Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SINKRONISASI ANTARA PERENCANAAN NAGARI DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN SOLOK Asdi Agustar; Ira Wahyuni Syarfi; Elma Wati
Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja Vol 11 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengkajian Strategi Pemerintahan IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jiwbp.v11i1.1573

Abstract

This study aims to determine the synchronization of planning at the village level with development planning at the district level in Solok Regency and to determine the problem of synchronizing planning at the village level with development planning at the district level in Solok Regency. This study analyzes the planning documents at the village level, namely the Nagari RPJM 2013-2019 and the 2017-2019 Nagari RKP with the Solok Regency planning documents, namely the Solok Regency RPJMD 2016-2021 and the Solok Regency RKPD 2017-2019 using the case study method on 4 Nagari cases based on the Village Development Index (IDM) in 2019 are: (1) Nagari Talang (advanced nagari), (2) Nagari Aie Batumbuk (developing nagari), (3) Nagari Labuah Panjang (lagging nagari), and (4) Nagari Sarik Alahan Tigo (a very lagging village) with a combination of quantitative (content analysis and assertion analysis) and qualitative approaches. The aspects analyzed in this study are the vision, mission, goals, and objectives of the RPJM as well as the policy direction in the RKP. The results of the analysis will be grouped into four levels of Krippendorff's relationship, namely strong, medium, weak, and unrelated. The results of this study are: (1) a vision related to the vision of Solok Regency; (2) The mission is strongly related to the mission of Solok Regency; (3) objectives are weakly related to the objectives of Kabupaten Solok; (4) The target is weakly related to the target of Solok Regency; and (5) the Nagari RKP is strongly related to the Solok Regency RKPD. Problems in this synchronization can be seen in the weak human resources of the village and the absence of monitoring and evaluation of the planning documents. The study recommends the formation of an independent village team that works in coordination with the Solok Regency government, as well as the district's assistance to the village in the preparation of village planning documents. Key words: Synchronization; Planning; Development; RPJM; and RKP
Pelaksanaan Program Kemitraan Pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) Pemeliharan Broiler dan Implikasinya Terhadap Pendapatan Peternak di Kota Pekanbaru Asdi Agustar
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 12, No 1 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.478 KB) | DOI: 10.25077/jpi.12.1.1-11.2007

Abstract

The aims of the present study were to evaluate the biological and economic performances of broiler raising between farmers as member and non members of nucleus-plasma scheme (PIR) in Pekanbaru city. Thirty broiler farmers from each member and non member of PIR were visited and interviewed to collect data: mortality rate, body weight gain, production cost and revenues. The data were then calculated to find out: net income and return to equity. Results showed that the biological and economical performances in term of mortality, daily weight gain and profitabilities of broiler raised farmer of member of PIR were found better than that of raised by the PIR members. These indicated that the program of nucleus-plasma scheme gave no improvement in farming practices and profitability for the farmer in Pekanbaru city.
KUNJUNGAN WISATAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT TEMPATAN PADA DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Yoggi Harmaidi; Asdi Agustar; Afrizal Afrizal
Menara Ilmu Vol 16, No 2 (2022): VOL. XVI NO. 2 APRIL 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i2.3296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung, persepsi wisatawan tentang sapta pesona destinasi pariwisata dan dampak kunjungan wisatawan terhadap perekonomian masyarakat tempatan pada destinasi wisata Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Survey terhadap wisatawan yang berkunjung dan beberapa pelaku usaha yang ada pada lokasi wisata yang telah ditetapkan. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Unit analisis penelitian adalah wisatawan yang diambil sebagai sampel secara Accidental dengan menggunakan rumus Slovin, sedangkan masyarakat atau pelaku usaha ditetapkan dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis dengan skala likert (Likert Scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik wisatawan yang berkunjung sangat beraneka ragam mulai dari daerah asal, pola kunjungan, frekuensi kunjungan, waktu berkunjung, hal yang ingin dilihat atau dialami, dan lama tinggal wisatawan. Persepsi wisatawan tentang sapta pesona secara keseluruhan berada pada kategori baik dan kunjungan wisatawan sangat berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat tempatan pada destinasi wisata di Kabupaten Pesisir Selatan.Kata Kunci  : Persepsi, Destinasi Pariwisata, Sapta Pesona, masyarakat tempatan
TATA KELOLA KEUANGAN NAGARI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN NAGARI DI KECAMATAN X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK Teta Midra; Asdi Agustar; Ira Wahyuni Syarfi
Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja Vol 11 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengkajian Strategi Pemerintahan IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jiwbp.v11i1.1532

Abstract

Nagari financial governance is a condition implemented by the nagari, starting from budget planning, budget implementation / use, reporting administration and accountability in accordance with statutory regulations. Nagari financial governance must contain the principles of transparency, accountability, participatory, orderly and budgetary discipline so that implementation can run well so as to provide progress in village development. This research aims to determine the composition (posture) and governance of village finances, issues experienced by the nagari in implementing nagari financial management and the implications of nagari finance for village development. This research focuses on Nagari Financial Governance and Its Implications for Nagari Development in X Koto Diatas District, Solok Regency. Data collection techniques for primary data collection were carried out in-depth interviews with key informants in the village. The key informants were the Nagari Wali, Nagari Secretary, Section Head, Head and Head of the Nagari Consultative Body, while secondary data was collected using the documentation method. This research was conducted using a case study method with two villages used as a case (multiple cases), namely Nagari Pasilihan and Nagari Sulit Air. The results of this study indicate that the nagari financial governance is quite good, seen from how the nagari places the composition (posture) in both the revenue and expenditure of the village. The problems of each stage of financial management can be overcome by Nagari from time to time by increasing the competence and capability of the financial management officers. The implications of good nagari financial management are positively proportional to the social, economic and infrastructure aspects of the nagari. Keywords: Nagari Finance, Nagari Financial Governance, Implications, Nagari Development
PENGGUNAAN DANA DESA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM) Netra Ekawati; Asdi Agustar; Devi Analia
Jurnal Kebijakan Publik Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v13i2.8005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan dan pemanfaatan Dana Desa di Kabupaten Pasaman Barat dan mengetahui implikasinya terhadap peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) nagari di Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian menggunakan metode studi kasus dengan memilih 3 desa yang tingkat kemajuannya berbeda sebagai kasus. Pada setiap desa yang dijadikan kasus dilakukan interview mendalam terhadap informan dan untuk mendapatkan angka IDM penulis menggunakan data sekunder. Analisis data dilakukan menggunakan statistik diskriptif yang dilanjutkan dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian didapatkan, bahwa penggunaan dana desa mulai dari perencaan penggunaan sampai dengan pelaporan penggunaan sebagaimana diatur dalam petunjuk teknisnya, belum sepenuhnya menerapkan prinsip tatakelola keuangan yang baik. Aspek transparansi dan partisipasi masyarakat merupakan dua hal yang sering dikeluhkan. Selain itu, aspek penggunaan secara tertib terutama konsistensi penggunaan sesuai dengan rencana strategis nagari sering menjadi kurang diperhatikan. Angka (Skor) Indeks Desa Membangun (IDM) yang dilihat berdasarkan data sekunder 5 (lima) tahun terakhir pada 3 nagari yang dijadikan kasus penelitian sudah telihat semakin baik. Namun perobahan skor tersebut hanya pada nagari Katiagan yang merobah kategori nagari dari sebelumnya nagari tertinggal berobah menjadi kategori nagari berkembang. Perobahan skor IDM dan kategori nagari ini merupakan konsekuensi dari pelaksanaan pembangunan yang dilakukan pada setiap nagari, termasuk pembangunaan dengan menggunakan dana desa. Oleh sebab itu, dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa adanya dana nagari berimplikasi positif terhadap kemajuan pembangunan nagari dilihat dari Indeks Desa Membangun (IDM).Kata Kunci: pengelolaan Dana Desa, transparansi, akuntabel, Partisipasi, tertib dan disiplin, Indeks Desa Membangun
PEMANFAATAN DANA DESA DAN KAITANNYA DENGAN PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Yenni Gusti; Asdi Agustar; Osmet Osmet
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 4 No 2 (2020): Edisi Mei - Agustus 2020
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.216 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i2.379

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan dan efektifitas dana desa dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2018, dengan dugaan ada pengaruh dana desa terhadap penurunan angka kemiskinan di desa/nagari di Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan populasi target seluruh nagari yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Data yang digunakan terdiri dari 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Unit analisis penelitian adalah nagari yang dilaksanakan secara statistik random sampling. Model ekonomi masyarakat dijadikan strata yaitu nagari yang sumber ekonomi penduduknya mayoritas tanaman pangan, dari pesisir/kelautan dan dari hasil perkebunan/kehutanan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 30 nagari dari 182 jumlah nagari yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan Regresi Linear sederhana antara jumlah dana yang diterima dengan penurunan KK miskin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan dana desa di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 – 2018 digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan 43,13%, program pembangunan desa sebesar 51,90%, program pembinaan desa sebesar 4,13% dan program pemberdayaan masyarakat sebesar 0,85%. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yaitu 70% dari jumlah dana desa dialokasikan untuk pembangunan desa dan 30% digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan. Dari hasil penelitian anggaran untuk penyelenggaraan pemerintahan lebih dari 30% yaitu 43,13%, akibatnya mempengaruhi program dan kegiatan yang terdapat pada pembangunan desa dimana pada program tersebut terdapat kegiatan pengentasan kemiskinan. Hasil analisis regresi linear sederhana yang dilanjutkan dengan pengujian hipotesis uji t dengan tingkat kesalahan � = 5%. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa tidak terjadi hubungan yang signifikan antara Dana Desa dengan penurunan KK miskin atau peningkatan jumlah dana desa tidak diiringi dengan penurunan angka kemiskinan.