Pelatihan instalasi listrik tegangan rendah dimaksudkan untuk memberi ketrampilan bagi pemuda putussekolah agar dapat melamar pekerjaan, membuka usaha atau melakukan pemasangan maupun perbaikaninstalasi listrik secara mandiri. Dengan demikian pemuda putus sekolahpun masih mempunyai peluangkerja dan mempunyai penghasilan minimal untuk dirinya sendiri. Pelatihan ini diberikan dalam duatahap, yaitu tahap pembekalan materi dan tahap pengujian materi, baik secara teori maupun praktek.Dengan pelatihan ini diharapkan peserta memahami dengan baik tentang bahaya listrik dan caramengamankannya, membaca gambar instalasi, mengukur tegangan, mendeteksi sambungan yangputus, dan dapat membuat instalasi penerangan menggunakan berbagai macam sakelar dan stopkontak. Tingkat keberhasilan peserta diukur dari nilai ujian secara teori maupun praktek, denganstandar nilai minimum 70. Pelatihan ini diikuti oleh 21 pemuda putus sekolah yang sebagian besartidak memiliki pengalaman tentang instalasi listrik, berpendidikan SMP berumur lebih dari 15 tahun,tidak melanjutkan sekolah dan belum bekerja. Dari hasil penilaian diperoleh 71,4% peserta dinyatakankompeten, sedangkan sisanya tidak kompeten dikarenakan tingkat kehadiran rendah dan kemampuanmembaca gambar kurang. Secara umum pelatihan ini telah dapat meningkatkan ketrampilan pemudaputus sekolah di Kecamatan Pamijahan. Selain bermanfaat bagi peserta, peralatan pasca pelatihan yangdiserahkan oleh tim pelaksana ke Pemda dapat digunakan untuk membekali dan memberikan kegiatanyang bermanfaat bagi masyarakat di wilayahnya dan Pemda dapat mengelola pelatihan instalasi listriktegangan rendah secara mandiri dan berkelanjutan.Keywords:Anak putus sekolah, pelatihan instalasi listrik, usaha mandiri, peningkatan ketrampilan