This Author published in this journals
All Journal AGRISE
Abdul Wahib Muhaimin
Department of Agricultural Socio-Economics, Agriculture Faculty, Brawijaya University

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : AGRISE

ANALISIS NERACA BAHAN MAKANAN KABUPATEN SUMBAWA 2013-2017 Elin Karlina; Nuhfil Hanani; Abdul Wahib Muhaimin
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.342 KB)

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat esensial, sehingga kebutuhan akan pangan untuk seluruh penduduk harus sesuai dengan persayaratan gizi. Masalah terbesar di era saat ini dan akan datang adalah ketersediaan yang kontinyu. Untuk menjawab hal tersebut dibutuhkan informasi yang lengkap tentang situasi atau gambaran ketersediaan pangan disuatu wilayah. Maka perlu dilakukan penghitungan analisis neraca bahan makanan di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan penelitian ini adalah : 1) menganalisis tingkat ketersediaan komoditas  pangan di Kabupaten Sumbawa; 2) menganalisis tingkat ketersediaan energi, protein, lemak, vitamin dan mineral tahun 2012 di Kabupaten Sumbawa; 3) memproyeksikan ketersediaan pangan di Kabupaten Sumbawa tahun 2013 – 2017. Metode analisis untuk ketersediaan pangan menggunakan analisis neraca bahan makanan dan untuk peramalan ketersediaan menggunakan teknik eksponensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Sumbawa merupakan daerah surplus pangan untuk komoditas beras, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ikan dan daging  sedangkan ubi kayu, ubi jalar, dan telur mengalami defisit pada tahun 2012. Ketersediaan energi terbesar berasal dari beras sebesar 825.94 kkal dan jagung sebesar 421.50 kkal sedangkan kontribusi kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, ikan, daging dan telur berkisar antara 0-6 % terhadap total energi dan protein. Ketersediaan protein didominasi oleh beras sebesar 20.25 gram, ikan sebesar 16.58 gram, jagung sebesar 10.92 gram dan kacang hijau 6.47 gram. Hasil peramalan menunjukkan produksi beras, jagung, dan ikan terus mengalami peningkatan sedangkan kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, daging dan telur mengalami defisit.   Kata Kunci : Neraca Bahan Makanan, Ketersediaan, Peramalan
Analisis Efisiensi Teknis Faktor Produksi Padi (Oryza Sativa) Organik Di Desa Sumber Pasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang Abdul Wahib Muhaimin
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 12, No 3 (2012)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.322 KB)

Abstract

Pertanian organik merupakan salah satu sistem pertanian yang berkelanjutan. Tujuan dalan pertanian organik berupa peningkatan kualitas produksi dan produktivitas, kemandirian petani serta menghasilkan pangan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis; menganalisis tingkat efisiensi teknis dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap inefisiensi teknis. Berdasarkan hasil penelitian faktor yang berpengaruh terhadap effisiensi teknis berupa luas lahan, benih, pupuk kandang dan pestisida organik. Rata-rata tingkat efisiensi teknis didaerah tersebut sebesar sembilan puluh tiga koma tiga persen. Sementara itu faktor yang berpengaruh positif terhadap tingkat inefisiensi teknis berupa umur dan jumlah keluarga.   Kata kunci: Pertanian organik, fungsi produksi stokastik frontier, effisiensi dan inefisiensi teknis
Strategi Pengembangan Agroindustri Tapioka Pada Skala Usaha Kecil Abdul Wahib Muhaimin; Ratna Prawiyanti
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 10, No 3 (2010)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.065 KB)

Abstract

Agroindustri tapioka sebagai salah satu bentuk industri berskala  kecil yang mengolah ubi kayu menjadi tepung tapioka, memiliki peran dalam meningkatkan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan maupun menyerap tenaga kerja. Namun, keberadaan agroindustri ini masih menghadapi beberapa permasalahan baik dari lingkungan internal maupun ekternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keuntungan, efisiensi usaha dan nilai tambah dari agroindustri tapioka, menganalisis kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan eksternal pada usaha agroindustri tapioka, serta merumuskan strategi pengembangan agroindustri tapioka yang tepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: kekuatan yang dimiliki agroindustri tapioka yaitu pengalaman usaha, keterampilan tenaga kerja serta selalu mendapatkan keuntungan. Kelemahannya: modal yang terbatas, teknologi produksi sederhana, kemampuan manajerial yang kurang, ketersediaan bahan baku tidak kontinyu serta kesulitan pembuangan limbah. Peluang meliputi pangsa pasar  luas,  hubungan baik produsen dan pemasok, kesetiaan pelanggan, dukungan Pemda dan perkembangan teknologi. Faktor ancaman adalah pesaing, pinjaman modal rumit, selera konsumen dan kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar. Strategi pengembangan yang digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui konsentrasi integrasi horizontal.   Kata kunci: keuntungan, efisiensi usaha
Analisis Pendapatan Dan Tingkat Efisiensi Usahatani Jagung Antara Varietas P-21 Dan Nk-33 Abdul Wahib Muhaimin; Novi Moktiwijadi
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.063 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah, 1) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani jagung antara varietas P-21 dan NK-33, 2)Menganalisis tingkat efisiensi usahatani jagung antara varietas P-21 dan NK-33. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa: (1) Total pendapatan per hektar yang diperoleh petani adalah Rp 8.680.544,- untuk varietas P-21 dan Rp 6.018.851,- untuk varietas NK-33. (2) Dari hasil analisa data dengan menggunakan analisis R/C rasio diperoleh nilai R/C Rasio sebesar 2.52 untuk varietas P-21, yang berarti bahwa setiap Rp 1,- yang di investasikan oleh petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2.52,-. Sedangkan  untuk varietas NK-33 nilai R/C rasionya adalah 2.10 yang.berarti setiap Rp 1,- uang yang di investasikan oleh petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2.10,-. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani jagung dengan kedua varietas menguntungkan dan sudah efisien untuk di usahakan. (3) Dari analisis uji beda rata-rata dengan uji t diketahui bahwa pendapatan petani antara jagung varietas P-21 dan NK-33 tidak berbeda nyata dengan nilai t hitung sebesar 0.191lebih kecil daripada t tabel sebesar 1.711pada taraf kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan α = 0,05.   Kata kunci:      Usahatani jagung, biaya, penerimaan, pendapatan, analisis efisiensi R/C rasio