Claim Missing Document
Check
Articles

Cemaran Bakteri pada Pisau Sembelih Sapi Ditinjau dari Angka Lempeng Total Bakteri di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran Alhamdani, Yusuf Riska; Suada, I Ketut; Rudyanto, Mas Djoko
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (3) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.004 KB)

Abstract

Pisau merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses pemotongan hewan, mulai dari penyembelihan, pengulitan, pengeluaran jeroan dan pemisahan karkas. Pisau yang mengandung bakteri bisa menyebabkan kualitas daging menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ALTB pada pisau sembelih di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran. Sebanyak 24 sampel berupa swab pisau sembelih diambil selama 6 kali penelitian, masing-masing penelitian diambil 4 sampel pada menit ke-0, ke-30, ke-60 dan ke-90. Data dianalisis dengan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) yaitu rerata plusminus standar deviasi dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Log ALTB 9,75±0,27 pada menit ke-0, 9,84±0,28 pada menit ke-30, 10,01±0,17 pada menit ke-60 dan 10,00±0,10 pada menit ke-90. Sedangkan lama penggunaan pisau pada setiap perlakuan (menit ke-0, ke-30, ke-60 dan ke-90) berpengaruh nyata terhadap jumlah ALTB pisau sembelih (P<0,05). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah ALTB pada pisau adalah tidak terpenuhinya syarat higiene dan sanitasi pada fasilitas/bangunan, peralatan dan higiene personal yang menyebabkan adanya kontaminasi bakteri pada pisau sembelih. Data yang dihasilkan dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
PENGETAHUAN PEDAGANG TRADISIONAL DALAM PENANGANAN TELUR AYAM Satya Sumitra, Pande Made; Sukada, I Made; Suada, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (5) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.23 KB)

Abstract

Pengetahuan penanganan telur di beberapa warung tradisional tidaklah sama, hal ini dikarenakan pengetahuan, tingkat pendidikan, serta kepedulian pedagang di setiap warung berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas telur, tingkat pengetahuan pedagang terhadap penanganan telur di lingkungan Dukuh Sari Sesetan serta mengetahui sejauh mana hubungan pengetahuan terhadap kualitas telur. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengujian terhadap Indeks Kuning Telur (IKT), Indeks Putih Telur (IPT), dan Haugh Unit (HU), sedangkan untuk pengetahuan mengenai penanganan telur digunakan cara menyebarkan kuisioner ke pedagang di 28 warung tradisional. Hasil data lalu di analisa secara deskiptif. Sebagai sampel dari penelitian ini, pada 28 warung tradisional diambil masing-masing 2 butir telur.Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata Indeks Kuning Telur (IKT) 0,339, rata-rata Indeks Putih Telur (IPT) 0,0377 dan rata-rata nilai Haugh Unit (HU) 55,978. Serta hasil dari kuisioner diperoleh pedagang dengan pengetahuan positif 23 pedagang, dan yang negatif 5 pedagang. Kemudian hasil tabel 2x2 yang terlihat bahwa, pengetahuan dan kualitas telur memperlihatkan adanya hubungan, tetapi hubungannya tidak terlihat terlalu signifikan dan ini menunjukkan bahwa pengetahuan bukan satu-satunya yang mendukung nilai kualitas telur. Pengetahuan pedagang di lingkungan Dukuh Sari Sesetan dapat dikatakan baik dan cukup mengerti apa yang menjadi point-point penting dalam hal menangani telur walaupun tidak sepenuhnya dilakukan. Dilihat dari hasil pemeriksaan secara subjektif dan objektif yang baik, maka ini membuktikan telur ayam konsumsi yang dijual pada 28 warung tradisional yang berada di lingkungan Dukuh Sari Sesetan layak dikonsumsi oleh masyarakat. Hendaknya masyarakat mulai meyakini media atau keterpaparan informasi tentang cara penanganan telur ayam konsumsi yang baik, yang nantinya dapat dipelajari dan diyakini sehingga akan mengubah prilaku masyarakat dalam penanganan telur menjadi yang lebih baik, agar mendapatkan hasil yang lebih baik pula.
Pengaruh Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Kualitas Daging Ayam Broiler pada Suhu Ruang Arhiono, Haru Nira Putra; Suada, I Ketut; Budiasa, Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (6) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.978 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan infusa daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap kualitas daging ayam broiler pada suhu ruang. Daging ayam broiler pada bagian pectoralis superficialis sebanyak 48 sampel diuji dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yaitu faktor konsentrasi 0%, 5%, 10%, dan 15% infusa daun salam, dan faktor lama peletakan pada suhu ruang pada jam ke 0, 3, 6, dan 9. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah pengamatan warna, penetapan bau, pemeriksaan pH, dan penetapan kadar air daging ayam broiler. Daging ayam broiler yang dilakukan perendaman pada infusa daun salam memiliki kualitas yang baik selama peletakan di suhu ruang hingga jam ke-9. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa infusa daun salam pada berbagai konsentrasi mampu mempertahankan kualitas daging ayam broiler.
Gambaran Fisik Pemeriksaan Post-Mortem Organ Jantung, Paru-paru dan Hati Sapi Bali yang Berasal dari Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran Kota Denpasar Apriyani, Ester Muki; Swacita, Ida Bagus Ngurah; Suada, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (2) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.567 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.2.106

Abstract

Jeroan merupakan komponen sisa karkas berupa organ internal hewan yang masih layak dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran fisik pemeriksaan post-mortem organ sapi Bali yang berasal dari Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran Kota Denpasar. Sampel organ dari 90 ekor sapi diperiksa secara post mortem dengan cara inspeksi, palpasi, insisi serta mengamati tanda-tanda patologis penyakit pada organ jantung, paru-paru dan hati. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan 90 sampel organ jantung dan paru-paru tidak memperlihatkan tanda-tanda patologi maupun keabnormalan lainnya. Infeksi cacing Fasciola sp. ditemukan pada 7 sampel organ hati atau sebesar 7,78% dari total 90 sampel organ hati.
Ketahanan Susu Kuda Sumbawa pada Penyimpanan Suhu Ruang Ditinjau dari Total Asam, Uji Didih, dan Warna HAKIM, NOER SYAIFUL; SUADA, I KETUT; SAMPURNA, I PUTU
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (4) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.883 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan susu kuda sumbawa pada penyimpanan suhu ruang ditinjau dari total asam, uji didih, dan warna. Penelitian ini menggunakan sampel susu kuda sumbawa segar. Sampel diambil sebanyak 180 mL setiap kuda, untuk diuji total asam, uji didih dan uji warna. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan lima ekor kuda sebagai kelompok dan diamati pada hari ke-0, 1, 2, 3, 4, dan 5 sebagai perlakuan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan susu kuda sumbawa selama penyimpanan lima hari dalam suhu ruang ditinjau dari total asam akan semakin menurun. Selama penyimpanan lima hari dalam suhu ruangan, terjadi peningkatan total asam. Hasil sidik ragam total asam susu kuda sumbawa yaitu pada kelompok terdapat variasi yang sangat nyata (P<0,01) antar kuda sumbawa terhadap hasil dari total asam susu. Selain itu juga lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap total asam susu kuda sumbawa, yaitu semakin lama disimpan maka total asam susu semakin tinggi. Berdasarkan hasil uji Cochran dapat dilihat bahwa terjadi perubahan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap hasil uji didih susu kuda sumbawa. Pada uji warna, ketahanan susu kuda sumbawa selama penyimpanan dalam suhu ruang akan tetap tahan dimana tidak terjadi perubahan warna terhadap susu kuda sumbawa selama penyimpanan lima hari dalam suhu ruang. Simpulan dari penelitian ini adalah ketahanan susu kuda sumbawa selama penyimpanan lima hari dalam suhu ruang semakin menurun.
Daya Ikat Air, pH, Warna, Bau dan Tekstur Daging Sapi Bali dan Daging Wagyu Merthayasa, Julitha Dewitri; Suada, I Ketut; Agustina, Kadek Karang
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.485 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya ikat air, tingkat keasaman (pH), warna, bau dan tekstur dari daging sapi bali dan daging wagyu yang dijual di Kota Denpasar. Uji daya ikat air menggunakan metode Hamm, tingkat keasaman (pH) diukur menggunakan pH meter, uji warna menggunakan beef colour standar, uji bau dan tekstur menggunakan 10 orang panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging sapi bali dan daging wagyu memiliki nilai daya ikat air dan pH yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan daya ikat air yang berkisar antara 53,20% -72,30% dan pH yang berkisar antara 5,41-5,85. Hasil uji warna, daging sapi bali berbeda nyata (P
Kualitas Daging Se’i Babi Di Kota Madya Kupang Ditinjau Dari Total Coliform Dan pH SIMAMORA, ANITA KAROLINA; SUADA, I KETUT; SUARJANA, I GUSTI KETUT
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (3) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.62 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui total kontaminasi bakteri Coliform dan pH pada daging se’i babi yang dibuat di Kota Madya Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diambil dari enam tempat pembuatan daging se’i babi secara tradisional yang terbesar di kelurahan Oebufu, Oebobo dan Baun. Se’i merupakan daging asap khas Kota Kupang. Pengasapan daging se’i babi menggunakan kayu kosambi dimana kayu kosambi mengandung fenol, formaldehid sebagai preservatif dan asam organik sebagai antioksidan yang akan menghasilkan warna dan citarasa yang khas pada daging se’i babi. Untuk menentukan kualitas bakteri Coliform pada daging se’i babi digunakan metode Most Probable Number (MPN). Terlebih dahulu dibuat suspensi 1:10 yaitu sampel ditimbang 10 gram dan selanjutnya digerus dan ditambahkan 90 ml NaCl fisiologis kemudian dilakukan pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 yang dimasukkan ke dalam 9 ml Nacl fisiologis. Langkah selanjutnya dilakukan uji pembiakan coliform dengan menggunakan seri sembilan tabung. Setiap tabung reaksi dimasukkan 10 ml BGLB cair dan setiap tabung dimasukkan tabung Durham dengan posisi terbalik. Selanjutnya masukkan 1 ml sampel ke dalam 9 tabung dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C dan diamati tertangkap atau tidaknya gas dalam tabung Durham. Jika terdapat gas atau keruh, maka diduga terdapat Coliform pada tabung. Masing - masing tabung yang menunjukkan hasil positif dapat dicocokkan dengan tabel MPN seri 9 tabung. Sedangkan untuk pengukuran pH daging se’i babi menggunakan kertas pH. Sebelumnya kertas pH dipersiapkan, kemudian daging se’i babi seberat 5 gram digerus atau dihancurkan menggunakan alat penggerus, dilarutkan dengan 5 ml aquades dan diaduk sampai homogen. pengukuran pH daging se’i babi dengan cara mencelupkan kertas pH ke dalam larutan sampel. Pembacaan nilai pH pada kertas pH dilakukan sebanyak dua kali pengulangan dan hasilnya dirata-ratakan. Hasil penelitian untuk setiap lokasi diperoleh sebagai berikut (1) Bambu Kuning-Oebobo nilai >2400 MPN mikroba /gram dan nilai pH 6 (2) Green Garden- Oebufu nilai 1100 MPN mikroba/gram dan nilai pH 6 (3) Baun nilai >2400 MPN mikroba/gram dan pH 6 (4) Petra-Oebufu nilai 7,2 MPN mikroba/gram dan nilai pH 6 (5) Pondok Sawah-Oebufu nilai 15 MPN mikroba/gram dan nilai pH 6 (6 )Aroma-Oebobo nilai >2400 MPN mikroba/gram dan nilai pH 6. Dengan melihat adanya kontaminasi bakteri Coliform pada produk se’i babi yang dibuat, maka diperlukan pengolahan daging se’i babi yang lebih baik berupa peningkatan sanitasi dan higiene tempat produksi dan pekerjanya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keenam sampel daging se’i babi yang dipasarkan di enam tempat pembuatan daging se’i babi di Kota Madya Kupang tercemar bakteri Coliform dan memiliki pH 6.
Kualitas Telur dan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Telur di Tingkat Rumah Tangga Indrawan, I Gede; Sukada, I Made; Suada, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (5) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.478 KB)

Abstract

Telur merupakan bahan pangan sempurna, karena mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk makhluk hidup seperti protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Di masyarakat telur dapat disiapkan dalam berbagai bentuk olahan, harganya relatif murah, sangat mudah diperoleh dan selalu tersedia setiap saat. Ketersediaan telur yang selalu ada dan mudah diperoleh ini, harus diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang penanganan telur, yang bertujuan untuk memperlambat penurunan kualitas atau kerusakan telur. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam konsumsi, di Banjar Gambang Desa Mengwi, Badung. Mengetahuai tingkat pengetahuan dan kepedulian masyarakat dalam penangangan telur konsumsi, di Banjar Gambang, Desa Mengwi, Badung, serta hubungannya terhadap kualitas telur. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengujian terhadap Indeks Kuning Telur (IKT), Indeks Putih Telur (IPT), dan Haugh Unit serta memberikan kuisioner kepada setiap kepala keluarga, sebagai perwakilan diambil 30% dari jumlah kepala keluarga di Banjar Gambang secara acak, kemudian di analisis secara deskriptif, kemudian dicari persentase kualitas telur yang baik dan pengetahuan pengetahuan penanganan telur dengan uji Chi Square, selanjutnya ditampilkan dalam tabel 2x2. Dari Penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : rata-rata Ideks Putih Telur 0,0250, rata-rata Indeks Kuning Telur 0,338, dan rata-rata nilai Haugh Unit 49,81. Serta hasil dari kuisioner diperoleh masyarakat yang berpengetahuan positif 49 Kepala Keluarga, berpengetahuan negatif 4 kepala keluarga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas telur di Banjar Gambang, Desa Mengwi, Badung digolongkan kualitas B, sehingga telur masih layak untuk dikonsumsi, pengetahuan penanganan telur tidak berhubungan dengan kualitas telur. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian-penelitian terkait dengan hubungan pengetahuan terhadap kualitas telur pada jangkauan wilayah yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga dapat diperoleh data yang lebih representative.
Lama Waktu Perendaman Daging Sapi Bali dalam Infusa Daun Salam 15% pada Penyimpanan Suhu Ruang Terhadap Warna, pH, dan Jumlah Bakteri Narty, Yasinta; Suada, I Ketut; Budiasa, Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (4) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.981 KB)

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) sering digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan untuk meningkatkan citarasa, tanpa disadari bahwa daun salam mengandung senyawa antimikroba yang bersifat bakterisidal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dari perendaman infusa daun salam 15% terhadap uji kualitas dan daya tahan daging sapi bali yang disimpan pada suhu ruang ditinjau dari warna, pH dan jumlah bakteri. Uji warna menggunakan standar warna SNI, uji pH diukur menggunakan pH meter dan jumlah bakteri menggunakan uji reduksi metilin biru. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan empat perlakuan lama perendaman dengan daun salam yaitu: 0, 10, 20, dan 30 menit dengan empat faktor lama penyimpanan pada suhu ruang yaitu: 0, 4, 8, dan 12 jam dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak enam kali. Sehingga jumlah sampel yang diperlukan 4 = 96. Data hasil pengujian warna dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Mann Whitney sedangkan pH dan jumlah bakteri daging dianalisis dengan Sidik Ragam dan apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman infusa daun salam 15% dengan lama perendaman (0 menit, 10 menit, 20 menit dan 30 menit) berpengaruh nyata terhadap warna dan jumlah bakteri. Lama penyimpanan pada suhu ruang berpengaruh nyata terhadap pH daging sapi. Dapat disimpulkan bahwa kualitas dan daya tahan daging sapi mampu dipertahankan melalui perendaman dengan infusa daun salam 15%.
Kualitas Susu Kambing Selama Penyimpanan pada Suhu Ruang Berdasarkan Berat Jenis, Uji Didih, dan Kekentalan Sutrisna, Dwi Yoga; Suada, I Ketut; Sampurna, I Putu
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (1) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.112 KB)

Abstract

Penelitian kualitas susu kambing Peranakan Etawah (PE) di Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng bertujuan untuk mengetahui kualitas susu kambing PE di kelompok ternak Werdi Gopala selama penyimpanan suhu ruang. Parameter untuk kualitas susu digunakan berat jenis, uji didih, dan uji kekentalan dengan pengamatan setiap 3 jam sekali sebanyak 5 kali yaitu: 2, 5, 8, 11, dan 14 jam sebagai perlakuan. Hasil yang diperoleh dari hasil pemeriksaan kemudian diuji dengan menggunakan analisis ragam. Hasil menunjukkan susu kambing PE dengan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (P<0,01), dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan menunjukkan lama penyimpanan 2 sampai 14 jam terjadi peningkatan berat jenis yang sangat nyata (P<0,01). Pada grafik menunjukkan korelasi positif antara lama penyimpanan dengan berat jenis. Selama peyimpanan jam ke-2 sampai jam ke-5, uji didih menunjukkan hasil negatif pada kelima susu kambing PE sedangkan, pada jam ke-8 sampai jam ke-14 menunjukkan hasil positif. Begitu pula dengan uji kekentalan, selama penyimpanan jam ke-2 sampai jam ke-5, menunjukkan hasil negatif pada kelima susu kambing PE sedangkan, pada jam ke-8 sampai jam   ke-14 menunjukkan hasil positif. Jadi susu kambing PE di kelompok ternak Werdi Gopala menunjukkan susu layak konsumsi.
Co-Authors Agnes - Tasia Agung Denlira Sitepu AGUSTINA BORU MANIK Ahmat Fansidar Aletha Yuliana Mandala, Aletha Yuliana Alhamdani, Yusuf Riska Alvionita Alexther Lingga Anastasia Cornelia Anastasya, Sindika Anggara Fajri Prasafitra ANITA KAROLINA SIMAMORA Apriyani, Ester Muki Arhiono, Haru Nira Putra Cesarina Pascalia dos Santos Alegria Chandra Immanuel Saragih Christine Regina Fenita Wenno, Christine Regina Fenita Cita, I Putu Giri Wahyu Eka Dayana, Anak Agung Putri Isadela Dimas Indra Dwi Purnama Dwi Yoga Sutrisna Dyah Ayu Widiasih Eggy Hidta Lusandika ELIYA KUSUMAWATI Elly Hariati Br Purba, Elly Hariati Br Emerensia Patryconsitha Aman Gea, Octo Berkat Gracemon Loe Mau, Gracemon Hapsari Mahatmi HESTI YOHANA GINTING I Dewa Made Nurja Sadhi I Gede Indrawan I Gede Made Sunu Satwika Nur Agung I Gusti Ketut Suarjana I Made Damriyasa I Made Merdana I Made Robi I Made Sukada I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Polos I Putu Sampurna I Wayan Batan I Wayan Suardana Ida Ayu Putu Aselya Mardyawati Ida Ayu Resmihariningsih Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Ngurah Swacita Julita Dewitri Merthayasa Kadek Karang Agustina KARTINI HUTASOIT Ketut Budiasa Ketut Tono Pasek Gelgel Lely Anggriani Nababan Luh Putu Pradnya Swari LULUK WULANDARI Mamboran, Nikko Marthen Maria Yasinta Manuama Martha Putri Manullang Mas Djoko Djoko MAS DJOKO RUDYANTO Maulina Nababan, Maulina Narty, Yasinta NOER SYAIFUL HAKIM Nurul Masyita, Nurul Pande Made Satya Sumitra Paramita, Ni Made Diana Pradnya Prabarini Hanum Sari Purnama Layli, Purnama Putra, I Made Arya Udyana Reny Navtalia Sinlae REZKI ABADI BONTONG Richard Stenly Tindjabate Sabaaturohma, Clara Luceatriani Saputra, I Dewa Ketut Ari Satria Yanuwardani Setiawan Sidabutar, Febyana Sihombing, Vivi Ekatry SISKA MAHARGIAN FIBRIANTI Sonia Dewi Citra Sembiring Sosiawan, I Gede Arya Mas Sousa, Rojelio Dias Trindade Sukardika, Ketut Elok SURAINIWATI SURAINIWATI Uli Rehlitna Sembiring, Uli Rehlitna Wilson Lois, Wilson Wisnu Pradana Yunita Sri Hastuti, Yunita Sri