This Author published in this journals
All Journal AGRISE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Posisi Persaingan Lembaga Keuangan Mikro Berdasarkan Persepsi Pengusaha Mikro (Studi Kasus Di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang) Rachman Hartono; Imam Syafi’i; Agung Pamujiyanto
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 8, No 2 (2008)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.448 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi persaingan lembaga keuangan mikro KANINDO Syariah, BRI Unit, KSP, dan BPR berdasarkan persepsi pengusaha mikro sebagai pengguna jasa keuangan mikro di kecamatan Dau kabupaten Malang. Dengan menggunakan alat analisa Biplot, hasil penelitian yang diperoleh terdapat perbedaan posisi masing-masing lembaga keuangan mikro berdasarkan persepsi pengusaha mikro.  Dengan alat analisis Cluster hasil penelitian yang diperoleh terbentuk tiga kelompok atau segmen yaitu kelompok pertama ditempati BRI Unit, kelompok kedua ditempati BPR dan KSP, dan kelompok ketiga KANINDO Syariah.  Tujuan pengelompokan ini mengetahui jarak terdekat persaingan antar lembaga keuangan mikro.  BPR merupakan pesaing dekat KSP, sedangkan KANINDO merupakan pesaing dekat BRI Unit.  Selanjutnya dengan alat analisa arah vektor dan Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat diketahui keunggulan masing-masing lembaga keuangan mikro, atribut yang menjadi pertimbangan utama bagi pengusaha mikro untuk memilih lembaga keuangan mikro dan rangking lembaga keuangan mikro di masing-masing atribut. BRI Unit memiliki keunggulan pada atribut aksesibilitas yang relatif lebih mudah, pilihan jenis pembiayaan yang  beragam,  popularitas, ruangannya yang nyaman dan bangunan kantornya yang bagus. KANINDO memiliki keunggulan pada atribut prosedurnya yang mudah, syaratnya yang ringan, pelayanannya yang cepat, kesesuaian dengan syariat agama, keramahan petugasnya, biaya administrasinya yang rendah serta tidak adanya bunga pinjaman. Sedangkan untuk BPR dan KSP tidak memiliki keunggulan yang spesifik dibandingkan lembaga keuangan mikro lainnya.  Berdasarkan AHP diketahui bahwa atribut keringanan syarat menjadi atribut yang menjadi kriteria pertimbangan paling utama dalam memilih lembaga keuangan mikro dengan nilai bobot relatif sekitar 0,2. Sedangkan atribut X12 (bangunan) menjadi atribut yang paling kurang dipertimbangkan, yakni hanya sekitar 0.015.  Pada peringkat umum/prioritas global keempat lembaga keuangan mikro, dengan menggunakan AHP diketahui bahwa KANINDO mengungguli ketiga lembaga keuangan mikro lainnya dengan nilai skala prioritas relatif sangat signifikan, kecuali keempat atribut yang telah disebutkan sebagai keunggulan BRI Unit, hampir di semua atribut KANINDO paling unggul.   Kata kunci: persaingan, keuangan mikro, persepsi