Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

POTENSI Lactobacillus sp. YANG DIISOLASI DARI SUSU KUDA SUMBAWA DALAM MENGONTROL Candida albicans PENYEBAB KANDIDIASIS I. M. A Sasmitha; Y. Ramona; P. S Yustiantara,
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 4, No. 1, Tahun 2015
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.905 KB)

Abstract

Kandidiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Sampai saat ini, pengobatan kandidiasis bergantung pada penggunaan antibiotik  yang diperlakukan per oral atau topikal. Sebagai alternatif terapi, beberapa peneliti menyarankan penggunaan probiotik, sehingga  penggunaan antibiotik dapat dikurangi. Penelitian ini dimulai dengan pengamatan aktivitas antagonis BAL (Bakteri asam laktat) terhadap C. albicans (agen penyebab Candidiasis) secara in vitro diikuti oleh elusidasi  mekanisme yang dilakukan oleh BAL dalam menghambat  C. albicans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga isolat BAL (Lactobacillus SMM 33, SMM 44, dan SMM 49) menghambat pertumbuhan C. albicans dalam dual culture assay dengan berbagai tingkat hambatan. Dalam uji-uji lebih lanjut, isolat Lactobacillus SMM 44, dan SMM 49 diketahui menghambat C. albicans melalui produksi bakteriosin. Uji susceptibility menunjukkan kedua isolat ini resisten terhadap metronidazol, Hal ini mengindikasikan bahwa kedua isolat tersebut dapat digunakan secara sinergis  dengan antibiotik untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh C. albicans.
TEKNIK PERANCANGAN PRIMER UNTUK SEKUEN GEN MDR-1 VARIAN 1199 PADA SAMPEL BUFFY COAT PASIEN ANAK DENGAN LLA Putu Desy Yustinadewi; Putu Sanna Yustiantara; Inna Narayani
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2018.v05.i01.p16

Abstract

Single Nucleotide Polymorphism (SNP) 1199 dapat diidentifikasi menggunakan sampel buffy coat dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Komponen- komponen yang diperlukan pada proses PCR adalah template DNA; sepasang primer, yaitu suatu oligonukleotida pendek yang mempunyai urutan nukleotida yang komplementer dengan urutan nukleotida DNA templat; dNTPs (Deoxynucleotide triphosphates); buffer PCR; magnesium klorida (MgCl2) dan enzim polimerase DNA (Handoyo dan Rudiretna, 2001). Primer sangat mempengaruhi spesifitas dan sensitivitas reaksi PCR. Rancangan suatu primer merupakan salah satu parameter penentu keberhasilan suatu proses PCR (Ebd-Elsalam, 2003). Primer untuk sekuensing gen MDR-1 variant 1199 berhasil didesain dalam kondisi terbaik. Panjang sekuen primer forward sejumlah 21 oligonukleotida dan reverse sejumlah 20 oligonukleotida dengan fragmen sebesar 225 pb.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Wulansari, I. A. R.; Yustiantara, P. S.; Paramita, N. L. P.V.; Wirasuta, I M.A.G.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 3, No. 2, Tahun 2014
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang dikenal sebagai acne vulgaris. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteri  gram positif Propionibacterium acnes yang bersifat anaerob. Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) terhadap bakteri P. acnes. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Sampel adalah 5 variasi konsentrasi dari ekstrak etanol buah cabe jawa dalam CMC-Na 0,5% b/v (1 - 10.000 ppm) dengan kontrol positif Doksisiklin. Media uji adalah Mueller-Hinton Agar. Suspensi bakteri dengan kekeruhan 108 CFU/mL. Hasil penelitian menunjukan bahwa 5 variasi konsentrasi ekstrak etanol buah cabe jawa tidak menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah cabe jawa tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri P. acnes. Hal ini dapat saja dimungkinkan adanya perbedaan karakter struktur dinding sel dari bakteri P. acnes dan bakteri gram positif lainnya.
AMPLIFIKASI DAN IDENTIFIKASI MUTASI REGIO PROMOTER inhA PADA ISOLAT Mycobacterium tuberculosis MULTIDRUG RESISTANCE DENGAN TEKNIK POLYMERASE CHAIN REACTION Devita Kusdianingrum; Sanna Yustiantara; Sagung Chandra Yowani
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Magister Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.542 KB)

Abstract

ABSTRAK: Sekitar 8-20% isolate M. tuberculosis yang resisten terhadap isoniazid diketahui telah mengalami mutasi pada posisi regio promoter inhA [1]. Untuk memperoleh titik mutasi pada regio promoter, maka amplifikasi fragmen target perlu untuk dilakukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengamplifikasi regio promoter inhA, mengetahui ada tidaknya mutasi dan jenis mutasi pada isolat 134 MDR-TB. Tahap isolasi DNA dilakukan menggunakan metode Boom yang telah dimodifikasi. Fragmen target diamplifikasi dengan teknik PCR menggunakan sepasang primer (forward primer 5’ ACATACCTGCTGCGCAAT 3’ dan reverse primer 5’ CTCCGGTAACCAGGACT GAA 3’). Amplikon disekuensing secara satu arah menggunakan forward primer. Analisis homologi dilakukan menggunakan program online BLASTn, sementara identifikasi mutasi dilakukan menggunakan software MEGA4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis homologi isolate 134 terhadap M. tuberculosis H37Rv adalah sebesar 99%. Tahap analisis mutasi menemukan terjadinya perubahan sitosin menjadi timin (CàT) pada posisi -15 isolat 134 MDR-TB ABSTRACT: Approximately 8-20% M. tuberculosis isolates that are resistant to isoniazid habe been known to have a mutation in inhA promoter region [1]. To find the mutation in inhA promoter region, it is necessary to carry out the amplification of the target fragment. The purpose of this research were to amplify the inhA promoter region and to find out if there is a mutation and type of mutation at MDR-TB isolate. DNA isolation was done by a modified Boom method. Target fragment was amplified by a pair primer (forward primer 5’ ACATACCTGCTGCGCAAT 3’ and reverse primer 5’ CTCCGGTAACCAGGACT GAA 3’ using Polymerase Chain Reaction (PCR) technique. Amplicon was sequenced in one forward direction. Homology analysis was conducted by online BLASTn program, while the mutation was identified by MEGA4. The result of this research showed that homology analysis of 134 was homolog by 99% of M. tuberculosis H37Rv. The mutation of cytosine to thymine (CàT) was found occurring at position -15 of isolate 134 MDR-TB.  
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Lada Hitam (Piper nigrum L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Sari, D. R. A. P.; Yustiantara, P. S.; Paramita, N. L. P.V.; Wirasuta, I M.A.G.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 3, No. 2, Tahun 2014
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.75 KB)

Abstract

Buah lada hitam (Piper nigrum L.) telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif yaitu Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol buah lada hitam terhadap bakteri P. acnes. Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan yaitu difusi cakram dengan variasi konsentrasi larutan ekstrak uji dari 1- 10.000 ppm yang diteteskan sebanyak 10 µl pada kertas cakram. Media uji yang digunakan adalah Mueller Hinton Agar yang telah berisi apusan bakteri P. acnes. Konsentrasi suspensi bakteri yang digunakan setara dengan 0,5 Mc Farland.  Media diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Hasil uji aktivitas antibakteri dari kelima variasi konsentrasi  larutan ekstrak uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah lada hitam tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan karakter struktur dinding sel bakteri P. acnes dengan bakteri S. aureus.
PENGARUH ETANOL, ETIL ASETAT DAN EKSTRAK ETANOL TERPURIFIKASI TERHADAP HASIL EVALUASI SIFAT FISIK SEDIAAN PATCH MUKOADHESIF EKSTRAK DAUN SIRIH (PIPER BETLE L.). P. S. Yustiantara; A. A. G. R. Yadnya-Putra; A. F. Febriana-Putra; A. A. P. Febriyana
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol. 12 No.1 Januari 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.501 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i01.p08

Abstract

Patch dapat mengandung lapisan polimer mukoadhesif yang berikatan dengan mukosa mulut, atau gingiva. Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) secara empiris telah digunakan pada pengobatan gingivitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dari patch yang mengandung ekstrak etanol, etil asetat, dan ekstrak etanol terpurifikasi daun sirih hijau, dilihat dari bobot matriks patch, ketebalan matriks patch, susut pengeringan matriks patch, dan ketahanan lipatan matriks patch. Ekstraksi daun sirih menggunakan metode maserasi. Patch dibuat dengan sistem matriks dengan ekstrak daun sirih dengan bahan tambahan antara lain; HPMC, PEG 400, dan mentol. Hasil uji fisik pada patch memperlihatkan bobot matrik patch ekstrak etanol (2,153 ± 0,077g), ekstrak etil asetat (1,906 ± 0,040g) dan ekstrak terpurifikasi sebesar (1,593 ± 0,075g). Tebal matrik patch ekstrak etanol (0,61 ± 0,613 mm ), ekstrak etil asetat (0,57 ± 0,576 mm ) dan ekstrak terpurifikasi sebesar (0,55 ± 0,550 mm), susut pengeringan matriks patch mengandung ekstrak etanol (4,20 ± 4,206 %), ekstrak etil asetat (3,97 ± 3,973 %) dan ekstrak terpurifikasi sebesar (3,67 ± 3,673%) dan ketahanan lipatan matriks patch pada ekstrak etanol sebanyak (491 ± 40,27 lipatan), pada ekstrak etil asetat (320 ± 16,65 lipatan) dan pada ekstrak purifikasi sebesar (532 ± 40,55 lipatan).
DESAIN TAQMAN PROBE SECARA IN SILICO SEBAGAI PENDETEKSI MUTASI PADA KODON 516 GEN rpoB Mycobacterium tuberculosis UNTUK METODE REAL-TIME PCR Dek Pueteri Dewi Suryani; Putu Sanna Yustiantara; Sagung Chandra Yowani
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2017.v04.i01.p04

Abstract

The aim of this research was to in silico design of TaqMan probe. Design of TaqMan probe were conducted using software Clone Manager Suite 6. As a template, the rpoB gene of M. tuberculosis H37Rv (accession number U12205.1) was used. The results of this research were 8 sequences such as, R516MV-2, R516MV-3, R516MV-4, R516MV-5, R516MV-7, R516MV-8, R516MV-11, R516MV-13. These sequences were met the criteria of TaqMan probe, such as length of nucleotide (23-28 nucleotide), Tm value (72ºC), %GC (50-58%), runs and repeats (?4 bases), dimer structure in accordance to the requirements and does not form hairpin structures. In addition, these sequences were met labeling criteria of TaqMan probe which are including the location of G bases and the number of G-C bases in sequences. Therefore, these sequences could be labeled by FAM (reporter) at 5' end and TAMRA (quencher) at 3' end. The conclusion of this research, the sequences were met the criteria of TaqMan probe. Therefore, it could be targeted to detect mutations at codon 516 with a change of aspartic acid into valine (GAC ? GTC) by using real-time PCR method.
ANALISIS PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI PROMOTER inhA MULTIDRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS (MDR-TB) DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) I Gusti Ayu Agung Septiari; Putu Sanna Yustiantara; Sagung Chandra Yowani
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol. 9, no. 1 Januari 2015
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.804 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2015.v09.i01.p19

Abstract

The aim of this study was to analyze several primary combinations for amplifying inhA promoter region by in silico and in vitro ways. Primary in silico’s analysis was done by Clone Manager Suite 6 program. fabG gene sequence of M. tuberculosis was downloaded from www.ncbi.nlm.nih.gov (genbank: U66801.1) and used as DNA template. In vitro detection was done by PCR technique using P16 and 86 M. tuberculosis MDR isolates as DNA template. Amplification was done in described conditions: predenaturation at 95°C for 15 minutes, 45 cycle of amplication (denaturation on 94°C for 1 minute, annealing on 54°C for 1 minute 20 seconds dan extension on 72°C for 1 minute 10 seconds) and also post extension on 72°C for 10 minutes. PCR product was detected by agarose gel elektroforesis (1,5%). In conclusion, combination of primary forward (mabA-inhA-promoter-FS) 5’-ACATACCTGCTGCGCAAT-3’ (18 nucleotide) and primary reverse (mabA-inhA-promoter-R) 5’-CTCCGGTAACCAGGACTGAA-3’ (20 nucleotide) (Chen et al., 2011) have met the good criteria of primary combination which was seen from several aspects such as: primary length, Tm value, %GC, stability, number of hairpins, dimers and runs. In vitro detection showed that the primary combination also amplified inhA promoter region with the length of 284 pb
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI Propionibacterium acne DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI Putra, I.M.D.S; Yustiantara, I.P.S.; Paramita, N.L.P.V.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 3, No. 1, Tahun 2014
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.205 KB)

Abstract

Propionibacterium acne merupakan bakteri penyebab jerawat. Perbedaan tempat tumbuh tanaman sirih hijau (Piper betle L.) dapat mempengaruhi metabolisme suatu metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun P. betle L. yang tumbuh di dataran rendah (DR) dan dataran tinggi (DT) terhadap P. acne. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan 5 konsentrasi yakni 1,25 mg/mL, 2,5 mg/mL, 5 mg/mL, 7,5 mg/mL, dan 10 mg/mL. Hasil menunjukan pada konsentrasi 2,5 mg/mL hanya ekstrak etanol DT mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan besar zona hambat 10,7 mm sedangkan pada ekstrak etanol DR pada konsentrasi 5 mg/mL dengan zona hambat 11,5 mm. Perbedaan tempat tumbuh daun             P. betle L. mempengaruhi hasil uji aktivitas antibakteri yang dinilai melalui zona hambat yang dihasilkan.
PROSES AMPLIFIKASI DAERAH PROMOTER inhA PADAISOLAT P11Mycobacterium tuberculosis MULTIDRUG RESISTANCE DI BALI DENGAN TEKNIK POLYMERASE CHAIN REACTION Asmara A. A. R.; Yustiantara P. S.; Yowani S.C.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 3, No. 1, Tahun 2014
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.492 KB)

Abstract

Saat ini, Multidrug resistance Mycobacterium tuberculosis (MDR-TB) menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia. Resistensi terhadap isoniazid dapat dipengaruhi oleh mutasi pada daerah promoter inhA. Untuk memperoleh titik mutasi di daerah promoter inhA maka terlebih dahulu dilakukan amplifikasi fragmen DNA target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu annealing optimum primer yang dapat mengamplifikasi fragmen target daerah promoter inhA. Fragmen target diamplifikasi dengan teknik PCR menggunakan sepasang primer yaitu primer forward (mabA-inhA-promoter-FS) dengan urutan 5’ACATACCTGCTGCGCAAT3’ dan primer reverse (mabA-inhA-promoter-R) dengan urutan 5’CTCCGGTAACCAGGACTGAA3’. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sepasang primer yang digunakan pada suhu annealing 54º telah dapat mengamplifikasi fragmen 0,3 kb daerah promoter inhA.