Claim Missing Document
Check
Articles

GALERI SENI RUPA DI KOTA MALANG Abraham Santoso; Lalu Mulyadi; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas seniman di Malang sudah lama dikenal terutama dibidang seni rupa, dan terdapat banyak seniman dengan ciri khas yang beragam. Namun, saat ini masih ada seniman-seniman yang memamerkan dan menjual karya seninya di emperan toko, dan para seniman sedikit yang beruntung bisa memamerkan karya seninya di galeri. Ketersediaan galeri sangat diperlukan apabila ada seniman-seniman besar yang ingin menggelar karyanya di Kota Malang, sangat membutuhkan suatu tempat (galeri) yang benar-benar mewadahi dari segi kenyamanan dan keamanannya. Desain bangunan dengan tema metafora menjadi pilihan untuk mewujudkan suatu bangunan galeri yang komunikatif dan atraktif. Metafora yang diambil adalah bentuk dari guci sebagai bangunan utama dan tumpukan kanvas sebagai bangunan penunjang. Ide bentuk tersebut merupakan perwakilan berdasarkan fungsi galeri sebagai tempat memerkan karya seni rupa yang berupa seni lukis, seni grafis, dan seni patung, seni kayu dan seni keramik.
ISLAMIC CENTER KOTA BATU TEMA: ARSITEKTUR REGIONALISME Badrus Sofian; Budi Fathony; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia arsitektur mencakup berbagai jenis proyek pembangunan. Salah satu yang d ambil contoh adalah proyek penbangunan Islamic center. Islamic center sanagat di butuhkan di setiap daerah untuk menjadi wadah kegiatan-kegiatan islam. Ada beberapa macam Islamic center yaitu Islamic center skala kota, Islamic center skala kabupaten dan Islamic center skala provinsi. Pada dasarnya Islamic center merupakan wadah bagi masyarakat sekitar untuk mengerti atau memahami tentang agama islam secara detail. Islamic center juga merupakan pusat kegiatan keislaman yang di kelola oleh Lembaga-lembaga keislaman tersendiri. Pada suatu Kawasan Islamic center masyarakat akan di ajak untuk menjaga silahturahmi agar memper erat persatuan dan kesatuan. Untuk itu Islamic center merupakan kibtar dari semua aspek.
PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA MALANG TEMA : GREEN ARCHITECTURE Prayu Victor Hurulean; Gaguk Sukowiyono; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan Umum di Kota Malang adalah perpustakaan yang berlokasi di pusat Kota Malang yang memberikan pelayanan kepada para warga untuk membaca buku, mencari informasi, dan masih banyak lain. Perpustakaan umum ini mempunyai lokasi yang strategis yaitu di JL Soekarno-Hatta yang berdekatan dengan berbagai kampus dan sekolah di Kota Malang. Perpustaakn Umum ini menyediakan tempat bagi para pengguna dengan konsep dan suasana bangunan yang ramah lingkungan. Dengan adanya Perpustakan Umum ini diharapkan akan memberikan kesan yang nyaman dan alami sehingga mampu mendukung dan menarik minat baca warga Kota malang, serta tidak berdampak pada lingkungan sekitar dan mengurangi pemanasan global. Konsep dasar perancangan adalah Green Architecture, maksudnya adalah konsep desain dengan system penggunaan tekhnologi ramah lingkungan. Karena itu maka konsep desain ini juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi penggunanya, karena mereka akan mendapatkan suasana yang alami dan berbeda sekali dari perpustakaan pada umumnya dan dengan fasilitas yang mendukung kegiatan pengguna untuk membaca serta mencari informasi yang diperlukan.
PUSAT SENI TEATER DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR METAFORA Ramadhani Nadhia Saraswati; Adhi Widyarthara; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 02 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia akting pada zaman sekarang sudah sangat maju dan ketat dalam persaingan sehingga semua pihak yang terkait di dalamnya seperti komunitas dan UKM dalam instansi harus berkompetensi secara ketat dalam meningkatkan kualitas dan mutu aktor, tim produksi, hingga bahkan naskah sebuah pementasan. Melihat kondisi itu, maka perlu adanya sebuah pusat kesenian teater yang representatif, kondusif dan rekreatif yang nantinya akan mewadahi aktifitas dan kegiatan guna mengembangkan seni teater di Kota Malang. Pusat seni Teater di Kota Malang ini juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antar komunitas dan meningkatkan gairah untuk berkarya. Pendekatan tema yang dipilih agar bangunan pusat seni teater memiliki kesan berbeda dari bangunan fasilitas umum lainnya adalah Arsitektur Metafora.
PLANETARIUM DAN OBSERVATORIUM DI BATU TEMA: ARSITEKTUR HIGH-TECH Rifika ‘Ulya; Lalu Mulyadi; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu astronomi termasuk salah satu ilmu tertua di dunia. Pada masa sekitar 3000 tahun yang lalu, manusia sudah tertarik untuk mengetahui gejala-gejala alam dengan cara mengamati perubahan pergerakan langit kemudian muncul istilah mitos- mitos dan teori- teori astronomi yang mempelajari tentang pergerakan benda – benda langit seperti matahari, bulan, dan planet – planet yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu dengan perkembangan jaman manusia mulai membangun sebuah planetarium dan observatorium untuk memajukan ilmu bidang astronomi. Planetarium merupakan tempat memperagakan simulasi pergerakan susunan bintang dan benda-benda langit. Sementara itu Observatorium adalah tempat yang dilengkapi perlengkapan untuk melihat dan mengamati langit. Kedua objek ini dapat menjadi suatu tujuan wisata rekreasi dan bersifat edukatif. Dalam penerapannya pada desain, suatu konsep tata surya memperhatikan teori pembentukan yang ada pada tata surya, konsep sirkulasi, massa bangunan, tekstur, warna, simpangan dan ukuran dari bentuk yang mengilhami suatu konsep. Minat akan astronomi di kota Batu semakin pesat dan berkembang tapi tidak diimbangi pengatahuan dan fasilitas yang mendukung perkembangan astronomi di daerah ini. Dengan hadirnya Planetarium dan observatorium ini dapat menjadi ikon yang berperan besar dalam merangsang peningkatan sektor pariwisata daerah Batu dan sekitarnya serta menjadi daya tarik masyarakat dalam melepas kepenatan terhadap aktivitas sehari-hari. Perancangan planetarium dan observatorium menggunakan pendekatan tema High-Tech dengan tujuan mengaplikasikan teknologi ke dalam fasilitas yang ada didalamnya.
PUSAT SENI BUDAYA KOTA SUMBAWA (NTB) TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Yandi Arahman; Daim Triwahyono; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Seni Budaya adalah sebuah bangunan yang mencitrakan unsur keindahan yang di bentuk dari akal dan pikiran masyarakat melalui sebuah proses sehingga membentuk suatu adat istiadat yang menjadikan identitas. Pusat Seni Budaya Sumbawa Di Kota Sumbawa Sebagai Identitas Kota Dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu wadah dan lingkungan yang mencitrakan budaya samawa dengan memiliki fungsi pengenalan, pembinaan, pelestarian,dan pengembangan serta menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menampilkan, mengekplorasi, memberi pengetahuan, memproduksi dan menyediakan informasi tentang berbagai bentuk kesenian, sejarah, tradisi, pengetahuan karakter dan identitas kota Sumbawa. Yang sebelumnya belum pernah ada wadah untuk kegiatan tersebut di atas. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat Kota Sumbawa yang merupakan adalah Ibukota dari Kabupaten Sumbawa Besar Di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang pada dasarnya masyarakatnya bersuku samawa. Di Kabupaten Sumbawa besar ini terdapat 6 suku yakni Suku Donggo, Suku Bima, Suku Dompu, Suku Kore , Suku Samawa Dan Suku Sumbawa Barat. Merencanakan pusat seni budaya sebagai tempat yang mampu melestarikan, memperkenalkan, membina, mengembangkan serta menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menampilkan, mengekplorasi, memberi pengetahuan, memproduksi dan menyediakan informasi tentang berbagai bentuk kesenian, sejarah, tradisi, pengetahuan karakter dan identitas kota Sumbawa Dengan gaya dan citra arsitektur yang mengutamakan nilai fungsionalime dan rasionalisme untuk kemudian dipadukan dengan sentuhan gaya lokal dalam bentuk arsitektur Neo-Vernacular baik dalam perwujudan ruang-ruang maupun pengelolaan tampilan bentuk bangunan.
RESORT DI PANTAI METIAUT DILI TEMA: ARSITEKTUR TRADISONAL Adilson Ximenes Belo; Lalu Mulyadi; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resort di Kawasan wisata pantai Metiaut Dili dengan tema arsitektur tradisional Timor-Leste adalah bangunan komersial yang mewadahi kegiatan pengunjun wisata yang tepatnya di taman patung Yesus Kristus dengan fasilitas hotel resort bintang tiga dan pontensi alam yang ada, dengan desain arsitektur tradisonal Timor-Leste dengan penataan fungsi yang sedemikian rupa mengunakan konsep kosmologi bangunan tradisonal Timor-Leste untuk tetap menjaga kearifan lokal budaya Timor-Leste. Latar belakang didirikan hotel resort ini dikarenakan perkembangan parawisata yang begitu cepat di Timor-Leste terutama di Dili dalam beberapa tahun belakangan ini yang menimbulkan permasalahan kurangnya hotel wisata yang perlu di atasi. Penyebarnya informasi beserta masalah-masalah yang bersifat universal yang begitu cepat melalui media social dapat dimanfaatkan untuk memperluas informasi mengenai keberadaan hotel resort tersebut. Dengan adanya hotel resort di kawasan wisata pantai Metiaut di harapkan menjadi sebuah pemasukan yang besar bagi daerah setempat dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang di sekitar kota Dili dan juga menjadi motivator bagi perkembangan industry parawisata di Timor-Leste. Konteks ini mengarah ke bidang bisnis bangunan komersial. Ditambah dengan pontensi alam pantai, semakin ramainya kegiatan wisatawan dan merupakan daerah parawista besar setiap tahunnya. Kurangnya fasilitas hotel wisata yang bisa mewadahi kegiatan pengunjung di wisata taman pantung Yesus kristus ini, maka dengan adanya potensi-potensi tersebut akan sangat tepat dibangunnya sebuah hotel resort di Kawasan wisata pantai Metiaut Dili dengan harapan kedepannya dapat mengatasi permasalahan yang ada.
PASAR BUAH DAN SAYUR DI KOTA BATU TEMA: GREEN ARCHITECTURE Eraluisa Delladebora Isabelita; Debby Budi Susanti; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan kemajuan zaman telah terjadi perubahan tuntutan yang cukup drastis khususnya kebutuhan konsumen terhadap pasar tradional terutama pasar buah dan sayur, sehingga posisi pasar tradisional mulai tergeser dengan keberadaan pasar modern. Perancangan ini merupakan sebuah usaha untuk bersaing dengan pasar tradisional pada umumnya karena pada perancangan kali ini difokuskan pada teknologi pembangunan dengan tujuan merubah image pasar yang semula gelap, lembab, kumuh dan bau menjadi pasar yang nyaman dan terhindar dari masalah pasar tradisional khususnya di Kota Batu.
PENGEMBANGAN DAERAH WISATA PANTAI LEWATA SEBAGAI PUSAT INDUSTRI KREATIF TEMA: POST-MODERN KONTEKSTUAL Fitri; Daim Triwahyuno; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan kali ini merupakan salah satu usaha dalam mengembangkan Kota Bima, terutama dalam sektor industri kreatif dan pariwisata, perancangan ini memfasilitasi kegiatan-kegiatan industri kreatif pada tempat wisata pantai lewata sebagai salah satu usaha untuk mempromosikan industri kreatif dan pariwisata dalam satu wadah, dan akan menjadi icon Kota Bima yang dapat mencerminkan Kota Bima sebagai kota tepian air. Industri kreatif yang menjadi fokus dalam pengembangan ini yaitu fesyen, kuliner, dkv, seni lukis, seni kriya, pariwisata dan didukung fasilitas lainnya. Dengan pendekatan perencanaan menggunakan tema post-modern kontekstual dengan tapak yang berkontur. Perencanaan ini merupakan massa banyak yang ditata sesuai tema yang kontekstual terhadap lingkungan, penggunaan struktur rangka dan bearing wall, dengan penggunaan utilitas air bersih yang bersumber dari air laut dengan penggunaan sistem destilasi, dan rainxchange. Dan beberapa sistemlainnya yang ramah lingkungan dan hemat energi atau kita kenal dengan sistem zero waste.
PUSAT SENI DAN KEBUDAYAAN SUMBAWA TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Maulia Ayu Saptaria; Lalu Mulyadi; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi suatu wilayah seringkali kurang disadari maupun dibudayaan oleh masyarakat setempat. Salah satu faktornya karena terpengaruh oleh kebudayaan-kebudayaan luar daerah yang lebih modern dan canggih. Padahal bila ditinjau dan ditelaah lebih dalam potensi tersebut justru mampu menjadi daya tarik dan keunikan sendiri. Kota Sumbawa yang merupakan ibukota kabupaten memiliki potensi yang beragam, seperti ragam bahasa setiap daerah, kesnian dan kerajinan serta sejarah yang merupakan nilai-nilai moral yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Berbagai sejenis kebudayaan ini diharapkan mampu dilestarikan secara turun-temurun. Tetapi permasalahan lain yang muncul ialah tidak adanya tempat khusus yang berkaitan dengan hal tersebut, baik berupa pengenalan, pembinaan, pelestarian maupun pengembangannya. Adapun tempat yang memang diperuntukan sebagai tempat untuk pengelaran kesenian ialah jauh dari kata layak dan tidak sesuai dengan fungsi bangunan, seperti jumlah kapasitas yang penonton yang tidak memadai dan tingkat kenyamanan yang diberikan saat menyaksikan pertunjukan. Dengan adanya permasalah ini digagaslah suatu ide untuk menciptakan wadah yang kompleks dengan berbagai macam fasilitas berupa tempat pertunjukan, pelatihan & edukasi, memproduksi kerajinan, serta memamerkan berbagai berbentuk kesenian, sejarah, tradisi serta pengetahuan karakter yang mencerminkan identitas masyarakat Kabupaten Sumbawa. Dengan menggunakan tema arsitektur Neo-Vernakular diharapkan tidak hanya menerapkan elemen fisik atau bentuk yang modern tetapi juga mempertimbangkan unsur setempat baik berupa elemen yang non fisik seperti kebudayaan, religi, tata letak dan pola pikir masyarakat.