This Author published in this journals
All Journal AGRISE
Rini Dwiastuti
Department of Agricultural Socio-Economics, Agriculture Faculty, Brawijaya University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ECONOMIC EFFICIENCY OF SOYBEAN FARMING (CASE STUDY IN MLORAH VILLAGE REJOSO DISTRICT NGANJUK REGENCY) Rini Dwiastuti; Indah Mustiko Ningsih
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 16, No 3 (2016)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.599 KB)

Abstract

Since 1992, domestic soybean production was unable to fulfill national consumption, which led to the import decision by government. Domestic farmers have not been interested in cultivating soybean due to its relatively expensive production costs; despite its output price also has less competitiveness to the imported soybean. One strategy to reduce the dependence of imported soybean is by improving the efficiency of soybean farming . Efficiency of soybean production in this research represents the farmers’ ability in having minimum cost to produce certain level of soybean production. This study aims to analyze factors that affect production costs and to estimate the economic efficiency score. Cobb Douglas Stochastic Frontier Cost Function; then, the best models is chosen using Akaike Information Criterion (AIC) and Schwarz Information Criterion (SIC). While, the second objective used actual production cost ratio and minimum production cost ratio. The research finding showed that land lease, fertilizer price, pesticide price, price of drilled wells irrigation, and the amount of output had positive effect to the production costs. Meanwhile, seed price and labor wage had negative effect. In conclusion, farmers still could not achieve economic efficiency, thus, there is a chance to save production cost in order to achieve full economic efficiency.
Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian Bunga Sedap Malam (Aspek Sikap Dan Tindakan Konsumen Individu Dan Hotel Di Kabupaten Denpasar, Propinsi Bali) Rini Dwiastuti; Rosihan Asmara; Putu Laksmi Pramita
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.942 KB)

Abstract

Dalam pengambilan keputusan pembelian, mempelajari dan memahami konsumen adalah hal yang penting karena pengetahuan mengenai sikap konsumen dapat dijadikan dasar dalam menciptakan strategi yang tepat guna meningkatkan volume penjualan suatu produk. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sikap terhadap atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian bunga sedap malam berdasarkan Model Multiciri Fishbean. Menganalisis keinginan berperilaku konsumen yang dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap kelompok referensi dan motivasi untuk mengikuti pendapat dari kelompok referensi serta sikap konsumen berdasarkan Model Keinginan Berperilaku (Theory of Reasoned Action). Hasil dari analisis Cochran Q Test didapatkan bahwa terdapat 4 atribut intrinsik yang dipertimbangkan konsumen individu dan 9 atribut dipertimbangkan konsumen hotel. Terdapat 2 atribut ekstrinsik yang dipertimbangkan  konsumen individu maupun hotel. Bagi konsumen individu hasil analisis sikap menunjukkan bahwa secara keseluruhan memiliki sikap netral cenderung positif terhadap bunga sedap malam. Sedangkan dari hasil analisis keinginan berperilaku dapat diketahui bahwa konsumen individu memiliki keinginan cenderung tidak membeli bunga sedap malam. Kondisi ini terjadi karena pendapat dari kelompok referensi yaitu keluarga, teman, penjual dan tetangga dipercaya oleh konsumen sehingga konsumen termotivasi untuk mengikuti pendapat dari kelompok referensi tersebut. Bagi konsumen hotel hasil analisis sikap menunjukkan bahwa secara keseluruhan memiliki sikap sangat positif terhadap bunga sedap malam. Hal ini sejalan dengan hasil analisis keinginan berperilakunya yaitu pasti membeli bunga sedap malam. Konsumen percaya terhadap pendapat dari kelompok referensi yaitu rekan kerja, atasan, penjual dan hotel lain serta termotivasi untuk mengikuti pendapat kelompok referensi. Namun, sikap lebih dominan mempengaruhi daripada kelompok referensi   Kata kunci : atribut, model keinginan bertindak
Analisis Sikap Dan Norma Subyektif Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Petani Terhadap Pupuk Organik Kemasan Rini Dwiastuti; Rosihan Asmara; Pujiyanti Rahayu1
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.59 KB)

Abstract

Adanya peluang pasar yang besar bagi produk pupuk organik kemasan telah menciptakan suatu persaingan demi memenuhi permintaan pasar yang ada. Dengan demikian, perlu dilakukan riset perilaku konsumen khususnya mengenai perilaku kosumen dalam mengambil keputusan pembelian. Dengan landasan teori reasoned action, perilaku diukur dengan keinginannya untuk bertindak sehingga tujuan penelitian bisa tercapai yaitu mengukur keinginan bertindak petani terhadap pupuk organik kemasan setelah dipengaruhi oleh faktor sikap dan faktor norma subyektif. Dengan mengamati perilaku petani pada tiga strata yaitu strata I kelompok petani yang sedang menggunakan pupuk organik kemasan, strata II yaitu petani yang pernah menggunakan pupuk organik kemasan namun tidak lagi menggunakan saat ini dan strata III yaitu petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan, didapatkan hasil bahwa keinginan bertindak petani strata I dan III cenderung membeli sedangkan petani strata III cenderung ragu untuk membeli pupuk organik kemasan. Hal tersebut bisa terjadi karena mayoritas petani memiliki sikap ”netral” terhadap pupuk organik kemasan. Selain itu, dalam mengambil keputusan pembelian petani juga mendapatkan pengaruh dari keluarganya, tetangga, kelompok tani dan tenaga penjual, dan kelompok tani merupakan kelompok referensi yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian oleh petani. Kemudian dari hasil analisis juga dinyatakan bahwa norma subyektif merupakan faktor dominan yang mempengaruhi perilaku petani dalam mengambil keputusan sehingga adanya faktor ini menyebabkan tidak selamanya sikap positif akan selalu dikuti dengan pembelian, begitu juga sebaliknya sikap negatif petani terhadap pupuk organik kemasan tidak selalu pasti tidak membeli produk tersebut   Kata kunci : keputusan konsumen, keinginan bertindak