Hildegardis Mulu
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KECEMASAN MATEMATIS: PERSPEKTIF SOSIAL DEMOGRAFI Apolonia Hendrice Ramda; Bedilius Gunur; Hildegardis Mulu; Alberta Parinters Makur
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.507 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i1.3244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel sosial demografi, yaitu gender dan latar belakang jurusan sewaktu di sekolah menengah terhadap kecemasan matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng. Sampel penelitian dipilih secara acak dari tingkat I sampai III berjumlah 62 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kecemasan matematis yang valid dan reliabel. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan statistik deskriptif, uji-t sampel bebas, dan regresi ganda untuk mengidentifikasi seberapa besar gender dan latar belakang jurusan mempengaruhi kecemasan mahasiswa terhadap kecemasan matematis. Analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil digunakan dengan variabel terikat kecemasan matematis mahasiswa. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal dan tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas gender dan jurusan. Koefisien regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel gender 1,447 dan variabel jurusan -0,191. Hasil uji statistik t dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti terima H0 atau tidak ada pengaruh yang signifikan antara gender dan jurusan terhadap kecemasan matematis mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng. Mahasiswa laki-laki tidak lebih baik dari perempuan dalam hal menggelolah kecemasan matematisnya, begitu pula sebaliknya. Perbedaan jurusan, baik itu jurusan IPA, IPS, maupun BAHASA tidak secara signifikan menyebabkan kecemasan matematis mahasiswa.Kata kunci: Gender; kecemasan matematis; latar belakang jurusan Abstract This study aims to determine the effect of socio-demographic variables, namely gender and department background while in high school, on mathematical anxiety. The population in this study were students of the Mathematics Education Study Program of Unika Santu Paulus Ruteng. The research sample was randomly selected from level I to III, totaling 62 people. The instrument in this study is a mathematical anxiety questionnaire that has proven its validity and reliability. The method used is quantitative with descriptive statistics, free sample t-test, and multiple regression to identify how much gender and major background in high school affect student anxiety about mathematics learning. Regression analysis with the least-squares method was used with the dependent variable student mathematical anxiety. The classical assumption test results show that the research data is normally distributed, and there is no multicollinearity between gender independent variables and majors. The regression coefficient shows that the coefficient value of the gender variable is 1.447 and the major variable is -0.191. The result of the t-test with a confidence level of 95% shows a significance value of 0.000. This means that accept H0 or, in other words, there is no significant influence between gender and department on students' mathematical anxiety of the Mathematics Education Study Program of Unika Santu Paulus Ruteng. Male students are no better than girls in terms of cultivating their mathematical anxiety and vice versa. The difference in majors, both science, social studies, and language majors, did not significantly cause students' mathematical anxiety.Keywords: Department background; Gender; mathematical anxiety
PENDAMPINGAN BELAJAR ANAK USIA DINI SELAMA PANDEMI COVID-19 MELALUI PERMAINAN KONSERVASI MATEMATIKA Valeria Suryani Kurnila; Hildegardis Mulu; Viviana Murni; Sebastianus Fedi; Eufrasia Jeramat; Bedilius Gunur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.703 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2718

Abstract

Abstrak: Kegiatan  pengabdian ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan pada tahun 2019 di Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus Kegiatan ini dikemas dalam bentuk permainan konservasi matematika yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan konservasi bilangan bagi anak usia dini yang berusia 4-5 tahun. Kemampuan konservasi adalah salah satu tahap perkembangan anak yang menyatakan sesuatu (suatu objek) tetap konstan meskipun ditempatkan dalam berbagai posisi yang berbeda. Permainan konservasi matematika bagi anak usia 4-5 tahun di prioritaskan pada konservasi bilangan, sebagai salah satu hal  penting saat mereka mengenal bilangan. Kegiatan pengabdian dilakukan saat pandemi COVID 19 sedang melanda seluruh dunia melalui tahapan observasi, perencanaan, tindakan dan evaluasi. Sehingga pelaksanaannya dilakukan dengan kunjungan rumah dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan. Berdasarkan hasil kegiatan, kemampuan konservasi bilangan anak usia 4-5 tahun meningkat, yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah konserver setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.Abstract: This community service activity was a follow-up of the activities that had been conducted in 2019 at Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus. The activity was  carried out in the form of a mathematical conservation game that aimed to improve the ability to conserve numbers for young children aged 4-5 years. The ability of conservation is one of children's development stage which indicates that something (an object) remains constant even though placed in a variety of different positions. The mathematics conservation games for children aged 4-5 years were prioritised on conservation of numbers, as one of the important things when they recognise numbers. The community service activities were done during the COVID 19 pandemic through the stages of observation, planning, action and evaluation, so the activities were conducted with a home visit method and under strict health protocols. This program was conducted for 3 months. Based on the results of the activity, the conservation ability of numbers of children aged 4-5 years increased, which is indicated by the increasing number of concervers after the activity was carried out.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKSTUAL DI MANGGARAI UNTUK BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMIC COVID-19 Ricardus Jundu; Fransiskus Nendi; Valeria Suryani Kurnila; Hildegardis Mulu; Gabariela Purnama Ningsi; Ferdinandus Ardian Ali
LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA Vol. 10 No. 2 (2020): November 2020
Publisher : Faculty of Teaching and Education, University of Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/lensa.v10i2.112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran IPA SMP berbasis pendekatan kontekstual sesuai latar belakang siswa di kabupaten Manggarai. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, and evaluation). Tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap analisis yang dilakukan meliputi: analisis pengetahuan atau kompetensi sasaran, karakteristik sasaran, dan peralatan yang menunjang penggunaan media; tahap perancangan yang dilakukan meliputi: pemindahan informasi dari fase analisis ke dalam bentuk dokumen yang menjadi tujuan dibuatnya video pembelajaran; tahap pengembangan yang dilakukan meliputi: kegiatan produksi atau mengembangkan video pembelajaran, inti dari kegiatan ini adalah pengambilan gambar berupa perekaman gambar dengan menggunakan kamera, dimana pengembangan video dilakukan menggunakan beberapa aplikasi yaitu videoscribe, photoshop, dan editor video; tahap implementasi yang dilakukan meliputi video pembelajaran diterapkan pada siswa kelas VII SMP; dan tahap evaluasi meliputi kegiatan: penilaian media berdasarkan evaluasi formatif. Hasil penelitian pengembangan ini yaitu dihasilkannya video pembelajaran IPA SMP kelas VII berbasis pendekatan kontekstual Manggarai yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa di Manggarai memahami konsep materi berdasarkan hasil validasi ahli materi sebesar 92,5% dan ahli media sebesar 96% serta hasil uji coba pada kelompok kecil yaitu kelayakan isi sebesar 93,33%, penyajian sebesar 93,89%, dan bahasa sebesar 94,28%. Dengan demikian, video pembelajaran ini bisa digunakan siswa untuk membantu proses belajarnya dari rumah sehingga dengan mudah memahami konsep IPA dasar.