Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA MASYARAKAT PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH (PBPU) DI DIY Wuri Rahmawati
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.972 KB) | DOI: 10.12928/channel.v6i1.10207

Abstract

intisariTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong masyarakat Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan menganalisis pengaruh media yang digunakan untuk mendorong masyarakat menjadi peserta JKN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan sampel masyarakat PBPU yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di wialyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mendorong masyarakat PBPU menjadi peserta JKN adalah merasa penting sebesar 100%, premi murah sebesar 100%, pendapatan cukup sebesar 57,14 dan mendapatkan fasilitas berobat gratis sebesar 71,42%.Masyarakat menjadi peserta JKN sejak tahun 2014 sebanyak 28,57%, tahun 2015 sebanyak 57,14% dan sejak tahun 2016 sebanyak 14%. Tahun 2014 merupakan awal pencanangan program JKN oleh pemerintah sehingga belum banyak masyarakat yang mendaftarkan menjadi peserta JKN karena masih terbatasnya informasi yang diterima masyarakat.Peserta JKN menyatakan sudah pernah memanfaatkan kartu BPJS kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan baik di fasilitas kesehatan Tingkat pertama (FKTP) maupun di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) sebesar 86%. Sedangkan yang 14% belum pernah memanfaatkan karena kondisi kesehatan keluarganya baik-baik saja selama ini.Sumber informasi mengenai JKN paling banyak dari inderect communication melalui media massa baik elektronik maupun media cetak (televisi,radio,surat kabar,leaflet) sebesar 42,12%, melalui hybrid media (internet) sebesar 5,26% dan dari direct communication melalui media interpersonal (tatap muka) baik informasi dari teman atau tetangga, pertemuan RT/PKK dan Kepada Desa/Kepala Dusun/Tokoh Masyarakat sebesar 56,52%. Fakta ini menunjukkan bahwa di era modern yang serba digital dan online seperti saat ini, media interpersonal tetap lebih efektif dalam menginformasikan, mengedukasi dan mempengaruhi masyarakat untuk menjadi peserta JKN dibandingkan dengan media massa dan hybrid media.Masyarakat memperoleh informasi dari berbagai media tersebut antara lain mengenai cara pendaftaran sebesar 85,7%, premi bulanan sebesar 100%, cara pembeyaranChannel, Vol. p-ISSN: 2338-9176 6,No. 1, April 2018, hal. 10-19e-ISSN: 2621-2579Pengaruh Pemanfaatan Media Komunikasi Terhadap Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional 11Pada Masyarakat Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Di Diysebesar 100%, manfaat yang diperoleh 100%, fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan 71,43%, cara memanfaatkan kartu JKN 100%, biaya yang ditanggung 85,7% dan cara komplain 42,9%.Pemanfaatan media komunikasi berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat terhadap program JKN dan mampu mendorong masyarakat untuk menjadi peserta dengan membayar premi bulanan di kelas III perawatan yaitu sebesar Rp 25.500,- per bulanKata kunci: Pengaruh, Pemanfaatan media, Kepesertaan, Jaminan Kesehatan Nasional
Literasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pemulung di Masa Pandemi Covid-19 Wuri Rahmawati; Subagio Subagio
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 25, 2022: Special Issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.998 KB)

Abstract

Program Literasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pemulung ini sebagai salah satu bentuk pengabdian dan kepedulian pada kesehatan masyarakat khususnya di komunitas pemulung Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Dalam kesehariannya, pemulung bekerja di lingkungan yang sangat kotor dengan menghirup gas metan sehingga potensi terserang berbagai penyakit sangat besar. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang belum dapat dijalankan atau dibiasakan oleh pemulung. Berbagai kuman penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman sebab pemulung belum terbiasa mencuci tangan sebelum makan meski baru saja melakukan pekerjaannya memulung sampah di lokasi TPST Piyungan. Oleh karena itu PKM ini mengupayakan untuk menumbuhkan kesadaran pemulung tentang pentingnya perilaku hidup bersih bagi kesehatan.Upaya tersebut menggunakan metode persuasif dengan media audio visual dalam penyampaian pesan,dengan harapan dapat lebih mudah dipahami dan memersuasi pemulung untuk dapat membiasakan PHBS dalam kehidupan sehari-harinya. Seiring dengan adanya pandemi Covid-19 pogram ini selain memberikan edukasi melalui audio visual juga memberikan pelatihan untuk membuat sabun cuci tangan,pembagian masker dan pengisian air bersih di Padasan Mardiko sebagai sarana untuk melakukan cuci tangan maupun cuci kaki setelah melakukan pekerjaan memulung sampah. Penggunaan media audio visual untuk melakukan literasi PHBS pemulung di masa pandemi Covid-19 cukup efektif sebab pemulung dapat memutar video setiap saat dan berkali-kali melalui akun Youtube. Perubahan pengetahuan dan perilaku PHBS pemulung tetap dapat terjadi di masa pandemi Covid-19 ini dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu tidak membuat kerumunan.
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA MASYARAKAT PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH (PBPU) DI DIY Wuri Rahmawati
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/channel.v6i1.10207

Abstract

intisariTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong masyarakat Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan menganalisis pengaruh media yang digunakan untuk mendorong masyarakat menjadi peserta JKN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan sampel masyarakat PBPU yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di wialyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mendorong masyarakat PBPU menjadi peserta JKN adalah merasa penting sebesar 100%, premi murah sebesar 100%, pendapatan cukup sebesar 57,14 dan mendapatkan fasilitas berobat gratis sebesar 71,42%.Masyarakat menjadi peserta JKN sejak tahun 2014 sebanyak 28,57%, tahun 2015 sebanyak 57,14% dan sejak tahun 2016 sebanyak 14%. Tahun 2014 merupakan awal pencanangan program JKN oleh pemerintah sehingga belum banyak masyarakat yang mendaftarkan menjadi peserta JKN karena masih terbatasnya informasi yang diterima masyarakat.Peserta JKN menyatakan sudah pernah memanfaatkan kartu BPJS kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan baik di fasilitas kesehatan Tingkat pertama (FKTP) maupun di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) sebesar 86%. Sedangkan yang 14% belum pernah memanfaatkan karena kondisi kesehatan keluarganya baik-baik saja selama ini.Sumber informasi mengenai JKN paling banyak dari inderect communication melalui media massa baik elektronik maupun media cetak (televisi,radio,surat kabar,leaflet) sebesar 42,12%, melalui hybrid media (internet) sebesar 5,26% dan dari direct communication melalui media interpersonal (tatap muka) baik informasi dari teman atau tetangga, pertemuan RT/PKK dan Kepada Desa/Kepala Dusun/Tokoh Masyarakat sebesar 56,52%. Fakta ini menunjukkan bahwa di era modern yang serba digital dan online seperti saat ini, media interpersonal tetap lebih efektif dalam menginformasikan, mengedukasi dan mempengaruhi masyarakat untuk menjadi peserta JKN dibandingkan dengan media massa dan hybrid media.Masyarakat memperoleh informasi dari berbagai media tersebut antara lain mengenai cara pendaftaran sebesar 85,7%, premi bulanan sebesar 100%, cara pembeyaranChannel, Vol. p-ISSN: 2338-9176 6,No. 1, April 2018, hal. 10-19e-ISSN: 2621-2579Pengaruh Pemanfaatan Media Komunikasi Terhadap Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional 11Pada Masyarakat Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Di Diysebesar 100%, manfaat yang diperoleh 100%, fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan 71,43%, cara memanfaatkan kartu JKN 100%, biaya yang ditanggung 85,7% dan cara komplain 42,9%.Pemanfaatan media komunikasi berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat terhadap program JKN dan mampu mendorong masyarakat untuk menjadi peserta dengan membayar premi bulanan di kelas III perawatan yaitu sebesar Rp 25.500,- per bulanKata kunci: Pengaruh, Pemanfaatan media, Kepesertaan, Jaminan Kesehatan Nasional