Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbedaan Kadar Vitamin C dan Kadar Malondialdehide Antara kejadian Abortus Dengan Kehamilan Normal Hartati Deri Manila; Eryati Darwin; Erwani Erwani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 2
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.825

Abstract

Angka kejadian abortus masih tinggi didunia dan di Indonesia. Dalam pelayanan obstetrik, abortus masih menjadi suatu masalah dan merupakan penyebab meningkatnya mortalitas, morbilitas ibu dan neonatal, Penyebab abortus salah satu penyebabnya adalah ketidakseimbangan antioksidan yang terjadi saat plasentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C dan kadar malondialded (MDA) antara kejadian abortus. Desain penelitian yaitu dengan cross sectional, penelitian ini dilakukan di RS Bayangkara Padang, RS dr. Reksodiwiryo Padang, RS Ibu Sina Padang, RS dr. Rasidin Padang, Puskesmas Andalas, Labor Biomedik dan Labor Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, pada bulan Desember 2016–Februari 2018. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang terdiagnosa abortus berjumlah 14 orang dan ibu hamil normal ≤ 20 minggu berjumlah 14 orang dengan menggunakan teknik conseticutuve sampling. Kadar Vitamin C diperiksa dengan metode ELISA dan kadar MDA diperiksa dengan metode spectrophometer. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata kadar vitamin C yaitu 30,78±5,26 μmol/L pada abortus dan 34,09±13,14 μmol/L pada kehamilan normal dengan nilai p ˃ 0,05. Rerata kadar MDA yaitu 3,31±0,59 nmol/ml pada abortus dan 3,71±1,24 nmol/ml pada kehamilan normal dengan nilaip>0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah Terdapat kecenderungan peran kadar Vitamin C pada kejadian abortus dan kehamilan normal, tetapi tidak bermakna secara statistik dan Terdapat kecenderungan peran kadar MDA pada kejadian abortus dan kehamilan normal, tetapi tidak bermakna secara statistik.
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Puskesmas Kota Padang Novria Hesti; Husna Yetti; Erwani Erwani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2 (2019): Online Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2.1010

Abstract

Ada lebih dari sepertiga kasus kematian ibu terjadi ditengah bencana, salah satu penyebabnya adalah kurangnya peralatan dan personel yang berkualifikasi dalam sistim perawatan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana Gempa dan Tsunami di puskesmas kota Padang tahun 2018. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di puskesmas; Lubuk Buaya, Ulak Karang, Air Tawar, Padang Pasir, Seberang Padang dan Pemancungan pada bulan Oktober sampai November 2018 terhadap 48 orang bidan yang bekerja di puskesmas dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa kesiapsiagaan bidan adalah siap 47,9 % dan kurang siap 52,1%. Bidan memiliki sikap positif 58,3% dan negatif 41,7%. Bidan tidak pernah mengikuti pelatihan 54,2% dan pernah pelatihan 45,8%. Faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana antara lain tingkat pengetahuan (p=0,001), Sikap (p=0,017), pelatihan (p=0,04). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan pelatihan dengan kesiapsiagaan bencana. Faktor yang paling dominan terhadap kesiapsiagaan bencana adalah pelatihan.
Media Video terhadap Praktik Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Nurul Aziza Ath Thaariq; Erwani Erwani
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 7, No 1 (2021): March
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v7i1.309

Abstract

Pandemi COVID-19 di Indonesia memberikan dampak signifikan pada aspek pendidikan, yaitu diberlakukannya sistem pembelajaran daring pada semua proses pembelajaran. Pendidik dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada Mei-Juni 2021. Subjek penelitian adalah mahasiswa Kebidanan yang berjumlah 56 mahasiswa. Analisis data yang digunakan adalah dengan mendeskripsikan hasil dari instrumen yang telah dibagikan. Hasil penelitian menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media pembelajaran video pada pembelajaran praktikum adalah sebagian besar mahasiswa sangat setuju (76,8%) media pembelajaran video efektif digunakan dalam pembelajran praktikum MK Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Sebagian besar mahasiswa sangat setuju media video mempermudah dalam memahami materi, menambah kemampuan dalam memahami keterampilan klinik, menambah motivasi belajar, mempermudah dalam mempelajari praktek klinik, memberikan kemudahan dalam mendapatkan materi, serta penggunaannya fleksibel. Upaya perbaikan dan pengembangan media pembelajaran praktikum perlu dipersiapkan oleh dosen dan mahasiswa sebagai upaya untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.
Analysis of Factors Related to Midwife's Performance in Filling the "Poedji Rohyati" Score in Early Detection of High Risk Pregnancy atPublic Health Center of Lima Puluh Kota District Liza Andriani; Yuniar Lestari; Erwani Erwani
Journal of Midwifery Vol 3, No 1 (2018): Published on June 2018
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.127 KB) | DOI: 10.25077/jom.3.1.62-72.2018

Abstract

One indicator that determines community health status is mortality. Midwives as the spearhead of antenatal care must be able to prevent maternal mortality rates (AKI) by increasing their performance in providing antenatal services in accordance with standards. One attempt to prevent AKI is by early detection of high-risk pregnancy using the PoedjiRohyati score card (KSPR). Midwife's performance is influenced by several factors, namely individual, organizational and psychological factors. This study aims to analyze the factors related to the performance of midwives in filling the PoedjiRohyati score card on early detection of high-risk pregnancies in the Lima Puluh Kota District Health Center.       This study uses a combination of quantitative and qualitative methods. Quantitative research samples were 74 respondents, data collection was carried out from January to February 2018 with interview techniques using questionnaires and observation sheets. While the qualitative research informants were the Head of Community Health and Nutrition, the head of the puskesmas and the midwife coordinator of the Piladang, Taram, Koto BaruSimalanggang and TanjungPati health centers.       The results of the study prove that the factors associated with the performance of midwives in filling in the KSPR include the level of knowledge (p = 0.031), attitude (p = 0.004), motivation (p = 0.020) and supervision (p = 0.025). The factors that are most related to the performance of midwives in filling in KSPR are attitudes (p = 0.006).      Based on the research, it can be concluded that the midwife will have a good performance in filling in the KSPR if it is based on a high level of knowledge, a positive attitude, high motivation, periodic supervision and supported by complete facilities.
Model Intervensi Perubahan Perilaku Tentang Seksualitas pada Remaja Dipusat Informasi dan Konseling Remaja di Kota Padang Dewi Susanti; Yefrida Rustam; Erwani Erwani
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 4, No 2 (2020): JIK-Oktober Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v4i2.308

Abstract

Pengalaman berpacaran remaja di Indonesia cenderung semakin berani dan terbuka, mulai dari berpegangantangan, berciuman, hingga meraba dan merangsang. Metode pembelajaran kooperatif berbasis kearifan lokal merupakan metode pembelajaran yang terdiri dari beberapa kelompok yang disesuaikan dengan karakteristik remaja dan budaya dengan konsep agama islam. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap perilaku remaja tentang seksualitas di Pusat Informasi dan Konseling Remaja Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah mix method yaitu studi kualitatif dan kuantitatif menggunakan eksperimen dengan one group pre/post test design. Penelitian telah dilakukan di Pusat Informasi dan Konseling Remaja Kota Padang pada bulan April 2019 - Oktober 2019. Populasi adalah semua remaja yang ada di 73 PIK-R Kota Padang. Sampel diambil secara teknik kuota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Data pengetahuan diperoleh dari hasil kuesioner kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji t test berpasangan. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang seksualitas sebelum diberikan metode pembelajaran kooperatif adalah 13,47; 62,75; 5,91 dan sesudah diberikan metode pembelajaran kooperatif adalah 17,94; 70,47, 8,88. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tentang seksualitas terhadap pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,000), dan tindakan (p = 0,000) remaja di Pusat Informasi dan Konseling Remaja Kota Padang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan rerata pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja tentang seksualitas setelah diberi metode pembelajaran kooperatif.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PUSKESMAS BELIMBING PADANG Erwani Erwani; Nofriandi Nofriandi
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 1, No 1 (2017): JIK - Oktober Volume 1 No 1 Tahun 2017
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.862 KB) | DOI: 10.33757/jik.v1i1.38

Abstract

Insomnia is difficulty in initiating or maintaining sleep is temporary or persistent. Initial surveys found the elderly aged over 60-74 years, 6 elderly have trouble sleeping elderly say sleep less than 4 hours and 30 minutes a day and night, easily awakened night so the time it takes to fall back asleep after waking at night is 30-60 minutes. Seniors say they woke during the night as much as 3-4 times, difficult to start getting back to sleep, wake up early. 2 elderly feel anxious, because they live far from the family of elderly experiencing behavioral restless, uneasy, fingers trembling, shortness of breath and rapid and red face, two elderly men who like to drink coffee and smoke said it was difficult to sleep and often wake up at night, This study aimed Factors Associated With Insomnia In Elderly in PHC starfruit Padang 2016.This type of research used analytic cross sectional design which was held on July 24 to July 28 2016 fruit PHC field in January-August 2016. The entire elderly population residing in fruit Health Center for 3 months in 2015 as many as 806. With a sample size 67 person. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis using Chi -square test p-value ≤ 0.05.Results obtained (59.7%) with insomnia early age , (52.2%) male gender with insomnia, (61.2%) poor lifestyle with insomnia, (67.2%) severe anxiety with insomnia, (65.7%) insomnia .There is significant correlation between age and the incidence of insomnia,sex with the incidence of insomnia, lifestyles with the incidence of insomnia, anxiety with the incidence of insomnia.Based on the above phenomenon can be concluded that a sedentary lifestyle , age, gender , anxiety , insomnia related events. Suggested to the elderly to lower the level of anxiety in a way to get closer to Allah SWT, as well as amend the lifestyle so avoid insomnia so get peace of life . Insomnia merupakan kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur bersifat sementara atau persisten. Survei awal didapatkan lansia berumur diatas 60-74 tahun, 6 lansia mengalami sulit tidur lansia mengatakan tidur kurang 4 jam 30 menit sehari semalam, mudah terbangun malam hari sehingga waktu yang diperlukan untuk tidur kembali setelah terbangun pada malam hari adalah 30-60 menit. Lansia mengatakan mereka terbangun saat malam hari sebanyak 3-4 kali, sulit memulai tidur kembali dan bangun dini hari. 2 lansia merasa cemas karena tinggal jauh dari keluarga lansia mengalami tingkah laku gelisah, tidak tenang, jari gemetar, nafas pendek dan cepat dan muka merah, 2 orang lansia laki-laki yang suka minum kopi dan merokok mengatakan sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari. Tujuan penelitian mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Insomnia Pada Lansia di Puskesmas Belimbing Padang Tahun 2016.Jenis penelitian yang digunakan analitik dengan desain cross sectional yang telah dilaksanakan tanggal 22 Juli – 28 Juli 2016 di Puskesmas Belimbing Padang pada bulan Januari – Agustus 2016. Populasi seluruh lansia yang berada di Puskesmas Belimbing selama 3 bulan terakhir 2015 sebanyak 806. Dengan jumlah sampel 67 orang. Data dianalisis mengunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square nilai p ≤ 0,05.Hasil penelitian didapatkan (59,7%) usia awal dengan insomnia, (52,2%) jenis kelamin laki-laki dengan insomnia, (61,2%) gaya hidup buruk dengan insomnia, (67,2%) kecemasan berat dengan insomnia, (65,7%) insomnia. Ada hubungan yang bermakna antara usia dengan insomnia, jenis kelamin dengan  insomnia, gaya hidup dengan  insomnia, kecemasan dengan insomnia.Berdasarkan fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup, usia, jenis kelamin, kecemasan, berhubungan dengan insomnia. Disarankan kepada lansia untuk menurunkan tingkat kecemasan dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta merobah pola hidup sehingga terhindar dari insomnia sehingga mendapatkan ketenangan hidup.  
Pendidikan Kesehatan Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Perilaku Keikutsertaan Ibu Dalam Imunisasi MR Pada Remaja Puteri di Kota Padang Erwani Erwani; Dewi Susanti
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 4, No 2 (2020): JIK-Oktober Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v4i2.309

Abstract

Di Sumatera Barat memiliki 19 Kabupaten/ Kota dengan penduduk yang sangat padat memungkinkan terjadinya penularan terhadap kasus campak yang terjadi pada 3 suatu wilayah.Kota Padang termasuk dalam urutan ke 5 cakupan tertinggi kejadian imunisasi Measles dan Rubela(MR) yaitu 19,53 %, dan masih belum tercapai target nasional yaitu 95%. Pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal merupakan metode dalam memberikan informasi yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal terhadap perilaku keikutsertaan ibu dalam imunisasi MR pada remaja putri di Kota Padang tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen denganone grouppre and post test design. Penelitian telah dilakukan di 4 SMP di Kota Padang pada bulan April 2019 - Oktober 2019. Populasi adalah orang tua murid remaja putri usia 13-15 tahun SMP di Kota Padang. Sampel diambil secara teknik kuota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang, dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji t test berpasangan. Rata-rata pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang imunisasi MR sebelum diberikan pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal adalah 9,16; 58,06; 4,00 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal adalah 13,69; 68,03, 7,16. Analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal tentang imunisasi MR terhadap pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,000), dan tindakan (p = 0,000). Simpulan ada peningkataan rerata pengetahaun, sikap, dan tindakan ibu dari remaja tentang imunisasi MR setelah diberi pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal, maka harapan peneliti kepada SMP-SMP di Kota Padang untuk dapat meningkatkan pendidikan kesehatan menggunakan pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal
Teenage Premarital Sexual Activity and The Role of Parents in Minangkabau Dewi Susanti; Erwani Erwani; Aprizal Ponda
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i1.981

Abstract

Background: Premarital sexual behavior (PSP) among adolescents is increasingly binding, and this has an impact on their future. One of the biggest impacts is on adolescent reproductive health. Data shows that every year there is an increase in teenage pregnancies, early marriages, abortions and sexually transmitted diseases. Parents are the first and foremost caregivers for adolescents, and are a strategic opportunity to increase their role in parentingPurpose : This study aims to determine the causes of PSP in Minangkabau adolescents and the role of parents that can be used as an intervention model.Methods: This research is an explorative qualitative research where data collection was conducted using in-depth interviews. Informants were adolescents aged 10-19 years, parents, biological mothers and Subdistrict PIK-R program holdersResults: The results of the study found that the factors causing PSP were the mass media, peers, relationships with parents and shifts in values. The components of the role of parents in preventing PSP based on the causative factors of PSP were found as educators (religious education and sexual education and pornography prevention), role models (fathers as role models, analytical skills and role models for mothers), assistants (friendly attitude towards children, good attitude control towards children), counselor (communication skills, feeling safe and comfortable), communicator (practicing an open attitude, guaranteeing confidentiality and activating rules and supervision)Conclusion: The main causes of premarital sex behavior in Minangkabau adolescents are the influence of mass media, peers, relationships with parents and shifts in values. The efforts that can be made are to strengthen the role of parents as educators, parents as role models, parents as companions, parents as counselors and comunicator.