Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Communication Strategy of Kasepuhan Sinar Resmi Community in Maintaining Local Varieties for Strengthening Leuit (Village Barns) Mas Ayu Ambayoen; Bayu Adi Kusuma; Resya Eka Pratiwi
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 18, No 1 (2018): JANUARY
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.299 KB) | DOI: 10.21776/ub.agrise.2018.018.1.5

Abstract

Village food barn is one concept of food security based on local wisdom that is able to maintain the stability of food supply of the community. Leuit (barns) for Kasepuhan Sinar Resmi Community is a tradition of harvesting of rice that still exists today. The harvests stored in Leuit come from local varieties that are still preserved its authenticity. There are about 68 local varieties that are still cultivated by the Kasepuhan community. The results of this study indicate that there is a communication strategy conducted by Kasepuhan Sinar Resmi community in maintaining local varieties and Leuit sustainably. The communication strategy is reflected in the oral tradition from generation to generation. As a society, that still follows the paternalistic culture; the role of traditional leader is very dominant. In addition, customary values and norms are still well maintained, such as taboo culture (pamali), selling crops and the sharing of local varieties grown to maintain the existence of Leuit sustainability and their local genetic resources.
Efektivitas Instagram @abangsayurorganik Sebagai Media Pemasaran Ulfa Saski Adhefia; Mas Ayu Ambayoen; Bayu Adi Kusuma
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.04.1

Abstract

Abang Sayur Organik merupakan salah satu pelaku usaha yang menggunakan media sosial Instagram sebagai media pemasaran adalah. tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis pemasaran yang dilakukan Abang Sayur Organik. (2) Menganalisis efektivitas Instagram Abang Sayur Organik. Jenis penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pemilihan lokasi penelitian secara purposive dan penentuan sampel menggunakan Systematic Random Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah model Customer Response Index (CRI). Hasil dari analisis yaitu (1) Pemasaran Instagram yang dilakukan Abang Sayur Organik berdasarkan 4Cs terdiri dari  Contex; ungahan dengan berbagai konten yang disertai caption and tagar, Communication; komunikasi dilakukan secara personal (direct message dan kontak admin) dan impersonal (kolom komentar dan group chatting), Collaboration; merepost instastories konsumen merupakan kerjasama yang dilakukan Abang Sayur Organik untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen, and Connection; menjalin komunikasi yang baik, memberikan edukasi pertanian, dan memberikan reward kepada konsumen untuk menjaga dan mengembangkan hubungan yang sudah terjalin. Efektivitas komunikasi pemasaran Abang Sayur Organik dilakukan dengan menggunakan rumus CRI yang menghasilkan unaware sebesar unaware sebesar 1%, no comprehend sebesar 1%, no interest sebesar 2%, no intentions sebesar 7%, dan no action sebesar 31%, dan action sebesar 58%. Sehingga dapat dikatakan komunikasi pemasaran Abang Sayur Organik efektif karena nilai hirarki action melebihi unaware, no interest, no intentions, dan no action.
Pengaruh E-WOM pada Media Sosial Instagram terhadap Keputusan Pembelian Produk Sayuran di Bos Sayur Malang yang Dimediasi oleh Kepercayaan Konsumen Sionly Octa Frisca Sibarani; Mas Ayu Ambayoen; Hendro Prasetyo
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.03.24

Abstract

Persaingan bisnis produk secara online mendukung pelaku usaha untuk melakukan strategi dalam memikat minat konsumen dengan menerapkan electronic word of mouth (e-WOM) dengan melihat dari persepsi dan interaksi dari pengguna instagram terhadap produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel intensitas penggunaan media sosial, pendapat konsumen, konten instagram terhadap keputusan pembelian produk sayuran melalui kepercayaan konsumen produk sayuran di Bos Sayur Malang. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 98 responden dengan kriteria mengikuti (follow) akun instagram  bossayur.id dan pernah melakukan pembelian produk sayuran di akun instagram  bossayur.id minimal 1 kali pembelian. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner online berupa google form dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan alat SEM PLS dan menggunakan software WarpPLS 7.0. Hasil penelitian menunjukkan variabel e-WOM yang terdiri dari intensitas penggunaan media sosial, pendapat konsumen, dan konten instagram berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian melalui kepercayaan konsumen.
Efektivitas Pendampingan Berbasis Internet untuk Mengoptimalkan Program Batu Smart City ditengah Pandemi Covid-19 Alia Fibrianingtyas; Mas Ayu Ambayoen
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.04.40

Abstract

Sejak mewabahnya virus Corona di Indonesia, industri berbasis online mengalami kenaikan yang pesat dibandingkan sebelumnya. Perubahan perilaku konsumen ini mengarah kepada berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari, seperti sayuran dan buah-buahan melalui online. Tentunya hal ini menjadi peluang besar bagi petani di Kota Batu dengan memanfaatkan Aplikasi Among Tani untuk memasarkan produknya. Namun hal ini tidak sebanding dengan fakta yang disampaikan oleh salah satu tim smart city, yakni pada Bulan Desember 2019, jumlah pengguna aktif Aplikasi Among Tani hanya berjumlah kurang dari 1.000 petani. Padahal data yang tercatat di BPS (2018), jumlah petani yang ada di Kota Batu berjumlah 21.252 petani. Tentunya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Tenaga Pendamping Petani (TPP) dalam menjalankan tugasnya untuk memfasilitasi petani dalam penggunaan aplikasi Among Tani melalui online ditengah wabah Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk menganalisis efektivitas pendampingan online dan mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pendampingan berbasis internet di Kota Batu secara keseluruhan tergolong kurang efektif. Hal ini dikarenakan, pendampingan melalui internet tidak mampu membuat petani merasa paham, tidak ada kesenangan, tidak membawa dampak pada perubahan sikap, tidak menjadikan hubungan lebih baik, dan tidak ada tindakan nyata yang nampak.