Fitriani R
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFICATION OF PARTNERSHIP PATTERNS AND RICE DISTRIBUTION CHANNELS AS THE MAIN COMMODITY IN SIDENRENG RAPPANG DISTRICT Aksal Mursalat; Ayu Wulandary; Fitriani R
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 20, No 4 (2020): OCTOBER
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2020.20.4.3

Abstract

Sidenreng Rappang Regency is one of the rice providers in South Sulawesi Province in supporting food self-sufficiency in Indonesia. However, there are several problems faced by farmers in Sidenreng Rappang Regency, namely farmers have not been able to optimize their production results due to limited information in determining selling prices, while through a partnership pattern it makes it easier for farmers to obtain information about marketing and other problems, namely the length of distribution channels experienced by farmers. causing the selling price of rice to be classified as very low. The purpose of this research is to identify or study the partnership patterns and distribution channels that have been carried out by rice farmers in Sidenreng Rappang Regency. This research was conducted in Sidenreng Rappang Regency which took place in May-August 2020. The method used was observation and interviews involving 10 rice farmer respondents, then the data were analyzed to determine the implementation of the partnership pattern in the form of a descriptive method and to detect the distribution pattern of rice commodities. Based on the results of the research, the partnership pattern in the rice distribution channel in Sidenreng Rappang Regency is included in the category of general trading patterns, namely by marketing unhulled grain products to rice milling companies through intermediary traders. The implementation of the rice distribution channel system begins with farmers - collectors - rice milling companies, then distributed to two business actors, namely large companies and retailers to the final level to consumers.
Sistem Akuntansi Persediaan CV. Armid Jaya Kota Pangkajene Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan Astrini Padapi; Andi Rizkiyah Hasbi; Fitriani R
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v8i3.1543

Abstract

CV Armid Jaya CV Armid Jaya merupakan salah satu perusahaan pengolahan gabah yang besar di Kota Pangkajene Sidrap dengan luas lahan tanam padi + 200 ha. Logistik merupakan aspek manajemen strategis yang bertanggung jawab mengelola akuisisi, pergerakan dan penyimpanan barang mentah, bahan setengah jadi, persediaan barang jadi dan informasi-informasi yang menyertainya dalam suatu organisasi dan saluran pemasarannya untuk memenuhi harapan pelanggan sehingga dapat mencapai target keuntungan perusahaan. Dalam pelaksanaannya CV. Armid Jaya juga pernah kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumen. Masalah persediaan gabah yang tidak efisien dapat membuat CV. Armid Jaya (perusahaan) kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem akuntansi persediaan di CV Armid Jaya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian interpreatif dengan ilustratif case study. CV Armid Jaya menggunakan sistem metode perpetual sebagai metode pencatatan persediaan barang dagangan. Dalam metode ini pencatatan mengenai jumlah persediaan dilakukan secara terus-menerus, sehingga jumlah persediaan yang ada setiap saat dapat diketahui. Harga pokok persediaan dan harga pokok penjualan dapat diketahui setiap saat, sehingga pada akhir periode tidak perlu dibuatkan jurnal penyesuaian. Metode perpetual diperlukan buku pembantu persediaan untuk mencatat kuantitas, harga dan barang yang dibeli dan dijual. Pengawasan internal perusahaan adalah suatu kegiatan dalam mengawasi persediaan barang yang ada di perusahaan. Adapun kegiatan yang mendapat pengawasan internal CV. Armid Jaya adalah (1) Mengkoordinasi daftar pemesan gabah (2) Menyesuaikan pemesanan gabah dengan stok yang terdapat dalam gudang (3) Membuat nota penjualan gabah (4) Memastikan pemesan gabah telah mentransfer dana (5) Merekap ulang pencatatan dengan setiap transaksi yang dilakukan meliputi kuantiti gabah yang dipesan, harga beli, penjualan sehingga informasi yang didapat lebih lengkap (6) Setiap transaksi akan dicocokkan dengan dokumen transaksi sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian hasil dan pembahasan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akuntansi persediaan di CV. Armid Jaya telah memenuhi prinsip cepat, dan aman. Serta prosedur pemesanan barang gudang pada CV Armid Jaya telah berjalan sesuai dengan prosedur permintaan dan pengeluaran barang di gudang. Kata Kunci: Sistem Akuntansi Pabrik Gabah
Efisiensi Pemasaran Cabai Melalui Inovasi Abon Cabai Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang: Chili Marketing Efficiency Through Shredded Chili Innovation, Bulo Village, Panca Rijang District, Sidenreng Rappang Regency Hartina Hartina; Aksal Mursalat; Fitriani R
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 2 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i2.2704

Abstract

Cabai termasuk komoditas hortikultura yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Permintaan cabai cukup tinggi dan relatif kontinyu yaitu rata-rata sebesar 4,6 kg per kapita per tahun. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bagaimana model saluran pemasaran (2) untuk mengetahui efisiensi pemasaran (3) untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan dari inovasi produk cabai menjadi abon cabai di Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang, penelitian ini akan di mulai pada bulan Februari sampai April tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 petani. sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 5 petani cabai, pedagang pengumpul 2 responden, pedagang besar 1 responden, pedagang pengecer 2 responden dan UMKM 1 responden. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu dengan teknik observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi dan pengumpulan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti BPS Provinsi Sulawesi Selatan dalam Angka 2022 dan Kabupaten Sidenreng Rappang dalam Angka 2022, jurnal, buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapa dua saluran pemasaran cabai di Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang. Margin pemasaran cabai rawit paling besar pada saluran pemasaran II yakni Rp. 8.000. Farmer’s share yang paling besar ditunjukkan pada saluran pemasaran I sebesar 89,36 %. Rasio keuntungan pada saluran pemasaran I sebesar Rp. 13.28, pada saluran pemasaran II sebesar Rp. 15. Nilai tambah yang diperoleh pada pengolahan abon cabai atau bubuk cabai sebesar Rp. 36.785,71. Chili is a horticultural commodity that is often consumed by Indonesian people. The demand for chili is quite high and relatively continuous, namely an average of 4.6 kg per capita per year. This study aims (1) to find out how the marketing channel model is (2) to find out marketing efficiency (3) to find out the added value resulting from chili product innovation into shredded chili in Bulo Village, Panca Rijang District, Sidenreng Rappang Regency. This research was conducted in Bulo Village, Panca Rijang District, this research will start from February to April 2023. The type of research used is descriptive qualitative, namely descriptive research with a qualitative approach. The population in this study were 30 farmers. The sample was selected using purposive sampling method as many as 5 chili farmers, 2 respondents as collectors, 1 respondent for wholesalers, 2 respondents for retailers and 1 respondent for UMKM. data collection was carried out using primary data, namely by observation, interview, questionnaire and documentation techniques and secondary data collection was obtained from various sources such as BPS South Sulawesi Province in Figures 2022 and Sidenreng Rappang Regency in Figures 2022, journals, books. The results showed that there were two chili marketing channels in Bulo Village, Panca Rijang District, Sidenreng Rappang Regency. The biggest marketing margin for cayenne pepper is in marketing channel II, namely Rp. 8,000. The largest farmer's share is shown in marketing channel I of 89.36%. Profit ratio in marketing channel I is Rp. 13.28, on marketing channel II of Rp. 15. The added value obtained from the processing of shredded chili or chili powder is Rp. 36,785.71.
Is Agricultural Institutions Affect the Sustainability of Local Adan Rice Farming? Khaerunnisa; Etty Wahyuni MS; Didi Rukmana; Saat Egra; Masitah; Fitriani R; Ayu Wulandari
Indigenous Agriculture Vol. 1 No. 1 (2023): Indigenous Agriculture (IA)
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ia.v1i1.25785

Abstract

Krayan's main commodity is Adan rice which has received a Geographical Indication Certification (GIS). This rice has high economic value and competitiveness because it is cultivated organically. Therefore, local rice commodities need to be cultivated in a sustainable manner. One dimension of local rice sustainability is the institutional dimension. The institutional dimension is an important for sustainable agricultural development because it plays a supporting role in the success of farming. This study aims to analyze the sustainability of local Adan rice farming on the institutional dimension in Krayan District, Nunukan Regency, Indonesia. This research was completed by using the Multi Dimensional Scaling Method and sample was obtained of 50 respondents. The results showed that the institutional dimension of local Adan rice farming in Krayan District was 58.41 which means the institutional dimension has an affect on the sustainability of Adan rice farming in Krayan sub-district with a quite sustainable status. The results of the analysis of sensitive attributes on the institutional dimension are capital loans from financial institutions (banks or other capital assistance institutions), the existence of cooperative institutions, capital assistance from cooperatives and Membership in indigenous forums. This implies that, considering all sensitive attributes of institutional dimension are important aspect to support the sustainability of local Adan rice farming.