Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

OPTIMASI KONSENTRASI HPMC TERHADAP MUTU FISIK SEDIAAN SABUN CAIR MENTHOL K.P. Laksana; A.A.I.A.S Oktavillariantika; N.L.P.A Pratiwi; N.P.A.D. Wijayanti; P.S Yustiantara
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 6 No. 1, Tahun 2017
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.633 KB) | DOI: 10.24843/JFU.2017.v06.i01.p04

Abstract

Sabun cair adalah sediaan kosmetika berbentuk cair yang digunakan untuk membersihkan kulit, dibuat dari bahan dasar sabun dengan penambahan surfaktan, penstabil busa, pengawet, pewarna dan pewangi yang diijinkan dan digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit. Sabun cair dibuat melalui reaksi saponifikasi dari minyak dan lemak dengan KOH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HPMC terhadap mutu fisik sediaan sabun cair menthol serta mengetahui uji hedonik dari sediaan ini. Formulasi sabun cair terdiri dari Oleum Menthae, Na Lauril Sulfat, Metil Paraben, Propil Paraben, KOH, Sukrosa, Asam Stearat, Olive Oil, Vitamin E, Cocoamide DEA, Hidroksi Propil Metil Selulosa, Asam Sitrat, Etanol, dan Akuades. Dalam optimasi formulasi digunakan variasi konsentrasi Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) 0,1%; 0,2%; dan 0,3%. Sebelum dilakukan uji hedonik, sifat fisika sediaan di evaluasi terlebih dahulu. Hasil evaluasi sifat fisika menunjukkan sabun cair formula II dengan konsentrasi HPMC 0,2% mengashilkan warna kuning transparan dan aroma khas mint, bobot jenis 1,047 g/mL, serta busa yang dihasilkan terhadap air suling tinggi 30 mL dan terhadap air sadah 10 mL, sedangkan viskositas mengalami penurunan dari hari ke hari, uji sifat kimiawi dihasilkan pH sediaan sebesar 13,16. Dari hasil uji viskositas menunjukkan bahwa konsentrasi HPMC mempengaruhi tekstur (kekentalan) dan organoleptis sabun cair. Uji hedonik juga menunjukan adanya perbedaan kesukaan dari tiap formula berdasarkan parameter warna, aroma, kekentalan, banyaknya busa, dan secara umum. Dimana formula yang paling banyak disukai secara umum adalah formula II dengan konsentrasi HPMC 0,2%
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Wulansari, I. A. R.; Yustiantara, P. S.; Paramita, N. L. P.V.; Wirasuta, I M.A.G.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 3, No. 2, Tahun 2014
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang dikenal sebagai acne vulgaris. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteriĀ  gram positif Propionibacterium acnes yang bersifat anaerob. Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) terhadap bakteri P. acnes. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Sampel adalah 5 variasi konsentrasi dari ekstrak etanol buah cabe jawa dalam CMC-Na 0,5% b/v (1 - 10.000 ppm) dengan kontrol positif Doksisiklin. Media uji adalah Mueller-Hinton Agar. Suspensi bakteri dengan kekeruhan 108 CFU/mL. Hasil penelitian menunjukan bahwa 5 variasi konsentrasi ekstrak etanol buah cabe jawa tidak menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah cabe jawa tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri P. acnes. Hal ini dapat saja dimungkinkan adanya perbedaan karakter struktur dinding sel dari bakteri P. acnes dan bakteri gram positif lainnya.
Antioxidant activity of fermented coffee beans Jesslyn Jelena; Putu Sanna Yustiantara
Pharmacy Reports Vol. 1 No. 2 (2021): Pharmacy Reports
Publisher : Indonesian Young Scientist Group and UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.084 KB) | DOI: 10.51511/pr.25

Abstract

A green coffee bean contains phenolic compounds with strong antioxidant activity, such as chlorogenic acid. Fermentation is one of the ways to increase the antioxidant activity of coffee beans by using microorganisms. This review aims to study the antioxidant activity of fermented green coffee beans and the factors involved in the fermentation process. We selected original research articles providing data on the antioxidant activity of fermented green coffee beans published from 2015 to 2021. Fermented green coffee beans shows stronger antioxidant activity compared to the controls. The amount of substrate, yeast (as a starter), and fermentation duration influence the antioxidant activity of the fermented green coffee beans. The fermented green coffee beans with yeast had significantly higher antioxidant activity than those in unfermented coffee.
Pemanfaatan Yoghurt Sebagai Masker Alami Untuk Meningkatkan Kesehatan Dan Kecantikan Kulit Wajah Luciana Octavia Selvi Correia; Putu Sanna Yustiantara
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p30

Abstract

Masker wajah merupakan kosmetik perawatan kulit wajah yang sangat bermanfaat untuk menjaga dan merawat wajah, mengelastisitas kulit, mencegah penuaan dini serta munculnya keriput. Saat ini penggunaan kosmetik yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami hasil fermentasi sangat disarankan penggunaannya, yang mana salah satu bahan yang dapat diolah menjadi masker wajah adalah yoghurt. Yoghurt memiliki kandungan yang dapat mengurangi pigmentasi kulit dan meningkatkan kelembutan kulit sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku dalam masker wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa yoghurt mampu digunakan sebagai bahan baku masker wajah. Metode yang digunakan dalam ulasan artikel ini yaitu studi pustaka melalui jurnal atau artikel baik nasional maupun internasional terkait pemanfaatan yoghurt sebagai masker wajah alami yang diterbitkan secara online pada rentang waktu 5 tahun terakhir melalui database ilmiah seperti Google Scholar, Science Direct, Researchgate dan Pubmed. Beberapa penelitian yang diperoleh melaporkan bahwa yoghurt dapat digunakan sebagai bahan masker wajah karena memiliki kandungan berupa asam laktat, alfa hydroxy acid, dan vitamin seperti vitamin B12, B6, D, K, protein dan kalsium yang sangat baik bagi kulit dan mampu melembabkan serta memberikan perubahan pada wajah sehingga terlihat lebih halus dan cerah. Selain itu, pemanfaatan yoghurt dapat dikombinasikan dengan bahan alami lainnya seperti rumput laut, sari lemon, kunyit, kopi, teh, tepung beras, air cucian beras, dan cokelat sehingga dapat menciptakan suatu masker wajah alami dengan berbagai jenis masker berbeda yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan kulit wajah.
Potensi Antijerawat Ekstrak Daun Paku Sarang Burung (Asplenium nidus L.) dalam Formulasi Nanoemulgel A. A. Sagung Indah Candra Putri; Putu Sanna Yustiantara
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p40

Abstract

Kulit merupakan organ yang berfungsi melindungi tubuh manusia dari pengaruh lingkungan. Jerawat atau Acne vulgaris merupakan kelainan kulit kronis yang melibatkan folikel rambut dan kelenjar sebaseus. Salah satu penyebab jerawat adalah kolonisasi bakteri yang dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Paku sarang burung (Asplenium nidus) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, sebagian besar gliciridin-7-O-hexoside dan quercetin-7-O-rutinoside yang dapat digunakan sebagai antibakteri, antioksidan, dan anti kanker. Kuersetin adalah senyawa yang bersifat polar namun sukar larut dalam pelarut air sehingga untuk meningkatkan penetrasi zat aktif ke dalam kulit diperlukan suatu sistem formulasi nanocarrier yakni nanoemulgel. Nanoemulgel adalah nanoemulsi yang diinkoporasikan ke dalam basis hidrogel dimana nanoemulgel dapat menyempurnakan keterbatasan nanoemulsi yang memiliki viskositas yang rendah. Kajian ini bertujuan untuk memperbaharui pengetahuan terkini masyarakat terkait dengan alternatif pengobatan berbasis bahan alam beserta teknologi formulasi untuk meningkatkan penetrasi dan efektivitas antijerawat paku sarang burung (Asplenium nidus). Kajian ini diperoleh melalui pencarian data penelitian baik dari jurnal nasional dan internasional serta buku secara daring. Berbagai penelitian menunjukkan kandungan fitokimia, aktivitas antibakteri, dan teknologi formulasi nanoemulgel ekstrak paku sarang burung (Asplenium nidus) guna menghasilkan formulasi dengan efektivitas dan penetrasi tinggi. Formulasi nanoemulgel ekstrak paku sarang burung (Asplenium nidus) berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk herbal sebagai alternatif pengobatan jerawat.
Review : Studi Formulasi dan Evaluasi Lulur Ampas Kopi Robusta Putu Elsabella Putri Utami; Putu Sanna Yustiantara
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p48

Abstract

Kopi robusta merupakan salah satu produk kopi yang dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia selain kopi arabika. Kopi juga telah dimanfaatkan menjadi berbagai produk kosmetik salah satunya lulur atau scrub. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui formulasi terbaik dan evaluasi lulur ampas kopi robusta. Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan jurnal nasional maupun internasional dalam tentang 5 tahun terakhir. Didapatkan 2 jurnal utama dan 3 jurnal pendukung. Formulasi lulur ampas kopi robusta dengan ampas kopi sebanyak 15%, asam stearat 7,5 gram, trietanolamin 1 gram, cetyl alcohol 0,5 gram, propilen glikol 2,5 gram, gliserin 2,5 gram, metil paraben 0,3 gram, dan propil paraben 0,05 gram memberikan hasil terbaik. Uji evaluasi formula diantaranya uji organoleptis, uji tipe emulsi, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji iritasi, dan uji efektifitas sediaan lulur. Data formulasi dan metode evaluasi lulur ampas kopi robusta hasil review dapat menjadi pertimbangan dalam formulasinya sehingga kesalahan yang mungkin dapat terjadi dalam proses tersebut dapat dihindari.
Potensi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Sebagai Bahan Aktif Formulasi Masker Peel-Off Antioksidan I Made Saka Palguna; Putu Sanna Yustiantara
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p49

Abstract

Kulit menjadi lapisan pelindung terluar tubuh dari paparan polusi lingkungan, khususnya kulit wajah yang terpapar langsung oleh sinar ultraviolet (UV). Paparan radikal bebas dari lingkungan memicu pembentukan radikal bebas yang disebut juga reactive oxygen spesies (ROS), sehingga diperlukan senyawa antioksidan yakni senyawa yang mampu memutus reaksi rantai oksidatif yang diakibatkan radikal bebas dengan mekanisme menyumbangkan elektronnya kepada molekul radikal bebas. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai antioksidan yaitu daun kersen. Daun kersen dibuat dalam sediaan masker peel-off karena mudah dibersihkan, dapat dengan mudah untuk diangkat maupun dilepaskan seperti membran elastis serta mampu membuat otot wajah lebih rileks, menyegarkan, melembabkan kulit wajah, dan melembutkan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daun kersen sebagai bahan aktif dalam pembuatan masker peel-off yang dapat digunakan sebagai antioksidan yang lebih aman untuk kulit karena berbahan dasar alami. Adapun metode yanag digunakan yaitu dengan studi Pustaka yang diperoleh secara online melalui Google Scholar dan Pubmed yang dipublikasi pada rentang tahun 2017- 2022. Hasil yang diperoleh yaitu daun kersen berpotensi digunakan sebagai bahan aktif masker peel-off dikarenakan daun kersen memiliki senyawa aktif fenolik, tannin dan flavon menjadi senyawa utama yang berperan sebagai antioksidan. Simpulan yang diperoleh yaitu ekstrak daun kersen berpotensi sebagai bahan aktif dalam pembuatan masker peel-off karena kandungan metabolit sekundernya merupakan antioksidan kuat. Dengan demikian diharapkan kedepannya ekstrak daun kersen diharapkan dapat berpotensi sebagai antioksidan dalam sediaan masker peel-off.
Potensi Daun Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Antibakteri Pada Sediaan Gel Untuk Mengatasi Jerawat I Gede Ngurah Aldiantara Merta; Putu Sanna Yustiantara
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p50

Abstract

Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit wajah yang paling sering terjadi terutama dikalangan remaja, jerawat umumnya disebabkan karena adanya infeksi bakteri. Pengobatan dengan bahan alami seperti tanaman adalah alternatif yang lebih aman karena berbahan dasar alami. Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk antibakteri untuk mengatasi jerawat yang dibebkankan bakteri yaitu daun kelor. Daun kelor dapat dibuat dalam sediaan gel karena memiliki keuntungan lebih sejuk, serta cepat menguap sehingga dapat membantu jerawat cepat mengering. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui potensi potensi daun kelor yang dapat digunakan sebagai gel antibakteri untuk mengatasi jerawat yang lebih aman untuk kulit karena berbahan dasar alami. Adapun metode yanag digunakan yaitu dengan studi Pustaka yang diperoleh secara online melalui Google Scholar dan Pubmed yang dipublikasi pada rentang tahun 2017-2022. Hasil yang diperoleh yaitu daun kelor berpotensi digunakan sebagai gel anti jerawat dikarenakan daun kelor memiliki senyawa aktif yang mampu menghambat produksi metabolit toksin serta dapat menghambat asam lemak pada bakteri penyebab jerawat. Simpulan yang diperoleh yaitu ekstrak daun kelor berpotensi sebagai gel anti jerawat karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, karena memiliki kandungan kuersetin yang berperan sebagai antibakteri. Dengan demikian, diharapkan kedepannya ekstrak daun kelor dapat berpotensi sebagai antibakteri penyebab jerawat pada sediaan gel antijerawat.