Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF PBL-HOTS MODEL TO STUDENTS MATHEMATICAL LITERACY SKILL Aan Hasanah; Dwi Haryanto; Maya Evayanti; Annisa Ul Husnah; Samsudin Samsudin; Rosida Marasabessy
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.851 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i1.4588

Abstract

The purpose of this study was to determine the mathematical literacy ability of students in solving HOTS questions before and after applying the PBL-HOTS model on gradient of perpendicular line. In addition, the purpose of this article is to find out student responses to the PBL-HOTS model learning implemented. This research is descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques were used tests, questionnaires, and documentation. The subjects of this study were 25 students of class VIII SMP Lab school UPI who had high, medium, and low mathematical abilities. This study uses 15 test questions and 19 statements in the questionnaire consisting of 7 negative statements and 12 positive statements. The analysis technique in this study consists of three stages, namely 1) data reduction; 2) data display; 3) drawing conclusions and verification. The results showed that students' mathematical literacy skills in solving HOTS questions before the implementation of PBL-HOTS were 18 students identified as failing, 1 student identified as lacking, 4 students identified as adequate, and 2 students identified as very good. Meanwhile, the students' mathematical literacy skills after implementing the PBL-HOTS model were 9 students identified as failing, 1 less, 8 enough, 3 good, and 4 very good. In addition, from the results of the percentage of students' attitude questionnaires towards the learning carried out, it shows that on average 25 students of class VIII SMP Lab school UPI have a good attitude towards the teaching carried out or on intermediate students like or match learning using the PBL-HOTS model in improving their mathematical literacy ability. The results of this study are expected to be used as information about the mathematical literacy skills of junior high school students. They can be helpful in education, especially mathematics teaching, which can use the PBL-HOTS model in improving the mathematical literacy skills of junior high school students.
Penalaran Matematika: Apa Aspek Sentralnya? Rosida Marasabessy; Aan Hasanah
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i1.404

Abstract

Pengembangan penalaran matematis siswa merupakan tujuan dari kurikulum pendidikan Indonesia dan beberapa kurikulum diluar negeri. Tapi terdiri dari apa penalaran matematika tidak selalu jelas, secara umum setiap orang memiliki pengertian tentang penalaran matematikanya sendiri. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah literature review. Artikel ini bertujuan untuk memperjelas aspek-aspek penalaran matematika dari perspektif teoritis, dengan mengelaborasi artikel-artikel penalaran matematika sehingga berkontribusi pada penelitian selanjutnya. Untuk mencapai elaborasi tersebut, dilakukan pencarian literatur dengan kata kunci penalaran matematika, pemikiran matematis, penalaran deduktif, penalaran induktif dan sebagainya. Dari analisis literatur penelitian pendidikan matematika tentang penalaran matematika, sintesis yang dilakukan mengarah pada aspek penalaran matematika. Langkah literature review adalah: pertama, memilih artikel dengan kata kunci penalaran matematika dan kata kunci lain yang terkait dengan penalaran. Kedua, dilakukan penganalisaan literatur. Ketiga, melakukan sintesis untuk menyoroti konvergensi, divergensi, dan untuk menunjukkan area di mana terdapat kesenjangan teoritis yang perlu diisi oleh model apapun yang dapat mewakili aspek sentrak penalaran. Pada akhir proses dilakukan analisis 25 artikel Aspek yang diuraikan disini, terdiri dari dua aspek utama: aspek struktural dan aspek proses, yang keduanya diperlukan untuk menangkap karakterisitik sentral dari penalaran matematika. Aspek struktur dari penalaran terdiri dari langkah deduktif, langkah induktif dan langkah abduktif. Sedangkan, aspek proses penalaran matematis terdiri dari proses yang berhubungan dengan pencarian persamaan dan perbedaan dan proses yang terkait dengan validasi.
Pembelajaran Berbasis Masalah-High Order Thinking Skill (HOTS) pada Materi Translasi Tatang herman; Aan Hasanah; Rifki Candra Nugraha; Eha Harningsih; Dini Aghniya Ghassani; Rosida Marasabessy
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1276

Abstract

Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) siswa adalah salah satu tujuan utama pembelajaran pada abad 21. HOTS merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan. Untuk mengetahui kemampuan HOTS matematika siswa, dibutuhkan instrumen yang memenuhi kriteria HOTS dan instrumen tersebut dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan HOTS siswa. Oleh karena ini, penelitian ini bertujuan untuk menciptakan instrumen pembelajaran berbasis HOTS dengan bantuan model pembelajaran berbasis masalah pada materi translasi. Instrumen yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dan efektif sehingga diharapkan instrumen ini bisa menjadi inspirasi bagi guru dan mahasiswa calon pendidik matematika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan prosedur ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil dari penelitian ini berupa RPP, LKPD, instrument asesmen berupa soal HOTS, dan meningkatnya kemampuan HOTS siswa yang terlihat dari hasil perbandingan nilai siswa sebelum dan setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah-HOTS. Selain itu, siswa menjadi terbiasa berpikir tingkat tinggi sehingga mampu menyelesaikan setiap permasalahan matematika yang diberikan. Karakteristik produk pembelajaran berbasis masalah-HOTS yang dikembangkan adalah 1) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, dimana dibutuhkan kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal-soal HOTS, 2) berbasis kontekstual, dan 3) menggunakan bentuk soal yang beragam.
Study of Mathematical Reasoning Ability for Mathematics Learning in Schools: A Literature Review Rosida Marasabessy
Indonesian Journal of Teaching in Science Vol 1, No 2 (2021): IJOTIS: September 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.296 KB) | DOI: 10.17509/ijotis.v1i2.37950

Abstract

This article aims to examine students' mathematical reasoning abilities. This study is in the form of using approaches and strategies for improving students’ abilities. Differences in mathematical reasoning abilities were revealed from a gender perspective, teaching materials oriented towards mathematical reasoning, teacher perceptions, and design of teacher action characteristics to improve the process of students' mathematical reasoning. Scientific articles are studied to collect information about students' mathematical reasoning. The study results indicate: 1) learning strategies such as open-ended, visual basic application for excel, adversity question, and argument-driven inquiry could be used to improve students' mathematical reasoning abilities. 2) the development of male students' mathematical reasoning was significantly better than female students. 3) teachers' perceptions of mathematical reasoning differ from the perceptions of experts. 4) the quality of students' mathematical reasoning is still dominated by imitative reasoning. 5) The ability to generalize and justify will emerge if the teacher designs a challenging lesson for students followed by activities to guide students. This research is expected to be helpful in education, especially mathematics learning in schools, where it can be used as a reference for choosing strategies and teacher reading materials to improve students' mathematical reasoning abilities.
Teachers’ Perspectives on the Education of Deaf and Hearing Difficulty Students in Indonesia: Research at SLB-B Negeri Cicendo Bandung Rosida Marasabessy
Indonesian Journal of Community and Special Needs Education Vol 3, No 1 (2023): IJCSNE: March 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijcsne.v3i1.37969

Abstract

Deaf and hard-of-hearing students are a group of people who need special education, but that has not been fulfilled in the Indonesian education system. This research is field research conducted at SLB-B Negeri Cicendo Bandung, the oldest deaf school in Indonesia, located in Bandung. This research was conducted by observing the activities of students in the classroom and in-depth interviews with their teachers; this was done to initiate discussions about various aspects of their education. Problems with language and speech mastery, teaching methods, students' dialectical relationships with technology, and experiences of stigma are used to bring out their life experiences. The study underscores the need to develop and improve the ability to master spoken and spoken language and academic content development. This will increase the access of deaf students to a wide range of disciplines and allow them to go beyond the basic level of attainment.
Penerapan Hybrid Learning di Perguruan Tinggi Indonesia: Literatur Review Yullys Helsa; Rosida Marasabessy; Dadang Juandi; Turmudi Turmudi
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun in Press (Desember
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1910

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menelusuri proses penggunaan hybrid learning di perguruan tinggi di Indonesia serta menelusuri kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancama pembelajaran hybrid learning di perguruan tinggi. Metode untuk mengkaji literatur dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan studi pustaka dengan kata kunci “penerapan hybrid leaning di perguruan tinggi”. Pada akhirnya terdapat 19 artikel merupakan literatur. Hasil penelusuran menunjukkan hybrid learning memiliki dampak positif pada proses pembelajaran di perguruan tinggi dan efektif diterapkan di perguruan tinggi. Dampaknya secara simultan dapat meningkatkan hasil belajar siswa seperti motivasi, keterampilan kognitif, keterampilan komunikasi, disiplin, koneksi, representasi matematis dan kemandirian belajar mahasiswa. Selain itu, hybrid learning ini memiliki kekuatan seperti peningkatan fleksibilitas dan pemahaman materi yang lebih baik, kelemahan seperti kesulitan mengatur jadwal belajar dan ketergantungan mahasiswa pada perangkat dan jaringan, peluang seperti mengurangi kesenjangan digital dan penggabungan lebih dari satu model pembelajaran, dan ancaman seperti beban kerja dan adanya kesenjangan antara desain pembelajaran dengan gaya belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pengambil kebijakan sebagai referensi dalam keputusan penggunaan pembelajaran hybrid.