Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Model pembelajaran auditory intellectually repetition terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa Madi Amin; Muliana Muliana; Rohantizani Rohantizani
Journal of Didactic Mathematics Vol 2, No 2 (2021): August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jdm.v2i2.865

Abstract

The purpose of this study was to determine the mathematical critical thinking ability of students who were taught using the Auditory Intellectually Repetition learning model was better than the mathematical critical thinking skills of students who were taught through a scientific learning approach. This study uses a quantitative approach and the type of research used is quasi-experimental research. The population in this study were 11th grade students of SMA Negeri 5 Simeulue Barat, the samples in this study were two classes selected using a nonprobability sampling technique of purposive sampling type, namely class 11 IPA-1 as an experimental class using the Auditory Intellectually Repetition model and class 11 IPA-2 as a control class using a scientific approach. The data processing technique uses SPSS version 25 with the results of the study showing that: the value of Sig (p-value) > 0.05), it is accepted that it is 0.629 in the experimental class and 0.273 in the control class so that the data has a normal distribution. The t-test analysis of students' mathematical critical thinking skills was obtained 0.001 < 0.05, then Ho was rejected and Ha was accepted. This means that the mathematical critical thinking ability of students who are taught with the Auditory Intellectually Repetition learning model is better than the mathematical critical thinking skills of students who are taught with a scientific learning approach.
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 1 MUARA BATU Nuraina Nuraina; Rohantizani Rohantizani
JP2MS Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jp2ms.7.1.95-`105

Abstract

Hasil studi pendahulian ditemukan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh konsep awal yang dimiliki siswa belum diketahui kebenarannya. Pada saat mengerjakan soal, siswa masih kebingungan dalam menentukan konsep turunan. Hasil belajar yang rendah merupakan salah satu ciri atau dampak dari miskonsepsi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana miskonsepsi yang dialami siswa dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi tersebut khususnya pada materi turunan di SMA Negeri 1 Muara Batu. Miskonsepsi ini diidentifikasi dengan menggunakan tes yang memiliki indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang dilengkapi dengan Certainty of Response Index (CRI). Melalui metode Certainty of Response Index (CRI) akan menunjukkan tingkat keyakinan siswa pada jawaban soal yang diberikan dan selanjutnya dianalisis guna memperoleh gambaran secara rinci mengenai miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yang dipilih merupakan siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1 Muara Batu berjumlah 7 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jumlah miskonsepsi yang terjadi pada siswa sebesar 33,44%, sedangkan jumlah siswa yang tidak paham konsep sebesar 65,27%. Jumlah siswa yang tidak paham konsep lebih tinggi dibandingkan siswa yang mengalami miskonsepsi dan paham konsep. Faktor-faktor penyebab terjadinya miskonsepsi yaitu pemikiran asosiatif siswa, reasoning yang tidak lengkap, minat belajar siswa, dan metode mengajar guru.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dengan Model Pembelajaran Team Quiz Materi Operasi Bilangan Bulat Hayatun Nufus; Rohantizani Rohantizani
Asimetris: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol. 4 No. 1 (2023): Asimetris: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/asimetris.v4i1.1975

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Team Quiz pada materi Operasi Bilangan Bulat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah test kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Berdasarkan hasil tes yang diikuti oleh 10 siswa diperoleh bahwa subjek 1 dan subjek 2 sudah 80% dan 78,5 % menguasai indikator pemecahan masalah matematis. Selanjutnya, persentase kemampuan pemecahan masalah matematis subjek 3 dan subjek 4 adalah 81,25% dan 62,5%. Adapun persentase untuk subjek 5 adalah sebesar 76,25%. Selain itu, persentase kemampuan pemecahan masalah matematis subjek 6 dan 7 adalah 57,5%. Kemudian, hasil tes yang diperoleh subjek 8 adalah 46,25% menguasai indkator pemecahan masalah matematis. Selanjutnya, subjek 9 dan subjek 10  hanya 40% dan 33,75%.  menguasai indikator pemecahan masalah matematis. Adapun rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah 61,38%. Berdasarkan hasil post test dan wawancara diperoleh bahwa kesepuluh subjek lebih menguasai indikator pemecahan masalah matematis pada soal nomor 5.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA rohantizani rohantizani; muliana muliana; Nurlaila Nurlaila
Jurnal Pendidikan Matematika Malikussaleh Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Matematika Malikussaleh
Publisher : LPPM UNIMAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jpmm.v3i1.11103

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik dari pada kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan pembelajaran saintifik.  Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, yang mengunakan  pretes-postes control group desaign.  Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII UPTD SMP Negeri 1 Matangkuli, sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas. Akan dipilih secara sampling incidental yaitu kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen menggunakan model inkuiri dan kelas VII-3 sebagai kelas kontrol menggunakan pendekatan  pembelajaran saintifik. pengolahan data mengunakan spss versi 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: nilai Sig (p-value) > α 0,05), maka H_0diterima yaitu 0,076 pada kelas kontrol dan 0,093 kelas eksperimen sehingga data bertribusi normal. Analisis uji-t kemampuan berpikir kritis matematis siswa di peroleh 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal itu berarti bahwa kemampuan berfikir kritis matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik dari pada kemampuan berpikir kritis matematis matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran saintifik.