Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran Kejadian Dermatofitosis pada Kucing di Pusat Kesehatan Hewan Kota Cimahi dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis Husna, Nabila; Wismandanu, Okta; Sujatmiko, Budi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (4) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermatofitosis atau ringworm adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang dermatofita, menginfeksi kulit bagian superfisial, dan memiliki keratin seperti pada stratum korneum kulit, rambut, kuku dan tanduk. Genus yang berperan penting dalam infeksi dermatofitosis pada bidang veteriner hanya Trichophyton spp. dan Microsporum spp. Microsporum canis adalah agen penyebab yang paling sering menginfeksi kucing. Kucing jantan, kucing usia muda, dan kucing berambut panjang memiliki prevalensi kejadian dermatofitosis yang tinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui sebaran kasus dermatofitosis pada kucing di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Cimahi tahun 2016 dengan bantuan aplikasi Quantum Geographic Information System (QGIS), selain itu tujuan dari penelitian ini juga untuk mengetahui gambaran kejadian dermatofitosis berdasarkan faktor ras, usia, jenis kelamin, dan musim pada pasien kucing Puskeswan Kota Cimahi tahun 2016. Sampel pada penelitian ini berasal dari data rekam medis pasien kucing Puskeswan Kota Cimahi tahun 2016 dengan total sampel 106 kasus dermatofitosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian dermatofitosis pada kucing di Puskeswan Kota Cimahi tahun 2016 terkonsentrasi pada wilayah Kecamatan Cimahi Tengah dan lebih banyak terjadi pada musim hujan. Kucing dengan jenis kelamin jantan, ras kucing persia dan usia muda (0-4 bulan) adalah karakter kucing yang paling sering terinfeksi dermatofitosis.
Persepsi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil terhadap Telemedicine di Masa Pandemi Covid-19 Muhammad Fadly Aulia; Dwi Cipto Budinuryanto; Okta Wismandanu
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 9 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.9.2.82-86

Abstract

Telemedicine is defined as remote diagnose and patient care using telecommunications technology. Recently telemedicine technology was introduced to the field of veterinary medicine. Due to the nature of telecommunications, a veterinarian will utilize telemedicine technology as a means of assessing patient severity and providing medical advice. The perception of veterinarians, especially small animal practitioners, to telemedicine is influenced by many factors, for example: age, desire (expectation), attention (focus), information obtained, and other factors. This study aims to determine the factors that influence veterinarians' perceptions of telemedicine. This research is expected to be an input in implementing telemedicine in practice. The design of this study is descriptive method, where the sampling method uses a questionnaire filled out by small animal practitioners online. The results showed that the pandemic had no impact on veterinary services. But there is an adaptation of practice procedure. Respondents are neutral towards the application of telemedicine, but the majority of respondents who have implemented telemedicine think that the application of telemedicine has a good impact on health services. There are many obstacles felt by respondents in implementing telemedicine.
KONTROL POPULASI DENGAN KEGIATAN STERILISASI KUCING LIAR DI LINGKUNGAN UNPAD Dwi Utari Rahmiati; Okta Wismandanu; Trianing Tyas Kusuma Anggaeni
Dharmakarya Vol 9, No 2 (2020): Juni, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i2.24714

Abstract

Kucing merupakan hewan yang mudah berkembang biak. Percampuran betina dan jantan dewasa pada masa birahi akan menghasilkan keberhasilan kebuntingan yang cukup tinggi. Kepadatan populasi kucing liar terjadi karena tidak adanya kontrol populasi, yang umumnya dilakukan pada tahap pencegahan terjadinya konsepsi atau perkawinan. Kepadatan populasi kucing domestik liar adalah masalah global yang terkait dengan kesejahteraan kucing dan risiko terhadap zoonosis. Populasi yang berlebihan akan berdampak pada persaingan untuk mendapatkan makanan. Hal ini akan berpengaruh pada ketidaktercapaian aspek kesejahteraan hewan. Kegiatan ini bertujuan; 1) mendapatkan informasi berupa data asumsi populasi kucing di Kampus UNPAD Jatinangor, 2) melakukan kontrol populasi dengan cara sterilisasi kucing liar sekitar kampus Unpad Jatinangor, dengan harapan akan menekan pertambahan populasi. Metode yang digunakan yaitu penangkapan, sterilisasi dan dilepaskan kembali (Trap Neuter Release (TNR)). Tahap awal kegiatan yaitu dilakukan survey terhadap populasi kucing liar sekitar kampus Unpad Jatinangor, dan hasilnya yaitu 18 ekor jantan, dan 26 ekor betina. Asumsi kepadatan populasi yaitu 1,4 atau sekitar 1-2 ekor kucing per km². Jumlah ini belum dikategorikan padat. Tahap berikutnya yaitu tindakan pembedahan sterilisasi jantan dengan kastrasi. Hasil menunjukkan dari tindakan steril; luka dan kondisi tubuh secara umum berdasarkan parameter fisiologis menunjukkan keadaan normal pasca pembiusan, sehingga pada hari pertama setelah operasi, kucing dilepaskan kembali. Efek metode ini terhadap populasi baru diamati setelah 9 bulan.
Effect of Specific Formulated Feed to Alter the Glucose, Triglycerides and Total Cholesterol Level in Rat (EFEK FORMULASI PAKAN TIKUS TERHADAP PERUBAHAN KADAR GLUKOSA, TRIGLISERIDA DAN KOLESTEROL TOTAL) Jihan Mudrika Rahmi; Ronny Lesmana; Hana Goenawan; Setiawan Setiawan; Vita Murniati Tarawan; Okta Wismandanu; Unang Supratman
Jurnal Veteriner Vol 20 No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.945 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2019.20.2.179

Abstract

Understanding the molecular mechanism of type 2 diabetes mellitus using human sample is very difficult, therefore utilization of animal model can be the solution for studying diabetes mellitus. However, there is still limited option of the animal model that can describe the process of type 2 diabetes mellitus. The aim of this study is to develop a formulated feed with increased glucose, triglycerides, and total cholesterol as characteristics of type 2 diabetes mellitus. This study was done using a descriptive method and experimental study design for 8 weeks. Total 9 male and 12 female Wistar rats were randomly divided into 3 groups: 1 control group and 2 treatment group (formula 1: high carbohydrate, formula 2: high fat). The increase of delta mean body weight was higher in the group given formula 1 for both male and female rats (f: 52g, m: 71.67g). The glucose level was increase from 4th- 8th week in both gender of rats and higher in the group given formula 1 of female rats (4W: 221.13 mg/dl; 8W: 249.83 mg/dl). The triglycerides level was increased from 4th to 8th week and higher in group given formula 2 either male (4W: 37.42 mg/dl; 8W: 58.92 mg/dl) but not in female rats (4W: 76.78 mg/dl; 8W: 71.22 mg/dl). The cholesterol total level also increased in male (4W: 93.05 mg/dl; 8W: 282.5 mg/dl) and female (4W: 101.58 mg/dl; 8W: 227.17 mg/dl) rats and higher in the group given formula 1. In conclussio, either high carbohydrate or high fat pellet showed potential capability to increase the glucose, triglyceride and total cholesterol level especially in female rats.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Vaksinasi Rabies pada Anjing di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat dengan Pendekatan Health Belief Model Maria Lidwina Soetanto; Okta Wismandanu; Irvan Afriandi
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 3 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i3.3385

Abstract

Rabies is a zoonotic viral disease that attacks all warm-blooded animals and humans through bites. Rabies is responsible for more than 3.7 million peoples Disability Adjusted Life Years (DALYs) annually. It is known that 95% of human deaths are from dog bites. Deaths due to rabies are common in rural areas because access to information tends to be minimal, so that people do not have knowledge about prevention of rabies. This study was designed to determine public’s perceptions of rabies and various possible rabies interventions. The research used a case control method with data collection using a questionnaire. The main concept of the Health Belief Model (HBM) was chosen because it has a function to predict individual beliefs. This individual beliefs will then influence the individual’s practice in carrying out rabies vaccination. In this study, it is known that the practice of rabies vaccination by the owner has a very significant relationship with knowledge related to rabies as a dangerous disease and individual beliefs that are reviewed through the HBM concept. Individual belief factors that have a significant relationship are severity and self efficacy variables. The results of this study can be a source of information and consideration for policy makers in Indonesia in making programs related to rabies prevention. Studies in the target area can provide knowledge about the characteristics of the population, so that the extension program can be conducted right on target and ultimately be able to reduce the overall incidence of rabies. Abstrak Rabies merupakan penyakit viral zoonotik yang menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia melalui gigitan. Penyakit rabies bertanggung jawab atas lebih dari 3,7 juta Disability Adjusted Life Year (DALYs) setiap tahunnya. Diketahui bahwa 95% dari jumlah kematian manusia berasal dari gigitan anjing. Kematian akibat penyakit rabies lebih banyak terjadi di daerah perdesaan karena akses informasi cenderung minim, sehingga masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang pencegahanpencegahan terhadap penyakit rabies. Penelitian ini didesain untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang penyakit rabies dan berbagai kemungkinan tindakan intervensi rabies. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan metode pengambilan data menggunakan kuesioner. Konsep utama Health Belief Model (HBM) dipilih karena memiliki fungsi untuk memprediksi keyakinan individu. Keyakinan individu ini kemudian akan memengaruhi praktik individu dalam melaksanakan vaksinasi rabies. Pada penelitian ini, diketahui bahwa praktik vaksinasi rabies oleh pemilik memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan pengetahuan terkait rabies sebagai penyakit berbahaya dan keyakinan individu yang ditinjau melalui konsep HBM. Faktor keyakinan individu yang memiliki hubungan signifikan adalah variabel severity dan self efficacy. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan konsiderasi bagi pemangku kebijakan di Indonesia dalam membuat program-program terkait pencegahan penyakit rabies. Studi pada wilayah target, dapat memberikan pengetahuan karakteristik penduduk, sehingga program penyuluhan dapat tepat sasaran dan akhirnya mampu menurunkan angka kejadian penyakit rabies secara keseluruhan.
Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Pemilik Kucing yang Berkunjung ke Puskeswan Kota Cimahi terhadap Kejadian Dermatofitosis pada Kucing Peliharaannya Dahlia Yulianti; Okta Wismandanu; Irvan Afriandi
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 3 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i3.3397

Abstract

Dermatophytosis is an infection caused by mold and attacks the superficial layer of the cat’s skins. Mold genus which often infects is Microsporum canis, M. gypseum and Trichophyton mentagrophytes. Dermatophytosis can infect cats and spread to humans because it is zoonotic. Pet owners who have a good knowledge and practice of caring for pets can reduce the risk of zoophilic. This study aimed to determine at the relationship of knowledge, attitudes, and practices of cat owners to the incidence of dermatophytosis. This quantitative study used a control case design with 165 cat owners who visited Puskeswan Cimahi in January to February 2020 as the study sample, which consisted of 33 sample cases groups and 132 sample control groups. The results showed that the practice of cat owners variables regarding to release of pet cats, the practice of cleaning the cat’s place to eat and drink, and the practice of washing hands before contacting cats had a relationship with the incidence of dermatophytosis in their pet cats, while the other variables are not related. Promotive about dermatophytosis paints should be increased. That is for increasing the cat owner’s knowledge about dermatophytosis. Good quality of preventive and curative supports is needed to decrease dermatophytosis incidence and also the risk of getting infected to other cats and humans. Abstrak Dermatofitosis merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh kapang dan menyerang lapisan superfisialis pada kulit kucing. Genus kapang yang paling sering menyerang yaitu Microsporum canis, Microsporum gypseum dan Trichophyton mentagrophytes. Dermatofitosis dapat menyerang kucing serta dapat menular kepada manusia karena bersifat zoofilik. Pemilik hewan yang memiliki pengetahuan dan praktik pemeliharaan hewan yang baik dapat mengurangi risiko terjadinya transmisi infeksi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan pengetahuan, sikap, dan praktik pemilik kucing terhadap kejadian dermatofitosis pada kucing peliharaannya. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain kasus kontrol dengan sampel penelitian sebanyak 165 pemilik kucing yang berkunjung ke Puskeswan Kota Cimahi periode bulan Januari-Februari 2020, sampel penelitian tersebut terdiri dari 33 sampel kelompok kasus dan 132 sampel kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pemilik kucing mengenai pelepasliaran kucing, praktik membersihkan tempat makan dan minum kucing, dan praktik mencuci tangan sebelum berkontak dengan kucing memiliki hubungan terhadap kejadian dermatofitosis pada kucing peliharaannya, sedangkan variabel lainnya tidak berhubungan. Upaya promotif tentang dermatofitosis pada kucing perlu ditingkatkan, hal ini bertujuan agar pengetahuan pemilik kucing mengenai dermatofitosis dapat meningkat. Dukungan preventif dan kuratif yang berkualitas serta berkelanjutan pun diperlukan agar dapat mengurangi kejadian dermatofitosis dan risiko penularannya kepada sesama kucing maupun manusia.
PELATIHAN PEMASARAN DARING “DIGITAL MARKETING” PADA UMKM DI DESA CITALI KABUPATEN SUMEDANG BUDI SUJATMIKO; Noormarina Indraswari; Trianing Tyas Anggaeni; Okta Wismandanu; Samson CMS
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i2.37156

Abstract

Pemasaran daring atau “Digital Marketing” adalah salah satu metode pemasaran yang sedang berkembang saat ini. Penguasaan teknologi ini dapat meningkatkan omset dan penjualan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lebih luas lagi. Namun, baru sedikit UMKM di desa Citali yang dapat menggunakannya. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih para UMKM di desa Citali agar mampu memasarkan produknya secara daring menggunakan pasar digital “Marketplace” popular untuk memperluas pemasaran produk. Metode yang digunakan dalam pelatiahan ini adalah pemaparan dan simulasi. Hasil evaluasi menunjukan bahwa pelaku UMKM sangat antusias dan mempunyai kesan yang positif dengan kegiatan ini, serta berkeinginan segera mempraktekkannya. Seluruh UMKM berhasil didaftarkan pada “marketplace” bukalapak pada akhir pelatihan.
PELATIHAN PEMASARAN DARING “DIGITAL MARKETING” PADA PELAKU UMKM DI DESA PANGADEGAN, KABUPATEN SUMEDANG Budi Sujatmiko; Noormarina Indraswari; Trianing Tyas Anggaeni; Okta Wismandanu
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i3.37332

Abstract

Saat ini dunia telah memasuki era baru, di mana banyak terdapat penggunaan dan penerapan teknologi informasi dalam seluruh sendi kehidupan. Salah satu bidang yang banyak mengguakan teknologi ini adalah pemasaran digital. Penggunaan metode ini memungkinkan pemasaran produk barang dan jasa tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Namun penguasaan teknologi baru ini terbatas pada daerah dengan literasi digital yang baik seperti di perkotaan. Desa Pangadegan adalah salah satu desa di Kabupaten Sumedang yang belum terpapar dengan baik oleh metode pemasaran baru ini. Oleh karena itu, pengabdian ini ditujukan untuk melatih Usaha Mikro, Kecil dan, Menengah (UMKM) setempat agar dapat melakukan pemasaran digital. Metode: para pelaku UMKM akan mendapatkan pelatihan serta simulasi terkait pemasaran digital melalui platform “Shopee” dan “Bukalapak” juga mendapatkan pendampingan selama satu bulan. Pada akhir sesi pengabdian, seluruh pelaku UMKM telah berhasil membuat akun “digital marketing” serta antusias dan bersemangat untuk memasarkan produknya secara daring.