Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN PADA TOWER TRANSMISI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR MENGGUNAKAN SIMULASI ALTERNATIVE TRANSIENT PROGRAM (ATP) Budi Eko Prasetyo; Priya Surya Harijanto
Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem transmisi merupakan sistem yang sering terkena gangguan sambaran petir terutama sambaran langsung yang mengenai kawat tanah maupun menara yang berpotensi menyebabkan back flashover (BFO). Sistem pentanahan bertujuan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah, salah satu faktor untuk mendapatkan nilai pentanahan yang kecil yaitu dengan memodifikasi tahanan pentanahan dengan zat aditif bentonite, arang dan garam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar efek dari zat aditif itu sendiri dalam mereduksi nilai tahanan pentanahan Tower 19 di tanah kapur dan efek sambaran petir ke peralatan Gardu Induk Wlingi. Dengan melakukan eksperimen langsung serta menghitung tegangan berjalan dan melakukan simulasi tegangan lebih dengan sorftware ATP Draw di Tower 19 ke Gardu Induk Wlingi. Dari pengujian pentanahan dengan menggunakan elektroda batang didapatkan penurunan persentase tahanan pentanahan pada perlakuan 1 sebesar 46,098 % dan perlakuan 2 sebesar 54,8% namun nilai resistansi tersebut masih melebihi standar yang ditentukan oleh PLN yaitu sebesar 10 ohm. Pada perhitungan tegangan timbul di sambaran pada menara R=238 ohm akan menyebabkan terjadinya back flashover (BFO) namun dapat diamankan Lightning Arrester. Tegangan timbul pada sambaran di kawat fasa juga dapat dilindungi oleh Lightning Arester sehingga tegangan yang melalui peralatan setelahnya akan dipotong dibawah nilai BIL Trafo sehingga Trafo IBT dapat dikategorikan aman dari gangguan tegangan lebih transien.
Balancing Load Outgoing Transformator 2 di Politeknik Negeri Malang Ika Noer Syamsiana; Budi Eko Prasetyo; Harry Hassidiqi; Salsha Faradilla Firdaus
Elposys: Jurnal Sistem Kelistrikan Vol. 10 No. 3 (2023): ELPOSYS vol. 10 no. 3 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elposys.v10i3.4266

Abstract

In an electric power system, power quality is a major problem. One of the problems is load imbalance. According to IEEE (Institute of electrical and electronic engineer) number 446-1995 for load unbalance the limit value ranges from 5% to 20% on all phases. The monitoring panel system is useful for facilitating monitoring of power quality in real time so that the efficiency of electrical energy can be maintained. The object of this research is the load on Outgoing Transformer 2 at State Polytechnic of Malang. Measurements were carried out for 7 days. On Friday the average unbalanced load value is 6.75% with a neutral current of 34.4 A and conductor losses of 0.071 kW, while for 6 days it is classified as a balanced load with an average of 3.54-4.76% with neutral current of 10.5-24.6 A and conductor losses of 0.007-0.036 kW. So according to the IEEE standard std 446-1995 the Unbalance load value does not meet the standard on Friday, which exceeds the minimum standard of 5%. To get balanced loading results, it is necessary to carry out load balancing actions, namely by means of balancing. The recommendation for balancing is to move from phase R to phase S of 4.043 A and phase T of 2.695 A. After balancing, the % unbalanced load is obtained with an average of 3%, meaning that this load is classified as balanced with a neutral current of 13.44 A and losses conductor 0.014 kW.