Abstract

Perkembangan dalam dunia sistem komunikasi tentu mengubah pola komunikasi yang terjadi dalam masyarakat. Lompatan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi juga kemudian merubah pola komunikasi yang ada. New media yang menjadi bagian baru dalam kehidupan masyarakat dengan sendirinya memiliki kekhasan tersendiri pada proses komunikasi. Salah satu aplikasi dewasa ini yang mengakomodasi pertukaran multimedia adalah Whatsapp. Oleh Jan Koum, Whatsapp dilengkapi dengan berbagai fitur, salah satunya adalah fitur read receipts. Namun oleh beberapa pengguna fitur tersebut dinonaktifkan, sehingga dapat mengurangi atau menghambat proses komunikasi.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian yang meliputi pengumpulan data empiris dari subjek penelitian yaitu aplikasi Whatsapp. Kemudian data tersebut dianalisis untuk mendapatkan pemahaman tentang subjek kajian yang dihadapi. Melalui penelitian ini peneliti mendapatkan hasil bahwa proses komunikasi yang terjadi pada pengguna aplikasi Whatsapp yang menonaktifkan fitur read receipts tidak seefektif jika dibandingkan dengan pengguna yang mengaktifkan fitur ini.  Motivasi pengguna yang menonaktifkan fitur read receipts saat menggunakan aplikasi Whatsapp di antaranya adalah sebagai bentuk negosiasi atas proses komunikasi mana yang akan dipilih untuk dilanjutkan. Dalam hal ini, praktik agensi dilakukan oleh pengguna untuk menentukan posisi pada setiap proses komunikasi yang diinginkan.